Anda di halaman 1dari 20

◦ Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat Diabetes Mellitus (+), Hipertensi (+)

◦ Riwayat Penyakit Keluarga : Didalam keluarga tidak ada yang mengalami


penyakit yang sama.

STATUS GENERALIS
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital : TD 140/ 90 mmHg, HR 81x/mnt, RR 20x/mnt, Suhu 36,7°C
Kepala : Tidak dilakukan
Leher : Tidak dilakukan
Paru-paru : Tidak dilakukan
Jantung : Tidak dilakukan
Abdomen : Tidak dilakukan
Ekstremitas : Tidak dilakukan
STATUS OPHTALMOLOGIS

PEMERIKSAAN OD OS
1. VISUS
Axis Visus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Addisi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Distansia Pupil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
 

2. KEDUDUKAN BOLA MATA


Eksoftalmos Tidak ada Tidak dapat dinilai
Enoftalmos Tidak ada Tidak dapat dinilai
Deviasi Tidak ada Tidak dapat dinilai
Gerakan Bola Mata Tidak dapat dinilai
3. SUPERSILIA
Warna Hitam Hitam
Simetris Simetris Simetris

4. PALPEBRA SUPERIOR DAN INFERIOR


Edema Tidak ada +
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Ektropion Tidak ada Tidak ada
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
Trikiasis Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fissura palpebra Tidak ada Tidak ada
Ptosis Tidak ada Pseudoptosis
Benjolan Tidak ada Tidak ada
5. KONJUNGTIVA TARSALIS SUPERIOR DAN INFERIOR
Hiperemis Tidak ada Tidak dapat dinilai
Folikel Tidak ada Tidak dapat dinilai
Papil Tidak ada Tidak dapat dinilai
Sikatriks Tidak ada Tidak dapat dinilai
Anemis Tidak ada Tidak dapat dinilai
Kemosis Tidak ada Tidak dapat dinilai

6. KONJUNGTIVA BULBI
Sekret Tidak ada Warna putih, Kental
Injeksi Konjungtiva Tidak ada Tidak dapat dinilai
Injeksi Siliar Tidak ada Tidak dapat dinilai
Injeksi Subkonjungtiva Tidak ada Tidak dapat dinilai
Pterigium Tidak ada Tidak dapat dinilai
Pinguekula + Tidak dapat dinilai
Nevus Pigmentosus Tidak ada Tidak dapat dinilai

7. SISTEM LAKRIMALIS
Punctum Lakrimalis Terbuka Terbuka
Tes Anel Tidak dilakukan Tidak dilakukan
8. SKLERA
Warna Putih Tidak dapat dinilai
Ikterik Tidak ada Tidak dapat dinilai
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak dapat dinilai

9. KORNEA
Kejernihan Jernih Tidak dapat dinilai
Permukaan Licin Tidak dapat dinilai
Ukuran 12 mm Tidak dapat dinilai
Sensibilitas Tidak dilakukan Tidak dapat dinilai
Infiltrat Tidak ada Tidak dapat dinilai
Keratik Presipitat Tidak ada Tidak dapat dinilai
Sikatriks Tidak ada Tidak dapat dinilai
Ulkus Tidak ada Tidak dapat dinilai
Perforasi Tidak ada Tidak dapat dinilai
Arkus Senilis + Tidak dapat dinilai
Edema Tidak ada Tidak dapat dinilai
Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
10. BILIK MATA DEPAN
Kedalaman Dalam Tidak dapat dinilai
Kejernihan Jernih Tidak dapat dinilai
Hifema Tidak ada Tidak dapat dinilai
Hipopion Tidak ada Tidak dapat dinilai
Efek Tyndall Tidak ada Tidak dapat dinilai

11. IRIS
Warna Hitam Tidak dapat dinilai
Kripte Tidak ada Tidak dapat dinilai
Sinekia Tidak ada Tidak dapat dinilai
Koloboma Tidak ada Tidak dapat dinilai

12. PUPIL
Letak Di tengah Tidak dapat dinilai
Bentuk Bulat Tidak dapat dinilai
Ukuran 3-4 mm Tidak dapat dinilai
Refleks Cahaya Langsung + Tidak dapat dinilai
Refleks Cahaya Tak Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
Langsung
13. LENSA
Kejernihan Keruh Tidak dapat dinilai
Letak Di tengah Tidak dapat dinilai
Shadow Test Negatif Tidak dapat dinilai

14. BADAN KACA


Kejernihan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

15. FUNDUS OKULI


Batas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
C/D Ratio Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks makula Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Eksudat Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Perdarahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Sikatriks Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Ablasio Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Batas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
13. PALPASI
Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada
Massa Tumor Tidak ada Tidak ada
Tensi Okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tonometri Schiotz Tidak dilakukan Tidak dilakukan

14. LAPANG PANDANG


Tes Konfrontasi Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Darah rutin
 Hb 10,6 g/dL
 Ht 30,0 %
 Eritrosit 3,49 x 103 / µL
 Leukosit 23,06 x 103 / µL
 Trombosit 136 x 103 / µL
 GDS 256 mg/dL

Pemeriksaan yang disarankan


o Pemeriksaan rontgen kepala posisi waters atau dilakukan CT-Scan kepala.
o Kultur dan uji sensivitas pada sekret mata
o Melakukan pemeriksaan degan slit lamp
RESUME

Seorang laki-laki 60 tahun dengan keluhan utama bengkak kelopak mata kiri sejak 2 hari SMRS.
Sejak 2 hari, pegal dan nyeri di area disekitar mata kiri, mata berair, demam (sebelum muncul
bengkak). Penglihatan ganda pada mata kanan, melihat seperti berkabut, berlangsung cukup lama.
Memiliki riwayat DM, Hipertensi.
Pemeriksaan fisik : tampak sakit sedang, edema palpebra superior dan inferior, palpebra hiperemis,
sekret warna putih kental di kedua mata, lensa keruh.
Pemeriksaan lab : Leukosit 10,6 g/dL, GDS 256 mg/dL.

DIAGNOSIS KERJA
Selulitis orbita OS, dan suspek katarak senilis matur OD
PENATALAKSANAAN
a. Selulitis orbita OS b. Suspek katarak senilis matur OD
• Metronidazol 500gr vial no X  Melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan slit
S3 dd simm lamp dengan merujuk ke dr. spesialis mata
• Metilprednisolon 8mg tab no X
 Memberikan edukasi terkait katarak yang dialami
S3 dd tab I
• Chloramphenicol 0,2%, Hydrocortisone 0,5% tb  Melakukan pembedahan
No I
S3 dd prn OS
• Lefofloxacin 5mg 0,6 ml md No I
S3 dd gtt OS
PROGNOSIS
OKULO DEXTRA (OD) OKULO SINISTRA (OS)
◦ Ad Vitam : Bonam Bonam
◦ Ad Fungsionam : Bonam Bonam
◦ Ad Sanationam : Bonam Bonam
◦ FACIA ORBITA jaringan ikat tipis yang melapisi berbagai lapisan struktur intraorbital. dibagi menjadi
bulbi fascia, selubung otot, septa intermuscular, ekspansi membran dari otot-otot ekstraokular dan
ligamen Lockwood.
◦ Fascia bulbi (kapsul Tenon) menyelimuti daerah margin kornea ke saraf optic bagian bawah menebal
untuk membentuk umban atau tempat gantung, dimana bola mata berada; ini disebut ligamen 'suspensori
Lockwood
EPIDEMIOLOGI
◦ Selulitis orbita meningkat pada musim dingin karena adanya peningkatan
insiden sinusitis pada cuaca dingin. Anak >
◦ Di Amerika Serikat, selulitis orbita meningkat karena infeksi S. aureus resisten
meticilin yang didapat dari komunitas.
◦ Anak-anak 2x lebih sering pada laki-laki
◦ Dewasa  laki-laki = perempuan, kecuali kasus yang disebabkan oleh S. aureus
resisten methicilin yang lebih banyak terjadi pada perempuan dengan rasio 4:1.
◦ Anak-anak > Dewasa
◦ Rentang usia anak yang dirawat di rumah sakit dengan selulitis orbita ialah 7-12
tahun.
ETIOLOGI
◦ Trauma pada kulit, seperti laserasi atau gigitan serangga. Organisme
penyebab biasanya S. aureus atau S. pyogenes.
◦ Sebaran infeksi lokal, seperti hordeolum, dacryocysistis atau sinusitis
◦ Penyebaran infeksi jarak jauh, dari infeksi saluran napas atas atau telinga
tengah secara hematogen.
PATOFISIOLOGI
Drainase vena dari sepertiga tengah wajah, tidak
Dinding medial orbita tipis
memiliki katup

Infeksi.
GEJALA KLINIS
◦ Demam,
◦ Mata merah
◦ Kelopak mata sangat edema dan kemotik
◦ Mata proptosis atau eksoftalmos
◦ Diplopia
◦ Nyeri ketika digerakan
◦ Tajam penglihatan menurun bila ada penyulit neuritis
retrobulbar.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
◦ Pemeriksaan darah lengkap  Leukositosis
◦ Kultur darah, atau sekret dari mata  pewarnaan gram dan kultur
◦ Pemeriksaan CT-Scan
◦ MRI
Tatalaksana
◦ Pengobatan harus segera dimulai sebelum organisme penyebabnya diidentivikasi
◦ Terapi awal harus yang dapat mengatasi stafilokokus, H influenza dan bakteri anaerob. Pada selulitis
pasca trauma terutama karena gigitan hewan diberikan antibiotic untuk mengatasi basil gram negative
dan positif.
◦ Dekongestan hidung dan vasokonstriktor membantu drainase sinus paranasal.

Anda mungkin juga menyukai