VERIFERNama : Rendi
sadewo
Nim : 200114041
PENDAHULUAN
Diagnosis banding vertigo meliputi penyebab perifer
2 vestibular (berasal dari system saraf perifer), dan
sentral vestibular (berasal dari system saraf pusat)
dan kondisi lain. 93% pasien pada primary care
mengalami BPPV, acute vestibular neuronitis, atau
menire disease
03
Sistem vestibularis memberi respon terhadap percepatan rotasional dan linear
(termasuk grafitasi) serta input visual proprioseptif dalam menjaga keseimbangan dan
orientasi tubuh di ruangan. Gerakan inersia endolimfe dalam kanalis
semisirkularisselama percepatan rotasional akan memindah kupula, mengaktifkan
silia dan transmisi potensial aksi ke divisi vestibuler nervus kranialis VIII.
VERTIGO PERIFER
3. Penyakit menierre
Ada 3 tingkat derajat keparahan penyakit Meniere
Derajat I
Anamnesis
• Jika pasien melaporkan episode
• Pasien biasanya mengeluh vertigo
dengan onset akut kurang dari 10-30
vertigo spontan, atau vertigo yang
detik akibat perubahan posisi kepala dan berlangsung lebih dari 1 atau 2
tidak disertai dengan gejala tambahan menit, atau jika episode vertigo
selain mual pada beberapa pasien
• Posisi yang memicu adalah berbalik di tidak pernah terjadi di tempat tidur
tempat tidur pada posisi lateral, bangun atau dengan perubahan posisi
dari tempat tidur, melihat ke atas dan
belakang, dan membungkuk
kepala, maka kita harus
• Beberapa pasien yang rentan terhadap mempertanyakan diagnosis dari
mabuk (motion sickness) mungkin BPPV
merasa mual dan pusing selama berjam-
jam setelah serangan vertigo
Pemeriksaan Fisik
Tes Dix-Hallpike
Fungsi vestibuler/serebeler
Uji Romberg :
• Penderita berdiri dengan kedua kaki
dirapatkan, mula-mula dengan kedua mata
terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada
posisi demikian selama 20-30 detik.
• Pada kelainan vestibuler hanya pada mata
tertutup badan penderita akan bergoyang
menjauhi garis tengah kemudian kembali
lagi, pada mata terbuka badan penderita
tetap tegak. Sedangkan pada kelainan
serebeler badan penderita akan bergoyang
baik pada mata terbuka maupun pada mata
tertutup
Tandem Gait
Penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri/kanan diletakkan pada ujung jari kaki
kanan/kiri ganti berganti. Pada kelainan vestibuler perjalanannya akan menyimpang, dan
pada kelainan serebeler penderita akan cenderung jatuh.
Uji Unterberger.
Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan dan jalan di tempat dengan
mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit. Pada kelainan vestibuler
posisi penderita akan menyimpang/berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti
orang melempar cakram; kepala dan badan berputar ke arah lesi, kedua lengan bergerak
ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan yang lainnya naik. Keadaan ini disertai
nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi.
PEMERIKSAAN FUNGSI
PENDENGARAN
Pemeriksaan Khusus Oto-Neurologis
Pemeriksaan ini terutama untuk menentukan apakah
letak lesinya di sentral atau perifer Dari posisi duduk di
atas tempat tidur, penderita dibaring-kan ke belakang
dengan cepat, sehingga kepalanya meng-gantung 45º
di bawah garis horisontal, kemudian kepalanya
dimiringkan 45º ke kanan lalu ke kiri. Perhatikan saat
timbul dan hilangnya vertigo dan nistagmus, dengan uji
ini dapat dibedakan apakah lesinya perifer atau
sentral. Perifer (benign positional vertigo): vertigo dan
nistagmus timbul setelah periode laten 2-10 detik,
hilang dalam waktu kurang dari 1 menit, akan
berkurang atau menghilang bila tes diulang-ulang
beberapa kali (fatigue).
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan laboratorium untuk gula darah, darah
hitungan, elektrolit dan fungsi tiroid membantu
mengidentifikasi kasus pusing. Misalnya anemia dan gula
darah rendah diketahui menyebabkan pusing. Ini harus
di bedakan dengan Vertigo.
• Audiometri tes digunakan untuk mendeteksi penyakit
menierre.
• Neurofisiologi : Elektroensefalografi(EEG), Elektromiografi
(EMG), Brainstem Auditory Evoked Pontential (BAEP).
• Pencitraan: CT Scan, Arteriografi, Magnetic Resonance
Imaging (MRI).
Penatalaksanaan
Rehabilitasi Vertigo Terapi simptomatik
Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk • Ca-entry blocker : flunarisin (sibelium) 3 x 5-10 mg/hr.
meminimalkan dizziness • Antihistamin : sinarsin (stugeron) 3 x 25 mg/hr,
dimenhidrinat (dramamine) 3 x 50 mg/hr
• Histaminik : betahistine (meriston) 3 x 8 mg
• Fenotiazine (largaktil) 3 x 25 mg/hr
Operasi • Benzodiasepin 3 x 2-5 mg/hr
• Antiepileptik bila ada tanda kelainan epilepsi dan
Terdapat dua pilihan intervensi dengan kelainan EEG
teknik operasi yang dapat dipilih, yaitu • Metoclopramide (primperan, raclonid) 3 x 10 mg/hr,
transeksi saraf ampula posterior (singular bila ada muntah.(1)
neurectomy) dan oklusi (plugging) kanal • Selain itu dapat dicoba metode Brandt-Daroff sebagai
posterior semisirkular. upaya desensitisasi reseptor semisirkularis.(4)
Terapi Non Farmakologi Brandt-Daroff exercises