Anda di halaman 1dari 34

dr. Roekani Hadisepoetro.

, SpKJ (K)
SKIZOFRENIA
Pendahuluan
 Skizofrenia : salah satu psikosa yang paling
sering
 Merupakan sindroma yang sulit didefinisikan dan
sulit dideskripsikan
 Dengan pencitraan otak (MRI) dan teknik
neuropatologi  penelitian pada limbik sistem,
amigdala, hipokampus, dan gyrus parahipokampus
 Konsep yang mengacu gambaran klinis :
 Simptom positif
 Simptom negatif
BENEDICT A. MOREL (Prancis) : “Demene Precoce”
untuk penderita yang memburuk, yang penyakitnya
dimulai sejak usia remaja
EMIL KRAEPELIN : “Demene Praecox” menekankan
proses pada fase awal
EUGENE BLEULER : pertama menggunakan istilah
“Skizofrenia” untuk menunjukkan adanya “schisme”
(perpecahan) “phrenia” (jiwa)
 terjadi perpecahan antara : pikiran, emosi, perilaku
Gejala 4A Bleuler :
Gangguan : Asosiasi
Afek
Autisme
Ambivalensi
 ADOLF MEYER : skizofrenia sebagai stress kehidupan
 reaksi skizofrenik
 HARRY STACK SULLIVAN :penyebab skizofrenia
adalah isolasi sosial
 GABRIEL LANGFELD : membagi penderita psikotik
menjadi:
 True skizofrenia  tidak beremisi
 Skizofreniform
 SIGMUND FREUD : teori psikogenik  skizofrenia
akibat kelemahan ego
PPDGJ-III/ICD-10
Gangguan Skizofrenia ditandai oleh :
 Distorsi pikiran dan persepsi mendasar dan khas
 Afek yang tidak wajar (inappropriate) atau tumpul
(blunted)
 Kesadaran jernih
 Kemampuan intelektual tetap
 Defisit kognitif tertentu dapat berkembang kemudian
EPIDEMIOLOGI
Di USA prevalensi 1-1,5%
Jenis kelamin laki-laki=wanita
Umur :
 Usia puncak pada laki-laki : 15-25 tahun
 Usia puncak pada wanita : 25-35 tahun
 Jarang pada usia <10 tahun dan >50 tahun
 90% dalam pengobatan umur 15-55 tahun
• Musim kelahiran : musim dingin dan awal musim semi
• Penyakit medis :
 Mortalitas akibat kecelakaan dan alam > umum
 90% skizofrenik mempunyai penyakit medis bermakna
 Bunuh diri :
 Skizofrenik > populasi umum  gangguan mood
 Faktor resiko :
 Gangguan depresif
 Usia muda
 Pendidikan tinggi
 Penyalahgunaan zat : sebagian besar perokok
 Sosioekonomi :
 Sosek rendah > sosek tinggi  peran stress
 Negara “ketiga” > negara maju
ETIOLOGI

 Penyebab yang pasti belum diketahui


 Penyebab multi faktorial  holistik
 Banyak hipotesa

Genetika
Dari hasil penelitian genetika :
Prevalensi Skizofrenia pada Populasi Spesifik
( Kaplan Ed 7 )

Populasi Prevalensi ( % )

Populasi Umum 1,0


Bukan saudara kembar 8,0
Salah satu orang tua skizofrenia 12,0
Kedua orang tua skizofrenia 40,0
Kembar disigote 12,0
Kembar monosigote 47,0

Kromosom :
• Lengan panjang 5, 11, 18
• Lengan pendek 19 sering dilaporkan
• Kromosom X
DIATESIS STRESS
Integrasi Faktor : Biologi, Psikososial, Lingkungan 
gejala Skizofrenia

FAKTOR BIOLOGIS
Pada penelitian melibatkan peranan patofisiologi daerah
otak tertentu :
 Sistem limbik
 Kortek frontalis
 Basal ganglia
 Thalamus
 Batang otak
PERUBAHAN NEUROTRANSMITTER
Dopamin :
Terlalu banyaknya aktivitas dopaminergik
 reseptor (D2) post synaptik
 reseptor (D1)  gejala negatif
Homovanilic acis (Metabolit Dopamin) pada plasma
tinggi, bila kadar ↑ gejala ↓
Serotonin : serotonin ↑ pada skizofrenia
Norepinephrin : pemberian anti psikotik  aktifitas
non gabaergik ↓
Asam Amino :
 GABA (Gamma Amino Butyric Acid) terlibat dalam
patofisiologi skizofrenia
 Px. Skizofrenia kehilangan GABANERGIK di
hipocampus
NEURO PATOLOGI
 Kelainan terjadi pada : sistim limbik
 Basal ganglia
 Sistim limbik : pusat kendali emosi
 Basal ganglia : pusat pengendalian pergerakan
PSIKONEURO IMUNOLOGI
Penurunan :
• Produksi interleukin-2 sel T
• Limfosit perifer
• Reaktifitas seluler dan humoral terhadap neuron
PSIKONEURO ENDOKRINOLOGI
• Tes seferesi deksamethason abnormal
• LH/ FSH ↓
• Penumpulan prolaktin dan hormon pertumbuhan terhadap
stimulasi GnRH / TRH
FAKTOR PSIKOSOSIAL
 Perjalanan penyakit dipengaruhi stress psikososial
Teori Psikoanalitik
 S. Freud : adanya defek ego
 Konflik intra psikik akibat fixasi dan defek ego  “bahan
bakar” psikotik
Teori Belajar
• Meniru reaksi dan berpikir rasional dari orang tuanya
Teori Keluarga
• Keluarga yang disfungsional
• Ikatan ganda : mendapat pesan yang bertentangan dari kedua
orang tuanya
• Keretakan orang tua
• Dukungan semu dari keluarga / permusuhan semu
Teori Sosial
• Industrialisasi dan urbanisasi  stress
GEJALA KLINIS DAN STATUS MENTAL
Terdapat 3 masalah tanda / gejala klinis :
1. Tidak ada gejala yang patognomik
2. Gejala yang berubah dengan berjalannya waktu
3. Perlu pertimbangan tingkat pendidikan, intelektual
dan kultural

Terdapatnya banyak variasi dan gangguan :


 Proses berpikir
 Afek dan emosi
 Kemauan
 Persepsi
 psikomotor
DIAGNOSA
 Banyak kriteria diagnostik skizofrenia
 Menurut DSM IV :
A. Terdapat 2 (dua) atau lebih dari gejala berikut dalam waktu 1 (satu) bulan (< kurang
dari 1 bulan bila diobati) :
1. Waham
2. Halusinasi
3. Bicara terdisorganisasi (kacau)
4. Perilaku yang terdisorganisasi / katatonik yang jelas
5. Gejala negatif : afek datar, kemauan ↓, minat ↓
Catatan :
Cukup satu gejala, bila :
 Waham kacau
 Halusinasi : - mengomentari perilaku
- lebih dari satu suara saling bercakap- cakap
B. Disfungsi sosial / pekerjaan
C. Durasi : berlangsung terus-menerus selama minimal 6 bulan ( termasuk fase
prodromal, fase aktif dan fase residual)
D. Penyingkiran gangguan skizoafektif dan gangguan mood
E. Penyingkiran penyalahgunaan zat / kondisi medis umum
F. Hubungan dengan gangguan dan perkembangan pervasif : bila terdapat gangguan
autistik Dx. Tambahan skizofrenia dibuat bila ada gejala waham atau halusinasi
PPDGJ – III / ICD – 10
Harus ada satu gejala bila jelas, dua (2) bila gejala kurang jelas :
a. Thought echo : isi pikirannya berulang atau bergema dalam
kepalanya.
Thought insertion or withdrawal : isi pikiran dari luar masuk ke
pikirannya (insertion) ; isi pikirannya diambil keluar (withdrawal)
Thought broadcasting : isi pikiranhya disiarkan ke luar  orang lain
atau umum mengetahui
b. Delusion of control : dirinya dikendalikan kekuatan dari luar
Delusion of influence : dirinya dipengaruhi kekuatan dari luar
Delusion of passivity : dirinya tidak berdaya
Delusion of perception : pengalaman indrawi yang tidak wajar,
khas, bersifat mistik / mukjizat
c. Halusinasi auditorik :
 Berkomentar tentang perilakunya
 Suara-suara mendiskusikan dirinya
 Suara dari salah satu anggota badannya

d. Waham-waham lain yang menurut budayanya tidak wajar (mampu


mengendalikan cuaca, berkomunikasi engan makhluk dunia lain)
Atau ada dua (2) gejala di bawah ini secara jelas :
 Halusinasi yang jelas dari panca indera apa saja
 Arus pikiran yang terputus  inkoherensi, irrelevan,
neologisme
 Perilaku katatonik
 Gejala-gejala negatif : apatis, jarang bicara, kemauan ↓,
afek tumpul dll.
• Gejala tersebut berlangsung 1 bulan atau lebih
• Ada perubahan yang konsisten dan bermakna dalam
keseluruhan / beberapa aspek perilaku pribadinya
Tipe – tipe Skizofrenia PPDGJ III / ICD – 10:

F20.0 Skizofrenia Paranoid


F20.1 Skizofrenia Hebrefenik
F20.2 Skizofrenia Katatonik
F20.3 Skizofrenia Tak Terinci
F20.4 Depresi Pasca Skizofrenia
F20.5 Skizofrenia Residual
F20.6 Skizofrenia Simplex
F20.8 Skizofrenia lainnya
F20.9 Skizofrenia YTT
TIPE-TIPE SKIZOFRENIA
Tipe Paranoid :
 Preokupasi dengan waham dan halusinasi
 Waham : kejar dan kebesaran
 Umur : > tua  > 30 tahun
 Menunjukkan :
 Tegang, pencuriga, berhati-hati, dan tak ramah
 Bermusuhan atau agresif
 Kecerdasan intak
 Pada saat wawancara tampak rapi, koheren, afek agak
tumpul
Tipe Terdisorganisasi
 Dahulu disebut tipe hebefrenik
 Regresi yang nyata ke perilaku primitif
 Perilaku kacau
 Awal-awal umur 25 tahun
 Pasien aktif tapi tidak konstruktif
 Yang menonjol gangguan proses berpikir, gangguan
asosiasi yang nyata
 Perilaku pribadi dan sosialnya kacau
 Emosionalnya inadekuat, sering meledak
 Tampak kekanak-kanakan
Tipe Katatonik
 Yang menonjol gangguan psikomotor
  stupor/substupor : psikomotor ↓
  gaduh gelisah : psikomotor ↑

Tipe Tidak Tergolongkan


 Jelas memenuhi kriteria umum skizofrenia
 Tidak dapat digolongkan salah satu tipe diatas
Depresi pasca Skizofrenia
Diagnosa ditegakknan kalau :
 Penderita telah menderita skizofrenia selama 1 tahun
 Gejala skizofrenia masih tetapi tidak menonjol
 Depresi menonjol dan mengganggu
• Apabila gejala skizofrenia (-)  diagnosa episode depresif.
Apabila gejala skizofrenia menonjol, diagnosa sesuai
subtipe skizofrenia
Skizofrenia Simplex
 Diagnosa sulit ditegakkan
 Gejala “negatif” mirip residual tanpa didahului fase aktif
skizofrenia
 Disertai perubahan perilaku : minat menurun, tidak
berbuat sesuatu, penarikan diri secara sosial
 Kurang jelas gejala psikotiknya dibanding skizofrenia
lainnya
PENATALAKSANAAN
 Terapi secara holistik : bio-psiko-sosio-spiritual
 Somato Tx :
 Perbaiki keadaan umum
 Psikofarmaka  neuroleptika
 Psikoterapi : psikoterapi suportif
 Sosioterapi : terapi keluarga
PROGNOSA
Baik :
 onset usia lebih tua
 Faktor pencetus jelas
 Onset akut
 Riwayat sosial, seksual, dan pekerjaan premorbid yang baik
 Gejala gangguan mood (terutama gangguan depresif )
 Menikah
 Riwayat keluarga mendukung yang baik
 Sistem pendukung yang baik
 Gejala positif
Buruk :
 Onset muda
 Tidak ada faktor pencetus
 Onset yang tidak jelas
 Riwayat sosial, seksual, dasn pekerjaan premorbid yang buruk
 Perilaku yang menarik diri, autistik
 Tidak menikah, bercerai, atau janda/duda
 Riwayat keluarga skizofrenia
 Gejala negatif
 Tanda dan gejala neurologis
 Riwayat trauma perinatal
 Tidak ada remisi dalam tiga tahun
 Banyak relaps
 Riwayat penyerangan
GANGGUAN WAHAM/
GANGGUAN DELUSIONAL
Suatu gangguan psikiatrik yang menonjol waham
Dahulu disebut “PARANOIA” atau ‘Ggn. PARANOID”
Wahamnya dapat bersifat : kebesaran, erotik,
cemburu, somatik dan campuran
Berbeda dengan skizofrenia paranoid, pada gangguan
waham, wahamnya terkesan logis
KARL LUDWIG KAHLBRAUN : kegilaan parsial yang
mempengaruhi intelektual, tidak pada fungsi mental
lain. Waham persisten dan relatif statik
Emil Kraepelin : adanya waham yang persisten tanpa
halusinasi dan keruntuhan kepribadian
Epidemiologi :
 Gangguan ini jarang terjadi
 Prevalensi di USA 0,025%-0,03%
 Onset rata-rata usia 40 tahun, dengan rentang usia 18-90
tahun
 Wanita > pria
Etiologi :
Penyebab pasti belum diketahui
Faktor biologis
 Kondisi medis umum dan zat
 Kondisi neurologis di sistem limbik dan ganglia
 Respon normal terhadap rangsang abnormal dalam
lingkungan, SSP, SST
Faktor Psikodinamika
 Gangguan waham secara sosial terisolasi
 Gejala waham  anggapan orang yang hipersensitif dan
mekanisme pembelaan ego yang spesifik
Gejala klinis dan status mental
Kesan umum :
 Px. Rapi, tanpa gangguan aktivitas harian
 Mungkin aneh, pencuriga, bermusuhan
Afek dan emosi : konsisten dengan wahamnya
Proses berpikir : waham yang menonjol
Fungsi mental lain mungkin baik
Insight : terganggu
Kejujuran : dapat dipercaya kecuali menyangkut
wahamnya
Diagnosa :
DSM-IV :
A. Waham yang tidak aneh
B. Tidak memenuhi kriteria skizofrenia
C. Fungsi tidak terganggu dan tidak aneh, kecuali
menyangkut wahamnya
D. Jika gangguan mood terjadi harus lebih singkat dari
periode wahamnya
E. Bukan karena zat atau kondisi medis umum
PPDGJ III/ICD-10 :
 Waham merupakan satu-satunya gejala
 Bila ada gejala depresif, waham harus menetap
 Tidak terdapat penyakit otak
 Halusinasi auditorik (-)
 Tidak terdapat riwayat skizofrenia
Terapi : holistik
GANGGUAN WAHAM INDUKSI
Diagnosa dibuat bila :
 Dua orang/lebih mengalami sistem waham yang sama
 Mempunyai hubungan dekat dan lama
 Waham yang diinduksi yang dominan/aktif ke yang
pasif. Waham hilang bila mereka dipisah
• Bila dua orang gangguan psikotiknya berbeda, bukan
waham induksi walaupun wahamnya sama
GANGGUAN SKIZOTIPAL
Diagnosa ini tidak dianjurkan karena :
 Tidak jelas bedanya dengan skizofrenia simpleks dan
gangguan kepribadian skizoid/paranoid
• Diagnosa ini ditegakkan bila terdapat 3 atau 4 gejala
dibawah ini, terus-menerus/periodik minimal 2 tahun:
 Afek tidak wajar atau menyempit
 Perilaku aneh/ganjil/eksentrik
 Hubungan sosial buruk/menarik diri
 Kepercayaan aneh/magik
 Kecurigaan/ide paranoid
 Pikiran obsesif : bentuk tubuh abnormal
 Gangguan persepsi
 Kadang-kadang mirip episodik psikotik akut dan
sementara
• Tidak memenuhi kriteria skizofrenia
• Bisa terdapat adanya riwayat keluarga skizofrenia
“pahami dengan benar, maknai lebih dalam, sehingga aplikasinya tidak
distorsi”

Anda mungkin juga menyukai