VERTIGO SENTRAL
Oleh :
Try Purwo Fandoko (1110312013)
Preseptor :
Prof. DR.dr. Darwin Amir, Sp.S (K)
dr. Syarif Indra, Sp.S
dr. Restu Susanti, Sp.S, M.Biomed
1
BAB I
Tinjauan Pustaka
1.1. Definisi
berputar yang dapat diakibatkan oleh penyakit telinga bagian dalam atau gangguan
adalah perasaan yang abnormal dan mengganggu bahwa seseorang merasa seakan-
sentral merupakan vertigo yang disebabkan oleh penyakit sistem saraf pusat.1
gerakan-gerakan kepala, gerakan mata, dan postur tubuh. Bagian vestibular dari
membran labirin terdiri dari 3 kanalis semisirkularis, yaitu anterior, posterior, dan
horizontal. Labirin juga terdiri dari dua struktur otolit yaitu utrikulus dan sakulus
sensor gerakan dari kanalis semisirkularis dan diaktivasi oleh aliran endolimf. 3,4,5
Vertigo timbul bila terdapat gangguan pada alat-alat vestibuler atau pada
serebelum atau di korteks cerebri. Sebagian besar kasus vertigo dianggap sebagai
2
mencapai otak melalui tiga sistem persepsi yang berbeda, yaitu visual, vestibular,
dan somatosensorik. 2
Gangguan ini dapat ditimbulkan oleh berbagai hal yang dapat dikelompokkan
menjadi :
- Penyakit-penyakit telinga
- Neuronitis vestibularis
- Penyakit meniere 2
- Encephalitis
- Multiple sklerosis
- Trauma kapitis
- Neoplasma
- Migren basiler
- Gangguan di serebelum
- Epilepsi
3
4. Kelompok penyakit sistemik yang menimbulkan gangguan di bagian perifer
Keluhan dari pasien dapat berupa rasa berputar, atau tempat di sekitarnya
bergerak atau perasaan bahwa mereka mengelilingi sekitarnya dan tidak dapat
lantai atau ke arah satu sisi ruangan, sukar untuk memfokuskan penglihatan dan
merasa tidak enak untuk membuka mata selama serangan. Disertai pula dengan
4
1.5. Diagnosis
1. Anamnesis
penderita vertigo, oleh sebab itu diperlukan anamnesis yang cermat dan banyak
memerlukan waktu.6,9
ini ada dan bersamaan dengan penurunan kesadaran maka perlu dicurigai
kelainan serebrovaskuler.
Pemeriksaan mata perlu dilakukan pada kondisi mata bergerak dan dalam
posisi netral.
5
1. Mencari adanya strabismus dan/atau diplopia
mata. Waktu memeriksa gerak bola mata, harus diperhatikan terlihat ada
nistagmus atau tidak. Nistagmus ialah gerak bolak balik bola mata yang
involunter dan ritmik. Untuk maksud ini penderita disuruh melirik terus ke
satu arah (misalnya ke kanan, ke kiri, ke atas, bawah) selama jangka waktu
5 sampai 6 detik. Jika ada nistagmus hal ini akan terlihat dalam jangka
waktu tersebut. Akan tetapi, mata jangan terlalu jauh dilirikkan, sebab hal
a. Jenis gerakannya
dan lambat.
dan ke bawah
berputar
sebenarnya
6
c. Frekuensinya (cepat atau lambat)
f. Derajatnya
cepat
sentral.
kepala tertentu.
7
Pemeriksaan dengan alat ini diberikan stimulus kalori ke liang telinga
dan lamanya serta cepatnya nistagmus timbul dapat dicatat pada kertas,
kekiri. Tes kemudian diulangi dengan kepala melihat lurus dan diulangi lagi
ditanyakan apa yang dirasakannya. Apakah ada vertigo dan apakah vertigo
yang dialami pada tes ini serupa pada vertigo yang pernah dialaminya.
Pada lesi perifer, vertigo lebih berat dan didapakan masa laten
selama sekitar 2-30 detik yang dimaksud dengan masa laten adalah
nistagmus tidak segera timbul begitu kepala mengambil posisi yang kita
berikan, nistagmus baru muncul setelah beberapa detik berlalu, yaitu sekitar
2-30 detik. Pada lesi perifer vertigo biasanya berat, lebih berat dari pada
sentral. Pada lesi perifer nistagmus akan capai, maksudnya setelah beberapa
masih tetap dalam posisinya. Selain itu, pada lesi perifer, jika manuver ini
muncul lagi. Hal ini disebut habituasi. Pada lesi vestibular sentral tidak
8
didapatkan masa laten. Nistagmus segera muncul, nistagmus tidak
berkurang atau mereda, tidak menjadi capai dan nistagmus akan tetap
4. Pemeriksaan Keseimbangan
- Tes Romberg
Pada tes ini penderita berdiri dengan kaki yang satu di depan kaki
lainnya, tumit kaki yang satu berada di depan jari-jari kaki yang
lainnya. Lengan dilipat pada dada dan mata kemudian ditutup. Tes
normal mampu berdiri dalam sikap ini selama 30 detik atau lebih.
dan tidak beranjak dari tempatnya selama tes ini. Tes ini dapat
9
- Tes tandem gait
Penderita diminta berjalan pada satu garis lurus diatas lantai, dengan
ke posisi semula.
F. Pengobatan 6,9
1. Medikamentosa
1. antikolinergik/parasimpatolitik
2. antihistamin
4. simpatomimetik
5. vasodilator
Pengobatan vertigo :
10
Terapi kausal : merupakan pengobatan terbaik yaitu sesuai dengan etiologi
tengah/dalam
Golongan obat :
- Prometazine (phenergan)
- Benzodiazepin
oksigenasi)
11
2. Fisioterapi
Terapi rehabilitatif
vestibular
dilakukan berulang-ulang
12
BAB II
LAPORAN KASUS
Keluhan utama :
Nyeri kepala sejak 15 hari sebelum masuk rumah sakit, nyeri kepala
dirasakan terutama pada pagi hari dan disertai muntah. Awalnya masih
berkurang dengan obat analgetik namun sejak 4 hari ini nyeri kepala tidak
Keluhan ini disertai pusing melayang sejak 4 hari yang lalu, pusing
13
Riwayat Penyakit Keluarga
Pemeriksaan Fisik
Nadi : 78 x/menit
Napas : 20x/menit
Suhu : 36,5 oC
VAS :8
Status Internus
14
Cupping (+), av crossing (-).
PARU
Perkusi : sonor
JANTUNG
Atas : RIC II
ABDOMEN
Perkusi : timpani
Status Neurologis
15
Kesadaran CMC, GCS 15 (E4 M6 V5)
Nervus Kranialis :
dan kanan
Pemeriksaan Keseimbangan
16
Tandem gait test (+)
Pemeriksaan Koordinasi
Jari-hidung : terganggu
Jari-jari : terganggu
555 555
Laboratorium
Hb : 12,9 mg%
Leukosit : 6.490/mm3
LED : 46%
Trombosit : 348.000/mm
HDL: 27 mg/dl
17
Ureum/Kreatinin: 34 mg/dl // 0,5 mg/dl
Diagnosis Sekunder :
Pemeriksaan Anjuran :
Terapi
1. Umum :
Diet MB
2. Khusus :
Tramadol 2x50 mg PO
Paracetamol 3x500 mg PO
Flunarizin 2x5 mg PO
Follow Up
Hari 1
18
Nadi: 75x/m Nafas: 20x/m Suhu: 36,5 C
Parasetamol 3x500 mg PO
Flunarizin 2x5 mg PO
Ranitidin 2x50 mg IV
Lansoprazol 1x20 mg PO
Hari 2
19
SI: Cor = dalam batas normal
Parasetamol 3x500 mg PO
Flunarizin 2x5 mg PO
Ranitidin 2x50 mg
Hari 3
20
SI: Cor = dalam batas normal
Hydrocephalus obstruksi
A: - SOL intrakranial
- Hiccups
Vaintalon
Parasetamol 3x500 mg PO
Flunarizin 2x5 mg PO
Ranitidin 2x50 mg IV
Asetazolamid 4x250 mg PO
KSR 1x600 mg PO
CPZ 2x500 mg PO
Hari 4
21
- Pusing melayang (+) berkurang
A: - Tumor serebelum
- Hidrosefalus obstruktif
Vaintalon
Parasetamol 3x500 mg PO
Flunarizin 2x5 mg PO
Ranitidin 2x50 mg IV
Asetazolamid 4x250 mg PO
KSR 1x600 mg PO
Compolax 3x1 PO
22
BAB III
DISKUSI
dan vertigo sentral, diagnosis topik serebelum, dan diagnosis etiologi SOL
pemeriksaan fisik. Dari anamnesis diketahui pasien merasa pusing melayang yang
laten dan adanya gangguan keseimbangan berupa tes romberg (+), romberg
dipertajam (+), tandem gait (+), stepping gait (+), tes hidung jari terganggu, tes jari-
jari terganggu, tes supinasi pronasi terganggu. Hal ini menunjukkan bahwa pasien
Penatalaksanaan umum pada pasien ini yaitu Bed rest dan MB, IVFD NaCl
0,9% 12 jam / kolf, dan elevasi kepala 30o. Terapi khusus diberikan betahistin
sehingga dapat mengatasi gejala vertigo dan flunarizin yang merupakan suatu
golongan antagonis kalsium yang bersifat supresan vestibular (sel rambut vestibular
23
Daftar Pustaka
24
25