Anda di halaman 1dari 3

Alur Pelayanan Unit Gawat Darurat

No. Dokumen : SOP/UKP/251


SOP
No. Revisi : 00

Tanggal Terbit : 14 – 12 – 2017


Halaman : 1/3

Puskesmas dr. Kemalasari


Syamtalira Bayu Nip.197011112002122005
1. Pengertian Alur pelayanan UGD adalah Suatu urutan pelayanan di UGD yang
memberikan Kemudahan dan kepastian tahapan pelayanan kegawat
daruratan yang diberikan pada masyarakat

2. Tujuan Sebagai prosedur kerja petugas UGD guna :Memberikan pertolongan


terhadap pasien secepat dan seoptimal mungkin.
3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas Syamtalira Bayu No.800 / UKP.VII/ 061/2017
tentang pelayanan klinis di Puskesmas Syamtalira Bayu
4. Referensi 1. http://buk.depkes.go.id-dalam-sistem-penanggulangan-gawat-darurat-
terpadu-spgdt-dan-bencana,02-10-2012).
2. Buku pedoman pelatihan BTCLS
3. Buku pedoman ATLS
5. Prosedur / langkah -
langkah
1. Pasien masuk ruang gawat darurat, pengantar/keluarga pasien
mendaftar ke bagian pendaftaran..
2. Pasien dan keluarga wajib memakai masker.
3. Pasien dan keluarga dilakukan pengukuran suhu tubuh.
4. Jika suhu diatas 38° C maka dilakukan rapid test.
5. Jika tidak tersedia rapid test dan pasien menunjukkan gejala covid 19
maka pasien dirujuk ke RSUD Cut Meutia
6. Perawat menggunakan APD ( masker, hand scund , Face Shield )
7. Perawat UGD melakukan triase dan memeriksa kondisi pasien.
8. Perawat memberikan Bantuan Hidup Dasar ( BHD ), melakukan
anamnesa, pemeriksaan tanda- tanda vital ,dan pemeriksaan fisik.
9. Perawat UGD melaporkan kepada dokter jaga UGD setelah
melakukakn labelisasi triase, setiap hari kerja dari pukul 08.00 wib s/d
16:00 wib. Sedangkan diluar jam kerja diatas pukul 15:00 wib dan hari
libur laporan diberikan via telepon.
10. Perawat dan atau dokter rmenyampaikan hasil pemeriksaan dan
rencana tindakan selanjutnya.
11. Pasien dan keluarga menandatangani inform consent.
12. Perawat dan dokter melakukan tindakan yang diperlukan sesuai dengan
triase ( spo kegawat daruratan ) dan standar pelayanan minimum.
13. Untuk kasus spesialistik maka pasien dirujuk ke rumah sakit yang lebih
1/3
lengkap.
14. Untuk kasus non spesialistik dokter menuliskan resep obat, atau dirujuk
ke rawat inap.
15. Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan medik, penunjang,
rawat inap dan rujuk, maka pasien / keluarga menandatangani surat
penolakan.
16. Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter dan
paramedik berhak melakukan tindakan penyelamatan bila terdapat
kondisi yang mengancam jiwa pasien.
17. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang dokter membuat pengantar ke
unit terkait atau via telepon, pengambilan sampel dilakukan di UGD.
18. Dokter jaga mencatat hasil pemeriksaan penunjang di status pasien.
19. Dokter jaga UGD mencatat hasil pemeriksaan diagnosis dan terapi di
lembar emergensi dokumen RM, serta menuliskan resep, bila
merupakan kasus kepolisian / kriminal dituliskan visum et repertum
( syarat dan ketentuan berlaku/ SPO visum et repertum ). Semua hasil
pemeriksaan dan tindakan dituliskan dengan lengkap di status pasien.
20. Pasien dipulangkan.

6. Bagan alir

Pasien

Triage

Anamnesa, BHD Pemeriksaan


Rawat Jalan Pemeriksaan fisik Penunjang
Rawat Inap
Rujuk RS
Diagnosis
Meninggal

Tindakan Medis

Apotik

Administratif Pulang

7. Hal-hal yang perlu Perhatikan alur pelayanan yang sesuai


diperhatikan

2/3
Ruang Gawat Darurat

8. Unit terkait

9. Rekaman historis No Yang di Isi Perubahan Tanggal mulai


perubahan ubah diberlakukan
1 Prosedur / Penambahan langkah – langkah
langkah - :
langkah 1. Pasien dan keluarga wajib
memakai masker.
2. Pasien dan keluarga
dilakukan pengukuran
suhu tubuh.
3. Jika suhu diatas 38° C
maka dilakukan rapid
test.
4. Jika tidak tersedia rapid
test dan pasien
menunjukkan gejala
covid 19 maka pasien
dirujuk ke RSUD Cut
Meutia
5. Perawata menggunakan
APD ( masker, hand
scund , Face Shield )

3/3

Anda mungkin juga menyukai