Program Studi :
Program Sarjana Terapan dan Program
Studi Pendidikan Profesi Ners Program
Mata Kuliah : Profesi
Keselamatan Pasien dan Keselamatan
Kesehatan Kerja Dalam Keperawatan (KP-
K3K)
Dosen Pembimbing : Ibu Nelly YardesS.Kp.,M.Kep
Kelompok 4
1. Dyah Ayu Puspitarini
2. Lia Srimulia
3. Mariyani
4. Rina Octaviana
5. Tri Wahyuni
JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit memberikan asuhan
kepada pasien secara aman serta mencegah terjadinya cidera akibat kesalahan karena
melaksanakan suatu tindakan atau tidak melaksanakan suatu tindakan yang
seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk
meminimalkan resiko (Depkes 2008).
Setiap tindakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien sudah sepatutnya
memberi dampak positif dan tidak memberikan kerugian bagi pasien. Oleh karena itu,
rumah sakit harus memiliki standar tertentu dalam memberikan pelayanan kepada
pasien. Standar tersebut bertujuan untuk melindungi hak pasien dalam menerima
pelayanan kesehatan yang baik serta sebagai pedoman bagi tenaga kesehatan dalam
memberikan asuhan kepada pasien. Selain itu, keselamatan pasien juga tertuang
dalam undang-undang kesehatan. Terdapat beberapa pasal dalam undang-undang
kesehatan yang membahas secara rinci mengenai hak dan keselamatan pasien.
Keselamatan pasien adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan oleh setiap petugas
medis yang terlibat dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Tindakan
pelayanan, peralatan kesehatan, dan lingkungan sekitar pasien sudah seharusnya
menunjang keselamatan serta kesembuhan dari pasien tersebut. Oleh karena itu,
tenaga medis harus memiliki pengetahuan mengenai hak pasien serta mengetahui
secara luas dan teliti tindakan pelayanan yang dapat menjaga keselamatan diri pasien.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari patient safety.
2. Untuk mengetahui standar keselamatan pasien rumah sakit.
3. Untuk mengetahui peran pasien dan keluarga dalam menjaga keselamatan pasien
4. Untuk mengetahui aplikasi patient safety saat memberikan pelayanan kesehatan.
C. Manfaat
1. Mampu memahami pengertian dari patient safety.
2. Mampu memahami standar keselamatan pasien rumah sakit
3. Mampu memahami aplikasi patient safety saat memberikan pelayanan kesehatan.
4. Pasien dan keluarga mampu berperan aktif dalam upaya menjaga keselamatan
Pasien.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Penerapan enam sasaran keselamatan pasien dan peran keluarga dalam menjaga
keselamatan pasien rawat inap di rumah sakit
Seorang perawat di rumah sakit bersalin mengantarkan bayi ke ibu untuk disusui
pertama kali pada anak.Untuk memudahkan ibu menyusui,bayi tersebut dibedong
sehingga kedua tangan tidak terlihat.Ditengah proses menyusu,bayi tersebut
mengeluarkan tangan sehingga terlihat gelang berwarna pink yang menandakan bayi
perempuan.Ibu tersebut sangat terkejut,karena yakin bahwa dia melahirkan bayi laki-
laki.
Pada kasus ini tidak terjadi cidera,namun tetap memberikan kerugian karena ibu
menuntut collustrrum yang seharusnya untuk anaknya tidak bias lagi
diberikan,Disamping itu ada kpercayaan bahwa ketika dua orang dari orang tua
berbeda namun disusui satu ibu maka menjadi saudara satu air susu,dan tidak boleh
menikah.Bagaimana jika kedua bayi tersebut tidaksaling tahu dan ketika tumbuh
dewasa kelak saling menyukai.
BAB IV
PEMBAHASAN
Rencana perawat pada kasus tersebut sudah benar namun ketika mengambil bayi tidak
melakukan pengecekan dengan mencocokkan dengan gelang identitas bayi sehingga
mengambil bayi yang keliru. Artinya rencana benar, pelaksanaan keliru.Kesalahan
tersebut tidak tercegah(bayi terlanjur disusui),dan menimbulkan dampak(meskipun
bukan cidera),Ilustrasi ini dapat dikategorikan sebagai KTC(sudah terpapar dan terjadi
kekeliruan,namun tidak menimbulkan cidera)ketika gagalan pemberian kollustrum
bukan dianggap sebagai cidera.Jika dampak tersebut dipandang sebagai bentuk cidera
ataumenimbulkan konsekuensi yang merugikan,maka kejadian ini dikategorikan
sebagai KTD.
Peran keluarga (ibu) untuk mencegah terjadinya kekeliruan pada kasus diatas
seharusnya ibu sebagai verifikasi dengan menanyakan kembali kebenaran jenis
kelamin bayi yang akan disusuinya,dan mengecek kembali gelang bayi sebagai
identitas pasien .
BAB V
KESIMPULAN
Keselamatan pasien adalah proses dalam suatu rumah sakit yang memberikan
pelayanan pasien secara aman. Proses tersebut meliputi pengkajian mengenai resiko,
identifikasi, manajemen resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi untuk
mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko. Pelayanan kesehatan yang diberikan
tenaga medis kepada pasien mengacu kepada tujuh standar pelayanan pasien rumah
sakit yang meliputi hak pasien, mendididik pasien dan keluarga, keselamatan pasien
dan kesinambungan pelayanan, penggunaan metode- metode peningkatan kinerja
untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien, peran
kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien, mendidik staf tentang
keselamatan pasien, dan komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien. Selain mengacu pada tujuh standar pelayanan tersebut,
keselamatan pasien juga dilindungi oleh undang-undang kesehatan sebagaimana yang
diatur dalam UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 serta yang baik merupakan dasar yang
kuat untuk memperoleh hasil optimal.UU Rumah Sakit No. 44 tahun 2009.
Pengelolaan pasien rawat inap tidak hanya mejadi tanggung jawab tim kesehatan
tetapii melibatkan juga pribadi pasien sendiri dan keluarga, maka setiap bagian perlu
menjalankan peran masing-masing sesuai tugasnya karena proses kerja sama
DAFTAR PUSTAKA