Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIK MENGHITUNG

TINGKAT
KETERGANTUNGAN
PASIEN
PRAKTIK MENGHITUNG TINGKAT
KETERGANTUNGAN PASIEN
• Perencanaan tenaga kesehatan adalah proses memperkirakan jumlah
tenaga dan jenis pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang
dibutuhkan untuk mencapai target pelayanan kesehatan yang telah
ditentukan dan mencapai tujuan kesehatan. Perencanaan ini
mencakup persiapan: siapa yang berbuat apa, kapan, dimana,
bagaimana, dengan sumber daya apa dan untuk populasi mana.
Perencanaan tenaga rumah sakit adalah sebagai perencanaan tenaga
kesehatan untuk mencapai target pelayanan rumah sakit yang
dibutuhkan yang akan membantu pencapaian target kesehatan.

2
PRAKTIK MENGHITUNG TINGKAT
KETERGANTUNGAN PASIEN
• Faktor yang memengaruhi kebutuhan tenaga
keperawatan antara lain
1. Faktor klien
2. Faktor tenaga
3. Faktor lingkungan
4. Faktor organisasi

3
Kategori Perawatan klien terdiri dari:
1.Keperawatan mandiri (self care)
2.Keperawatan sebagian (partial care)
3.Keperawatan agak berat (severe care)
4.Keperawatan intensif
Metode Pehitungan Perencanaan Tenaga
Keperawatan.

Keterangan:
a) A = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan oleh pasien perhari
b) 52 minggu = 365 hari dalam setahun : 7
c) TT Tempat Tidur
d) BOR (Bed Occupancy Rate) adalah persentase rata-rata jumlah tempat tidur yang digunakan selama periode tertentu (sa
semester/tahun)
e) Hari kerja efektif yang dihitung sebagai berikut:
= (365-(52 hari minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari cuti tahunan)
= 289 hari: 7 hari/minggu
= 41 minggu
f) Total jam kerja perminggu = 40 jam
g) Komponen 25% yaitu tingkat penyesuaian terhadap produktivitas
Metode Gillies
a) Waktu keperawatan langsung menurut Mineti Hurchinsun (1975), yaitu:
1. Pasien mandiri = 2 jam/hari
2. Pasien partial = 3 jam/hari
3. Pasien total = 6 jam/hari
b) Waktu keperawatan tidak langsung menurut Wolf & Young, (1965) adalah 60
jam/pasien/hari
c) Waktu keperawatan untuk pendidikan kesehatan adalah 15 menit.
Rumus jumlah keperawatan menurut
Gillies adalah sebagai berikut:
Jmlh jam Kep. Pasien/hr x rata-rata sensus pasien/hr x
jumlah hari dalam setahun

(jumlah hari/tahun – jumlah hari libur/cuti/th) x jumlah


jam kerja perawat/hari
Metode Depkes (2002)
a. Pengelompokan unit kerja dirumah sakit

Ruang rawat inap Ruang rawat perinatal Kamar bersalin Kamar operasi

Gawat darurat/IGD Rawat inap intensif Rawat jalan


Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu
ditambah dengan koreksi yang meliputi:
Tingkat ketergantungan pasien
No
Rata-rata juml Jurn jam Juml jam
Kategori pasien/hari perawatan/har perawatan x
i rata-rata
pasien/hari
(cxd)
A
B C D E
1
Askep minimal (minimal care) 7 2 14

2
Askep sedang 7 3,08 21,56
3
Askep agak berat 11 4,15 45,65
4 1
Askep maksimal 6,16 6,16
Jumlah 26 87,37
Gawat darurat
Dasar penghitungan di unit gawat darurat adalah
a) Rata-rata jumlah pasien perhari
b) Jumlah jam perawatan perhari
c) Jam efektif perawat /hari
Contoh:
a) Rata-rata jumlah pasien / hari = 50 pasien
b) Jumlah jam perawatan efektif perawat /hari = 7 jam
c) Jadi kebutuhan tenaga perawat diUGD
50 x 4 = 28,57 dibulatkan 29
7
29 orang + loos day (78 x 29) 29 orang + 7,9 = 36,9 (dibulatkan 37)
286
Dasar penghitungan tenaga di kamar
operasi
Dasar penghitungan tenaga di kamar operasi
a) Jumlah dan jenis operasi
b) Jumlah kamr operasi
c) Pemakaian kmar operasi
d) Tugas perawat di kmar operasi, insrtumentor, perawat sirkulasi (2
orang/tim)
e) Ketergantungan pasien
Operasi besar: 5 jam /1 operasi
Operasi sedang: 2 jam /1 operasi
Operasi kecil: 1 jam/ 1 operasi
No Rata-rata Rata-rata jam Jumlah
Jenis kategori pasien /hari perawatan perawatan/hari
pasien/hari

A B C D E
1 Pasien penyakit dalam 10 3,5 35
2 Pasien bedah 8 4 32
3 Pasien gawat 1 10 10
4 Pasien anak 3 4,5 13,5
5 Pasien kebidanan 1 2,5 2,5
Jumlah 23 93,0
Daftar Pustaka
(Djamaludin and Dwi Oktaviana n.d.; Kamillah n.d.; Karunia 2017; Nurhidayat,
Andarmoyo, and Widiyati n.d.; winani Redi 2022)Djamaludin, Djunizar, and
Intan Dwi Oktaviana. n.d. HUBUNGAN TINGKAT KETERGANTUNGAN
DALAM PEMENUHAN AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI TERHADAP
KUALITAS HIDUP PASIEN PASCA STROKE DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS METRO PUSAT ABSTRACT : THE CORRELATION BETWEEN
DEPENDENCY LEVELS OF DAILY NEED FULFILLMENT AND QUALITY OF
LIFE POST STROKE PATIENTS AT WORKING AREA OF METRO PUSAT
HEALTH CENTER. Vol. 2.Kamillah, Siti. n.d. Tingkat Ketergantungan Pasien
Dan Hubungannya Dengan Beban Kerja Perawat.Karunia, Esa. 2017.
“Association Between Family Support and Post-Stroke Activity of Daily Living
Autonomy.” Jurnal Berkala Epidemiologi 4(2):213. doi:
10.20473/jbe.v4i2.2016.213-224.Nurhidayat, Saiful, Sulistyo Andarmoyo, and
Wiwik Widiyati. n.d. TINGKAT KETERGANTUNGAN ACTIVITY DAILY LIVING
(ADL) PADA PASIEN STROKE (ISKEMIK DAN HEMORAGIK)
BERDASARKAN INDEKS BARTHEL DI RSUD DR. HARJONO S.
PONOROGO.winani Redi. 2022. Manajemen Keperawatan. jakarta.
Terima Kasih

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU
Jalan Raya Lohbener Lama Nomor 8 Lohbener – Indramayu 45252
Telepon/Faximile: (0234) 5746464
Laman : http://www.polindra.ac.id e-mail: info@polindra.ac.id

Anda mungkin juga menyukai