Syamtalira Bayu Nip.197011112002122005 1. Pengertian Alur pelayanan UGD adalah Suatu urutan pelayanan di UGD yang memberikan Kemudahan dan kepastian tahapan pelayanan kegawat daruratan yang diberikan pada masyarakat
2. Tujuan Sebagai prosedur kerja petugas UGD guna :Memberikan pertolongan
terhadap pasien secepat dan seoptimal mungkin. 3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas Syamtalira Bayu No.800 / UKP.VII/ 061/2017 tentang pelayanan klinis di Puskesmas Syamtalira Bayu 4. Referensi 1. http://buk.depkes.go.id-dalam-sistem-penanggulangan-gawat-darurat- terpadu-spgdt-dan-bencana,02-10-2012). 2. Buku pedoman pelatihan BTCLS 3. Buku pedoman ATLS 5. Prosedur / langkah - langkah 1. Pasien masuk ruang gawat darurat, pengantar/keluarga pasien mendaftar ke bagian pendaftaran.. 2. Pasien dan keluarga wajib memakai masker. 3. Pasien dan keluarga dilakukan pengukuran suhu tubuh. 4. Jika suhu diatas 38° C maka dilakukan rapid test. 5. Jika tidak tersedia rapid test dan pasien menunjukkan gejala covid 19 maka pasien dirujuk ke RSUD Cut Meutia 6. Perawat menggunakan APD ( masker, hand scund , Face Shield ) 7. Perawat UGD melakukan triase dan memeriksa kondisi pasien. 8. Perawat memberikan Bantuan Hidup Dasar ( BHD ), melakukan anamnesa, pemeriksaan tanda- tanda vital ,dan pemeriksaan fisik. 9. Perawat UGD melaporkan kepada dokter jaga UGD setelah melakukakn labelisasi triase, setiap hari kerja dari pukul 08.00 wib s/d 16:00 wib. Sedangkan diluar jam kerja diatas pukul 15:00 wib dan hari libur laporan diberikan via telepon. 10. Perawat dan atau dokter rmenyampaikan hasil pemeriksaan dan rencana tindakan selanjutnya. 11. Pasien dan keluarga menandatangani inform consent. 12. Perawat dan dokter melakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan triase ( spo kegawat daruratan ) dan standar pelayanan minimum. 13. Untuk kasus spesialistik maka pasien dirujuk ke rumah sakit yang lebih 1/3 lengkap. 14. Untuk kasus non spesialistik dokter menuliskan resep obat, atau dirujuk ke rawat inap. 15. Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan medik, penunjang, rawat inap dan rujuk, maka pasien / keluarga menandatangani surat penolakan. 16. Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter dan paramedik berhak melakukan tindakan penyelamatan bila terdapat kondisi yang mengancam jiwa pasien. 17. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang dokter membuat pengantar ke unit terkait atau via telepon, pengambilan sampel dilakukan di UGD. 18. Dokter jaga mencatat hasil pemeriksaan penunjang di status pasien. 19. Dokter jaga UGD mencatat hasil pemeriksaan diagnosis dan terapi di lembar emergensi dokumen RM, serta menuliskan resep, bila merupakan kasus kepolisian / kriminal dituliskan visum et repertum ( syarat dan ketentuan berlaku/ SPO visum et repertum ). Semua hasil pemeriksaan dan tindakan dituliskan dengan lengkap di status pasien. 20. Pasien dipulangkan.
6. Bagan alir
Pasien
Triage
Anamnesa, BHD Pemeriksaan
Rawat Jalan Pemeriksaan fisik Penunjang Rawat Inap Rujuk RS Diagnosis Meninggal
Tindakan Medis
Apotik
Administratif Pulang
7. Hal-hal yang perlu Perhatikan alur pelayanan yang sesuai
diperhatikan
2/3 Ruang Gawat Darurat
8. Unit terkait
9. Rekaman historis No Yang di Isi Perubahan Tanggal mulai
perubahan ubah diberlakukan 1 Prosedur / Penambahan langkah – langkah langkah - : langkah 1. Pasien dan keluarga wajib memakai masker. 2. Pasien dan keluarga dilakukan pengukuran suhu tubuh. 3. Jika suhu diatas 38° C maka dilakukan rapid test. 4. Jika tidak tersedia rapid test dan pasien menunjukkan gejala covid 19 maka pasien dirujuk ke RSUD Cut Meutia 5. Perawata menggunakan APD ( masker, hand scund , Face Shield )