Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMK FARMASI BHAKTI KENCANA, CILEUNGSI


Mata Pelajaran : ILMU RESEP
Kelas/Semester : X /1
Alokasi waktu : 4 x TM (4 X 2 JP)

A. Kompetensi Inti
1. Pengetahuan
Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural dan Metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian
dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah

2. Keterampilan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung

B. Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
Menganalisis dosis obat
2. KD pada KI keterampilan
Mengevaluasi hasil perhitungan dosis obat

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Indikator KD pada KI pengetahuan
 Menerangkan pengertian dosis dengan baik
 Menerangkan macam-macam dosis
 Menerangkan cara menghitung dosis untuk usia lanjut
 Menerangkan cara menghitung dosis untuk bayi dan anak
 Menerangkan cara menghitung dosis gabungan
2. Indikator KD pada KI keterampilan
 Menghitung dosis maksimum berdasarkan umur
 Menghitung dosis maksimum berdasarkan berat badan
 Menghitung dosis maksimum gabungan
 Mengevaluasi hasil perhitungan dosis

D. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat menjelaskan
pengertian dosis dengan baik , Menerangkan macam-macam dosis, Menerangkan cara
menghitung dosis untuk usia lanjut, Menerangkan cara menghitung dosis untuk bayi dan
anak, Menerangkan cara menghitung dosis gabungan dengan santun
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat mengevaluasi hasil
perhitungan dosis obat secara mandiri
3. Disediakan resep asli, salinan resep, peserta didik akan menggunakannya dengan tepat
berdasarkan tugas yang diberikan dengan percaya diri
4. Disediakan jurnal berisi resep, peserta didik akan dapat menghitung dosis maksimum dan
mengevaluasi hasilnya dengan percaya diri

E. Materi Pembelajaran

DOSIS

Dosis/ takaran obat adalah: banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan/ diberikan
kepada seseorang penderita untuk obat dalam maupun obat luar.
1. Macam-macam Dosis

a. Dosis Terapi : Suatu takaran obat yang dapat diberikan dalam keadaan biasa dan dapat
menyembuhkan penderita.

b. Dosis Minimum: suatu takaran obat terkecil yang diberikan yang masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan resistensi pada penderita

c. Dosis Lazim: merupakan takaran petunjuk yang tidak mengikat, tetapi digunakan
sebagai pedoman umum.

Misal: obat CTM (4mg/tablet) disebutkan dosis lazimnya 6-16 mg/ hari, dan dosis
maksimumnya 40 mg/hari. Jika seseorang minum 3xsehari 2 tablet, dosis
maksimumnya belum dilampaui, tetapi hal ini tidak lazim, karena dengan 3x sehari 1
tablet saja saja sudah dicapai efek terapi yang optimum.
d. Dosis Maksimum (DM): suatu takaran obat terbesar yang diberikan dan masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan keracunan pada penderita.

Penyerahan obat dengan dosis melebihi DM dapat dilakukan dengan:


- Membubuhkan tanda seru dan paraf dokter penulis resep

- Diberi garis bawah nama obat tersebut

- Banyak obat hendaknya ditulis dengan huruf lengkap

e. Dosis Letal (LD) : takaran obat yang dalam keadaan biasa dapat menyebabkan
kematian pada penderita.

- LD 50: takaran yang dapat menyebabkan kematian pada 50% hewan percobaan

- LD 100: takaran yang dapat menyebabkan kematian pada 100% hewan percobaan

f. Dosis Toksis: suatu takaran obat yang dalam keadaan biasa menyebabkan keracunan
pada penderita.

2. Perhitungan Dosis Maksimum (DM)


Daftar DM tertera di FI III, digunakan untuk orang DEWASA (20-60 tahun, Berat Badan 58-
60 Kg).
a. Untuk Usia lanjut dan keadaan fisik mulai menurun, dosisnya adalah:

60-70 th 4/5 dosis dewasa


70-80 th ¾ dosis dewasa
80-90 th 2/3 Dosis dewasa
Lebih dari 90 th ½ dosis dewasa

b. Memilih dan menetapkan dosis harus memperhatikan beberapa factor yaitu:

- Factor penderita: usia, bobot badan, jenis kelamin, luas permukaan tubuh, toleransi,
habituasi, adiksi dan sensitivitas , kondisi penderita

- Obat: sifat kimia/ fisika obat, sifat farmakokinetiknya (Adsorpsi-Distribusi-


Metabolisme-Ekskresi/ ADME), jenis obat.

- Penyakit: sifat dan jenis penyakit, kasus penyakit

- Untuk anak dibawah 20 th, diperlukan perhitungan khusus karena respon tubuhnya
tidak dapat disamakan dengan orang dewasa. Begitupula untuk wanita hamil yang
peka terhadap obat-obatan, sebaiknya dosis diberikan dalam jumlah lebih kecil.
Bahkan ada obat yang dapat menyebabkan abortus (keguguran kandungan(, mka
dilarang digunakan. Begitu pula dengan wanita menyusui dimana obat dapat diserap
bayinya melalui ASI.

c. Rumus perhitungan dosis berdasarkan usia

1) RUMUS YOUNG
(n /n+12) x Dosis Dewasa
ket: n = usia anak dibawah 8 th (Tahun)

2) RUMUS FRIED
(n / 150) x Dosis Dewasa
ket: n= usia anak (Bulan)

3) RUMUS DILLING
( n / 20 ) x Dosis Dewasa
ket: n = usia anak diatas 8 th (Tahun)

d. Rumus perhitungan dosis berdasarkan berat badan

1) Rumus Thermich fier (jerman)


= (bobot badan anak dalam KG/70) x dosis dewasa
3. DM Gabungan

Jika dalam satu resep ada dua obat atau lebih yang bekerja searah, maka harus dihitung
DM gabungan, dengan cara menjumlah DM obat dalam resep 1 kali dan 1 hari, hasilnya
tidak boleh melebihi 100% baik 1 kali dan 1 hari. Misal:
a. atropine sulfat & ekstrak belladon

b. pulvis opii & pulvis dover

c. kofein dan aminofilin

d. arsen trioksida dan natrii arsenas

4. Dosis pemakaian berdasarkan jam

a. Menurut FI III
1 hari = 24 jam; pemakaian sehari = 24/n kali
n = selang waktu pemberian
contoh: S.o.t.h (tiap 3 jam) = 24/3 = 8x sehari
b. Menurut Van Duin
1 hari = 16 jam, kecuali antibiotic dihitung 24 jam;
Pemakaian sehari= (16/n) +1

Contoh: S.o.t.h (tiap 3 jam ) = (16/3) + 1 = (5,3 + 1) = 6,3 kali


dibulatkan menjadi 7 kali sehari semalam

Pengenalan Pertimbangan Dosis


Selain dosis maksimal kita juga mengenal dosis lazim yaitu dosis suatu obat yang dapat
diharapkan menimbulkan efek pada pengobatan orang dewasa yang sesuai dengan
gejalanya. Rentangan dosis lazim suatu obat menunjukkan kisaran kuantitatif atau jumlah
obat yang dapat ditentukan dalam pengobatan biasa. Pemakaian diluar dosis lazim
(kurang atau lebih) menyebabkan suatu permasalahan Misalnya kuman menjadi kebal atau
penyakit tidak sembuh.
Dalam Farmakope Indonesia edisi III dicantumkan dosis lazim untuk orang dewasa dan
dosis lazim untuk bayi dan anak-anak Selain dinyatakan dalam umur, dosis lazim juga bisa
dihitung berdasarkan berat badan pasien mengingat beberapa pasien ada yang tidak sesuai
antara umur dan berat badannya.
Untuk obat-obat tertentu, dosis awal atau pemakaian pertama kadang jumlahnya besar,
hal tersebut mungkin dibutuhkan untuk tercapainya konsentrasi obat yang diinginkan dalam
darah atau jaringan, kemudian dilanjutkan dengan dosis perawatan. Dosis lazim memberi kita
sejumlah obat yang cukup tapi tidak berlebih untuk menghasilkan suatu efek terapi.
Obat-obat paten yang dijual di apotik pada umumnya sudah tersedia dalam dosis
lazimnya, sehingga memudahkan tenaga kesehatan (dokter/farmasis) untuk menentukan
besarnya dosis lazim untuk orang dewasa maupun anak. Contohnya CTM tablet (4
mg/tablet), Dexamethason tablet (0,5 mg/tablet), Prednison tablet (5 mg/tablet), Ampisillin
kapsul (250 mg/kapsul atau 500 mg/kapsul), Ampisillin sirup (125 mg/cth) dan lain – lain.
Mengapa kita perlu mempertimbangkan dosis obat, bila dosis maximalnya tidak
lampau ? Hal tersebut perlu dipertimbangkan karena beberapa macam obat DM nya tidak
lampau tetapi dianggap tidak lazim. Misalnya dosis maximal CTM 40 mg per hari,
sedangkan dosis lazimnya 6-16 mg /hari. Bila pasien minum CTM tablet 3 kali sehari 2
tablet, dosis maksimalnya belum dilampaui, tetapi dianggap tidak lazim karena efek terapi
sudah dapat dicapai cukup dengan pemberian 3 kali sehari 1 tablet

F. Pendekatan, Model dan Metode


Pendekatan : Saintifik
Model : discovery base Learning
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab, Praktek

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan kesatu
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
 Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi kehidupan
sehari-hariara memilih APD yang tepatmenggunakan APD yang epat dan benar.
 Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
yaitu tentang dosis obat
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akandigunakan.
 Siswa yang aktif akan dinilai saat diskusi

b. Kegiatan Inti (60 menit)


 Guru membahas pengertian dosis dan macam-macam dosis serta dosis yang
tercantum dalam FI (mengamati)
 Guru meminta siswa untuk mendiskusikan secara berkelompok tentang
macam dosis obat yang tertera pada salah satu kemasan obat yang disediakan
serta factor khusus yang menjadi perhatian tentang pemakaian obat yang
dicantumkan pada kemasan (mengumpulkan informasi)
 Siswa menyampaikan hasil diskusinya tentang macamdosis obat dan factor
khusus factor khusus yang menjadi perhatian tentang pemakaian obat yang
dicantumkan pada (mengasosiasi)
 Siswa dari kelompok lain diberi kesempatan untuk menayakan informasi yang
belum jelas mengenai factor khusus yang menjadi perhatian tentang pemakaian
obat yang dicantumkan pada kemasan pengertian obat, jenis obat dan contohnya
(menanya)
c. Kegiatan penutup (10 menit)
 Guru bersama Siswa membuat rangkuman/simpulan tentang pengertian dosis
dan macam dosis (mengkomunikasikan).
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk perseorangan (membaca
materi cara perhitungan dosis maksimum).
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya: cara
perhitungan dosis maksimum
2. Pertemuan kedua
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
 Mengawali kegiatan belajar dengan berdoa
 Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
 Mengulas singkat materi sebelumnya yaitu tentang pengertian dosis dan macam
dosis memilih APD yang tepatmenggunakan APD yang epat dan benar.
 Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
yaitu tentang cara menghitung dosis maksimum
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan Inti (60 menit)


 Guru membahas tentang dosis maksimum dewasa serta rumus perhitungan
dosis maksimum pada anak dan bayi berdasarkan umur dan berat badan
(mengamati)
 Siswa menggali informasi melalui buku pegangan dan berdiskusi berkelompok
tentang cara menghitung dosis maksimal pada orang lanjut usia dan
menghitung doosis maksimum gabungan (mengumpulkan informasi)
 Siswa menjabarkan hasil diskusinya dan menyampaikan pendapatnya tentang
cara menganalisis hasil perhitungan dosis bagaimana jika obat over dosis
(mengasosiasi).

c. Kegiatan penutup (10 menit)


 Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran bersama dengan siswa
(mengkomunikasikan).
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk perseorangan (mempelajari
cara perhitungan dosis maksimal berdasarkan umur).
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya: praktik
analisis perhitungan dosis maksimal berdasarkan umur
 Mengakhiri pembelajaran dengan syukur dan doa

3. Pertemuan ketiga
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
 Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
 Mengulas singkat materi sebelumnya
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi kehidupan
sehari-hariara memilih APD yang tepatmenggunakan APD yang epat dan benar.
 Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
yaitu tentang praktik perhitungan dosis maksimal berdasarkan umur
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.

b. Kegiatan inti (60 menit)


 Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi dosis lazim dan dosis
maksimum dari obat yang ada dalam resep yang diberikan dan
mengevaluasinya apakah OD atau tidak
 Siswa mengidentifikasi dosis maksimal obat dan mengevaluasinya, melakukan
usul penurunan dosis jika diperlukan.
 Siswa membuat jurnal perhitungan dosis maksimal berdasarkan penugasan
dari guru.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)


 membuat rangkuman/simpulan pelajaran bersama dengan siswa.
 refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu praktik perhitungan
dan evaluasi dosis maksimal berdasarkan umur.
 merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk perseorangan (mempelajari
cara perhitungan dosis maksimal berdasarkan berat badan dan DM gabungan).
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya: praktik cara
perhitungan dosis maksimal berdasarkan berat badan dan DM gabungan
 Menutup pembelajaran dengan syukur dan doa

4. Pertemuan keempat
a. Kegiatan pendahuluan (10 menit)
 Mengawali pembelajaran dengan doa
 Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya bagi kehidupan
sehari-hariara memilih APD yang tepatmenggunakan APD yang epat dan benar.
 Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan
yaitu tentang praktik perhitungan dosis maksimal berdasarkan berat badan dan
DM gabungan
 Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan.
 Siswa akan dinilai saat praktik

b. Kegiatan inti (60 menit)


 Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi dosis lazim dan dosis
maksimum berdasarkan berat badan dari obat yang ada dalam resep yang
diberikan dan mengevaluasinya apakah OD atau tidak
 Siswa mengidentifikasi dosis maksimal obat dan mengevaluasinya, melakukan
usul penurunan dosis jika diperlukan.
 Siswa membuat jurnal perhitungan dosis maksimal berdasarkan penugasan
dari guru.

c. Kegiatan Penutup (10 menit)


 membuat rangkuman/simpulan pelajaran bersama dengan siswa.
 refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan yaitu praktik perhitungan dan
evaluasi dosis maksimal berdasarkan berat badan dan DM gabungan.
 Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya: ulangan harian
KD 3.3 dan 3.4

H. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan

1. Instrumen dan Teknik Penilaian


KD TEKNIK PENILAIAN INSTRUMEN

3.4 menganalisis dosis obat 1. Tes tertulis 1. Soal tes tertulis

4.4 mengevaluasi hasil perhitungan dosis 1. Tes unjuk kerja 1. Lembar soal praktek,
obat 2. portofolio 2. Rubric observasi kinerja
3. lembar jurnal praktek
4. rubric penilaian portofolio

Kisi – Kisi Tes Tertulis


Nama Sekolah : SMK Farmasi Bhakti Kencana, Cileungsi
Kelas/ Semester : X/Semester 1
Tahun Pelajaran : 2016/2017
Paket Keahlian : Farmasi
Mata Pelajaran : Ilmu Resep
Penilaian : Ulangan Harian 2

No Kompetensi Materi Indikator soal No Bentuk soal


Dasar soal

1 Menganalisis Pengertian dosis Peserta didik dapat 1 Uraian


dosis obat menerangkan pengertian dosis

Macam dosis Peserta didik dapat 2 Uraian


menerangkan macam dosis

Cara menghitung Peserta didik dapat mengetahui 3 Uraian


dosis untuk usia cara menghitung dosis pada usia
lanjut lanjut

Cara menghitung Peseta didik dapat mengetahui 4 Uraian


dosis maksimal cara menghitung DM pada anak
pada bayi dan dan bayi
anak

Cara menghitung Peserta didik dapat mengetahui 5 Uraian


DM gabungan cara menghitung DM gabungan

Soal Uraian
1. Jelaskan pengertian dosis
2. Jelaskan pengertian dosis lazim, dosis minimum dan dosis maksimum
3. Jelaskan bagaimana cara menghitung dosis pada usia 75 tahun
4. Uraikan bagaimana cara menghitung dosis pada anak usia 4 tahun?
5. Uraikan kapan dan bagaimana diperlukan perhitungan DM gabungan?
Kunci jawaban

1. Dosis/ takaran obat adalah: banyaknya suatu obat yang dapat dipergunakan/ diberikan
kepada seseorang penderita untuk obat dalam maupun obat luar.
2. Dosis Minimum: suatu takaran obat terkecil yang diberikan yang masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan resistensi pada penderita
Dosis Lazim: merupakan takaran petunjuk yang tidak mengikat, tetapi digunakan
sebagai pedoman umum.

Dosis Maksimum (DM): suatu takaran obat terbesar yang diberikan dan masih dapat
menyembuhkan dan tidak menimbulkan keracunan pada penderita.

3. Untuk Usia lanjut dan keadaan fisik mulai menurun 75 tahun, dosisnya adalah:

70-80 th ¾ dosis dewasa

4. Rumus perhitungan dosis 4 tahun

RUMUS YOUNG
(n /n+12) x Dosis Dewasa
ket: n = 4 thn

5. DM Gabungan

Jika dalam satu resep ada dua obat atau lebih yang bekerja searah, maka harus dihitung
DM gabungan, dengan cara menjumlah DM obat dalam resep 1 kali dan 1 hari, hasilnya
tidak boleh melebihi 100% baik 1 kali dan 1 hari.
Pedoman penskoran

Skor penilaian

1. Skor 20 jika peserta didik dapat menjelaskan pengertian dosis


2. Skor 20 jika peserta didik dapat menjelaskan macam dosis
3. Skor 20 jika peserta didik dapat menyebutkan cara perhitunga dosis usia lanjut
4. Skor 20 jika peserta didik dapat menyebutkan cara perhitungan dosis anak
5. Skor 20 jika peserta didik dapat menjelaskan DM gabungan

Nilai = jumlah total skor

Kisi-Kisi Penilaian kinerja


Nama Sekolah : SMK Farmasi Bhakti Kencana, Cileungsi
Kelas/semester : X/semester 1
Tahun pelajaran : 2016/2017
Mata pelajaran : Ilmu Resep
Kompetensi Dasar : mengevaluasi hasil perhitungan dosis obat

No Kompetensi Dasar Materi Indikator Teknik penilaian

1. Mengevaluasi hasil Perhitungan Peserta didik dapat: Tes unjuk kerja


perhitungan dosis obat dosis Menghitung dosis maksimum
maksimal berdasarkan umur
berdasarkan
umur
Perhitungan Menghitung dosis maksimum
DM berdasarkan berat badan
berdasarkan
berat badan
DM
gabungan Menghitung dosis maksimum
gabungan
Mengevaluasi hasil perhitungan
dosis

Tugas praktik:

1. Lakukan analis terhadap resep dibawah ini, apakah over dosis atau tidak.

Dinda 12 tahun

Mf pulv No XXV, S b dd 1 pulv

2. Lakukan terhadap resep dibawah ini, apakah OD atau tidak

7 th
DR ANDI
JL MELATI 3 BOGOR
SIP 1111/DISKES/2000
9 nov 2015

R/ atropine sulfat 0,002


Ekstrak belladon 50 mg
SL 0,2
Mf pulv dtd NO X
S 1 dd 1 p

Pro. Gigi 35 kg
Rubrik penilaian kinerja
Nama Sekolah : SMK Farmasi Bhakti Kencana, Cileungsi
Kelas/semester : X/ 1
Tahun pelajaran : 2016/2017
Mata pelajaran : ilmu Resep
Kompetesi dasar : mengevaluasi hasil perhitungan dosis obat

Rubrik Penilaian Kinerja

Skor
No Komponen/Sub Komponen
1 2 3
1 Persiapan (skor maksimal 6)

Hadir tepat waktu, berseragam lengkap dan rapih

Alat dipersiapkan dengan lengkap dan rapih

2 Proses Kerja (skor maksimal 6)

Dosis lazim dan dosis max obat diidentifikasi dengan tepat

Dosis max dihitunga dengan tepat

3 Hasil (skor maksimal 6)


Evaluasi hasil perhitungan DM lengkap

Mengusulkan penurunan dosis jika OD

4 Sikap Kerja (skor maksimal 3)


Ketelitian dan kecepatan saat melakukan perhitungan dosis

5 Waktu (skor maksimal 3)

Ketepatan waktu kerja (10 menit/ resep)

NILAI = (TOTAL SKOR/24) X 100


JURNAL PRAKTEK
NAMA :
KELAS :

RESEP

RESEP STANDAR

DAFTAR DOSIS
OBAT DOSIS LAZIM DOSIS MAKS

PERHITUNGAN BAHAN

PERHITUNGAN DOSIS LAZIM DAN DM

KESIMPULAN/ USUL/ PERBAIKAN DOSIS:


RUBRIK PENILAIAN PORTOFOLIO
Perhitungan DM

kriteria penilaian
skor nilai
no nama sistematika kelengkapa ketepatan
kerapihan total (skor/12)x100
penulisan n data analisis dosis
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Analisis hasil penilaian:


NILAI PENGETAHUAN = nilai tes tulis
NILAI KETRAMPILAN = nilai tes unjuk kerja dan nilai portofolio

HASIL PENGOLAHAN NILAI KETRAMPILAN


NILAI
NAMA
NO KD PRAKTIK PRODUK PROYEK PORTOFOLIO AKHIR
SISWA
(RATA2)
4.1 v
4.2 v
4.3 v
1
4.4 v v
4.5 v
4.6 v v v
HASIL PENGOLAHAN NILAI PENGETAHUAN
NILAI
NAMA
NO KD PENUGASAN UH UTS UAS AKHIR
SISWA
(RATA2)
3.1 v v v
3.2 v v v v
3.3 v v v v
1
3.4 v v v
3.5 v v v v
3.6 v v v v

Pembelajaran Remedial danPengayaan


a) Remedial : siswa yang tidak mencapai KKM =78, mengikuti remedial proses dan
penilaian
b) Pengayaan : siswa yang telah tuntas, ditugasi menjadi tutor sebaya bagi yang
belum tuntas dengan diawasi guru
Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

KD Media, Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

3.3 menganalisis dosis obat Media:

4.4 mengevaluasi hasil perhitungan In focus/LCD


dosis obat
Sumber belajar :
buku, teks pembelajaran, internet, resep
dokter, farmakope, iso
alat bahan: resep dokter, etiket/ kemasan
obat paten

Mengetahui, Cileungsi, 25 Juli 2016


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Ahmad Jajuli, S. Far Christine Dewiyani, S.Si., Apt

Anda mungkin juga menyukai