OLEH
MILITIA CH. A SUNDALANGI, S.KEP
20014104027
A. Definisi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang dialami oleh
pasien gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa suara, penglihatan,
pengecapan, perabaan, atau penghiduan tanpa stimulus yang nyata Keliat, (2011)
dalam Zelika, (2015). Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau
pengalaman persepsi yang tidak sesuai dengan kenyataan Sheila L Vidheak,
( 2001) dalam Darmaja (2014).
Menurut Surya, (2011) dalam Pambayung (2015) halusinasi adalah hilangnya
kemampuan manusia dalam membedakan rangsangan internal (pikiran) dan
rangsangan eksternal (dunia luar). Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan dari
pancaindera tanpa adanya rangsangan (stimulus) eksternal (Stuart & Laraia,
2001).Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana pasien mempersepsikan
sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, yang dimaksud dengan halusinasi adalah
gangguan persepsi sensori dimana klien mempersepsikan sesuatu melalui panca
indera tanpa ada stimulus eksternal. Halusinasi berbeda dengan ilusi, dimana
klien mengalami persepsi yang salah terhadap stimulus, salah persepsi pada
halusinasi terjadi tanpa adanya stimulus eksternal yang terjadi, stimulus internal
dipersepsikan sebagai sesuatu yang nyata ada oleh klien.
Pohon Masalah
C. Rentang Respon
Halusinasi merupakan salah satu respon maldaptive individual yang
berbeda rentang respon neurobiologi (Stuart and Laraia, 2005) dalam Yusalia
2015. Ini merupakan persepsi maladaptive. Jika klien yang sehat persepsinya
akurat, mampu mengidentifisikan dan menginterpretasikan stimulus
berdasarkan informasi yang diterima melalui panca indera (pendengaran,
pengelihatan, penciuman, pengecapan dan perabaan) klien halusinasi
mempersepsikan suatu stimulus panca indera walaupun stimulus tersebut tidak
ada.Diantara kedua respon tersebut adalah respon individu yang karena suatu
hal mengalami kelainan persensif yaitu salah mempersepsikan stimulus yang
diterimanya, yang tersebut sebagai ilusi. Klien mengalami jika interpresentasi
yang dilakukan terhadap stimulus panca indera tidak sesuai stimulus yang
diterimanya,rentang respon tersebut sebagai berikut:
Respon adaptif Respon maladaptif
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. P.K (P) Tanggal Pengkajian : 20 November 2020
Umur : 18 tahun
Informan : Tn. P.K dan keluarga
Aniaya seksual - - - - - -
Penolakan - - - - - -
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan criminal - - -
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya Tidak
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg N : 94 x/m S : 36,5 oC P : 20x/m
2. Ukur : TB : 155 cm BB : 52 Kg
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
1. Genogram : 3 generasi
Keterangan
: Laki - Laki
: Perempuan
: Pasien
: Laki-laki Meninggal
: Tinggal serumah
Jelaskan : klien meruaka anak kedua dari 2 bersaudara dank lien belum menikah
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep diri
a Gambaran diri : klien mengatakan suka dengan semua anggota tubuhnya, penampilan klien bersih, rapih dan
tidak bau dan klien mampu merawat dirinya
b. Identitas : Klien mengatakan belum menikah dan merupakan anak kedua dari 2 bersaudara
c. Peran : Klien mengatakan di rumah berperan sebagai seorang anak dan membantu keluarga
d. Ideal diri : Klien megatakan ingin ingin sembuh dari penyakit yang dialami dan memasrahkan diri kepada
Tuhan
e. Harga diri : Klien merasa peh dosa kepada orang lain dan ingin meminta maaf atas apayang sudah klien perbuatan
kepada orang lain
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : Klien mengatakan orang yang berarti adalah ibunya karne ibunyalah yang mengajarkan banyak ilmu
tentang kehidupan
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :klien kooperatif selalu mengikuti kegiatan yang diadakan mahasiswa sepeti
TAK dan selalu ikut rehabilitasi
c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : klien tidak ada hambatan dalam berkomunikasi dengan orang lain
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien mengatakan beragam Kristen, dikeluarga juga diajarkan untuk saling mengasihi satu dengan yang
lain, dan klien percaya bahwa Tuhan selalu bersama dan menolong dlam setiap hal.
b. Kegiatan ibadah : klien mnegikuti kegiatan ibadah walaupun ditengah sakit seperti ini
1. Penampilan
2. Pembicaraan
3. Aktivitas Motorik:
Jelaskan : klien tampak gelisah karena masih mendengar ada yang memanggil-manggil
4. Alam perasaaan
Jelaskan : khawatir karena suuara-suara tidak jelas dan tidak ada wujudnya yang mengganggu klien
5. Afek
Jelaskan : Labil disaat ada suara bisikan klien berbicara sendiri, senyum-senyum sendiri dan kadang-kadang gelisah.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
6. Kemampuan penilaian
Jelaskan : Gangguan ringan, klien ingin suara bisikan itu cepat hilang
Jelaskan : klien mengatakan bahwa dia tidak mengerti apa sebenarnya yang terjadi dengan dirinya
VII. Kebutuhan
1. Makan
2. BAB/BAK
Jelaskan : Sejauh ini klien mengatakan masih dapat BAK dan BAB secara mandiri dengan menggunakan kekuatan tangan kanan.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
3. Mandi
4. Berpakaian/berhias
Ya Tidak
Jelaskan :
Klien masih dapat melakukan beberapa hal secara mandiri termasuk dalam pengaturan obat dan membuat keputusan berdasarkan
keinginan diri sendiri.
Masalah keperawatan Tidak ada masalah
7. Pemeliharaan Kesehatan
Mencuci pakaian Ya tidak
Belanja Ya tidak
Transportasi Ya tidak
Jelaskan : klien masih dapat melakukan aktivitas seperti biasa dan tidak ada masalah.
Adaptif Maladaptif
Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik klien tidak memiliki masalah dengan kelompok manapun termasuk
keluarga dan kerabat lainnya
Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifikklien tidak memiliki masalah dengan lingkungan manapun semua
terjalin dengan begitu baik
Masalah dengan pendidikan, spesifik klien mengatakan hanya lulusan SD akibat perkom=nomian dahulu tidak begitu
baik
Masalah dengan pekerjaan, spesifik klien sudah tidak dapat melakukan pekerjaan seperti dulu lgi akibat bagian tubuh
yag tidak berfungsi sebagaimana mestinya atau seperti semula.
Masalah ekonomi, spesifik klien mengatakan ekonomi tercukupi, anak-anak dan keluarga lainnya sangat menopang
dalam ekonomi keluarga klien.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik tidak ada masalah dalam pelayanan kesehatan. Setiap bulan klien rutin
mengontrolkan diri ke pelayanan kesehatan yang ada.
Masalah lainnya, spesifik klien merasa terganggu dengan bisikan dan suara-suara yang berbisik itu
Koping obat-obatan
Masalah Keperawatan : Defisit pengetahuan mengenai koping individu klien dalam system pendukung masalah kesehatan
Terapi Medik :
- aripiprazole 30 mg / hari,
- klorpromazin 600 mg / hari,
- natrium divalproex 1000 mg / hari,
- triheksifenidil 4 mg / hari.
Perawat,
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran
DS:
- Pasien mengatakan sering mendengar bisikan suara saat ingin tidur dan saat sedang melamun,
isi suara tersebut yaitu menyuruh untuk pergi keluar rumah, suara tersebut kadang muncul
kadang tidak, suara itu muncul lamanya biasa 5 detik dan setiap hari sering mendengarkan
suara itu tetapi tidak tahu tujuannya untuk apa
- Klien mengatakan saat mendengarkan suara dan bisiskan klien merasa gelisah dan tidak tenang
DO
- Klien senyum-senyum sendiri
- Klien berbicara sendiri
- Klien mengarahkan telinga ke sumber suara
- Klien Gelisah
- Suasana hatinya mudah tersinggung,
- ucapannya singkat
- tidak ada kontak mata
Pohon Masalah
TUK 3 : 3.1. Setelah 1x interaksi klien 3.1. Identifikasi bersama klien cara Usaha untuk
menyebutkan tindakan yang atau tindakan yang dilakukan memutuskan halusinasi
Klien dapat
biasanya dilakukan untuk jika terjadi halusinasi (tidur, sehingga tidak muncul,
mengontrol
mengendalikan halusinasinya marah, menyibukan diri dll) memberikan penguatan
halusinasinya
3.2. Setelah 1x interaksi klien 3.2. Diskusikan cara yang dan motivasi serta
menyebutkan cara baru digunakan klien, membuka alternatif
mengontrol halusinasi Jika cara yang digunakan pilihan untuk
adaptif beri pujian. mengontrol halusinasi
Jika cara yang digunakan
3.3. Setelah 1x interaksi klien
maladaptif diskusikan
dapat memilih dan
kerugian cara tersebut
memperagakan cara mengatasi
3.3. Diskusikan cara baru untuk
halusinasi
memutus/ mengontrol
(dengar/lihat/penghidu/raba/kecap
timbulnya halusinasi :
)
2. Katakan pada diri sendiri
bahwa ini tidak nyata
3.4. Setelah 1x interaksi klien ( “saya tidak mau dengar/
melaksanakan cara yang telah lihat/ penghidu/ raba
dipilih untuk mengendalikan /kecap pada saat
halusinasinya halusinasi terjadi)
3.5. Setelah 1x pertemuan klien 3. Menemui orang lain
mengikuti terapi aktivitas
kelompok (perawat/teman/anggota
keluarga) untuk
menceritakan tentang
halusinasinya.
4. Membuat dan
melaksanakan jadwal
kegiatan sehari hari yang
telah di susun.
5. Meminta keluarga/teman/
perawat menyapa jika
sedang berhalusinasi.
3.4 Bantu klien memilih cara yang
sudah dianjurkan dan latih untuk
mencobanya.
3.5 Beri kesempatan untuk
melakukan cara yang dipilih dan
dilatih.
3.6. Pantau pelaksanaan yang
telah dipilih dan dilatih , jika
berhasil beri pujian
3.7. Anjurkan klien mengikuti
terapi aktivitas kelompok,
orientasi realita, stimulasi
persepsi
TUK 4 : 4.1. Setelah 1x pertemuan 4.1 Buat kontrak dengan keluarga Untuk meningkatkan
keluarga, keluarga menyatakan untuk pertemuan ( waktu, pengetahuan tentang
Klien dapat
setuju untuk mengikuti tempat dan topik ) cara perawatan
dukungan dari
pertemuan dengan perawat 4.2 Diskusikan dengan keluarga keluarga dalam
keluarga dalam
4.2. Setelah 1x interaksi keluarga ( pada saat pertemuan menontrol halusinasi
mengontrol
menyebutkan pengertian, tanda keluarga/ kunjungan rumah) dari penderita
halusinasinya
dan gejala, proses terjadinya 1. Pengertian halusinasi halusinasi agar tidak
halusinasi dan tindakan untuk 2. Tanda dan gejala halusinasi terjadi
mengendali kan halusinasi 3. Proses terjadinya halusinasi
4. Cara yang dapat dilakukan
klien dan keluarga untuk
memutus halusinasi
5. Obat- obatan halusinasi
6. Cara merawat anggota
keluarga yang halusinasi di
rumah ( beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan
bersama, bepergian bersama,
memantau obat – obatan dan
cara pemberiannya untuk
mengatasi halusinasi )
7. Beri informasi waktu kontrol
ke rumah sakit dan
bagaimana cara mencari
bantuan jika halusinasi tidak
tidak dapat diatasi di rumah
TUK 5 : Setelah 1x interaksi klien 5.1 Diskusikan dengan klien Terapi farmakologi
menyebutkan; tentang manfaat dan kerugian merupakan salah satu
Klien dapat
1. Manfaat minum obat tidak minum obat, nama , terapi yang dapat
memanfaatkan
2. Kerugian tidak minum obat warna, dosis, cara , efek terapi menyembuhkan secara
obat dengan baik
3. Nama,warna,dosis, efek terapi dan efek samping penggunan farmakologi dalam
dan efek samping obat obat proses kimiawi obat
4. mendemontrasikan penggunaan 5.2 Pantau klien saat penggunaan dalam proses
obat dgn benar obat penyembuhan.
5. menyebutkan akibat berhenti 5.3 Beri pujian jika klien
minum obat tanpa konsultasi menggunakan obat dengan benar
dokter 5.4 Diskusikan akibat berhenti
minum obat tanpa konsultasi
dengan dokter
5.5 Anjurkan klien untuk konsultasi
kepada dokter/perawat jika
terjadi hal – hal yang tidak di
inginkan .
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/Tanggal Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi
Rabu, 2 13.00 Gangguan Persepsi Membina Hubungan Saling percaya S: - Klien mengatakan merasa lebih
Desember Sensori : Halusinasi dengan klien menjelaskan tujuan dan tenang saat dilakukan latihan
2020 Pendengaran memberikan perhatian pada klien menghardik halusinasi
Hasil : - Klien mengatakan mengerti
Klien terbuka dengan setiap dan memahami dengan setiap
perbincangan yang ada dank lien O: - tampak klien mengikuti setiap
bersedia dengan setiap tindakan dan instruksi dan anjuran yang diberikan
ashuan keperawatan yang akan - Klien dapat melakukan setiap
diberikan latihan dengan baik
13.10 (SP1) Berdiskusi tentang halusinasi A: Klien mampu melakukan setiap
yang dirasakan klien baik dari jenis instruksi dan dapat mengikuti setiap
isi, durasi, frekuensi, dan lama dari kegiatan dan aktivitas yang diajarkan
halusinasi dalam menghardik halusinasi. Masalah
Hasil : teratasi
Klien mengatakan sering mendengar
suara-suara yang menyuruh klien P: Lanjutkan Intervensi untuk Hari
untuk keluar rumah tetapi tida jelas Kedua
tujuannya untuk apa, terjadi bisa Lanjutkan untuk SP 4
setiap hari kadnag siang dan kadang SP 4
juga bisa malam ataupun pagi, 1. Mengevaluasi jadwal
dengan durasi kira kira sering muncul kegiatan harian pasien
5 menit sekali dan Klien merasa 2. Melatih pasien
gelisah saat mendengar suara itu mengengendalikan
13.10 (SP 2) Memberikan pendidikan halusianasi dengan
- kesehatan tentang penggunaan obat melakukan kegiatan
13.30 secara teratur dan memasukan dalam 3. Menganjurkan pasien
jadwal memasukan dalam jadwal
Hasil : kegiatan harian
Klien mengerti dan memhami dengan
setiap edukasi yang diberikan dan
akan rajin minum obat dalam
mengoptimalkan proses
penyembuhan
(SP 3) melatih pasien mengendalikan
halusinasi dengan cara bercakap
cakap dengan orang lain dan
memasukan dalam jadwal
Hasil :
Klien dapat melakukan dan bisa
memberikan contoh bercakap-cakap
dengan orang sesuai dengan instruksi
yang diberikan.
PEMBAHASAN
A. Pengkajian
Perawat melakukan pengkajian pendekatan kepada pasien dan keluarga. Pengkajian pada
Tn. P.K dilakukan pada tanggal 17-18 November 2020 menggunakan metode wawancara
dan observasi. Pada saat pengkajian didapatkan pasien tampak gelisah tidak ada kontak
mata, kadang senyum senyum dan bercerita sendiri. Klien dibawah dirumah sakit akibat
trauma masa lalu lewat pendidikan keras dari ayahnya dan membuat klien lebih suka
menyendiri. Klien belum mampu mengontrol halusinasinya dan menghardik halusinasi
merupakan kebutuhan yang diperlukan klien dalam mengontrol halusinasinya dan dia ingin
untuk sembuh seperti kehidupannya yang dulu.
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Reliani 2020 Menghardik Halusinasi adalah
upaya mengendalikan diri terhadap halusinasi dengan cara menolak halusinasi yang
muncul atau tidak memerdulikan halusinasinya. Mungkin halusinya tetap ada namun
dengan kemampuan ini pasien tidak akan larut dalam halusinasinya. Biasanya dilakukan
dengan cara bercakap cakap dengan sanak saudara, serta melakukan aktifitas berjadwal
yang telah disetujui oleh pasien dan terapis, dan yang paling penting adalah keteraturan
minum obat. Bila keempat cara ini tidak dilakukan secara teratur oleh para penderita
skiofrenia dengan halusinasi.
B. Diagnosis Keperawatan
Perumusan diagnose pada penelitian ini menggunakan NANDA 2018-2020 yakni
gangguan persepsi. Dengan faktor berhubungan dan batasan karakteristik disesuaikan
dengan keadaan yang ditemukan pada tiap tiap partisipan. Topik yang diteliti yakni
kemampuan mengontrol halusinasi dengar. Diagnosa keperawatan yang didapat pada Tn.
P.K gangguan persepsi sensori Halusinasi pendengaran .
D. Implementasi
Implementasi yang peneliti lakukan pada pasien mengenali halusinasi, mengajarkan cara
menghardik halusinasi dan cara mengontrol halusinasi dengan berbincang-bincang dan
melakukan aktivitas terjadwal dan edukasi obat minum obat secara teratur. Hal ini sesuai
dengan pendaapat Asih & Pratiwi (2010) yang menyatakan kebiasaan adalah perbuatan
sehari hari yang dilakukan secara berulang-ulang dalam hal yang sama, sehingga menjadi
kebiasaan dan ditaati oleh masyarakat termasuk juga dalam menghardik halusinasi harus
dilakukan secara berulang ulang agar supaya dapat mengetahui dan terbiasa dalam
menghardik halusinasi. Menurut pendapat peneliti tindakan asuhan keperawatan yang
diberikan kepeda Tn. PK sangat membantu klien dalam mengontrol atau menghardik
halusinasi secara bertahap.
E. Evaluasi
Evaluasi pada Tn. P.K dengan gangguan persepsi sensori halusinasi dengar dari jangka
didapatkan data subjektif menyatakan Klien merasa lebih tenang saat dilakukan latihan
menghardik halusinasi dank lien mengatakan mengerti dan memahami dengan setiap
tindakan yang diberikan terkait cara mengharik dan mengontrol halusinasi. Data objektif
tampak klien mengikuti setiap instruksi dan anjuran yang diberikan, Klien dapat melakukan
setiap latihan dengan baik sehingga ditarik kesimpulan klien mampu melakukan setiap
instruksi dan dapat mengikuti setiap kegiatan dan aktivitas yang diajarkan dalam
menghardik halusinasi. Masalah teratasi. Dan melanjutkan perencanaan Intervensi untuk
Hari Kedua SP 4 : Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien, melatih pasien
mengengendalikan halusianasi dengan melakukan kegiatan, enganjurkan pasien
memasukan dalam jadwal kegiatan harian.
BAB IV
KESIMPULAN
Darmaja, I Kade. 2014. Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada Tn. “S”
Dengan Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi Pendengaran Diruang Kenari
Rsj Dr. Radjiman Wedioningrat Lawang Malang. Program Studi Profesi (Ners)
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Bakti Indonesia Banyuwangi
Pambayun, Ahlul H. 2015. Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Ny. S Dengan Gangguan
Persepsi Sensori Halusinasi Pendengaran Ruang 11 (Larasati) RSJD Dr.
Amino Gondohutomo Semarang. Asuhan Keperawatan Psikiatri Akademi
Keperawatan Widya Husada Semarang.