Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERAN PASIEN DAN KELUARGA SEBAGAI PATNER DI PELAYANAN KE


SEHATAN UNTUK MENCEGA TERJADINYA BAHAYA DAN ADVERSE A
VENTS

OLEH

Sonya Beljeur

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES GRAHA EDUKASI

MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat da
n rhamatnya saya boleh Menyusun makalah ”Peran pasien dan Keluarga Sebagai Patner Di p
elayanan Kesehatan Untuk Mencega Terjadinya Bahaya Dan Adverse Avents’’. Saya berhara
p semoga makalah ini dapat di baca dan dapat di mengerti.

Terlepas dari semua itu, saya meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari seg
i susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima se
gala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang ‘ Peran pasien dan Keluarga Sebagai Patn
er Di pelayanan Kesehatan Untuk Mencega Terjadinya Bahaya Dan Adverse Avents ’’ dapat b
erguna untuk kita, kusus-Nya kita sebagai Mahasiswa yang sedang menenpuh Pendidikan tertingi, se
hingga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………………!

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………………..!!

BAB I PENDAHULUAN6

A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………..4
B. Tujuan………………………………………………………………………………………………………………
C. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Peran pasien dan Keluarga Sebagai Patner Di pelayanan Kesehatan Untuk
Mencega Terjadinya Bahaya Dan Adverse Avents……………………………………
…………………………………………….6
B. Peran pasien dan Keluarga Sebagai Patner Di pelayanan Kesehatan Untuk Mencega T
erjadinya Bahaya Dan Adverse Avents……………………………………………...7
C. Fungsi Peran pasien dan Keluarga Sebagai Patner Di pelayanan Kesehatan Untuk Men
cega Terjadinya Bahaya Dan Adverse Avents…………………………………..10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

Daftar Pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga merupakan unit paling dekat dengan pasien, dan merupakan perawat utama bagi p
asien. Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem yang diterapkan untuk mencega
h terjadinya cedera akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan melalui suatu sistem
assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan faktor risiko, pelaporan dan analisis insiden, k
emampuan belajar dan tindak lanjut dari insident serta implementasi solusi untuk meminim
alkan timbulnya risiko. Keselamatan pasien merupakan suatu sistem untuk mencegah terjadi
nya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Keperawatan merupakan profesi yang berfok
us kepada pelayanan dan bertujuan membantu pasien mencapai kesehatannya secara optim
al. Oleh karena itu pada saat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien, perawat haru
s mampu memastikan bahwa pelayanan keperawatan yang diberikan mengedepankan kesel
amatan. Perawat harus memiliki kesadaran akan adanya potensi bahaya yang terdapat di lin
gkungan pasien melalui pengidentifikasian bahaya yang mungkin terjadi selama berinteraksi
dengan pasien selama 24 jam penuh, karena keselamatan pasien dan pencegahan terjadinya
cedera merupakan salah satu tanggung jawab perawat selama pemberian asuhan keperawat
an berlangsung. Keluarga adalah bagian dari tim pengobatan dan perawatan. Terutama di In
donesia dengan kultur sosialnya tinggi serta keterbatasan jumlah perawat di rumah sakit seh
ingga tugas merawat orang sakit yang dirawat di rumah sakit umumnya dilakukan oleh kelua
rga yang menjaga. Para anggota keluarga menunggui secara bergantian, bahkan sering menj
aga bersama-sama. Sementara perawat di rumah sakit yang seharusnya merawat orang sakit
juga harus melakukan tugas dan kewajibannya yang lain di bangsal perawatan. Jadi peran kel
uarga sangat penting untuk memantau kebutuhan pasien dari laporan perawat atau jika perl
u melakukan komunikasi langsung.

B. Rumusan Masala

1. Apa itu Peran pasien Sebagai Patner Di pelayanan Kesehatan Untuk Mencega Terjadi
nya Bahaya Dan Adverse Avents?
2. Apa itu peran Keluarga Patner Di pelayanan Kesehatan Untuk Mencega Terjadinya B
ahaya Dan Adverse Avents?

C. Tujuan

1. Ingin mengatahui Peran pasien Sebagai Patner Di pelayanan Kesehatan Untuk Mence
ga Terjadinya Bahaya Dan Adverse Avents?
2. Ingin mengatahui Peran Keluarga Patner Di pelayanan Kesehatan Untuk Mencega Ter
jadinya Bahaya Dan Adverse Avents?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Peran pasien dan Keluarga Sebagai Patner Di pelayanan Kesehatan Untuk
Mencega Terjadinya Bahaya Dan Adverse Avents

Keluarga merupakan unit paling dekat dengan pasien, dan merupakan perawat utama bagi pas
ien. Keluarga berperan dalam menentukan cara atau perawatan yang diperlukan pasien di rumah sakit.
Keberhasilan perawat di rumah sakit akan sia-sia jika tidak diteruskan di rumah yang kemudian mengaki
batkan pasien harus dirawat kembali (kambuh). Peran serta keluarga sejak awal perawatan di rumah sa
kit akan meningkatkan kemampuan keluarga merawat pasien di rumah sehingga memungkinkan pasien
tidak kambuh atau dapat dicegah. Keluarga merupakan bagian dari tim pengobatan dan perawatan. Apa
lagi di Indonesia dengan kultur sosialnya tinggi ditambah keterbatasan jumlah perawat di rumah sakit s
ehingga tugas merawat orang sakit yang dirawat di rumah sakit umumnya dilakukan oleh keluarga yang
menjaga. Para anggota keluarga menunggui secara bergantian, bahkan sering menjaga bersama-sama.
Sementara perawat di rumah sakit yang seharusnya merawat orang sakit juga harus melakukan tugas-t
ugas yang lain di bangsal perawatan. Maka, peran keluarga penting untuk memantau kebutuhan pasien
dari laporan perawat atau jika perlu malakukan komunikasi langsung. Adverse Event atau Kejadian Tida
k Diharapkan (KTD) merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada
pasien karena suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (o
mission), dan bukan karena “underlying disease” atau kondisi pasien. Kesalahan tersebut bisa terjadi dal
am tahap diagnostic seperti kesalahan atau keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan ya
ng sesuai, menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas hasil pe
meriksaan atau observasi; tahap pengobatan seperti kesalahan pada prosedur pengobatan, pelaksanaa
n terapi, metode penggunaan obat, dan keterlambatan merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak l
ayak; tahap preventive seperti tidak memberikan terapi provilaktik serta monitor dan follow up yang tida
k adekuat; atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi, kegagalan alat atau system
yang lain. Dalam hal ini, untuk mencegah terjadinya Adverse Event salah satunya adalah diperlukannya p
eran dari anggota keluarga pasien, sehingga dapat meningkatkan keselamatan pasien di Rumah Sakit.

Rumah sakit adalah sarana pelayanan kesehatan yang dibutuhkan ketika seseorang s
akit dan membutuhkan bantuan dengan tujuan untuk menyelamatkan kondisi pasien. Denga
n berlalunya waktu dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi rumah sakit tidak h
anya menjadi tempat untuk menyelamatkan pasien. Berbagai layanan dapat diakses oleh pas
ien yang membutuhkan bantuan. Pasien yang memerlukan bantuan menyeluruh dan intensif
selama 24 jam dapat mengakses layanan rawat inap. Perawatan rawat inap memiliki peran p
enting dalam pelayanan perawatan untuk observasi, diagnosis, pengobatan atau upaya pera
watan kesehatan lainnya. Keselamatan pasien di rumah sakit melibatkan partisipasi dari sem
ua orang yaitu petugas medis, pasien dan keluarga. Pasien dan keluarga sering secara aktif te
rlibat dalam keselamatan pasien bahkan dalam menghadapi penyakit.

B. Peran pasien dan Keluarga Sebagai Patner Di pelayanan Kesehatan Untuk Mencega T
erjadinya Bahaya Dan Adverse Avents

Peran pasien dan keluarga dalam pengurangan risiko terkait pelayanan kesehatan adalah :
a. Menerapkan prosedur cuci tangan yang benar Keluarga memiliki kemungkinan sering ko
ntak dengan pasien, maka untuk melindungi diri sendiri dan melindungi pasien dari perpi
ndahan kuman disarankan keluarga menerapkan prosedur cuci tangan yang benar pada
5 (lima) momen yaitu saat sebelum kontak dengan pasien, sesudah kontak pasien, sesud
ah ke toilet, sebelum dan sesudah makan. Perlu diperhatikan juga bahwa lingkungan seki
tar pasien berisiko terpapar kuman maka disarankan mencuci tangan sesudah kontak de
ngan lingkungan pasien (meja, alat tenun, tempat tidur dsb), Guna memperoleh hasil cuc
i tangan yang optimal Pasien dan keluarga disarankan mencermati dan mengikuti petunj
uk 6 (enam) langkah mencuci tangan yang diberikan oleh petugas atau panduan cuci tan
gan yang ada di rumahsakit.

-Membatasi pengunjung pasien


Selama pasien dirawat di rumah sakit seyogyanya pasien tidak berinteraksi dengan b
anyak orang karena berisiko terpapar kuman dari pengunjung dalam keadaan pertahana
n diri yang relatif rendah dengan demikian peran keluarga diperlukan untuk membatasi
pengunjung yang kontak dengan pasien
-Menerapkan etika batuk yang benar
Keluarga dan pengunjung yang batuk berisiko menyebarkan kuman melalui partikel
halus di udara dengan demikian bila sedang mengalami batuk keluarga perlu menggunak
an masker atau menerapkan tehnik perlindungan yang benar saat batuk yaitu menutup
mulut dan hidung menggunakan lengan.

Adapun peran keluarga sebagai partner pasien untuk mencegah terjadinya bahaya :
1. Keluarga berperan secara aktif dalam menjaga keselamatan pasien di pelayanan keseh
atan yaitu memberikan informasi pasien yang benar, jelas, lengkap dan jujur, mengetahu
i dan melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab pasien maupun keluarga, keluarga
dapat mengajukan pertanyaanpertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti, keluarga me
mahami dan menerima konsekuensi pelayanan, keluarga harus dapat memperlihatkan si
kap menghormati dan tenggang rasa dalam proses bersama tim medis untuk mengelola
pasien, serta keluarga memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.

2. Penerapan enam sasaran keselamatan pasien dan peran keluarga dalam menjaga kese
lamatan pasien
a. Ketepatan identifikasi pasien Untuk pasien dalam keadaan tidak sadar, gelisah, menga
lami gangguan penglihatan, pendengaran, gangguan proses berpikir dan lain sebagainya
yang tidak mampu melakukan identifikasi diri dengan benar maka peran keluarga adalah
memberikan data diri pasien sesuai dokumen data diri pasien, pasien dan keluarga harus
memahami fungsi gelang dan patuh menggunakan gelang identitas tersebut selama raw
at inap karna gelang tersebut dipakai oleh tim kesehatan untuk memastikan kebenaran i
dentitas dan faktor resiko pasien saat memberikan pelayanan, pasien dan keluarga kooe
ratif saat dilakukan verifikasi identitas oleh petugas saat akan melakukan tindakan, mem
berikan obat, mengambl prepart untuk pemeriksaan laboratorium dan sebagainya.
b. Peran keluarga dalam menjembatani komunikasi yang efektif antar pasien dan tenaga
medis yaitu :
- menunjuk atau menetapkan anggota keluarga yang diberi kewenangan untuk berkomu
nikasi dengan tenaga medis. Ini bertujuan untuk memastikan komunikasi berlaksung efe
ktif dan berkesinambungan, tidak mengalami ranttai komunikasi yang panjang dan komp
leks yang berisiko menyebabkan perubahan makna isi informasi.
- Memberikan informasi dan data terkait kondisi pasien kepada tenaga medis dengan be
nar dan jelas.
- Memberikan informasi kepada petugas medis bila ada kejadian tidak diharapkan (KTD).
- Keluarga dapat meminta informasi yang diperlukan kepada tenaga medis.

C. Peran keluarga dalam pemberian obat secara aman yaitu:


- Memberikan informasi yang lengkap tentang riwayat obat yang pernah pasien perguna
kan sebelum datang ke rumah sakit.
- Keluarga memberikan informasi tentang riwayat alergi atau reaksi yang dialami saat pa
sien menggunakan obat tertentu.
- Keluarga mendukung pengawasan pemberian obat selama rawat inap dengan cara me
mastikan identitas pasien dengan benar, menanyakan jenis obat yang diberikan, tujuan
pemberian, dosis dan waktu pemberian.

d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien operasi. Tindakan operasi me
rupakan salah satu prosedur yang mungkin dilakukan pada pasien untuk mengatasi masa
lah kesehatannya. Salah satu prosedur sebelum operasi adalah proses verifikasi. Sehingg
a peran pasien dan keluarga adalah memberikan informasi yang benar dan bekerja sama
secara kooperatif dengan tenaga medis.
e. Peran keluarga dalam mengurangi resiko infeksi di pelayanan kesehatan. Rumah sakit
merupakan tempat berkumpulnya berbagai jenis kuman sedang pasien yang di rawat di
pelayanan kesehatan memiliki daya tahan tubuh yang lemah maka dari itu diperlukan su
atu proses bersama untuk mencegah timbulnya infeksi lain yang tidak berhubungan den
gan penyakit utama pasien. Peran keluarga dalam mengurangi resiko tersebut adalah -
Menerapkan prosedur cuci tangan yang benar. Keluarga memilki kemungkinan kontak la
ngsung dengan pasien sehingga untuk melindungi diri sendiri dan pasien dari perpindaha
n kuman dianjurkan kepada keluarga untuk menerapkan prosedur mencuci tangan yang
baik dan benar pada 5 momen yaitu sebelum kontak dengan pasien, sesudah kontak den
gan pasien, sesudah ke toilet, sebelum dan sesudah makan. Perlu diketahui bahwa lingk
unga sekitar pasien juga beresiko terpapar dengan kuman maka dianjurkan untuk mencu
ci tangan saat kontak dengan bendabenda di sekitar pasien.
- Membatasi keluarga yang mengunjungi pasien. Selama berada di pelayanan kesehatan
seharusnya pasien tidak terlalu berinteraksi dengan banyak orang karena berisiko terpap
ar kuman dari pengunjung lain dalam kedaan pertahan tubuh yang relatif lemah.
- Pasien dan keluarga menerapkan etika batuk baik dan benar. Hal ini dikarenakan keluar
ga, pasien, dan pengunjung yang batuk beresiko menyebarkan kuman dan virus melalui
partikel halus di udara. Oleh karena itu, baik pasien, keluarga atau pengunjung harus me
nerapan etika batuk yang baik dan benar.
f. Keluarga berperan dalam mengurangi tingkat resiko pasien jatuh. Setiap pasien memil
ki kemampuan dan keterbatasannya selama berada di fasilitas kesehatan. Sehingga pasi
en sangatlah membutuhkan keluarga sebagai pendamping. Sehingga rumah sakit menga
mbil tindakan untuk mengurangi resiko pasien jatuh dengan melakukan pengkajian fakto
r-faktor yang dapat menyebabkan jatuh seperti, penggunaan obat, gaya jalan dan kesei
mbangan, alat bantu berjalan atau saat istirahat berbaring di tempat tidur. Sehingga ada
pun peran keluarrga yaitu - Memastikan penanda pasien beresiko jatuh berupa gelang k
uning selalu dipakai oleh pasien - Pasien dan keluarga tidak boleh memindahkan atau m
elepas kartu kuning yang dipasang petugas di dekat tempat tifur pasien atau di depan ka
mar pasien karena kartu tersebut merupakan penanda untuk mewaspadai pasien beresi
ko jatuh. - Pasien dan keluarga harus memastikan diri untuk memahami informasi yang d
iberikan oleh tenaga medis agar dapat mendukung pencegahan pasien jatuh. Informasi y
ang perlu diketahui oleh pasien maupun keluarga adalah faktor resiko jatuh yang teriden
tifikasi seperti obat yang digunakan, kesadaran pasien, keseimbangan saat berjalan, tind
akan pencegahan jatuh yang perlu dilakukan, cara untuk meminta bantuan, cara menggu
naka bel atau sarana komunikasi di ruangan, cara mengatur pengamanan tempat tidur p
asien, penggunaan tali pengaman dan lain sebagainya.

Hal-hal di atas merupakan peran keluarga sebagai partner pasien untuk mencegah kejadi
an tidak diharapkan dapat terjadi kepada pasien. Sangatlah penting setiap keluarga mem
ahami dengan baik peranannya dalam menjaga keselamatan pasien.

D. Fungsi pasien dan Keluarga Sebagai Patner Di pelayanan Kesehatan Untuk Mencega
Terjadinya Bahaya Dan Adverse Avents

-Fungsi keluarga merupakan salah satu faktor penting dalam mendukung peningkatan ku
alitas hidup pasien.
-Fungsi pasien:
 Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
 Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban Pasien;
 Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminas

BAB II

PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan unit paling dekat dengan pasien, dan merupakan perawat utama b
agi pasien. Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem yang diterapkan untuk men
cegah terjadinya cedera akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan melalui suatu si
stem assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan faktor risiko, pelaporan dan analisis insi
den, kemampuan belajar dan tindak lanjut dari insident serta implementasi solusi untuk me
minimalkan timbulnya risiko.
Peran pasien dan keluarga dalam pengurangan risiko terkait pelayanan kesehatan adala
h Menerapkan prosedur cuci tangan yang benar Keluarga memiliki kemungkinan sering kont
ak dengan pasien, maka untuk melindungi diri sendiri dan melindungi pasien dari perpindah
an kuman disarankan keluarga menerapkan prosedur cuci tangan yang benar pada 5 (lima)
momen yaitu saat sebelum kontak dengan pasien, sesudah kontak pasien, sesudah ke toilet,
sebelum dan sesudah makan. Perlu diperhatikan juga bahwa lingkungan sekitar pasien berisi
ko terpapar kuman maka disarankan mencuci tangan sesudah kontak dengan lingkungan pas
ien (meja, alat tenun, tempat tidur dsb), Guna memperoleh hasil cuci tangan yang optimal P
asien dan keluarga disarankan mencermati dan mengikuti petunjuk 6 (enam) langkah mencu
ci tangan yang diberikan oleh petugas atau panduan cuci tangan yang ada di rumahsakit.

B. Saran

Menurut kami, berdasarkan kesimpulan di atas Keluarga merupakan unit paling deka
t dengan pasien, dan merupakan perawat utama bagi pasien. Peran pasien dan keluarga dala
m pengurangan risiko terkait pelayanan kesehatan adalah Menerapkan prosedur cuci tangan
yang benar Keluarga memiliki kemungkinan sering kontak dengan pasien, maka untuk melin
dungi diri sendiri dan melindungi pasien dari perpindahan kuman disarankan keluarga mener
apkan prosedur cuci tangan yang benar pada 5 (lima) momen yaitu saat sebelum kontak den
gan pasien, sesudah kontak pasien, sesudah ke toilet, sebelum dan sesudah makan.
Karena itu penting bagi kita sebagai seorang perawat untuk mengetahui dan meme
hami tentang peran Pasien Dan Keluarga Sebagai Patner Di Pelayanan Kesehatan Unt
uk Mencega Terjadinya Bahaya Dan Adverse Avents.

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar Nabillah, Neffrety Nilamsari. (2017). Pengetahuan dan Sikap Keluarga Pasi
en Rawat Inap Rumah Sakit Haji Surabaya . Jurnal manajemen kesehatan universitas
Airlangga
3(1), 49-61.
Bostwick, A. D and Beesley, S. J. (2018). Family Role in Patient Safety in the Intensi
ve Care Unit: A Guide to Understanding, Engaging, and Supporting at the Bedside. Fa
milies in
the Intensive Care Unit. 277-287
Collier, A., Sorensen, A., and Idema, R. (2016). Patients' and families' perspectives of
patient safety at the end of life: a video-reflexive ethnography study. International Jo
urnal for Quality in Health Care. 28 (1), 66-73
Fitrawati, Pabuty, Putra. (2012). Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien di RSUD
Solok.Jurnal Kesehatan Masyarakat 6(2), 73-79

Anda mungkin juga menyukai