Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN

“CARING MENURUT GRIFFIN”

DOSEN PENGAMPU :

Ns. Marizki Putri, S.Kep, M.Kep

DISUSUN OLEH :
1. BOBO GRAMUC (21200020)
2. ROSA LINDA (21200021)
3. RESA YULIANI (21200025)
4. LEFINA ADIDNDA PUTRI (21200011)
5. LUSI RIANA (21200028)
6. NETI ELVIZA TANJUNG (21200010)
7. NURVIA SABRINA (21200034)
8. AZFIRATUL AMALIAH (2120007)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

SUMATERA BARAT

2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrohmatullahi Wabarrakatuh

Alhamdulillahh, segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan saya kemudahan dalam
mengerjakan makalah ini, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah ini.

Apabila terdapat kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh

Bukittinggi, 02 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. 3

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………. 4

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………… 4

B. TUJUAN PENULIS………………………………………………………………… 4

C. METODE PENULISAN…………………………………………………………… 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………… 5

A. TEORI GRIFFIN.....………………………………………………………………... 5

B. KONSEP MODEL GRIFFIN..................................………………………………… 6

C. PARADIGMA KONSEP METODE TEORI KEPERAWATAN GRIFFIN...........


…………………………………………………………………………… 7

D. PROSES KEPERAWATAN MENURUT GRIFFIN.................................………… 8

E. HUBUNGAN TEORI GRIFFIN DENGAN TEORI LAIN...................................... 9

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….. 11

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………… 11

B. SARAN……………………………………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………....
12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Griffin menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses interpersonal


esensial yang mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran spesifik dalam sebuah
cara dengan menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu kepada resipien. Aktivitas
tersebut meliputi membantu, menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan
khusus (Morrison dan Burnard, 1997). Watson (1988) mendefinisikan caring lebih dari
sebuah exisestensial philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring
adalah ideal moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya
meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi, kekuatdari
dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti juga pertanggungjawaban
hubungan antara perawat-klien, dimana perawat membantu partisipsi klien, membantu
memperoleh pengetahuan dan meningkatkan kesehatan (Morrison dan Burnard, 1997).

B. Tujuan Penulis

Tujuan Umum :Agar mahasiswa/i mampu mengaplikasikan teori keperawatan menurut


Griffin

Tujuan Khusus : Adapun tujuan khusus penulisan makalah ini :

Menjelaskan biografi Griffin

Menjelaskan tentang teori Griffin

Menjelaskan konsep model Griffin

Menjelaskan paradigma konsep model teori keperawatan Griffin

Menjelaskan proses keperawatan menurut Griffin.

Menjelaskan hubungan teori Griffin dengan teori lain.

C. Metode Penulisan

Dalam menyusun makalah ini, kami menggunakan literature yaitu dengan metode media
internet.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Griffin

ada lima asumsi yang dikenal dengan Middle

Theory of Caring mendasari konsep caring dari Giffin diantaranya:

a. Knowing (mengetahui)

Knowing adalah berjuang untuk memahami peristiwa seperti yang dimiliki

makna dalam kehidupan yang lain. Mengetahui melibatkan untuk

menghindari asumsi tentang makna dari suatu peristiwa dengan merawat,

yang berpusat pada kebutuhan lain, melakukan kajian mendalam, mencari

petunjuk verbal nonverbal dan mengikutsertakan dari keduanya. Perawat

berusaha mengerti kejadian yang berarti dalam kehidupan seseorang

dengan cara mnghindari asumsi terhadap pasien, mencari petunjuk untuk

lebih mengenal pasien dan membangun hubungan terapeutik.

b. Being with (melakukan bersama)

Being with adalah secara emosional hadir untuk yang lain dengan

menyampaikan ketersediaan berkelanjutan, perasaan berbagi, dan

pemantauan yang peduli memberikan tidak membebani orang dirawat.

Mengandung makna perawat hadir secara emostional bersama dengan

pasien dalam menghadapi berbagai masalahnya.

c. Doing for (melakukan untuk)

5
Doing for adalah melakukan untuk yang lain apa yang dia akan lakukan

untuk diri sendiri jika hal itu mungkin. Melakukan untuk yang lain bearti

memberikan perawatan yang nyaman, protektif, dan antisipatif, serta

menjalankan tugasnya terampil dan kompeten sambil menjaga marabat

orang tersebut. Perawat sebisa mungkin melakukan tindakan terhadap

orang lain seperti melakukannya terhadap diri sendiri sehingga perawat

dapat merasakan respon yang mungkin ditimbulkan dari tindakan tersebut.

d. Enabling (kemampuan)

Enabling adalah memfasilitasi bagian yang lain melalui transisi kehidupan

dan peristtiwa asing dengan memberi informasi, menjelaskan, mendukung,

dengan fokus pada masalah yang relevan, berfikir melalui masalah, dan

menghasilkan alternatif, sehingga meningkatkan penyembuhan pasien,

pertumbuhan dan perawatan diri. Pearwat senantiasa memiliki kemampuan

untuk membantu dalam mencari alternatif pemecahan masalah.

e. Maintaining belief (mengatasi kepercayaan)

Maintaining belief adalah mempertahankan iman dalam kapasitas orang

lain, untuk mendapatkan melalui suatu peristiwa atau transisi dan

menghadapi masa depan dengan bermakna. Tujuannya adalah untk

memungkinkan yang lain sehingga dalam batas-batas kehidupannya,ia

mampu menemukan makna dan mempertahankan sikap yang penuh

harapan.

3. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Caring

Caring merupakan aplikasi dari proses keperawatan sebagai bentuk

6
kinerja yang ditampilkan oleh seorang perawat. Gibson, dkk (1993)

mengemukakan 3 faktor yang berpengaruh terhadap kinerja perawat meliputi

faktor individu, psikologis dan organisasi.

a. Faktor individu

Faktor individu dikelompokkan pada sub variabel kemampuan dan

keterampilan, latar belakang, dan demografi. Sub variabel kemampuan dan

keterampilan merupakan faktor utama yang mempengaruhi perilaku

perawat. Sub variabel demografi mempunyai efek tidak langsung pada

perilaku dan kinerja perawat. Karakteristik demografi meliputi usia, jenis

kelamin, latar belakang pendidikan masa kerja, status perkawinan, dan

status kepagawaian (Gibson,dkk : 1993).

b. Pskiologis

Psikologis merupakan hal yang kompleks dan sulit diukur. Variabel ini

terdiri dari sub variabel sikap, kepribadian, belajar dan motivasi. Faktor ini

banyak dipengaruhi oleh keluarga, tingkat sosial, pengalaman, dan

karakteristik demokrafis (Gibson, dkk : 1993). Locus of control merupakan

faktor psikologis yang termasuk ke sub variabel dalam kepribadian.

c. Organsiasi

Organisasi adalah suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan

lingkungannya. Variabel organisasi yang mempengaruhi kinerja perawat

meliputi : sumber daya, kemimpinan, imbalan, struktur, dan desain

pekerjaan (Gibson, dkk : 1993).

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Griffin menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses

interpersonal esensial yang mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran

spesifik dalam sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu

kepada resipien. Aktivitas tersebut meliputi membantu, menolong, dan melayani

orang yang mempunyai kebutuhan khusus (Morrison dan Burnard, 1997).

Watson (1988) mendefinisikan caring lebih dari sebuah exisestensial

philosophy, ia memandang sebagai dasar spiritual, baginya caring adalah ideal

moral dari keperawatan. Manusia akan eksistensi bila dimensi spiritualnya

meningkat ditunjukkan dengan penerimaan diri, tingkat kesadaran diri yang tinggi,

kekuatan dari dalam diri, intuitif. Caring sebagai esensi dari keperawatan berarti

juga pertanggungjawaban hubungan antara perawat-klien, dimana perawat

membantu partisipsi klien, membantu memperoleh pengetahuan dan meningkatkan

kesehatan (Morrison dan Burnard, 1997).

Saran

Saran bagi mahasiswa agar lebih memahami , mengerti serta dapat mengaplikasikan teori
Griffin ke dalam praktik asuhan keperawatan. Untuk perawat agar dapat mengaplikasikan
teori keperawatan Griffin dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien. Saran bagi
pembaca agar memberikan masukan untuk melengkapi makalah teori keperawatan Griffin

8
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat A. Aziz Alimul. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Eds 2. Salemba
Medika: Jakarta.

Asmadi.(2008).Konsep Dasar Keperawatan.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta

A.Aziz Alimul H, 2012. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.

Basford, Lynn, 2006, Teori dan Praktik Keperawatan, EGC, Jakarta.

Hidayat, A.Aziz Alimul,2007.Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

H. Zaidin Ali, 2001. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.

Anda mungkin juga menyukai