PELAKSANAAN PASIEN
SAFETY
Ns. Iskandar Markus Sembiring,
S.Kep.M.Kep
PELAKSANAAN PASIEN SAFETY
DI RUMAH SAKIT
Standar keselamatan pasien menurut Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit, Pasal 7 ayat
(2)
1. Hak pasien;
2. Mendidik pasien dan keluarga;
3. Keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;
4. Penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien;
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien;
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien;dan
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien.
6 SASARAN PASIEN
SAFETY
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan komunikasi yang efektif;
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
4. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat pasien
operasi;
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan; dan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh.
PELAKSANAAN PASIEN SAFETY
DI RUMAH SAKIT
Tujuh langkah menuju keselamatan pasien RS
(berdasarkan KKP-RS No.001-VIII-2005) sebagai
panduan bagi staf Rumah Sakit
Bangun kesadaran akan nilai keselamatan Pasien,
“ciptakan kepemimpinan & budaya yang terbuka
dan adil”
Bagi Rumah sakit:
1. Kebijakan: tindakan staf segera setelah insiden, langkah
kumpul fakta, dukungan kepada staf, pasien, keluarga
2. Kebijakan: peran & akuntabilitas individual pada insiden
3. Tumbuhkan budaya pelaporan & belajar dari insiden
4. Lakukan asesmen dengan menggunakan survei penilaian KP
Bagi Tim:
5. Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada
insiden
6. Laporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta
pelaksanaan tindakan/solusi yang tepat
Pimpin dan dukung staf anda, “bangunlah
komitmen & focus yang kuat & jelas tentang KP
di RS anda”
Bagi Rumah Sakit:
1. Ada anggota Direksi yang bertanggung jawab atas KP
2. Di bagian-bagian ada orang yang dapat menjadi “Penggerak”
(champion) KP
3. Prioritaskan KP dalam agenda rapat Direksi/Manajemen
4. Masukkan KP dalam semua program latihan staf
Bagi Tim:
5. Ada “penggerak” dalam tim untuk memimpin Gerakan KP
6. Jelaskan relevansi & pentingnya, serta manfaat gerakan KP
7. Tumbuhkan sikap ksatria yang menghargai pelaporan insiden
Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, “kembangkan
sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan
identifikasi & asesmen hal yang potensial bermasalah”
Bagi Rumah Sakit:
1. Strukur & proses menjamin risiko klinis & non klinis, mencakup KP
2. Kembangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko
3. Gunakan informasi dari sistem pelaporan insiden & asesmen risiko
& tingkatkan kepedulian terhadap pasien
Bagi Tim:
4. Diskusi isu KP dalam forum-forum, untuk umpan balik kepada
manajemen terkait
5. Penilaian risiko pada individu pasien
6. Proses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko, &
langkah memperkecil risiko tersebut.
Kembangkan sistem pelaporan, “pastikan staf Anda agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden serta RS
mengatur pelaporan kepada KKP-RS”
Bagi Rumah Sakit:
Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan
insiden, ke dalam maupun ke luar yang harus
dilaporkan ke KKPRS – PERSI
Bagi Tim:
Dorong anggota untuk melaporkan setiap insiden &
insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga,
sebagai bahan pelajaran yang penting
Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien, “kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien”
Bagi Rumah Sakit:
1. Kebijakan : komunikasi terbuka tentang insiden dengan pasien &
keluarga
2. Pasien & keluarga mendapat informasi bila terjadi insiden
3. Dukungan, pelatihan & dorongan semangat kepada staf agar selalu
terbuka kepada pasien & keluarga (dalam seluruh proses asuhan pasien)
Bagi Tim:
4. Hargai & dukung keterlibatan pasien & keluarga bila telah terjadi
insiden
5. Prioritaskan pemberitahuan kepada pasien & keluarga bila terjadi
insiden
6. Segera setelah kejadian, tunjukkan empati kepada pasien & keluarga.
Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan
pasien, “dorong staf anda untuk melakukan analisis
akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa
kejadian itu timbul”
Bagi Tim:
3. Diskusikan dalam tim pengalaman dari hasil analisis insiden
4. Identifikasi bagian lain yang mungkin terkena dampak & bagi
pengalaman tersebut
Cegah cedera melalui implementasi sistem
Keselamatan pasien, “Gunakan informasi yang ada
tentang kejadian/masalah untuk melakukan perubahan
pada sistem pelayanan”
1. Mengembangkan program keselamatan pasien Rumah Sakit sesuai dengan
kekhususan Rumah Sakit tersebut;
2. Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program keselamatan
pasien Rumah Sakit;
3. Menjalankan peran untuk melakukan motivasi, edukasi, konsultasi,
pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi) tentang terapan
(implementasi) program keselamatan pasien Rumah Sakit;
4. Bekerja sama dengan bagian pendidikan dan pelatihan Rumah Sakit untuk
melakukan pelatihan internal keselamatan pasien Rumah Sakit;
5. Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisa insiden serta
mengembangkan solusi untuk pembelajaran;
6. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Kepala Rumah Sakit
dalam rangka pengambilan kebijakan Keselamatan Pasien Rumah Sakit;dan
7. Membuat laporan kegiatan kepada Kepala Rumah Sakit.
Pelaksanaan Pasien
Safety di Puskesmas
Tujuan
Tujuan dari penerapan Patient Safety di Puskesmas
adalah menekan sekecil mungkin kejadian yang tidak
diharapkan (KTD) atau Medical Error pada pasien.
Next...
Setiap tindakan hanya dilakukan berdasar kan SOP. Dimasing-
masing unit kerja di Puskesmas di lengkapi dengan SOP ( Standard
Operating Procedure ) untuk tindakan-tindakan tertentu.
Melakukan advokasi program keselamatan pasien ke
rumah sakit-rumah sakit di wilayahnya
Melakukan advokasi ke pemerintah daerah agar
tersedianya dukungan anggaran terkait dengan
program keselamatan pasien rumah sakit.
Melakukan pembinaan pelaksanaan program
keselamatan pasien rumah sakit
Langkah – langkah kegiatan pelaksanaan
patien safety di Pusat :
1Membentuk komite keselamatan pasien Rumah Sakit
dibawah Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
Menyusun panduan nasional tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
Melakukan sosialisasi dan advokasi program
keselamatan pasien ke Dinas Kesehatan
Propinsi/Kabupaten/Kota, PERSI Daerah dan rumah
sakit pendidikan dengan jejaring pendidikan.
Mengembangkan laboratorium uji coba program
keselamatan pasien.
SEKIAN
&
TERIMA KASIH