PROPOSAL
Disusun Oleh:
Fatmawati, 2211A0818
PENDAHULUAN
menduduki posisi yang sangat penting dan mayoritas yaitu 40%-60% dari
2006).
Salah satu fakta keselamatan pasien yang dirilis oleh WHO bahwa di
kejadian tidak diharapkan (KTD) pasien rawat inap sebesar 3-16%. Di New
Zealand KTD dilaporkan berkisar 12,9% dari angka rawat inap, di Inggris
Jawa Timur 11,7%, Sumatra Selatan 6,9%, Jawa Barat 2,8%, Bali 1,4%,
informasi pasien, seperti nama, tanggal lahir, nomor identitas, atau nomor rekam
medis, untuk memastikan bahwa pasien yang diberikan perawatan atau tindakan
medis, Identifikasi pasien yang benar merupakan aspek penting dari keselamatan
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem yang dibuat oleh
rumah sakit agar asuhan pasien lebih aman. Tujuan dilakukannya kegiatan
keselamatan pasien di rumah sakit adalah untuk menciptakan budaya
keselamatan pasien di rumah sakit, meningkatkan akuntabilitas rumah sakit,
menurunkan insiden keselamatan pasien di rumah sakit, terlaksananya
program pencegahan sehingga tidak terjadi kejadian tidak diharapkan
(Depkes-RI, 2008).
medik dapat terjadi sebagai bagian dari pelayanan kepada pasien (Pinzon,
2008).
pengobatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka, termasuk obat yang
salah, dosis yang salah, atau prosedur yang salah. Kesalahan identifikasi juga
dalam praktik keperawatan. Ini termasuk tindakan klinis yang tepat, penggunaan
individu. Meskipun demikian, ada beberapa ciri umum yang mungkin dimiliki
oleh perawat introvert ketika berinteraksi dengan pasien: Pendengar yang baik:
kebutuhan ruang pribadi pasien. Mereka akan berusaha untuk menjaga batasan
yang sesuai dan menghormati keinginan pasien dalam hal ini. Komunikasi efektif
lingkungan yang tenang dan terbatas, mereka mungkin lebih nyaman dalam
untuk membantu pasien merasa lebih nyaman dan terbuka dalam berbagi
diingat bahwa sifat introvert atau ekstrovert hanya satu aspek dari kepribadian
beberapa ciri umum yang mungkin dimiliki oleh perawat ekstrovert ketika
memiliki energi yang tinggi dan semangat yang menular. Mereka dapat
membawa suasana ceria dan positif kepada pasien, membantu menciptakan iklim
berinteraksi dengan anggota tim perawatan lainnya, keluarga pasien, dan tenaga
medis lainnya. Hal ini dapat memfasilitasi koordinasi yang baik dan kolaborasi
dengan orang lain. Mereka dapat membantu pasien merasa tenang dan nyaman
privasi pasien. Meskipun memiliki energi yang tinggi, mereka harus memastikan
bahwa pasien tetap merasa nyaman dan dihormati selama proses perawatan.
Perlu diingat bahwa baik seorang perawat introvert maupun ekstrovert, kualitas
perawatan yang penting adalah kemampuan untuk berempati, mendengarkan, dan
beberapa ciri umum yang mungkin dimiliki oleh perawat ambivert ketika
dapat dengan mudah beradaptasi dengan kebutuhan pasien. Mereka bisa menjadi
pendengar yang baik saat pasien membutuhkan ruang pribadi, namun juga bisa
menjadi sosok yang energik dan ceria saat diperlukan untuk membangun
bisa memilih antara berbicara secara terbuka dan energik ketika dibutuhkan, atau
pasien: Karena sifat ambivert, perawat ini cenderung memiliki kepekaan yang
baik terhadap perasaan pasien. Mereka dapat membaca ekspresi wajah, bahasa
tubuh, dan isyarat nonverbal lainnya untuk memahami keadaan emosional pasien
sikap dan perilaku mereka sesuai dengan kebutuhan pasien dan lingkungan
sekitar, baik itu di lingkungan yang ramai maupun tenang. Pemeliharaan batasan
yang tepat: Sebagai seorang ambivert, perawat ini memiliki pemahaman yang
baik tentang pentingnya menjaga batasan yang tepat dalam interaksi dengan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
ekstrovert.
D. Keaslian Penelitian
yang mempunyai karakteristik yang relatif sama dalam hal tema kajian, meskipun
berbeda dalam hal kriteria subjek, jumlah dan posisi variable penelitian atau
personal.