Anda di halaman 1dari 4

PENANGANAN

PASIEN RESIKO TINGGI (PANDEMI


No. Dokumen : /SOP/7.6.2.3/
UKP/MKS/2021
No. Revisi : 2
SOP Tanggal Terbit : 2021
Halaman : 1/2
KEPALA UPT
PUSKESMAS RAWAT
UPT PUSKESMAS INAP MEKARSARI
RAWAT INAP
MEKARSARI

1. Pengertian Penanganan pasien resiko tinggi adalah proses memberikan pelayanan


klinis kepada pasien dengan penyakit yang dapat menyebabkan
kematian atau dapat menularkan penyakit baik kepada petugas maupun
pasien lainnya
2. Tujuan Mencegah kematian atau penularan penyakit baik pada petugas maupun
pasien lainnya
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor. /SK/ /UKP/LPS/2021 Tentang layanan
klinis UPT Puskesmas Rawat Inap Mekarsari
4. Referensi 1. Undang-Undang RI No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Permenkes No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
5. Prosedur/Langkah- 1. Petugas menggunakan alat pelindung diri dalam setiap tindakan yang
langkah beresiko terjadi penularan
2. Petugas mengidentifikasi masalah yang dihadapi pasien dan menegakkan
diagnosa
3. Petugas menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan berupa
skrining covid 19 dan swab antigen terlebih dahulu
4. Petugas melakukan tindakan
5. Petugas memberikan informasi pada pasien dan keluarga mengenai
kondisi dan hasil penunjang diagnose pasien
6. Pasien akan dirawat bila lolos dari skrening dan pemeriksaan penunjang.
7. Pasien yang tidak memungkinkan di rawat inap, di sarankan untuk di
rujuk ke RS rujukan atau melakukan isolasi mandiri dengan pemantauan
oleh petugas puskesmas
8. Petugas memberi edukasi kepada keluarga pasien tentang resiko
penularan penyakit
9. Petugas menyarankan rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi
apabila kondisi pasien membutuhkan penanganan medis spesialis
10. Petugas mendokumentasikan kegiatan dalam rekam medis.
6. Unit terkait 1. R. Pendaftaran dan Rekam medis
2. R. Periksa Umum
3. R. Tindakan/UGD
4. R. Laboratorium
5. R. Bersalin
Skrining covid 19 pasien igd

1. Sesak nafas ( saturasi dibawah 96 %)


2. Demam / menggigil
3. Batuk pilek
4. Hilang pnciuman dan perasa  ISOLASI MANDIRI
5. Badan ngilu / nyeri otot
6. Swab antigen reaktif
7. Tidak nafsu makan
8. Diare
9. Mual/ muntah
10. Kepala terasa sakit
11. lemas

kesepakatan bersama :

1. tidak meranap pasien dengan sesak / saturasi <96, dengan tambahan 5


gejala utama / + 1 gejala tambahan
2. semua pasien yang lolos skrening covid di atas, akan di lakukan swab
antigen terlebih dahulu
3. pasien bayi/ balita tidak memungkinkan utk kooperatif swab, ditangani utk
gawat daruratnya ( kejang, diare berat, muntah yg tidak berhenti) . Kasus
yg msh memungkinkan utk rawat jalan, di beri obat semntra dan kontrol
ke puskesmas
4. pasien gawat darurat ( kecelakaan ,kejang) dilakukan tindakan terlebih
dahulu
5. pasien sesak nafas diberikan tindakan oksigen dulu, kemudian proses
skrening dan swab antigen
6. pasien penurunan kesadaran dilakukan tindakan pasang oksigen + cek
GDS di rujuk
7. pengantar pasien yg masuk mendampingi di IGD Cuma 1 orang. Dan
dberikan waktu berunding selama 15 menit ( baik keputusan bersedia di
lakukan proses skrening covid )
8. waktu berkunjung pasien di tiadakan.
9. Pendamping pasien ranap Cuma 2 orang
10. Pendamping pasien HARUS memakai masker
11. Petugas berhak menegur dan mengusir bila ada pengunjung atau kelebihan
pendamping diruang ranap dan yang tidak memakai masker
12. Pasien menuruti segala peraturan IGD Ranap demi kesembuhan pasien
serta keselamatan nakes yang bertugas selama pandemi

Anda mungkin juga menyukai