Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL MENARIK DIRI

Oleh:
DINA DWI FRANSISCA
(2331061006)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN MALANG
WIDYA CIPTA HUSADA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN


“GANGGUAN HUBUNGAN SOSIAL MENARIK DIRI”
DI PUSKESMAS BANTUR KECAMATAN BANTUR

Oleh :
Dina Dwi Fransisca
2331061006

Telah diperiksa kelengkapannya pada :

Hari :
Tanggal :

Preseptor Akademik Preseptor Klinik

Icca Presilia A., S.Kep.,Ns. M.Kep Ns.Soebagijono, S.Kep., M.Kes


KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah Swt. Atas limpahan
rahmat, ridha, dan karunia-Nya laporan Profesi Ners Keperawatan Jiwa dapat
diselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa dihaturkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai suri teladan bagi umat.
Sehubungan dengan adanya mata kuliah wajib Keperawatan Jiwa,
mahasiswa diharapkan dapat terjun langsung untuk melihat fenomena di lapangan.
Praktik Profesi Ners Keperawatan Jiwa yang dilaksanakan di Desa Bantur Kec.
Bantur Kab. Malang. Laporan kegiatan ini disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban tertulis atas terlaksananya kegiatan. Durasi kegiatan Profesi
Ners Keperawatan Jiwa selama 3 minggu mulai hari Senin, 18 September 2023
sampai dengan hari Sabtu, 7 Oktober 2023. Kelancaran kegiatan Profesi Ners ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu:
1. Ibu Icca Presilia A, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku dosen pembimbing
institusi
2. Bapak Soebagijono, S.Kep., Ns., M.Kes selaku dosen pembimbing
lahan
3. Orang tua serta teman-teman seperjuangan profesi yang telah
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan.
Laporan ini menjelaskan aktivitas profesi ners yang telah dilaksanakan.
Selama berada di Desa Bantur Kecamatan Bantur Kab. Malang Semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat, baik berupa inspirasi maupun motivasi bagi
pembaca. Dalam proses pembuatan laporan tentu masih terdapat banyak
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan.

Malang, 25 September 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Di era globalisasi ini sering kita jumpai masalah-masalah atau tuntutan
yang harus kita hadapi, masalah tersebut bisa berasal dari faktor- faktor
internal dan eksternal. Tidak semua individu memiliki koping yang efektif,
sehingga munculah perasaan tertekan atau depresi akibat gagalnya seseorang
dalam memenuhi sebuah tuntutan tersebut akan mengawali terjadinya
penyimpangan kepribadian yang merupakan awal terjadinya gangguan jiwa,
salah satunya adalah menarik diri.
. Individu merasa bahwa ia kehilangan hubungan akrab dan tidak
mempunyai kesempatan untuk membagi perasaan, pikiran, prestasi, atau
kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk berhubungan secara spontan dengan
orang lain, yang dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada
perhatian, dan tidak sanggup membagi pengamatan dengan orang lain.
Pasien dengan interaksi sosial menarik diri kurang memperhatikan diri dan
lingkungannya sehingga motivasi untuk memperhatikan kebutuhan istirahat
dan tidur karena asyik dengan pikiranya sendiri sehingga tidak ada minat
untuk mengurus diri dan keberhasilannya.
Saat ini lebih dari 450 juta penduduk dunia hidup dengan gangguan jiwa.
Di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar ( RISKESDAS) tahun
2007, menunjukkan gangguan mental emosional seperti gangguan kecemasan
dan depresi sebesar 11, 6 % dari populasi orang dewasa. Jumlah populasi
orang dewasa di Indonesia kurang lebih 150. 000. 000 orang yang mengalami
gangguan mental emosional (Sunaryo, 2004). Data yang didapat dari Rumah
Sakit Jiwa Menur pada tahun 2011 klien yang mengalami Skizofrenia tipe
hebifrenik sebanyak 390 orang dan mengalami Isolasi Sosial terdapat 9,38%
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan pada latar belakang maka
rumusan masalah dalam Satuan Acara Penyuluhan ini yaitu : Gangguan
Hubungan Sosial Menarik Diri

1.3 Tujuan Intruksional Umum


Pada akhir penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang :
gangguan hubungan sosial menarik diri

1.4 Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu :
1) Menjelaskan pengertian gangguan hubungan sosial menarik diri
2) Menjelaskan penyebab gangguan hubungan sosial menarik diri
3) Menjelaskan tanda-tanda menarik diri
4) Menjelaskan peran keluarga dalam merawat pasien
BAB II

TINJAUAN TEORI

1. Pengertian Menarik Diri


Menarik diri adalah suatu keadaan pasien yang mengalami
ketidakmampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau
dengan lingkungan di sekitarnya secara wajar. Pasien menarik diri juga
melakukan pembatasan (isolasi diri) termasuk juga kehidupan
emosionalnya, semakin sering pasien menarik diri semakin banyak
kesulitan yang dialami dalam mengembangkan hubungan sosial dan
emosional dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia kehilangan
hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi
perasaan, pikiran dan prestasi atau kegagalan. Ia mempunyai kesulitan
untuk berhubungan secara spontan dengan orang lain, yang
dimanifestasikan dengan sikap memisahkan diri, tidak ada perhatian dan
tidak sanggup membagi pengalaman dengan orang lain.
2. Penyebab Menarik Diri
1) Pola Asuh
Kurangnya sentuhan, perhatian, kehangatan, dari keluarga yang
mengakibatkan individu menyendiri, kemampuan berhubungan dengan
orang lain tidak dekat yang berakhir dengan menarik diri.
2) Komunikasi dalam keluarga
Orang sering mengalami kecemasan dalam berhubungan dengan
anggota keluarga : sering menjadi kambing hitam, sikpa keluarga yang
tidak konsisten(terkadang boleh, kadang tidak boleh). Situasi ini
membuat orang enggan berkomunikasi dengan orang lain.
3) Sosial Budaya
Di kota besar, masing-masing individu sibuk memperjuangkan hidup,
sehingga tidak ada waktu bersosialisasi. Situasi ini mendukung
perilaku menarik diri.
3. Tanda-Tanda Menarik Diri
1) Aspek Fisik
a. Makan dan minum kurang
b. Tidur kurang atau terganggu
c. Keberanian kurang
d. Kurang berenergi
2) Aspek Emosi
a. Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti anak kecil
b. Merasa malu, bersalah
c. Mudah panik dan tiba-tiba marah
3) Aspek Sosial
a. Duduk menyendiri
b. Selalu tunduk
c. Tampak melamun
d. Tidak peduli lingkungan
e. Menghindari dari orang lain
f. Tergantung pada orang lain
4) Aspek Intelektual
a. Putus asa
b. Merasa sendiri, tidak ada sokongan
c. Kurang percaya diri
4. Peran Keluarga Dalam Merawat Pasien
1) Membina hubungan saling percaya dengan pasien
a. Menyapa pasien dengan memanggil nama panggilan
2) Memenuhi kebutuhan sehari-hari
a. Bantudan perhatikan pemenuhan kebutuhan makan dan
minum, kebersihan diri dan penampilan
b. Sediakan peralatan pribadi : tempat tidur, lemari pakaian.
c. Latih kegiatan sehari-hari : makan sendiri, cuci pakaian,
kebersihan rumah tangga
3) Ajak pasien berinteraksi secara bertahap
a. Bicara jelas dan singkat
b. Kontak/bicara secara teratur
c. Pertahankan tatap mata saat bicara
d. Sabar, lembut, tidak terburu-buru
4) Libatkan dalam kelompok
a. Beri kesempatan untuk nonton TV, baca koran, dengar
music
b. Peetemuan keluarga secara teratur
c. Libatkan pasien didalam kegiatan masyarakat
5) Mengontrol pengobatan
a. Memonitor minum obat setiap hari
b. Bantu kontrol rutin ke pelayanan rumah sakit atau
puskesmas
c. Rujuk kalua ada masalah yang lebih lanjut.
BAB III

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Menarik Diri


Pokok Bahasan : Gangguan Hubungan Sosial Menarik Diri
Sasaran : Masyarakat
Tempat : Puskesmas
Hari/ Tanggal : Rabu, 27 September 2023
Waktu : 30 Menit
Penyuluh : Dina Dwi Fransisca

A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Pada akhir penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang
peran serta keluarga pada klien dengan gangguan hubungan sosial
menarik diri.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan sasaran mampu :
1) Menjelaskan pengertian gangguan hubungan sosial menarik
diri
2) Menjelaskan penyebab gangguan hubungan sosial menarik diri
3) Menjelaskan tanda-tanda menarik diri
4) Menjelaskan peran keluarga dalam merawat pasien

B. Sub Pokok Bahasan


1) Menjelaskan pengertian gangguan hubungan sosial menarik diri
2) Menjelaskan penyebab gangguan hubungan sosial menarik diri
3) Menjelaskan tanda-tanda menarik diri
4) Menjelaskan peran keluarga dalam merawat pasien.
C. Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Peserta Metode Media
Penyuluh
Pembukaan 5 menit 1. Memberika 1. Menjawab Ceramah
n salam salam
2. Memperken 2. Mendengarkan
alkan diri dan
3. Melakukan memperhatika
kontrak n
waktu 3. Menyepakati
4. Menyampai kontrak waktu
kan tujuan 4. Menerima
penyuluhan leaflet
yang akan
diberikan
5. Membagika
n leaflet
Penyajian 20 1. Menjelaska Mendengarkan, Ceramah Lefleat
menit n materi mencatat, menjawab dan
2. Memberika pertanyaan, tanya
n sesi untuk mengajukan jawab
bertanya pertanyaan, dll
dan panitia
meminta
peserta
untuk
menjelaska
n kembali
materi yang
disampaika
n secara
singkat
Penutup 5 menit 1. Menarik Memperhatikan, Ceramah
kesimpulan menjawab salam
2. Salam penutup penutup

D. Media Penyuluhan
Leaflet
E. Metode Penyuluhan
Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a) Persiapan pasien dan keluarga sudah terlaksana dengan baik
berupa kontrak waktu, topik, dan tempat
b) Persiapan alat bantu dan media yang digunakan untuk Penkes
2. Evaluasi Proses
a) Pasien dan keluarga mampu mengikuti Penkes dengan baik
sampai selesai
b) Pasien dan keluarga kooperatif dalam mengikuti Penkes
c) Pasien dan keluarga dapat bekerjasama dengan perawat
d) Media dan alat bantu dapat digunakan dengan baik
e) Lingkungan mendukung dalam pelaksanaan Penkes
3. Evaluasi hasil
Evaluasi kognitif Setelah mengikuti Penkes, diharapkan pasien dan
keluarga mampu :
1) Menjelaskan pengertian gangguan hubungan sosial menarik diri
2) Menjelaskan penyebab gangguan hubungan sosial menarik diri
3) Menjelaskan tanda-tanda menarik diri
4) Menjelaskan peran keluarga dalam merawat pasien
4. Evaluasi efektif
a) Keluarga akan mampu memberikan penatalaksanaan atau cara
untuk mengurangi pasien dengan menarik diri
b) Keluarga dapat mengatasi anggota keluarganya apabila sedang
mengalami menarik diri
c) Evaluasi psikomotorik
Keluarga mampu menerapkan penatalaksanaan pada anggota
keluarga mereka dengan merawat pasien
BAB IV

MEDIA PENYULUHAN
BAB V
DAFTAR PERTANYAAN

Pre Test

1. Apa itu menarik diri?


Menarik diri adalah suatu sikap di mana individu menghindari diri dari
interaksi dengan orang lain
2. Apa penyebab utama menarik diri?
Kurangnya interaksi dengan keluarga atau lingkungan sekitar

Post test
1. Apa itu menarik diri ?
Menarik diri adalah suatu sikap di mana individu menghindari diri dari
interaksi dengan orang lain
2. Bagaimana tanda-tanda pasien menarik diri?
 Aspek fisik : Makan minum kurang, penampilan diri kurang,
keberanian kurang
 Aspek emosi : Bicara tidak jelas, merengek, menangis seperti
anak kecil
 Aspek sosial : Duduk menyediri, selalu tunduk
 Aspek Intelektual : Putus asa, merasa sendiri
3. Bagaimana peran keluarga dalam meningkatkan harga diri pasien?
 Membina hubungan saling percaya dengan pasien
 Memenuhi kebutuhan sehari-hari
 Mengajak pasien berinteraksi secara bertahap
 Mengontrol pengobatan
BERITA ACARA KEGIATAN PENYULUHAN INDIVIDU

Tema Penyuluhan : Gangguan hubungan sosial menarik diri


Hari/ Tanggal : Rabu, 27 September 2023
Pukul : 09.00 - 09.30 WIB
Tempat : Puskesmas
Pemateri : Dina Dwi Fransisca
Jumlah Peserta : 1 orang
Evaluasi : 1. Peserta antusias
2. Acara penyuluhan berjalan dengan lancar.
3. Suasana kondusif

Nama Alamat Tanda Tangan

Bantur, Rabu 27 September 2023

Receptor Klinik Pemateri

Ns, Soebagijono, S. Kep., M.Kes Dina Dwi Fransisca

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai