Kiaonarni O.W
DOSIS OBAT
Adalah: sejumlah obat yang memberikan efek
terapetik pada penderita dewasa.
DOSIS TOXICALIS:
dosis yang dapat menyebabkan keracunan.
DOSIS LETHALIS:
dosis yang dapat menyebabkan kematian
DOSIS OBAT
Dosis Terapi (dosis medicinalis, dosis
therapeutica, dosis lazim) :
Rentangan jumlah obat yang diberikan
kepada penderita dewasa untuk satu kali
pemberian atau untuk jangka waktu tertentu
secara per oral untuk mendapatkan efek
terapi.
DOSIS OBAT
• Dosis Minimal :
Jumlah terkecil yg dibutuhkan penderita
dewasa untuk satu kali minum atau jangka
waktu tertentu secara peroral untuk
mendapatkan efek terapi.
• Dosis maksimal:
maksimal
jumlah terbesar dari rentangan obat yang
masih aman yg diberikan kepada penderita
dewasa dan belum menimbulkan gejala-
gejala keracunan
DOSIS OBAT
Dosis toxic :
jumlah terkecil dari obat yang dapat
menimbulkan gejala keracunan pada
penderita dewasa.
Dosis lethalis :
jumlah terkecil dari obat yang dapat
menimbulkan kematian pada penderita
dewasa.
DOSIS OBAT
Rentangan dosis toxic dan lethal tidak dapat
digunakan tetapi dapat terjadi karena:
- penderita salah minum obat
- dokter salah menulis resep
- apotek salah mengambil / menimbang obat
- Euthanasia, bunuh diri (pada manusia)
- pembunuhan (disengaja)
DOSIS OBAT
• Dosis Muatan (Loading dose):
sejumlah obat yang digunakan untuk memacu
percepatan waktu penyampaian kadar efektif
minimum.
• Dosis Berganda (Multiple dose):
Pola pemberian obat berulang.
Pengulangan dilakukan saat obat diperkirakan
akam mengalami eliminasi pada jumlah
tertentu dengan interval pemberian tertentu
untuk mencapai efek terapi.
• Dosis Tunggal (Single dose):
pola pemberian obat satu kali sdh mampu
memberikan efek terapi dgn efektif sec. klinik.
• Dosis awal (Initial dose):
dosis yg diberikan apada awal suatu terapi
sampai tercapai kadar kerja yg diinginkan
secara terapi.
• Maintenance dose:
sejumlah obat yg diberikan dg tujuan untuk
dpt menjaga kadar obat dalam tubuh tertentu
pada periode tertentu.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Dosis Obat
A. Faktor Obat
1. Sifat Fisika : - daya larut dalam air/lemak
- kristal / amorf
2. Sifat Kimia : - asam, basa, garam, ester
B. Cara Pemberian Obat
Oral
Parenteral : s.c, i.c, i.m, i.v. dll
Rektal, vaginal
Lokal, topical
Lain-lain : implantasi, sublingual, intrabukal dll.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Dosis Obat…..
C. Faktor Penderita
1. Umur
2. B.B
3. Jenis kelamin
4. Toleransi
5. Obesitas
6. Ras
7. Keadaan Patofisiologi
8. Sensitivitas individual
FAKTOR-FAKTOR PENDERITA
1. UMUR
Dosis Obat jelas berbeda untuk :
Bayi prematur Proses enzimatis belum
neonatus sempurna
bayi
Anak-anak
Dewasa
Geriatrik (orang tua 70 tahun keatas) :
Fungsi fisiologis berubah, GFR menurun, proses
enzimatis sudah tidak lagi sempurna.
2. BERAT BADAN
Atas dasar Berat Badan : dosis obat untuk
anak.
misalnya : obat-obat golongan antibiotika; …
mg/kgBB/hr.
Pada umumnya : dosis proporsional dengan
B.B. Meski umur sama, seharusnya dosis
untuk si gemuk atau si kurus sangat berbeda.
3. JENIS KELAMIN
Perempuan dan Laki-laki berbeda,
biasanya dosis perempuan < dari laki-laki
Pada perempuan hamil : metabolisme obat
lebih lambat hingga dosis perlu
diturunkan
4. TOLERANSI
Artinya : untuk mendapatkan efek yang
sama diperlukan dosis yang selalu
meningkat
Misalnya : penderita yang sering kena G.O
dosis selalu > dari yang I kena G.O.
5. OBESITAS
Adanya deviasi yang besar dari komposisi tubuh
dibanding dengan B.B. orang normal.
Adanya perbedaan antara :
Obat dalam daya larut dalam lemak atau distribusi
obat antara jaringan lemak dan air tubuh
Obat – obat yang daya larut dalam lemak : kecil
Misalnya : Digitoxin, Gentamycin, Kanamycin dll.
Dosis diperhitungkan berdasar :
“ LEAN BODY MASS ”
Atau
“ BERAT BADAN TANPA LEMAK ”= BBTL
Obat-obat yang daya larut dalam lemak : besar
Misalnya : Thiopental. Dosis diperhitungkan
berdasarkan B.B nyata
8. SENSITIVITAS INDIVIDUAL
Respon individual terhadap sesuatu atau
sekelompok obat hipersensitif / alergi.
TAHAP-TAHAP
MENGHITUNG BBTL :
DB = 1.02415 – 0.00169 . BSF + 0.00444 .
H – 0.0013 . ASF (g/ml)
Didasarkan atas :
A. Perbandingan dosis obat orang dewasa :
Umur : 20 – 24 tahun
B.B. : 70 kg
L.P.T. : 1,73 m2
B. Ukuran fisik anak secara individual
- B.B. anak dalam kg
- L.P.T. anak dalam m2
( Diperhitungkan dari : tinggi dan B.B.
anak )
Menurut Rumus Du Bois dan Du Bois :
S = W 0,415 x H 0,725 x 71, 84
S : L.P.T (cm2)
W: B.B. (kg)
H : Tinggi (cm)
Nomogram Du Bois & Du Bois
RUMUS-RUMUS MENGHITUNG DOSIS
OBAT UNTUK ANAK
YOUNG ( n = umur anak : 1 – 8 tahun )
D a(nak) = n x D d (ewasa)
n + 12
DILLING ( n = 8 – 20 tahun )
Da = n x Dd
20
COWLING ( n = 21 – 23 tahun)
Da = n + 1 x Dd
24
L.P.T = Luas permukaan tubuh anak Berdasarkan
nomograf Du Bois (tinggi dan B.B. anak).
CLARK
Da = B.B x Dd B.B = berat badan anak
70
R/ Pyramidon = 0,100
Phenobarbital = 0,30
m .. pulv . dtd no VI
s. 3. dd . I
Pro : Tono (4 tahun) .
Diketahui :
Dosis maksimum untuk orang dewasa :
- Pyramidon sekali = 0,500 g
sehari = 1,500 g
- Phenobarbital sekali = 0,300 g
sehari = 0,600 g
Hitung: Dosis maksimum dan dosis
pemakaian untuk Tono
Jawab :
D.M. untuk Tono (4 tahun) memakai Rumus
Young :
= n x D.M. dewasa
n + 12
= 4 x D.M. dewasa
4 + 12
= 1 x D.M. dewasa
4
Pyramidon sekali = ¼ x 500 mg = 125 mg
sehari = ¼ x 1500 mg= 375 mg
Phenobarbital sekali = ¼ x 300 mg = 75 mg