Anda di halaman 1dari 12

Tugas : Merangkum materi Patien safety

Pasien safety merupakan salah satu mata kuliah matrikulasi profesi bidan.
Materi pasien safety yang telah kami dapatkan adalah :
1. Konsep dan prinsip pasien safety
2. Peran bidan dalam penerapan patien safety untuk percepatan penurunan
AKI dan AKB
3. Model keselamatan pasien
4. Standar patien safety (standar keselamatan pasien)
5. Langkah-langjah pasien safety
6. Keselamatan pasien di pelayanan kesehatan
7. Kebijakan pada pasien di pelayanan kesehatan
8. Komunikasi dalam pelayanan pasien safety
9. Tujuh langkah dan enam sasaran keselamatan pasien
10. Infeksi nosocomial
11. Konsep dasar infeksi
12. International patien safetygoals (IPSG), Sasaran keselamatan pasien
(SKP)

Dari 12 materi yang kami dapatkan, kami banyak mengerti betapa pentingnya
keselamatan pasien.

1. Konsep dan prinsip pasien safety

Keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat asuhan pasien di


rumah sakit menjadi lebih aman (PMK 1691/2011). Sistem ini mencegah
terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Pasien safety ini bertujuan untuk :


• Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit.
• Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan
masyarakat.
• Menurunnya Kejadian Tidak diharapkan (KTD) di Rumah Sakit.
• Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
penanggulangan KTD

Setiap rumah sakit wajib melaksanakan sistem keselamatan pasien melalui


upaya-upaya sebagai berikut :

1. Akselerasi program infeksion control prevention (ICP)


2. Penerapan standar keselamatan pasien dan pelaksanaan 7 langkah menuju
keselamatan pasien rumah sakit. Dan di evaluasi melalui akreditasi rumah
sakit
3. Peningkatan keselamatan penggunaan darah (blood safety).
4. Dievaluasi melalui akreditasi rumah sakit.
5. Peningkatan keselamatan pasien di kamar operasi cegah terjadinya wrong
person, wrong site, wrong prosedure (Draft SPM RS:100% tidak terjadi
kesalahan orang, tempat, dan prosedur di kamar operasi)
6. Peningkatan keselamatan pasien dari kesalahan obat.
7. Pelaksanaan pelaporan insiden di rumah sakit dan ke komite keselamatan
rumah sakit

Manfaat belajar pasien safety adalah:

 Budaya safety meningkat dan berkembang


 Komunikasi dengan pasien berkembang
 Kejadian tidak diharapkan (KTD) menurun
 Risiko klinis menurun
 Keluhan berkurang
 Mutu pelayan Rumah Sakit meningkat Citra Rumah Sakit dan kepercayaan
masyarakat meningkat, diikuti dengan kepercayaan diri yang meningkat

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi penerapan Patient Safety adalah

1. Kepemimpinan
2. Individu
3. budaya
4. infrastruktur
5. Lingkungan

Tujuh prinsip menuju keselamatan pasien rumah sakit dan pelayanan


kesehatan terdiri dari :

1. Kesadaran (awareness) tentang nilai keselamatan pasien


2. Komitmen pelayanan kesehatan berorientasi patient safety
3. Kemampuan mengidentifikasi faktor risiko penyebab insiden terkait
patient safety,
4. Kepatuhan pelaporan insiden terkait patient safety
5. Kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan pasien tentang faktor
risiko insiden terkait patient safety,
6. Kemampuan mengidentifikasi akar masalah penyebab masalah terkait
patient safety
7. Kemampuan memanfaatkan informasi tentang kejadian yang terjadi untuk
mencegah kejadian berulang

2. Peran bidan dalam penerapan patien safety untuk percepatan


penurunan AKI dan AKB
Patien Safety dalam pelayanan kebidanan adalah Suatu sistem atau upaya
yang membuat asuhan pasien menjadi lebih aman serta Mencegah
terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
tindakan atau tidak mengambil tindakan yg seharusnya di ambil
Tugas Dan Wewenang Bidan
1. Pelayanan kesehatan ibu
2. Pelayanan kesehatan anak
3. Pelayanan kesehatanreproduksi perempuan dan KB
4. Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
5. Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu Pelayanan
Kesehatan Ibu
Pelayanan kesehatan ibu terdiri atas :
1. Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Masa Sebelum Hamil
2. Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas
3. Melakukan Pertolongan Pertama Kegawatdaruratan Ibu Hamil,
Bersalin, Nifas, Dan Rujukan
4. Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan Normal
5. Memberikan Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan Dan Menolong
Persalinan Normal
6. Melakukan Deteksi Dini Kasus Risiko Dan Komplikasi Pada Masa
Kehamilan, Persalinan, Pascapersalinan, Nifas, Serta Asuhan
Pascakeguguran Dan Dilanjutkan Dg Rujukan
7. memberikan Asuhan Kespro pada remaja

3. Model keselamatan pasien

Vincent (2010) mengidentifikasi tujuh elemen yang mempengaruhi


keselamatan pasien meliputi :
1. Faktor organisasi dan manajemen.
2. Faktor lingkungan kerja.
3. Faktor tim.
4. Faktor individu
5. Karakteristik Pasien
6. Faktor lingkungan eksternal.
Faktor-faktor ini menyebar di antara tiga domain; Sistem untuk tindakan
terapeutik,orang-orang yang bekerja di bidang perawatan kesehatan, dan
orang-orang yang menerimanya atau memiliki saham dalam ketersediaannya.
Penerapan Keselamatan Pasien dalam semua Kegiatan Pelayanan meliputi :
1. Pelaporan insiden
2. Investigasi insiden –analisis akar masalah
3. Perencanaan Darurat.

4. Standar patien safety (standar keselamatan pasien)


Dalam melaksanakan asuhan kepada pasien hendaknya tenaga kesehatan
merapkan Keselamatan pasien terdiri dari 7 Standar meliputi :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Standar peran kepemimpinandalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan
pasien

5. Langkah-langjah pasien safety

Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah sebagai


berikut:
1. Bangun Kesadaran Akan Nilai Keselamatan Pasien, Ciptakan
Kepemimpinan & Budaya Yg Terbuka & Adil.
2. Pimpin Dan Dukung Staf Anda, Bangunlah Komitmen & Fokus Yang
Kuat & Jelas Tentang Kp Di Rs Anda
3. Integrasikan Aktivitas Pengelolaan Risiko, Kembangkan Sistem & Proses
Pengelolaan Risiko, Serta Lakukan Identifikasi & Asesmen Hal Yang
Potensial Bermasalah
4. Kembangkan Sistem Pelaporan, Pastikan Staf Anda Agar Dgn Mudah
Dapat Melaporkan Kejadian / Insiden, Serta Rs Mengatur Pelaporan Kpd
Kkp-Rs.
5. Libatkan Dan Berkomunikasi Dengan Pasien, Kembangkan Cara-Cara
Komunikasi Yg Terbuka Dgn Pasien
6. Belajar & Berbagi Pengalaman Ttg Keselamatan Pasien, Dorong Staf
Anda Utk Melakukan Analisis Akar Masalah Untuk Belajar Bagaimana &
Mengapa Kejadian Itu Timbul
7. Cegah Cedera Melalui Implementasi Sistem Keselamatan Pasien, Gunakan
Informasi Yang Ada.
6. Keselamatan pasien di pelayanan kesehatan
Standar keselamatan pasien terdiri dari 7 standar yaitu :
1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien
5. Standar peran kepemimpinandalam meningkatkan keselamatan pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan
pasien

Tujuh langkah menuju keselamatan pasien adalah:

1. Membangun kesadaran dan nilai keselamatan pasien


2. Memimpin dan mendukung staf
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan resiko
4. Mengintegrasikan system laporan
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
7. Mencegah cidera melalui implementasi system keselamatan pasien

7. Kebijakan pada pasien di pelayanan kesehatan


Tantangan pelayanan kesehatan meliputi :
1. Universal heath coverage
2. Prubahan pola penyakit
3. Pembiayaan
4. Kompetensi faskes
5. Akses dan mutu pelayanan
6. Arus globalisasi
7. Resiko keuangan dan fraud.
8. Komunikasi dalam pelayanan pasien safety
Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan prilaku dan
kemungkinan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan dunia
sekitarnya.
Prinsip komunikasi
1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri
2. Perawat harus memahami, menghayati, nilai yang dianut oleh pasien
3. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan pasien, baik fisik maupun
mental
4. Perawat harus dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman bagi
pasien, kejujuran dan terbuka mampu sbagai role modealtruisme
bertanggung jawab,

Hambatan dalam proses komunikasi adala adanya perbedaan persepsi, terlalu


cepat menyimpilkan adanya pandangan stereotype, kurangnya pengetahuan,
kurangnya minat serta sulit mengekpresikan diri karena adanya emosi dan
kepribadian tipe tertentu.

9. Tujuh langkah dan enam sasaran keselamatan pasien

Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah sebagai


berikut:
1. Bangun Kesadaran Akan Nilai Keselamatan Pasien, Ciptakan
Kepemimpinan & Budaya Yg Terbuka & Adil.
2. Pimpin Dan Dukung Staf Anda, Bangunlah Komitmen & Fokus Yang
Kuat & Jelas Tentang Kp Di Rs Anda
3. Integrasikan Aktivitas Pengelolaan Risiko, Kembangkan Sistem &
Proses Pengelolaan Risiko, Serta Lakukan Identifikasi & Asesmen Hal
Yang Potensial Bermasalah
4. Kembangkan Sistem Pelaporan, Pastikan Staf Anda Agar Dgn Mudah
Dapat Melaporkan Kejadian / Insiden, Serta Rs Mengatur Pelaporan
Kpd Kkp-Rs.
5. Libatkan Dan Berkomunikasi Dengan Pasien, Kembangkan Cara-Cara
Komunikasi Yg Terbuka Dgn Pasien
6. Belajar & Berbagi Pengalaman Ttg Keselamatan Pasien, Dorong Staf
Anda Utk Melakukan Analisis Akar Masalah Untuk Belajar
Bagaimana & Mengapa Kejadian Itu Timbul
7. Cegah Cedera Melalui Implementasi Sistem Keselamatan Pasien,
Gunakan Informasi Yang Ada

Enam (6) sasaran keselamatan Pasien adalah


1. Ketepatan identifikasi keselamatan pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif
3. Peningkayan keamanan obat yang perlu diwaspadai
4. Mencegah salah orang, salah tempat, salah prosedur.
5. Pencegahan dan pengendalian infeksi
6. Mencegah pasien jatuh

10. Infeksi nosocomial


Faktor Penyebab Infeksi Nosokomial adalah :
1. Sumber Infeksi
2. Kerentanan
3. Rute Pemindah Sebaran Sumber Infeksi
Yang Perlu Diwaspadai Sumber Kontaminasinya:
a. Tangan Petugas Rumah Sakit
b. Penderita Infeksi
c. Lingkungan Sekitar Yang Tercemar Sumber Infeksi Dikelompok
Sumber infeksi dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. SUMBER HIDUP
 Manusia (pasien, personal RS, pengunjung) Penderita penyakit klinis
orang yg sakit Penderita penyakit subklinis gejala ringan Penular orang
terinfeksi tanpa menunjuk kan gejala 2.
 Hewan dan serangga sebagai pembawa (vektor) atau sebagai inang
organisme infeksi
b. SUMBER TIDAK HIDUP/TAK BERNYAWA
 Udara merupakan sumber sekunder, berupa; debu berasal dari tanah
droplet (sekresi pernafasan) orang sakit
 Tanah Sumber primer: tanah bercendawan, klostridium Sumber sekunder:
dari limbah inang yg terinfeksi
 Air Merupakan sumber sekunder: karena tercemar
 Makanan Sumber primer: Hewan/produk hewan terinfeksi Sumber
sekunder: makanan yang tercemar oleh hewan atau serangga, saat
pemprosesan
Formit (benda mati) Sebagai sumber sekunder: tercemar oleh penanganan,
hewan, droplet dan debu

Infeksi berasal dari


a. dalam tubuh infeksi endogenus
b. luar tubuh infeksi eksogenus
c. Infeksi oportunisme infeksi terjadi sendiri (sembuh dari sakit) infestasi
mikroba
Pengendalian Pemindah Sebaran Dilakukan Dengan Memutus Daur Infeksi
Melalui:
A. Pengucilan (Isolasi)
Tujuan Untuk Mencegah Penyebaran Patogen Tingkat Pengucilan Dan
Prosedur Yang Digunakan Ditentukan Oleh Macam Dan Jenis Infeksi
B. Cuci tangan
Dianggap/Satu-Satunya Cara Terpenting Dalam Mengurangi Penyebaran
Infeks
C. Asepsis
Upaya Penghindaran / Mencegah Penularan Dengan Meniadakan /
Menghilangkan Pathogen
D. Desinfeksi dan sterilisasi di rumah sakit
Penggunaan Alat/Bahan Sekali Pakai Merupakan Bagian Proses
Desinfeksi Dan Sterilisasi
E. Sanitasi lingkungan rumah sakit
Tujuan Sanitasi Membunuh/Meningkirkan Pencemaran Oleh Patogen
Pada Permukaan.
11. Konsep dasar infeksi

Definisi infeksi adalah suatu kondisi penyakit akibat masuknya kuman


patogen atau mikroorganisme lain kedalam tubuh sehingga menimbulkan
gejala tertentu. Tanda-tanda infeksi adalah Rubor (kemerahan), Kalor
(panas), Dolor (nyeri), Tumor (bengkak), Fungsio laesa (perubahan
penurunan fungsi).
Proses Klinis Infeksi Agen infeksius (microorganisme) secara umum dapat
dikelompokkan dalam dua golongan
1. Flora residen (penetap) disebut sebagai &Flora normal dalam tubuh'
terdiri atas mokroorganisme yg jenisnya relatif stabil dan biasa
ditemukan pada area tertentu dalam tubuh.
2. Flora transien (sementara) terdiri atas mikroorganisme non patogen atau
poteenssial pathogen
Banyak hal yg dapat menjadi reservoir atau sumber mikroorgaisme'
misal “manusia” paling banyak ditemukan dikulit' saluran nafas' mulut'
alat kelamin (Vagina)' Colon. Sedangkan dilingkungan'
mikroorganisme dapat berasal dari makanan' air' feses' atau objek
tertentu.

12. International patien safetygoals (IPSG), Sasaran keselamatan pasien


(SKP)

Enam (6) sasaran keselamatan Pasien adalah :


1. Meningkatkan identifikasi pasien secara tepat.
Standar nya adalah
a. Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk memperbaiki /
meningkatkan ketelitian identifikasi Pasien
b. Memastikan Pasien adalah induvidu yang benar yang akan
mendapatkan pelayanan atau pengobatan.
c. Memastikan pelayanan atau pengobatan yang benar yang akan
diberikan kepada Pasien.
Elemen Pengukuran
a. Pasien diidentifikasi dengan menggunakan duaidentitas,tidak boleh
menggunakan nomer kamar atau lokasi.
b. Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat,darah dan produk darah.
c. Pasien diidentifikasi sebelum pengambilan darah dan specimen lain
untuk keperluan pemeriksaan.
d. Kebijakan dan prosedur mendukung praktik identifikasi yang
konsisten pada semua situasi dan lokasi
2. Meningkatkan komunikasi yang efektif.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dilakukan secara akurat,
lengkap, dimengerti, tidak duplikasi, dan tepat kepada penerima informasi
untuk mengurangi kesalahan dan untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Elemen Pengukuran
a. Perintah lisan /telepon/hasil pemeriksaan dituliskan secara lengkap
oleh penerima pesan atau hasil pemeriksaan.
b. Perintah lisan /telepon/ hasil pemeriksaan lengkap dibacakan
kembali oleh penerima pesan atau hasil pemeriksaan.
c. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfermasi oleh individu yang
memberi pesan atau hasil pemeriksaan.
d. Kebijakan atau prosedur mendukung praktek yang konsisten dalam
melakukan verifikasi thd akurasi dari komunikasi lisan melalui
telepon
3. Meningkatkan keamanan obat yang perlu diwaspadai.
Tujuannya adalah :
 Mencegah kesalahan pemberian obat akibat nama obat yang
membingungkan ( Look a like and sound a like drugs ).LASA/
SALAD
 Mengurangi/ menghilangkan kejadian kesalahan pemberian elektrolit
konsentrat
 Elektrolit konsentrat hanya disimpan di bagian farmasi, tidak di
ruang rawat, kecuali pada area tertentu sesuai kebutuhan.
 Mengurang resiko medication error akibat obat-obat atau cairan lain
dalam kontainer yang tidak berlabel.
4. Meningkatkan ketepatan lokasi prosedur,pasien operasi
Memastikan benar lokasi, benar prosedur, benar pasien operasi. 3 ( tiga )
Elemen penting dalam SPO
► Penandaan lokasi pembedahan (√ )
► Checklist verifikasi pre operasi
► Checklist keselamatan Pasien operasi
5. Mengurangi risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan.
5 moment yang harus kita perhatikan adalah:
a. Mencuci tangan setelah menyentuh area sekitar pasien atau
lingkungan pasien
b. Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh pasien
c. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan/aseptik
d. Mencuci tangan setelah terpapar cairan tubuh pasien
e. Mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan invasive.
6. Menurunkan risiko pasien cidera akibat jatuh
Semua pasien rawat inap dan rawat jalan dinilai risiko jatuhnya dan
dilakukan penilaian diulang jika diindikasikan terjadi perubahan kondisi
pasien atau pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai