Anda di halaman 1dari 15

PENGELOLAHAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA

DISUSUN OLEH :
RETNO SUSILOWATI (21200022)
AZFIRATUL AMALIAH (21200007)
BOBY GRAMUC (21200020)
FATMA YULISA JIHURA (21200002)

MATA KULIAH FARMAKOLOGI KEPERAWATAN


DOSEN PENGAMPU:
NS. YASHERLY BACHRI, M.KEP

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
TA 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Farmakologi
Keperawatan yang berjudul “Pengelolaan obat pada anak dan lansia” dapat selesai seperti
waktu yang telah kami rencanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari
berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan  penyusun, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Farmakologi Keperawatan.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penyusun
harapkan untuk penyempurnaan makalah-makalah selanjutnya.

Bukittinggi, 24 Juni 2022

Penyusun  

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I.........................................................................................................................................6

PENDAHULUAN......................................................................................................................6

A. Latar Belakang................................................................................................................6

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................7

C. Tujuan.............................................................................................................................7

BAB II........................................................................................................................................8

PEMBAHASAN........................................................................................................................8

A. Pada anak-anak................................................................................................................8

a. Penggunaan obat pada anak.........................................................................................8

b. Faktor farmakokinetika...............................................................................................8

c. Faktor yang perlu diperhatikan....................................................................................8

d. Farmakokinetika obat pada anak.................................................................................8

e. Dosis............................................................................................................................9

f. Pemberian obat................................................................................................................9

g. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kepatuhan :..........................................................9

h. Efek samping pada anak............................................................................................10

B. PADA USIA LANJUT.................................................................................................10

a. Perubahan Fisiologi.......................................................................................................10

b. Farmakokinetik..........................................................................................................10

c. Perubahan Farmakokinetik........................................................................................10

d. Perubahan Farmakokinetik........................................................................................11

e. Efek Samping Obat....................................................................................................11

f. Faktor Risiko Eso  Pada Lansia :...............................................................................12

3
g. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Mencapai Keberhasilan Farmakoterapi
Lansia................................................................................................................................12

BAB III.....................................................................................................................................13

PENUTUP................................................................................................................................13

A. Kesimpulan......................................................................................................................13

B. Saran................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

4
5
6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Klien yang mengalami gangguan kesehatan akut maupun kronis menyembuhkan dan
mempertahankan kesehatan mereka dengan berbagai strategi. Obat adalah substansi yang
digunakan dalam diagnosis, pengobatan, penyembuhan, perbaikan, maupun pencegahan
terhadap gangguan kesehatan. Obat merupakan terapi primer yang berhubungan dengan
penyembuhan penyakit. Tidak peduli dimanapun klien menerima pelayanan kesehatan,
rumah sakit, klinik, atau di rumah, perawat memegang peranan penting dalam persiapan dan
pemberian obat, mengajarkan cara menggunakan obat dan mengevaluasi respons klien
terhadap pengobatan.
Pada masa perawatan akut dan penyembuhan,perawat memegang peranan penting dalam
memberikan obat secara tepat waktu kepada klien, serta memastikan klien atau keluarganya
telah mengerti dan siap memberikan obat jika klien dipulangkan ke rumah. Jika klien tidak
dapat menggunakan obat sendiri di rumah,keluarga atau petugas perawat di rumah memegang
tanggung jawab dalam pemberian obat. Di setiap tatanan pelayanan kesehatan,perawat
bertanggung jawab mengevaluasi efek obat terhadap kesehatan klien, mangajari klien tentang
obat dan efek sampingnya, memastikan kepatuhan terhadap regimen obat,serta mengevaluasi
kemampuan klien dalam menggunakan obat sendiri. Pada beberapa kasus,perawat secara
langsung mengajarkan dan mengevaluasi anggota keluarga klien yang mampu memberikan
obat.
Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu tugas terpenting perawat. Obat
adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien  yang memiliki
masalah ksehatan. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat
dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang
berbahaya bila tidak tepat diberikan. Perawat bertanggung jawab memahami kerja obat dan
efek samping yang ditimbulkkan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien,
dan membantu klien menggunakannnya dengan benar serta berdasarkan pengetahuan.

7
B. Rumusan Masalah
1) Apa saja hal hal yang terdapat pada pengelolahan obat pada anak?
2) Apa saja hal hal yang terdapat pada pengelolahan obat pada anak?

C. Tujuan
Agar pemakalah maupun pembaca dapat mengetahui hal hal yang terdapat pada pengelolahan
obat pada anak dan lansia. Dan semoga perawat dapat mengaplikasikannya dalam proses
asuhan keperawatan.

8
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pada anak-anak
a. Penggunaan obat pada anak
Penggunaan obat pada anak harus dipertimbangkan secara khusus karena adanya
perbedaan laju perkembangan/pematangan organ yang juga mencakup fungsi organ
tubuh dan sistem dalam tubuh.

b. Faktor farmakokinetika
Seperti absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat.
Penggolongan usia anak berdasarkan perubahan biologis
 Neonatus/bayi baru lahir (4 minggu pertama setelah kelahiran, terjadi perubahan
fungsi fisiologi yang sangat penting namun masih prematur)
 Bayi (1 bulan sampai 12 bulan), merupakan masa awal pertumbuhan yang pesat
 Anak-anak (1-12 tahun) adalah masa pertumbuhan secara bertahap, yang bisa terbagi
menjadi anak usia 1-3 tahun, anak usia pra sekolah 3-5 tahun dan anak usia sekolah 6-
12 tahun
 Remaja (13-17 tahun), merupakan akhir tahap perkembangan secara pesat hingga
menjadi orang dewasa.

c. Faktor yang perlu diperhatikan


 Farmakokinetika obat pada anak
 Dosis
 Pemberian obat
 Penyuluhan dan kepatuhan
 Efek samping pada anak

d. Farmakokinetika obat pada anak


1. Absorpsi
Laju absorpsi dan jumlah yang terabsorpsi. Waktu pengosongan lambung menyamai
orang dewasa, pada bayi diatas 6 bulan Absorpsi perkutan pada neonatus dan bayi
jauh lebih besar dibandingkan dengan orang dewasa
Diare akut (kasus yang sering dijumpai pada anak) mengakibatkan penurunan
absorpsi.
2. Distribusi
Selama usia bayi, kadar air total dalam tubuh terhadap berat badan total memiliki
prosentase yang lebih besar daripada anak yang lebih tua/orang dewasa.

9
Obat yang larut air, diberikan dosis yang lebih besar pada neonatus untuk mendapat
efek terapetik yang dikehendaki. Kadar albumin dan globulin pada bayi, rendah,
sehingga obat tidak terikat pada protein lebih banyak shg kadar dalam darah
meningkat.
3. Metabolisme
Pada saat lahir, sebagian besar enzim yang terlibat dalam metabolisme obat belum
terbentuk atau sudah ada namun dalam jumlah yang sangat sedikit.
4. Ekskresi
Laju filtrasi glomerulus pada bayi yang baru lahir lebih rendah dibandingkan dengan
orang dewasa karena ginjalnya relatif belum berkembang dengan baik.

e. Dosis
Dosis obat untuk anak tidak dapat diekstrapolasikan dari dosis lazim orang dewasa
Metode yang dapat digunakan :
 Perhitungan dosis dalam mg/kg
 Perhitungan dosis dalam mg/m2
 Prosentase terhadap dosis dewasa (langkah terakhir yang dapat dilakukan, jika
informasi diatas tidak tersedia)
f. Pemberian obat
Faktor yang menjadi pertimbangan sebelum suatu obat diberikan kepada seorang pasien
anak :
1) Rute pemberian yang diinginkan
2) Usia anak
3) Ketersediaan bentuk sediaan
4) Pengobatan lain yang sedang dijalani
5) Kondisi penyakit
6) Penyuluhan dan kepatuhan
7) Kepatuhan anak terhadap pengobatan sangat tergantung pada orang tua, atau
pengasuh
8) Penyuluhan dengan melibatkan pasien anak dapat dilakukan pada pasien usia 8-10
tahun

g. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kepatuhan :


1) Formulasi (rasa)
2) Penampilan obat
3) Kemudahan cara penggunaan
4) Waktu pemberian obat (berhubungan dengan waktu tidur, waktu sekolah)

10
h. Efek samping pada anak
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk menghindari kemungkinan terjadinya efek
samping:
 Informasikan jika anak sedang minum obat bebas, suplemen makanan
 Tanyakan efek samping dari obat
 Amati apakah terjadi perubahan pada anak
 Ikuti petunjuk dosis dan cara pakai
 Untuk obat jangka panjang, jangan dihentikan mendadak
 Penggunaan obat pada lansia
 Masalah pada  pemberian obat pada pasien usia lanjut

B. PADA USIA LANJUT

a. Perubahan Fisiologi
 Reduksi sekresi asam lambung
 Penurunan motilitas saluran cerna
 Reduksi luas permukaan total absorpsi
 Reduksi aliran darah jaringan
 Reduksi ukuran hati
 Reduksi aliran darah hati
 Reduksi filtrasi glomerulus
 Reduksi filtrasi tubuler  ginjal

b. Farmakokinetik
 Absorpsi
Penundaan pengosongan lambung, Reduksi sekresi asam lambung, Reduksi aliran
darah jaringan                                   
Contoh absorpsi berkurang : digoksin, tiamin, kalsium, besi
 Distribusi
Komposisi tubuh
Total air dlm tubuh dan masa tubuh tanpa lemak (lean body mass),  shg volume
distribusi obat yang larut dlm air . Contoh digoksin dan simetidin.
Total lemak dlm tubuh, shg distribusi obat yang larut dalam lemak 
 Contoh : benzodiazepin seperti diazepam.

c. Perubahan Farmakokinetik
 Distribusi
Ikatan plasma – protein
Jumlah albumin  plasma menurun 
Obat yang bersifat asam  yang biasanya berikatan dengan protein,  menjadi dalam

11
keadaan  bebas  shg kadarnya meningkat
Contoh simetidin, furosemid, warfarin
 Aliran darah organ
Perubahan aliran darah  akan perfusi pada anggota gerak, hati, mesenterium,otot
jantung dan otak
Perfusi sampai 45 % dibanding usia 25 tahun
Pengaruh tidak siginifikan pada distribusi obat , walau ada  penurunan kecept
distribusi ke jaringan .

d. Perubahan Farmakokinetik
 Eliminasi
Metabolisme hati dan ekskresi ginjal             
Efek dosis tunggal akan diperpanjang
 Metabolisme hati
Penurunan first metabolism, akan meningkatkan bioavailabilitas obat, contoh
propranolol, labetolol, nifedipin, nitrat dan verapamil.
 Reduksi masa hati sebesar 35 % dimulai usia 30 s/d 90 tahun shg kapasitas
metabolisme intrinsik hati menurun       dan bioavailabilitas meningkat,
toksisitas meningkat

a). Farmakokinetik Hati


 Eliminasi hati
Penurunan alirah darah hati, bioavailabilitas meningkat
Contoh nifedipin, shg efek hipotensi meningkat secara bermakna dan harus
diwaspadai
 Perubahan enzimatik : kecepatan metabolisme sitokrom P 450 dapat
menurun s/d 40 % jika dibanding pasien dewasa muda. Waspada pada obat
dengan indeks terapi sempit karena bermakna secara klinis

b). Farmakokinetik Ginjal


 Eliminasi ginjal       
Penurunan aliran darah ginjal, ukuran organ , filtrasi glomerulus dan
fungsi tubuler.
 Perubahan terjadi dengan tingkat yang berbeda untuk setiap individu
Kecepatan filtrasi glomerulus menurun 1 % / tahun setelah usia 40
tahun.
Menyebabkan peningkatan kadar obat dalam jaringan sampai 50 %.
e. Efek Samping Obat
Pasien lansia berisiko tinggi terhadap toksisitas  obat tertentu  seperti
benzodiazepin kerja panjang,OAINS, warfarin, heparin, aminoglikosida,
isoniazid, tiazid dosis tinggi, antineoplastik dan antiaritmia.

12
Contoh  eso pada lansia :
Postural hipotensi karena diuretik
Prostatisme karena antikolinergik
f. Faktor Risiko Eso  Pada Lansia :
Polifarmasi
1). Interaksi obat – obat :
Penggunaan bersamaan obat dengan efek samping mirip akan memperparah eso
yang terjadi
2). Interaksi obat dengan penyakit :
Interaksi obat dengan penyakit
Pemberian  OAINS, aminoglikosid, radiokontras pada pasien lansia dengan gagal
ginjal kroni dapat terjadi gagal ginjal akut. Pemberian kortikosteroid  pada pasien
lansia dengan osteopenia dapat terjadi fraktur Pemberian OAINS  pada pasien
lansia dengan hipertensi dapat terjadi peningkatan tekanan darah

g. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Mencapai Keberhasilan Farmakoterapi


Lansia.
1) Dosis, keamanan dan manfaat dari obat.
Dosis umumnya  diturunkan hingga 1/5, ttp berbeda untuk setiap individu.
Obat dengan indeks terapi sempit dimulai dengan 1/3 atau ½ dosis lazim
Untuk obat yang eliminasi nya dipengaruhi (menurun), berikan 50 % dari
dosis awal yg dianjurkan.
2) Jumlah obat yang diberikan
Semakin banyak jumlah obat polifarmasi dgn segala risiko
3) Kepatuhan pasien
    Hanya 60 % yang patuh sedangkan 40 % pasien lansia meminum obat
kurang dari yang  diberikan dokter.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemberian obat yang aman dan akurat merupakan salah satu tugas terpenting perawat. Obat
adalah alat utama terapi yang digunakan dokter untuk mengobati klien  yang memiliki
masalah ksehatan. Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat
dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang
berbahaya bila tidak tepat diberikan. Perawat bertanggung jawab memahami kerja obat dan
efek samping yang ditimbulkkan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien,
dan membantu klien menggunakannnya dengan benar serta berdasarkan pengetahuan.

B. Saran
1.    Bagi Institusi Pendidikan
Penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi tambahan untuk Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat pada khususnya dan semua pembaca pada umumnya.
2.    Bagi Mahasiswa
Setelah mempelajari dan memahami secara lebih dalam tentang konsep dan gambaran
umum tentang pengelolahan obat pada anak dan lansia

14
DAFTAR PUSTAKA

Apoteker istn blogspot

15

Anda mungkin juga menyukai