Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA SKIZOFRENIA DENGAN


FOKUS STUDI GANGGUAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI
WISMA ENDANG PREGIWA RSJ PROF. DR. SOEROJO
MAGELANG

FITRIYA ARBANGATUN NISA


L/O/G/O NIM P1337420515032

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MAGELANG
2017/2018
LATAR BELAKANG

Modernisasi
dan Stressor Gangguan
Psikososial Skizofrenia
kemajuan jiwa
IPTEK
• Penanganan gangguan persepsi sensori halusinasi masih
secara umum, pasien dengan halusinasi diberikan latihan
kontrol halusinasi yang sama dan tidak disesuaikan dengan fase
halusinasi yang sedang dialami oleh pasien (Hartuti, komunikasi
Justifikasi personal, 12 Desember 2017).

• Pasien yang mengalami halusinasi sukar mengontrol diri dan susah


berhubungan dengan orang lain (Depkes RI dalam Rusdi, 2013).
• pengalaman sensorik menjadi menjijikan dan menakutkan, kecemasan
meningkat, melamun dan berfikir sendiri menjadi dominan, perilaku
Dampak pasien pada fase condemning yang terjadi adalah meningkatnya tanda-
tanda sistem syaraf otonom seperti peningkatan denyut jantung dan
tekanan darah, dan pasien tidak bisa membedakan realitas.

• Melakukan pengkajian yang lebih lengkap mengenai jenis, isi,


waktu, frekuensi, situasi yang memicu halusinasi, dan respon
Solusi terhadap halusinasi (Keliat dan Akemat, 2012) serta mengkaji
halusinasi yang sedang dialami oleh pasien sehingga dapat
dilakukan intervensi yang sesuai dengan fase halusinasi yang
dialami oleh pasien saat ini. (Yosep, 2012)
TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

Tujuan Umum Manfaat


Menggambarkan pengelolaan asuhan
keperawatan pasien dengan masalah
utama perubahan persepsi sensori 1. Bagi Penulis
halusinasi pendengaran pada
skizofrenia.
Bagi Institusi
Tujuan Khusus 2. Pelayanan Kesehatan
1. Menggambarkan pengkajian
2. Menggambarkan masalah
Bagi Institusi
keperawatan
3. Menggambarkan perencanaan
3. Pendidikan
tindakan keperawatan
4. Menggambarkan pelaksanaan
tindakan keperawatan
5. Menggambarkan evaluasi tindakan 4. Bagi Pembaca
keperawatan
TINJAUAN TEORI
Skizofrenia
Skizofrenia adalah suatu penyakit otak persisten dan serius yang mengakibatkan
perilaku psikotik, pemikiran konkret, dan kesulitan dalam memproses informasi,
hubungan interpersonal, serta memecahkan masalah (Stuart, 2013).

a. Biologis a. Biologis a. Gejala Positif

Manifestasi Klinik
Faktor Presipitasi
Faktor Predisposisi

b. Psikologis b. Lingkungan b. Gejala negatif


c. Sosiobudaya c. Pemicu Gejala
d. Penilaian Stressor ( Yosep, 2016 )
( Stuart, 2013) e. Sumber Coping
f. Mekanisme Coping

( Stuart, 2013)
Faktor Presipitasi: biologis, lingkungan, pemicu
Faktor Presdisposisi: genetik, neuroanatomi,
gejala, penilaian stresor, sumber coping, dan
neurokimia, dan imunovirologi
mekanisme coping

Ketidakmampuan mengatasi stress dan mekanisme


coping yang tidak efektif

Menarik diri, regresi,dan proyeksi diri


MK
Rentang respons neurobiologis maladaptif
Coping individu tidak
SKIZOFRENIA efektif
Gejala Positif Gejala Negatif

Asosiasi Waham Halusinasi Perilaku agresif


afek tidak sesuai, Apatis, avolition
longgar dan kesulitan
anhedonia, alogia
MK MK dalam Penurunan semangat dalam
mengontrol Penurunan kemampuan pemenuhan kebutuhan
Perubahan Proses Perubahan emosi dalam berhubungan
Pikir Persepsi sosial Menarik diri dari
Kekacauan MK
Sensori: masyarakat, adanya
alam pikir Resiko
Halusinasi ketakutan kegagalan
Perilaku MK
MK Kekerasan MK
Isolasi Sosial
Hambatan Gangguan konsep
Komunikasi diri: Harga Diri
verbal Rendah
MK

Defisit Perawatan Diri


HALUSINASI
PENGERTIAN ETIOLOGI
• Halusinasi adalah salah satu 1. Faktor Presdisposisi menurut
Yosep (dalam Damaiyanti, 2014)
gejala gangguan jiwa dimana :
klien mengalami perubahan a. Faktor Perkembangan
sensori persepsi, merasakan b. Faktor Sosiokultural
c. Faktor biologis
sensasi palsu berupa suara, d. Faktor Psikologis
penglihatan, pengecapan, e. Faktor Genetik dan Pola Asuh
perabaan atau penghiduan
(Damaiyanti, 2014). 2. Faktor Presipitasi Menurut
Rawlins & Heacock (dalam
Rusdi, 2013) :
a. Dimensi Fisik
b. Dimensi Emosional
c. Dimensi Intelektual
d. Dimensi Sosial
e. Dimensi Spiritual
PENGKAJIAN
SKIZOFRENIA
HALUSINASI
Kognitif
1. BHSP

Sosiali Data Objektif dan Data


Persepsi
sasi
Skizofrenia 2. Subjektif

Respons terhadap
3. Halusinasi
Gerakan
dan Emosi Waktu, frekuensi, dan
Perilaku 4. munculnya
INTERVENSI
1. Terapi Individu 2. TAK 3. Tindakan
a. Comforting a. Sesi 1 keperawatan kepada
b. Condemming b. Sesi 2 keluarga pasien
c. Controlling c. Sesi 3
d. Conquering d. Sesi 4
e. Sesi 5

4. Strategi pelaksanaan
a. Membantu pasien mengenali halusinasi
b. Melatih pasien mengontrol halusinasi, dengan
1) menghardik halusinasi
2) bercakap-cakap dengan orang lain
3) melakukan aktivitas yang terjadwal
4) menggunakan obat secara teratur

Damaiyanti dan Iskandar (2012)


TAHAP HUBUNGAN TERAPEUTIK

Tahap Prainteraksi

Tahap Orientasi

Tahap Kerja

Tahap Terminasi
EVALUASI

Evaluasi setelah dilakukan pengkajian


menggunakan PSYRATS untuk mengukur pasien
dengan halusinasi, didapatkan data untuk
diberikan asuhan keperawatan pada pasien
gangguan perubahan halusinasi yaitu terciptanya
bina hubungan saling percaya dengan pasien,
mampu mengidentifikasi dan mampu mengontrol
halusinasi dan pasien mampu mengikuti program
pengobatan secara optimal.

(Keliat & Akemat, 2012)


METODE PENULISAN

Sampel
Prosedur Prosedur
pengumpula penetapan
n data sampel

Metode
Alat penulisan Lokasi dan
pengumpulan
waktu
data

Metode
penulisan Analisa data
deskriptif
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai