Anda di halaman 1dari 22

STATUS PASIEN

Nama : Ny. CI
Usia : 25 tahun

S/ : Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 2 minggu. Memberat saat perubahan posisi kepala.
Pasien juga mengeluhkan pendengaran menurun, telinga terasa penuh dan berdenging. Jika berjalan sulit
mempertahankan posisi lurus

O/ :
Kes : CM
KU : TSS
TD : 113/69 mmhg
Nadi : 75x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,5C
SpO2 : 98%
BB : 67 kg
Status Generalis

Kepala : Normosefal
Mata : Conjunctiva Anemis -/-, Sklera Ikterik -/-
Mulut : Sianosis (-)
Leher : KGB dalam batas normal
Thorax : Gerak simetris
Jantung : BJ I II reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru : suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, bising usus (+), nyeri tekan (-)
Ekstremitas : Akral hangat, CRT <2 detik, edem (-)
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


HB 12,6 11,3 – 15,9
Leukosit 11,130 3,980 – 10.040
Basofil 0 0-1
Eosinofil 5 1-6
Neutrofil 67 34-71
Limfosit 22 19-52
Monosit 6 4-12
Trombosit 356 132-440
Hematokrit 38,4 38-47
Diagnosis

Meniere’s Disease dd BPPV


Tatalaksana di IGD

• Betahistine Tab 12 mg
• Inj Dipenhidramine 1 ampul
• IVFD RL 20 tpm
PENDAHULUAN
Diagnosis banding vertigo meliputi penyebab perifer
2 vestibular (berasal dari system saraf perifer), dan
sentral vestibular (berasal dari system saraf pusat)
dan kondisi lain. 93% pasien pada primary care
mengalami BPPV, acute vestibular neuronitis, atau
menire disease

Vertigo merupakan keluhan yang sering


dijumpai dalam praktek yang sering
digambarkan dengan rasa berputar, rasa
oleng, tak stabil (giddines, unsteadyness) atau
1 rasa pusing (dizziness)
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Alat Keseimbangan
Terdapat tiga sistem yang mengelola keseimbangan tubuh
yaitu : sistem vestibular, sistem proprioseptif, dan sistem
optik

Sistem vestibular meliputi :

 Labirin (aparatus vestibularis), nervus vestibularis dan vestibularis sentral.


 Labirin terletak dalam pars petrosa os temporalis dan dibagi atas koklea
(alat pendengaran) dan aparatus vestibularis (alat keseumbangan).
 Labirin yang merupakan seri saluran, terdiri atas labirin membran yang
berisi endolimfe dan labirin tulang yang berisi perilimfe
VERTIGO PERIFER
• Vertigo perifer adalah salah satu
penyebab vertigo yang paling sering
terjadi. Kondisi ini disebabkan oleh
masalah pada mekanisme
keseimbangan telinga bagian dalam.
• Terdapat tiga jenis vertigo perifer yang
sering dialami yaitu BPPV, vestibular
neuritis dan penyakit menierre
1. BENIGN PAROXYSMAL POSITIONING VERTIGO (BPVV)

vertigo ini diakibatkan perubahan


posisi kepala seperti saat berguling
Benign paroxysmal positional di tempat tidur, membungkuk, atau
vertigo (BPPV) merupakan menengadah ke atas serta adanya
jenis vertigo vestibular perifer debris yang terdapat pada kanalis
yang paling sering ditemui, semisirkularis
kira-kira 107 kasus per
100.000 penduduk, dan lebih
banyak pada perempuan serta
usia tua (51-57 tahun). Jarang
ditemukan pada orang berusia
dibawah 35 tahun yang tidak
memiliki riwayat cedera kepala
Faktor risiko Manifestasi Klinis

Beberapa faktor yang berhubungan • Gejala yang sering dikeluhkan


pasien BPPV seperti vertigo yang
dengan BPPV adalah : timbul mendadak dan kadang
• Depresi disertai nistagmus karena perubahan
posisi kepala misalnya miring ke satu
• Hipertensi sisi saat berbaring, bangkit dari
• Peningkatan lipid darah posisi tidur, perubahan posisi saat
• Diabetes tidur, dan gerakan leher yang
hiperekstensi.
• Penyakitjantung koroner • Gejala lainnya seperti mual, muntah,
• Stroke tidak seimbang seperti melayang,
takut jatuh, sakit kepala, cemas,
gangguan tidur, tinnitus, gangguan
mengingat, hipersensitif terhadap
suara, dan lain sebagainya
Diagnosis Penatalaksanaan

Obat tidak diberikan secara


Salah satu cara yang rutin pada BPPV. Malah
sangat mudah dikerjakan cenderung dihindari karena
untuk mendiagnosis penggunaan obat vestibular
BPPV adalah uji Dix- suppresant yang
Hallpike, yaitu dengan berkepanjangan hingga lebih
menggerakkan kepala dari 2 minggu dapat
pasien dengan cepat ke mengganggu mekanisme
kanan, kiri dan kembali adaptasi susunan saraf pusat
ke tengah terhadap abnormalitas
vestibular perifer yang sudah
terjadi
2. Vestibular neuritis
• Vertigo rotasional yang berat dengan onset akut, disertai
nistagmus spontan, ketidakstabilan postur, dan nausea
tanpa diikuti disfungsi auditorik.
• Gejala biasanya mencapai puncak dalam 24 jam, membaik
setelah beberapa hari- minggu. Meski kerusakan berupa
hilangnya fungsi vestibular unilateral permanen, tetap terjadi
perbaikan dengan adanya perbaikan otak.
• Vestibular neuritis dianggap sebagai akibat virus, meski sulit
untuk membuktikan
3. Penyakit menierre
• Serangan yang khas dengan rasa penuh ditelinga,
penurunan daya pendengaran serta tinitus, sebelum
muncul vertigo rotasional.
• Disertai keluhan ketidakstabilan postur, nistagmus, dan
mual selama beberapa menit – beberapa jam.
• Penyakit menierre disebabkan oleh hidrops indolimfatik
yang berakhir dengan degenerasi sel-sel rambut pada
koklea dan neuro epitel di kanalis semi sirkularis.
• Sering terjadi pada usia 30-50 tahun
Ada 3 tingkat derajat keparahan penyakit Meniere

Derajat I

Gejala awal berupa vertigo Derajat 2 Derajat 3

yang disertai mual dan


Gangguan Gangguan pendengaran tidak lagi
muntah. Gangguan vagal
pendengaran berfluktuasi namun progresif
seperti pucat dan
semakin menjadi- memburuk. Kali ini mengenai kedua
berkeringat dapat terjadi.
jadi dan telinga sehingga pasien seolah
Sebelum gejala vertigo
berfluktuasi. mengalami tuli total. Vertigo mulai
menyerang, pasien dapat
Muncul gejala tuli berkurang atau menghilang.
merasakan sensasi di
sensorineural Obat-obatan seperti proklorperasin,
telinga yang berlangsung
terhadap frekuensi sinnarizin, prometasin, dan
selama 20 menit hingga
rendah. diazepam berguna untuk menekan
beberapa jam. Diantara
gejala.
serangan, pasien sama
sekali normal.
Pemeriksaan Fisik
Tes Dix-Hallpike

• Tes ini tidak boleh dilakukan


pada pasien yang memiliki
masalah dengan leher dan
punggung.
• Tujuan tes ini adalah untuk
memprovokasi serangan
vertigo dan untuk melihat
adanya nistagmus
Tes Supine Roll
Tes ini dilakukan dengan memposisikan
pasien dalam posisi supinasi atau
berbaring terlentang dengan kepala pada
82%
posisi 53%
netral diikuti dengan rotasi kepala 90 34% 57%
derajat dengan cepat ke satu sisi dan
dokter mengamati mata pasien untuk
memeriksa ada tidaknya nistagmus.
Setelah nistagmus mereda (atau jika tidak
ada nistagmus), kepala kembali
menghadap ke atas dalam posisi supinasi.
Setelah nistagmus lain mereda, kepala
kemudian diputar/ dimiringkan 90 derajat
ke sisi yang berlawanan, dan mata pasien
diamati lagi untuk memeriksa ada tidaknya
nistagmus
Pemeriksaan neurologis dilakukan dengan perhatian khusus pada

Fungsi vestibuler/serebeler

Uji Romberg :
• Penderita berdiri dengan kedua kaki
dirapatkan, mula-mula dengan kedua mata
terbuka kemudian tertutup. Biarkan pada
posisi demikian selama 20-30 detik.
• Pada kelainan vestibuler hanya pada mata
tertutup badan penderita akan bergoyang
menjauhi garis tengah kemudian kembali
lagi, pada mata terbuka badan penderita
tetap tegak. Sedangkan pada kelainan
serebeler badan penderita akan bergoyang
baik pada mata terbuka maupun pada mata
tertutup
Tandem Gait
 Penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri/kanan diletakkan pada ujung jari kaki
kanan/kiri ganti berganti. Pada kelainan vestibuler perjalanannya akan menyimpang, dan
pada kelainan serebeler penderita akan cenderung jatuh.

Uji Unterberger.
 Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan dan jalan di tempat dengan
mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit. Pada kelainan vestibuler
posisi penderita akan menyimpang/berputar ke arah lesi dengan gerakan seperti
orang melempar cakram; kepala dan badan berputar ke arah lesi, kedua lengan bergerak
ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan yang lainnya naik. Keadaan ini disertai
nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi.

Past-pointing test (Uji Tunjuk Barany)


 Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan, penderita disuruh mengangkat
lengannya ke atas, kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa.
Hal ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan tertutup. Pada kelainan
vestibuler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi.
Audiometri
Tes garpu tala
Ada beberapa macam pemeriksaan audiometri
Tes ini digunakan untuk membedakan seperti Loudness Balance Test, SISI, Bekesy
tuli konduktif dan tuli perseptif, dengan Audiometry, Tone Decay. Pemeriksaan saraf-
tes-tes Rinne, Weber dan Schwabach. saraf otak lain meliputi: acies visus, kampus
Pada tuli konduktif tes Rinne negatif, visus, okulomotor, sensorik wajah, otot wajah,
Weber lateralisasi ke sisi yang tuli, dan pendengaran, dan fungsi menelan
Schwabach memendek.

PEMERIKSAAN FUNGSI
PENDENGARAN
Penatalaksanaan
Rehabilitasi Vertigo Terapi simptomatik

Tujuan dari pengobatan ini adalah untuk • Ca-entry blocker : flunarisin (sibelium) 3 x 5-10 mg/hr.
meminimalkan dizziness • Antihistamin : sinarsin (stugeron) 3 x 25 mg/hr,
dimenhidrinat (dramamine) 3 x 50 mg/hr
• Histaminik : betahistine (meriston) 3 x 8 mg
• Fenotiazine (largaktil) 3 x 25 mg/hr
Operasi • Benzodiasepin 3 x 2-5 mg/hr
• Antiepileptik bila ada tanda kelainan epilepsi dan
Terdapat dua pilihan intervensi dengan kelainan EEG
teknik operasi yang dapat dipilih, yaitu • Metoclopramide (primperan, raclonid) 3 x 10 mg/hr,
transeksi saraf ampula posterior (singular bila ada muntah.(1)
neurectomy) dan oklusi (plugging) kanal • Selain itu dapat dicoba metode Brandt-Daroff sebagai
posterior semisirkular. upaya desensitisasi reseptor semisirkularis.(4)
Terapi Non Farmakologi Brandt-Daroff exercises

Latihan ini dapat dilakukan pasien di rumah


tanpa bantuan therapist. Caranya :
• Pasien dalam posisi duduk kepala
menoleh ke arah berlawanan dari posisi
pencetus vertigo (misalnya kepala
menoleh ke kanan). Tahan selama 30
detik.
• Kemudian berbaring dengan cepat ke
sisi berlawanan (sisi kiri). Tahan selama
30 detik.
• Secara cepat duduk kembali.
• Selanjutnya posisi kepala menoleh ke
sisi sebelahnya (ke kiri). Tahan selama
30 detik.
• Berbaring ke sisi berlawanan (kanan)
selama 30 detik dan kembali duduk
seperti semula. Latihan ini dilakukan
secara rutin 10-20 kali, 3 kali sehari
minimal 2 hari.sampai vertigo
menghilang.

Anda mungkin juga menyukai