Anda di halaman 1dari 21

PATOFISIOLOGI VERTIGO

Nurdjaman Nurimaba dr, Sp.S(K) Bagian Saraf RS. Hasan Sadikin Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung

PENDAHULUAN
Prancis negara pertama mempelajari otologi. Vertigo berasal dari kata verterre, bahasa Yunani, artinya memutar. Pengertian vertigo : sensasi gerakan atau rasa gerak tubuh atau lingkungan sekitarnya, dengan kemungkinan gejala lain bisa timbul seperti mual, muntah.

Dizziness : keluhan rasa gerakan umum, tidak spesifik, rasa goyah, mungkin kepala terasa ringan. Vertigo harus dimengerti, keluhan nomor 3. > 75 tahun, 50 % vertigo, sering mengurung diri. Istilah vertigo : pusing, puyeng, ngelempuyeng, lieur, uyun, muyengmuyeng, peteng.

ANATOMI
Jaringan saraf yang terkait dalam timbulnya proses vertigo : 1. Reseptor alat keseimbangan tubuh (transduksi) : Reseptor mekanis di vestibulum Reseptor cahaya di retina Reseptor mekanis (propioseptik) 2. Saraf Aferen (transmisi) : Saraf vestibularis Saraf optikus Saraf spino vestibulo serebelaris

3. Pusat keseimbangan (modulasi, komparasi, integrasi/koordinasi dan persepsi, terdiri dari : inti vestibularis Serebelum (vestibulo serebeli) Korteks serebri Hipotalamus Inti okulomotorius Formasio retikularis

FISIOLOGI
Informasi ditangkap oleh reseptor vestibuler (> 50 %) , visual, propioseptik. Informasi ada bila timbul gerakan dari kepala atau tubuh, cilia dari sel rambut menekuk, permeabilitas membran berubah, calcium influks, depolarisasi pelepasan NT eksitator, impuls sensorik saraf aferen (vestibularis) ke pusat-pusat alat keseimbangan.

Neurotransmiter untuk impuls aferen misalnya glutamat, aspartat, acetylcholine, histamin, substan P, dan neuropeptida. Impuls eferen memakai NT inhibitor : GABA, glisin, noradrenalin, dopamin dan serotonin. Pusat intregasi alat keseimbangan pertama di inti vestibularis, menerima impuls aferen dari propioseptik, visual dan vestibuler.

Serebelum merupakan pusat intregasi ke dua, juga pusat komparasi informasi Pusat komparasi lainnya yaitu di korteks prefrontal.

PATOFISIOLOGI
Pada kondisi normal, informasi yang tiba di pusat intregasi, yang berasal dari vestibuler, visual, propioseptik kanan dan kiri dibandingkan, bila seimbang, diproses secara wajar, sehingga respon yang muncul adanya penyesuaian dari otot mata dan penggerak tubuh, sehingga orang sadar, posisi kepala/tubuh terhadap sekitarnya.

Kondisi tidak normal, dari fungsi alat keseimbangan tubuh perifer/sentral atau adanya informasi yang aneh, maka proses pengolahan yang wajar tidak terjadi, timbullah gejala vertigo, respon penyesuaian tubuh tidak adekuat

Beberapa teori timbulnya vertigo :


Konflik sensoris Neural mismatch / SRT Ketidakseimbangan saraf otonomik Neurohumoral

Konflik sensoris Terjadi banjir informasi yang tidak seimbang sehingga tidak sinkronnya respon dari tubuh Vertigo

Neural Mismatch Informasi yang timbul tidak sesuai dengan pengalaman gerakan sebelumnya. Setiap pengalaman disimpan di serebelum dan korteks serebri, karena adanya ketidaksesuaian tersebut Vertigo. Dengan teori ini maka orang bisa melakukan adaptasi terhadap vertigo.

Ketidakseimbangan saraf otonomik Adanya ketidakseimbangan saraf otonom akan menimbulkan gejala vertigo baik itu ke arah simpatis maupun ke arah parasimpatis. Neurohumoral Awalnya terjadi pelepasan CRF dari hipotalamus akibat rangsangan gerakan, meningkatkan kegiatan saraf simpatis di locus caeroleus hipokampus korteks serebri.

CRF meningkatkan influks calcium, meningkatkan sekresi stres hormon melalui jalur hipotalamohipofisaadrenalin, menyebabkan keseimbangan saraf otonom mengarah ke dominan saraf simpatis sehingga orang pucat, rasa dingin di kulit, peluh dingin dan vertigo.

Bila terjadi dominasi ke arah saraf parasimpatis, akibat mekanisme otoregulasi sinaps, maka muncul gejala mual, muntah, dan hipersalivasi.

TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA


SEMOGA TIDAK MENGANTUK

Anda mungkin juga menyukai