Anda di halaman 1dari 7

PERTEMUAN VII

PRINSIP PEMBERIAN OBAT DENGAN BENAR

KEAMANAN DALAM PEMBERIAN OBAT.

Dalam Memberikan obat kepada pasien kita harus hati-hati jangan sampai salah. Karena
obat pada hakekatnya adalah Racun, sehingga jika pemberian salah akan terjadi efek yang tidak
kita harapkan. Ada yang perlu diperhatikan oleh perawat dalam memberikan obat diantaranya
dengan mengingat 5T 1W.
Lima (5) Tepat 1 Waspada, (5 T+ 1W) adalah Tepat obat, Tepat dosis, Tepat pasien,
Tepat waktu, Tepat cara pemberian dan Waspada, bahkan berkembang menjadi 6 (enam) Tepat
(benar) :

 Tepat Obat
Sebelum mempersipakan obat perawat harus memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali
yaitu ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat diprogramkan, dan
saat mengembalikan ketempat penyimpanan.

 Tepat Dosis
Untuk menghindari kesalahan pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan
dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur,
spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet dan lain-lain sehingga perhitungan obat
benar untuk diberikan kepada pasien.

 Tepat pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara
mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat dan
program pengobatan pada pasien.

 Tepat cara pemberian obat,


Bagaimana obat akan diberikan dengan cara Suntikan IM, IV, SC, IC, Oral, Topical,
Supposutoria, IntraVaginal dsb.

 Tepat waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan , karena
berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat.Dengan waktu
yang tidak tertatur kuman bisa rentan atau kebal terhadap obat tertentu.

 Tepat pendokumentasian
Penulisan yang tepat dan benar pada pendokumentasian, sebagaimana pernyataan
pendokumentasien, tulis apa yang kita lakukan dan lakukan semua yang kita tulis.

Waspada ,
Perihal penting dalam memberikan obat sehingga kemungkinan yang tidak diharapkan akan
terhindari. Jika pemilihan obat yang dilakukan dalam proses pemilihan obat dengan
mempertimbangkan beberapa faktor yaitu : Ketepatan kelas terapi & Jenis Obat (Efek terapi
yang diperlukan) Misalnya : kemanfaatan dan keamanan sudah terbukti (Risiko efek samping
maupun adanya kondisi kontra indikasi).
Ada pendapat lain selain 5T, 1W, dan 6 tepat. Ada yang menuliskan juga dengan Prinsip 8
Benar dalam Pemberian Obat, apa itu dan bagaimana mengupayakannya :
1. Benar Pasien :
Tanyakan nama pasien dan tanggal lahir sesuai dengan gelang identitas pasien.
2. benar Obat :
Cek nama obat sesuaikan dengan resep/program dokter, serta pastikan bahwa obat tidak
kedaluwarsa.
3. Benar Dosis :
Lihat jumlah dan satuan; microgram, miligram atau gram.
4. Benar Waktu :
Lihat frekuensi pemberian : Pagi, Siang atau Malam.
5. Benar Rute :
Identifikasi rute dan cara pemberian; Per Oral (PO), Intra Muscular (IM), Intra Vena (IV),
Sub Cutaneous (SC), Supositoria, Tetes Hidung, Tetes Telinga.
6. Benar Informasi :
Berikan penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan, fungsi dan juga efek
sampingnya.
7. Benar Respons :
Pastikan obat yang diberikan menghasilkan respons yang sesuai dengan apa yang diharapkan
dari pemberian obat tersebut.
8. Benar Dokumentasi :
Lakukan pencatatan yang meliputi tanggal, dan jam pemberian, nama obat, dosis dan rute,
serta berikan tanda ceklis pada daftar terapi obat dan paraf pada kolom yang tersedia.

PERHITUNGAN OBAT

Cara Menhitung Dosis Obat


Dosis adalah takaran obat yang diberikan kepada pasien yang dapat memberikan efek
farmakologis (khasiat) yang diinginkan. Secara umum penggunaan dosis dalam terapi dibagi
menjadi : dosis lazim dan dosis maksimum/maksimal. Dosis lazim adalah dosis yang digunakan
sebagai pedoman umum pengobatan (yang direkomendasikan dan sering digunakan) sifatnya
tidak mengikat (biasanya diantara dosis mimimum efek dan dosis maksimum), sedangkan dosis
maksimum adalah dosis yang terbesar yang masih boleh diberikan kepada pasien baik untuk
pemakaian sekali maupun sehari tanpa membahayakan (berefek toksik ataupun over
dosis).Untuk terapi sebaiknya menggunakan pedoman dosis lazim. :)
Takaran dosis yang ada dalam farmakope umumnya untuk dosis orang dewasa, sedangkan untuk
anak-anak memerlukan rumus perhitungan khusus, sperti dibawah ini:

Cara menghitung dosis untuk anak-anak :


Berdasarkan umur.
a. Rumus young (untuk anak <8 tahun)

n : umur dalam tahun

b. Rumus dilling (untuk anak Besar-sama dengan 8 tahun)

n : umur dalam tahun

c. Rumus Fried (untuk bayi)

n : umur dalam bulan

Berdasarkan Berat Badan

Perhitungan dosis berdasarkan berat badan sebenarnya lebih tepat karna sesuai dengan kondisi
pasien ketimbang umur yang terkadang tidak sesuai dengan berat badan, bila memungkinkan
hitung dosis melalui berat badan

d. Rumus Thermich

n : berat badan dalam kilogram

3. Rumus untuk menentukan persentase DM obat

Persentase DM sekali :

Persentase DM sehari :

Cara Menghitung Obat Dengan Cepat


Setiap perawat diwajibkan harus bisa menghitung dosis obat, baik mengitung dosis obat
tablet , menghitung dosis obat kaplet, menghitung dosis obat syrup, menghitung dosis obat
serbuk, baik yang akan diberikan melalui mulut, melalui subkutan atau melalui intravena (IV).
Pada bangku kuliah kita disugukan berbagai macam rumus menghitung dosis obat yang rumit
dan banyak,
Apa yang tertulis di atas adalah tentang dosis obat apakah maksimalis atau over dosis dokter atau
apoteker yang lebih bertangganung jawab selanjutnya bagaimana perawat dalam melaksanakan
sebagai perawat pelaksana untuk memenuhi pesanan /order tersebut.

Menghitung Dosis Obat Tablet atau Pil atau Kaplet

Obat tablet adalah adalah obat bubuk yang terdiri dari satu atau lebih macam obat yang
dipadatkan dalam bentuk lonjong atau lempengan yang hanya dapat biberikan melalui oral atau
mulut dan sublingual (bawah lidah).

Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menghitung dosis obat tablet atau pil atau kaplet ini
sangatlah mudah yaitu:

Sediaan obat adalah jumlah total kandungan dalam satu tablet, pil, kaplet, vial, atau ampul.
Contoh:
Dokter meminta memberikan paracetamol tablet 250 mg, satu kaplet obat memiliki sediaan
500mg
Jawab:
250 mg / 500 mg = 1/2 tablet

Kalau untuk menghitung dosis obat tablet bagi bagi anak-anak, remaja atau dewasa mungkin
gampang, tapi kadang agak sedikit susah jika kita akan menghitung dosis obat tablet pada bayi.
Contoh:
Dokter meminta memberikan order resep "luminal tablet 5 mg, 3 dd 1 pulvus no. X.
Jawab:
Dalam hal ini dokter ingin agar kita membagi satu obat tablet luminal 5 mg menjadi sepuluh
bagian. order sederhana dari resep diatas adalah luminal tablet 0,5 mg, sedangkan sediaan obat
adalah 5 mg
Kita dapat menhitung dosis obat tablet diatas dengan menggunakan rumus:
order dokter/ sediaan obat
5 mg/10 = 0,5 mg
Kita telah menghitung dosis obatnya namun kita belum dapat menghitung seberapa banyak yang
harus kita berikan untuk itu perlu kita mengubah rumus diatas sedikit, yaitu menjadi: “ Berat
Obat dibagi banyak sediaan “
Berat obat adalah bobot obat per satu kaplet/pil/ kapsul dalam satuan berat (mg (miligram) atau g
(gram)) tanpa mempertimbangkan jumlah sediaan obat.
Jumlah/ Banyak sediaan adalah banyaknya sediaan obat yang diminta oleh dokter.
Mari kita hitung banyak obat yang harus kita berikan, pertama kita harus menimbang berat satu
pil tersebut, misal berat obat luminal 5 mg adalah 1 g.
Berat obat / jumlah sediaan obat
1 g/ 10 = 0,1 g atau 100 mg.
Dengan demikian 100 mg luminal tablet mengandung sediaan 0,5 mg luminal.

Menghitung Dosis Obat Sirup

Obat sirup adalah satu atau lebih macam obat yang dilarutkan dalam air yang berikan
tambahan eliksir atau pemanis yang hanya dapat diberikan melalui mulut atau oral. Yang
termasuk obat sirup adalah obat drop, obat suspensi, dan tentunya obat sirup.
Untuk menghitung dosis obat sirup kita menggunakan rumus:

Contoh:
Dokter membuat resep " Sanmol Forte syrup 120 mg prn. Sediaan obat Sanmol Forte syrup ialah
240 mg tiap 5 mL (mililiter)
Jawab:
120 mg / 240 mg X 5 ml = 2,5 ml = 1/2 cth
Rumus ini juga berlaku untuk menghitung obat intravena atau serbuk yang tidak harus
menggunakan batas waktu atau alat mesin syringe pump
Contoh
Metronidazole injeksi 3 dd x 150 mg. Sediaan obat Metronidazole injeksi untuk setiap 100 mL
adalah 500 mg.
Jawab:
150 mg/ 500 mg X 100 ml = 30 ml

Menghitung Dosis Obat Serbuk ?

Obat serbuk adalah satu atau lebih jenis obat yang berbentuk bubuk dan harus dilarutkan
dengan air dan hanya dapat diberikan melalui intravena.Yang termasuk obat serbuk ini adalah
obat-obat antibiotik, seperti ceftriaxone, cefotaxim, dan lainnya.
Untuk menghitung dosis obat serbuk, dibutuhkan kreatifitas dalam menambahkan pelarutnya,
walau pada umumnya obat antibiotik serbuk dilarutkan dengan 10 cc aquabides sebelum
diberikan kepada pasien atau sebelum dicampur dengan cairan pelarut yang lebih banyak lagi
jumlahnya.
Rumus untuk menghitung dosis obat serbuk sama saja dengan rumus menghitung dosis obat
sirup. Kita memiliki kebebasan dalam melarutkan obat serbuk, namun hal yang perlu diingat
adalah jumlah pelarut jangan terlalu pekat atau sedikit. Jika jumlah pelarut terlalu sedikit, maka
pada saat diberikan akan terasa sangat sakit. Jangan Pula terlalu banyak.
Contoh:
Ceftriaxone inj 3 dd 330 mg IV.
Jawab: 330 mg / 1000 mg X 10 cc = 3,3 cc
Pada kasus ini, kurang baik jika kita menggunakan pelarut sebanyak 10 cc, karena jika kita akan
menarik cairan sebanyak 3,3 cc susah mengukurnya. Maka akan lebih baik jika kita
menggunakan pelarut sebanyak 9 cc.
Solusi Jawaban: 330 mg/ 1000 mg X 9 = 3 cc.

Menghitung Dosis Obat Menggunakan Alat

Kadang kala obat-obatan yang akan diberikan melalui intravena perlu waktu yang lama
dalam pemberiannya dan berkesinambungan atau jumlahnya sangat sedikit dan
berkesinambungan, dalam pemberiannya perlu menggunakan alat infus pump atau syringe pump.
Contoh obat ini adalah: lasix (Furosemid), heparin (Inviclot), cordaron (Amiodaron), dobutamin,
dopamin, dan lainnya silahkan anda cari tahu sisanya.
Rumus untuk mencari dosis obat menggunakan alat ialah:

Contoh:

Heparin 1000 IU /jam. Sediaan obat 1 ml Heparin adalah 5000 IU, Jumlah pelarut 100 cc.

Jawab:

1000 IU/60 menit X 60 mggtt/cc X 100 cc / 5000 IU = 20 cc/jam Contoh:

Perhatian:

 Dalam menghitung dosis obat yang akan diberikan menggunakan alat, perlu diperhatikan
kesamaan satuan dosis yang digunakan dengan sediaan obat. Misal: Order dokter 0,05
mikrogram tetapi sediaan obat ialah 200 mg. Maka kita harus mengubah 200 mg menjadi
200.000 mcg

 Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menghitung obat adalah waktu pemberian. Misalnya:
Dobutamin 0,1 mcg/kg BB/jam, maka kita harus mengubah jam 60 menit. Namun Jika order
dokter 0,01 /kg BB/ menit, maka menit adalah 1 menit.

Contoh:
Dopamin 0,1 mcg /kg BB/ menit. Sediaan obat adalah adalah 200 mg. berat badan pasien 60 kg,
Obat akan dilarutkan dalam 50 cc NS.
Jawab:
0,1 mcg/ 1 menit X 60 mgtt/cc X 60 kg X 50 cc / 200.000 mcg= 0,09 ml

Anda mungkin juga menyukai