Anda di halaman 1dari 8

Manfaat mengikutsertakan Peran Pasien dan Keluarga

dalam mencegah KTD


(kejadian tidak diharapkan)

Nama Kelompok 3 :

Dhea Talalesi 192102103


Maria Wiwin Susanti 192102107
Dina Dwi Fransisca 192102109
Nazilatul Athiyyah 192102102
Halima Renhoat 192102130
Nurul Elizatus S 192102114
Rega Yoga Pradana 192102128
Alfan Nuha Pambudi 192101119
KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)

 Kejadian tidak diharapkan (KTD)/ adverse event yaitu insiden yang mengakibatkan cedera pada
pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan
oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis.
 Tujuan KTD (Kejadian Tidak Diharapkan) :
1.Terciptanya budaya keselamatan pasien dirumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
3. Menurunnya Kejadian Tak Diharapkan (KTD)
4. Terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
Peran Keluarga Sebagai Partner Pasien Untuk
Mencegah Terjadinya Bahaya
 Keluarga merupakan unit paling dekat dengan pasien, dan merupakan perawat utama
bagi pasien. Keluarga berperan dalam menentukan cara atau perawatan yang diperlukan
pasien di rumah sakit. Keberhasilan perawat di rumah sakit akan sia-sia jika tidak
diteruskan di rumah yang kemudian mengakibatkan pasien harus dirawat kembali
(kambuh).

 Penerapan enam sasaran keselamatan pasien dan peran keluarga dalam menjaga
keselamatan pasien :
1. Ketepatan identifikasi pasien.
2. Peran keluarga dalam menjembatani komunikasi yang efektif antar pasien dan
tenaga medis .
3. Peran keluarga dalam pemberian obat secara aman .
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat passien operasi .
5. Peran keluarga dalam mengurangi resiko infeksi di pelayanan kesehatan .
6. Keluarga berperan dalam mengurangi tingkat resiko pasien jatuh.
Hal Yang Mendorong Peran Keluarga Dalam
Keselamatan Pasien

1. Keluarga harus diikutsertakan sebagai bagian dari tim selama ronde, prosedur, dan
perawatan di samping tempat tidur.
2. Keluarga perlu diberdayakan untuk berbicara jika ada yang tidak beres dengan
orang yang mereka cintai atau jika mereka khawatir tentang potensi kesalahan
3. Keluarga perlu diberi peran dalam pengembangan kebijakan dan rencana
keselamatan rumah sakit.
Peran Keluarga Secara Aktif Dalam Menjaga
Keselamatan Pasien Rawat Inap

1. Memberikan informasi yang benar, jelas, lengkap dan jujuR.


2. Mengetahui dan melaksanakan kewajiban serta tanggung jawab pasien maupun keluarga.
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti.
4. Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan.
5. Mematuhi dan menghormati peraturan rumah sakit.
6. Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa dalam proses bersama tim kesehatan
mengelola pasien.
7. Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati.
Standar keselamatan pasien menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Pasal 7 ayat (2)

1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;
4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
Contoh Bentuk Kegiatan Kepada Pasien di Bidang
Keselamatan Pasien

 Memberikan pengarahan pada pasien atau keluarga, misalnya pada paseien kecelakaan.
Pengarahan yang dberikan perawat pada paien atau keluarga berupa cara merawat luka, cara
mengatur pola makan,cara menjaga kebersihan dengan memberikan pengetahuan tentang luka
yang dialami pasien tidak menutup kemungkinan pasien atau keluarga pasien megerti apa yang
tidak seharusnya dimakan dan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai