Anda di halaman 1dari 7

ip Melakukan Ciuman Pertama

Ciuman pertama merupakan hal paling berkesan dan sangat menyentuh hati. Meskipun
bagi para remaja pernah merasakan suatu ciuman dari orang-orang yang ia kenal
sebelumnya. Misalnya ciuman dari ibunya, bapaknya, nenek, adik, dsb akan tetapi
ciuman pertama dari kekasih akan memberi pengalaman baru yang luar biasa, yang tidak
pernah dirasakan sebelumnya.

Bagi yang baru pertama mengalaminya, ciuman pertama dari sang kekasih rasanya sulit
sekali untuk diungkapkan dengan kata-kata. Jantung menjadi berdebar-debar, pipi
memerah. Rasa malu, haru, nikmat, agak-agak takut bercampur jadi satu. Ciuman pada
proses pacaran ini akan dapat mempererat hubungan di antana mereka.

Terkadang bagi para wanita ciuman pertama membuatnya serba salah tingkah. Berlama-
lama di depan cermin takut-takut ada bagian hilang, atau mungkin meraba raba mungkin
ada bekas ciuman di pipi atau bibir dari kekasihnya yang ia dapat ambil dan simpan
sebagai kenangan.

Ciuman pertama dari kekasih bisa memberi kesan mendalam dalam menumbuhkan
benih-benih cinta diatara keduanya. Karena ini merupakan pengalaman pertama dan
suatu hal yang sangat peka Anda perlu berhati-hati dalam melakukannya. Jadikan ciuman
pertama menjadi kesan pertama yang baik. Untuk mendapatkan kesan yang baik. cobalah
Lihat di bawah ini :

Berikan kesan terbaik pada kekasih sebelum melakukan ciuman pertama.

Sambutlah kekasihmu dengan senyuman, dan usahakan memberi keramah-tamahan


Ekspresikan itu semua dengan jabat tangan atau berpelukan dengan kekasihmu. Dengan
demikian seakan Anda ingin membagi keceriaan terhadap kekasihmu.

Pilihlah tempat terbaik untuk berciuman.

Idahnya panorama alam di tempat yang indah pemandangannya, atau bisa tempat lain
yang diharapkan dapat menimbulkan suasana romantis, seperti taman hiburan, tempat-
tempat wisata, dli. Ambillah kesempatan tersebut untuk saling berfokus, dan biarkan
suasana alam menyatu dengan perasaan.

Suasana romantis bisa sebagai inspirasi keluarnya keinginan mencoba melakukan


percintaan dan ciuman. Cobalah dulu dengan memberi kesan baik dihadapan kekasihmu
setelah itu lakukan ciurnan pertamamu. Cara terbaik ialah perlahan dan lembut. Ciumlah
dengan perasaan tulus yang menunjukkan bahwa kau mencintainya.

Oke…selamat mencoba.
10 Fakta Tentang Keselamatan Pasien
HealthNews Sat, 12 Jan 2008 11:03:00 WIB

Keamanan pasien merupakan masalah kesehatan


global yang serius. Diperkirakan di negara maju,
satu dari 10 pasien dirugikan saat mendapat
perawatan rumah sakit. Di negara berkembang,
angkanya lebih tinggi. Risiko infeksi yang
dihubungkan dengan perawatan kesehatan di
beberapa negara berkembang 20 kali lebih tinggi
daripada di negara maju.

Dalam kurun waktu dua dekade terakhir, makin


bertambah kesadaran akan pentingnya perbaikan
keamanan pasien di negara-negara maju. Tahun 2002, negara anggota WHO menyetujui
resolusi pertemuan kesehatan dunia (World Health Assembly) atas keselamatan pasien.

Fakta 1. Keselamatan pasien merupakan masalah kesehatan serius masyarakat global.


Kini semakin banyak negara yang mengakui pentingnya perbaikan keselamatan pasien.
Tahun 2002, anggota WHO menyetujui resolusi pertemuan kesehatan dunia terhadap
keselamatan pasien.

Fakta 2. Data menunjukkan, 1 dari 10 pasien dirugikan saat memperoleh perawatan


rumah sakit. Kerugian yang berkaitan dengan kesehatan ini bisa disebabkan kesalahan
maupun efek berbalik.

Fakta 3. Di negara berkembang, kemungkinan pasien mendapat bahaya di rumah sakit


lebih tinggi daripada di negara industri. Risiko infeksi terkait dengan perawatan
kesehatan di beberapa negara berkembang sekitar 20 kali lebih tinggi daripada di negara
maju.

Fakta 4. Sekitar 1,4 juta orang di seluruh dunia menderita akibat infeksi yang diperoleh
di rumah sakit. Higienitas tangan merupakan ukuran paling esensial untuk menghindari
infeksi terkait perawatan kesehatan dan tumbuhnya resistensi antimikroba.

Fakta 5. Sekitar 50 persen peralatan medis di negara berkembang tidak dapat atau hanya
bisa digunakan sebagian. Kerap peralatan tidak digunakan karena kurangnya kemampuan
atau keahlian. Prosedur diagnostik atau perawatan tidak bisa dilakukan, sehingga
menimbulkan diagnosis atau perawatan yang membahayakan dan tidak memenuhi
standar, yang dapat memunculkan ancaman terhadap keselamatan pasien, dan
menimbuikan cedera serius ataupun kematian.

Fakta 6. Di beberapa negara, proporsi injeksi dengan jarum yang dipakai ulang tanpa
sterilisasi setinggi 70 persen. Akibatnya, jutaan orang terpapar infeksi. Setiap tahun
injeksi tidak aman menyebabkan 1,3 juta kematian, terutama oleh transmisi penyakit
seperti virus hepatitis B, virus hepatitis C, dan HIV.
Fakta 7. Pembedahan merupakan satu dari beberapa intervensi kesehatan yang paling
kompleks untuk diselamatkan. Lebih dari 100 juta orang memerlukan perawatan
pembedahan setiap tahun untuk beragam alasan medis. Masalah yang dikaitkan dengan
keselamatan bedah di negara maju berjumlah setengah dari kejadian merugikan yang
dapat dihindari, yang berakibat kematian atau kecacatan.

Fakta 8. Penelitian menunjukkan, tambahan opname, biaya pengadilan, infeksi yang


diperoleh di rumah sakit, kehilangan pendapatan, cacat, dan pengeluaran medis
membebani beberapa negara antara 6-29 miliar dolar AS (sekitar Rp 60-29 triliun) per
tahun.

Fakta 9. Bidang industri yang dipersepsikan berisiko lebih tinggi seperti penerbangan
dan pabrik nuklir memiliki catatan keselamatan lebih baik ketimbang layanan kesehatan.
Satu dari sejuta pelancong kemungkinan mengalami bahaya saat bepergian dengan
pesawat. Bandingkan dengan satu dan 300 kemungkinan pasien mengalami cedera
selama perawatan kesehatan.

Fakta 10. Pengalaman pasien dan kesehatan mereka merupakan jantung dari gerakan
keselamatan pasien. World Alliance untuk keselamatan pasien bekerja membantu
membuat layanan kesehatan lebih aman di seluruh dunia.

PAKET II
lakah-Langkah Keselamatan Pasien
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
2. Memimpin dan mendukung staf untuk komit dan fokus pada keselamatan pasien
3. Integrasi Manajemen Risiko
4. Sistem pelaporan di Rumah Sakit
5. Komunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman keselamatan pasien
7. Cegah cedera melalui Implementasi keselamatan pasien

Anda mungkin juga menyukai