TRANSKULTURAL NURSING
Dosen pembimbing :
Disusun oleh :
Kelompok 8
MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2021
ii
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kehadiran allah swt, yang telah memberi kekuatan dan
kesempatan kepada penulis, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
waktu yang diharapkan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana. Di mana
makalah ini membahas tentang “Definisi Pengkajian Transkultural Nursing.
Komponen Pengkajian Transkultural Nursing” dan kiranya makalah ini dapat
memberi pengetahuan kita khususnya tentang bagaimana komunikasi terapeutik
pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
Dalam penyusunan makalah, penulis banyak mendapat ilmu serta pengalaman
dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan hak moral, material maupun
spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Kharisma Pratama, S.Kep.,MNS yang telah memberikan
pengetahuan tentang dasar transkultural nursing dan pengantar lainnya.
3. Teman-teman yang telah berpartisipasi memberikan semangat sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat
minim, sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih
penulis harapkan demi penyempurnaan makalah.
Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman tentang materi yang dipaparkan, juga agar
meningkatkan mutu individu kita.
Penulis
ii
Daftar Isi
Kata Pengantar..............................................................................................................................
BAB I...............................................................................................................................................
PENDAHULUAN..........................................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
C. Tujuan...............................................................................................................................
D. Manfaat.............................................................................................................................
BAB II.............................................................................................................................................
TINJAUAN TEORI.......................................................................................................................
A. Definisi Transkultural Nursing.........................................................................................
B. Tujuan Transkultural Nursing...........................................................................................
C. Komponen model sunrise..................................................................................................
BAB III.........................................................................................................................................
PENUTUP....................................................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran................................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi seorang perawat bukanlah tugas yang mudah. Perawat terus
ditantang oleh perubahan-perubahan yang ada, baik dari lingkungan maupun
klien. Dari segi lingkungan, perawat selalu dipertemukan dengan globalisasi.
Sebuah globalisasi sangat memengaruhi perubahan dunia, khususnya di
bidang kesehatan. Terjadinya perpindahan penduduk menuntut perpindahan
penduduk, semakin beragam pula budaya di suatu negara. Tuntutan itulah
yang memaksa perawat agar dapat melakukan asuhan keperawatan yang
bersifat fleksibel di lingkungan yang tepat.
Peran perawat sangat komprehensif dalam menangani klien karena peran
perawat adalah memenuhi kebutuhan biologis, sosiologis, psikologis, dan
spiritual klien. Namun peran spiritual ini sering kali diabaikan oleh perawat.
Padahal aspek spiritual ini sangat penting terutama untuk pasien terminal yang
didiagnose harapan sembuhnya sangat tipis dan mendekati sakaratul maut.
Menurut Dadang Hawari (1977) “orang yang mengalami penyakit
terminal dan menjelang sakaratul maut lebih banyak mengalami penyakit
kejiwaan, krisis spiritual, dan krisis kerohanian sehingga pembinaan
kerohanian saat klien menjelang ajal perlu mendapatkan perhatian khusus”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah ini:
1. Apa itu definisi pengkajian transkultural nursing?
2. Apa pengkajian transkultural nursing?
3. Apa saja komponen pengkajian transkultural nursing?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pengkajian transkultural nursing.
2. Untuk mengetahui pengkajian transkultural nursing.
3. Untuk mengetahui komponen pengkajian transkultural nursing.
4
D. Manfaat
Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1. Bagi penulis dapat menambah wawasan tentang Definisi Pengkajian
Transkultural Nursing dan Komponen Pengkajian Transkultural Nursing.
2. Bagi mahasiswa dapat digunakan sebagai rujukan pembelajaran.
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
6
C. Komponen model sunrise
7 Komponen model sunrise
A. Pengkajian
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifiksi
masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien.
Pengkajian dirancang berdasarkan 7 komponen yang ada pada “sunrise
model” yaitu :
a. Factor teknologi
Teknologi kesehatan memungkinkan individu untuk memilih atau
mendapat penawaran menyelesaikan masalah dalam pelayanan
kesehatan. Perawat perlu mengkaji : persepsi sehat sakit, kebiasaan
berobat atau mengatasi masalah kesehatan, alasan klien memilih
pengobatan alternative dan persepsi klien tentang penggunaan dan
pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan saat
ini.
b. Factor agama dan falsafah hidup
Agama adalah suatu simbol yang mengakibatkan pandangan yang
amat realistis bagi para pemeluknya. Agama memberikan motivasi
yang sangat kuat untuk menepatkan kebenaran di atas segalanya,
bahkan di atas kehidupannya sendiri. Factor agama yang harus dikaji
oleh perawat adalah : agama yang dianut, status pernikahan, cara
pandang klien terhadap penyebab penyakit dan kebiasaan agama yang
berdampak positif terhadap kesehatan.
c. Factor social dan keterikatan keluarga
Perawat pada tahap ini harus mengkaji factor-faktor : nama lengkap,
nama panggilan, umur dan tempat tinggal , jenis kelamin, status, tipe
keluarga , pengambilan keputusan dalam keluarga
d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup
Nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditegaskan dan
ditetapkan oleh penganut budaya yang dianggap baik atau buruk.
Norma-norma budaya adalah suatu kaidah yang mempunyai sifat
7
penerapan terbatas pada penganut budaya terkait. Yang perlu dikaji
pada factor ini adalah posisi dan jabatan yang dipegang kepala
keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan dan persepsi sakit
berkaitan dengan aktivitas sehari-hari.
e. Factor kebijakan dan peraturan yang berlaku
Kebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala
sesuatu yang mempengaruhi kegiatan individu dalam asuhan
keperawatan lintas budaya. Yang perlu dikaji pada tahap ini adalah
peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan jam berkunjung,
jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu
f. Factor ekonomi
Klien yang dirawat di rumah sakit memanfaatkan sumber-sumber
material yang dimiliki untuk membiayai sakitnya agar segera sembuh.
Factor yang perlu dikaji adalah pekerjaan klien, sumber biaya
pengobatan, tabungan yang dimiliki keluarga
g. Faktor pendidikan
Latar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien dalam
menempuh jalur pendidikan formal tertinggi. semakin tinggi
pendidikan klien maka keyakinan klien biasanya didukung oleh bukti-
bukti ilmiah yang rasional dan individu tersebut dapat belajar
beradaptasi terhadap budayanya. Hal yang perlu dikaji tingkat
pendidikan klien, jenis pendidikan serta kemampuannya untuk belajar
secara aktif atau area dari ilmu budaya pada proses belajar dan praktik
keperawatan yang berfokus terhadap perbedaan dan kesamaan antar
budaya manusia, tindakan, dan kepercayaan dan memberi asuhan
keperawatan khususnya budaya. Tujuan lain dari Transcultural
Nursing yaitu terciptanya perawat yang sebanding dengan budaya
dengan melalui proses pengembangan terhadap kebudayaan yang
kompeten (Jeffreys, 2010).
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berpikir kritis dalam transkultural keperawatan merupakan suatu kegiatan
penyelidikan, pemecahan masalah, proses berpikir, yang mana terdapat tujuan
yang jelas, abstrak, sesuai dengan teori, realistis, dapat diyakini, dan semuanya
ini berhubungan langsung dengan kebudayaan-kebudayaan masyarakat seperti
menghargai kebudayaan mereka, melakukan tindakan keperawatan yang tepat
sesuai dengan teori dan kepercayaan serta nilai budaya dan tentunya tidak
melenceng dari dunia keperawatan, bagaimana perawat profesional dapat
memecahkan suatu masalah dalam persoalan keperawatan terhadap klien-klien
yang berbeda budaya, kemudian bagaimana perawat dapat beradaptasi dengan
baik terhadap klien agar dalam pelayanan keperawatan maupun kesehatan
tidak terjadi ketidaknyamanan dari diri klien maupun perawat.
B. Saran
Seorang perawat yang profesional sebelum memberikan pengkajian
terhadap klien yang berbeda budaya harus mengetahui budaya dari klien
tersebut agar tidak terjadi kesalahan pemahaman perawat terhadap tingkah
laku klien maupun kesalah pahaman klien terhadap tindakan yang diberikan
oleh perawat kepada klien.
9
Daftar Pustaka