Anda di halaman 1dari 23

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KECELAKAAN
Kecelakan menurut kamus besar Bahasa Indonesia kecelakaan adalah kemalangan, bencana
kemudian kejadian atau pristiwa celaka, mendapat celaka.
Kecelakaan merujuk kepada peristiwa yang terjadi secara tidak sengaja. Sebagai contoh
kecelakaan lalu lintas, kecelakaan tertusuk benda tajam dan sebagainya. Perkataan kecelakaan
diambil dari kata dasarcelaka. Penambahan imbuhan "ke"... dan ..."an" menunjukkan nasib
malang yang terjadi atau menimpa.
Secara teknis, "kecelakaan" tidak termasuk dalam kejadian yang disebabkan oleh
kesalahan seseorang, contohnya jika dia lengah dan gagal mengambil langkah berjaga-jaga. Jika
yang akan terjadi diketahui akibat kelengahannya, peristiwa itu bukanlah "kecelakaan" pada
peringkat itu, dan orang yang lengah tersebut harus bertanggung jawab atas kerugian dan
kecelakaan orang lain. Dalam "kecelakaan" yang sebenarnya, tak satupun pihak yang dapat
dipersalahkan, karena peristiwa tersebut tidak dapat diperkirakan atau kemungkinan terjadinya
amat rendah. Contohnya, seorang ahli farmasi salah memberi label obat dan pasien yang
memakannya keracunan.
B. PERTOLONGAN KECELAKAAN DI SEKOLAH.
Seiring banyak terjadinya kecelakaan yang terjadi di sekolah,baik kecelakaan kecil
maupun kecelakaan yang mengakibatkan para korbanya harus di bawa ke Rumah Sakit, maka
sekolah mengadakan usaha-usaha pertolongan yang mungkin bisa dilakukan oleh pihak sekolah.
Usaha-usaha yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah antara lain :

1. Program Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS )


a. Pengertian
Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS ) merupakan bagian dari program kesehatan anak usia sekolah .
Anak usia sekolah adalah anak yang berusia 6-21 tahun , yang sesuai dengan proses tumbuh
kembangnya dibagi menjadi 2 subkelompok yakni pra remaja ( 6-9 tahun ) dan remaja ( 10-19
tahun ).
Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektoral dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk perilaku hidup bersih dan sehat anak usia
sekolah yang berada di sekolah dan Madrasah Ibtidaiyah.
b. Tujuan UKS
Tujuan umum: Meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat, dan derajat kesehatan
siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan
perkembangan yang harmonis dan optimal.
Tujuan khusus : Memupuk kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat
kesehatan siswa, yang mencakup :
1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan
sehat serta berpratisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah perguruan
agama, di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
2) Sehat fisik, mental maupun sosial.
3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NAPZA.
c. Goal UKS:
Generasi muda terbebas dari;
1. Kenakalan remaja
2. Bahaya Rokok
3. Narkoba
4. Kehamilan pranikah/pergaulan bebas
5. Cacingan
6. Anemia
7. Hepatitis B

2. Pertolongan Pertama Pada Kecelakan (P3K)


A. Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan secara harfiah merupakan tindakan yang dapat
diberikan atau dilakukan oleh orang yang tahu, memahami, atau bahkan terlatih mengenai seluk-
beluk anatomi-kesehatan dasar.Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum
formal, pelatihan atau pun pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan atau bantuan yang pertama yang
dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik,
sehingga tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan sesungguhnya adalah: mencegah agar
cedera yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri dan menjamin
fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal
mungkin.Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga
penolongpun diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus atau sesuai prioritas
yang mengancam nyawa.
Ketrampilan pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan
pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang
sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang berhenti bernafas, pendarahan, shok,
patah tulang, dan lain-lain.
Ketrampilan pertolongan pertama pada kecelakaan dan pengetahuan praktis tentang
kesehatan merupakan alat pendidikan bagi masyarakat sekolah sesuai dan selaras dengan
perkembangan ilmu dan teknologi pengobatan, sehingga mereka mampu menjaga kesehatan
dirinya, keluarganya, lingkungannya, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong
orang lain yang mengalami kecelakaan.
Pertolongan pertama pada kecelakaan yang tepat dan cepat menentukan keberhasilan dalam
penanganan kecelakaan.Jika penanganan tidak tepat dan lambat kondisi korban malah dapat
menjadi semakin parah.Sebaliknya, jika penatalaksanaan dilakukan dengan cepat dan tepat dapat
mencegah perburukan kondisi korban bahkan mencegah kematian.Untuk melakukan pertolongan
pertama, peralatan dan obat-obatan yang tersedia pun sangat mempengaruhi, selain itu
diperlukan pula ketepatan dalam menentukan kapan dirujuk ke rumah sakit.sehingga untuk
melakukan pertolongan pertama diperlukan pengetahuan dan keterampilan sederhana yang tidak
memperparah kondisi korban.

B. Tujuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Tujuan utama pertolongan pertama pada kecelakaan adalah untuk mempertahankan korban
kecelakaan atau penderita tetap hidup, membuat keadaan korban tetap stabil, dan menghindarkan
kecacatan yang lebih parah, mengurangi rasa nyeri, ketidak nyamanan dan rasa cemas. Tindakan
pertolongan pertama pada kecelakaan yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau
penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan pertolongan
pertama pada kecelakaan dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan
bahkan membunuh korban. sangat penting untuk mengetahui tahap-tahap pemberian pertolongan
pertama terutama pada keadaan yang membahayakan jiwa, misalnya dimana denyut jantung dan
pernapasan telah berhenti, perdarahan, tersedak, dan keracunan.

C. Prinsip Dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Beberapa prinsip yang harus ditanamkan pada jiwa petugas pertolongan pertama pada
kecelakaan apabila menghadapi kecelakaan baik di lingkungan maupun di luar lingkungan
sekolah, adalah sebagai berikut ini:
1. Bersikap tenang dan tidak bole panik. Kita diharapakan menjadi penolong bukan pembunuh atau
menjadi korban selanjutnya (ditolong).
2. Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung kecil diantara dedaunan),
kuatkan hati atau tega melakukan tindakan yang membuat korban menjerit kesakitan sementara
demi keselamatannya, lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan.
3. Pastikan anda bukan menjadi korban berikutnya, seringkali kita lengah atau kurang berfikir
panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan. Sebelum kita menolong korban, periksa dulu
apakah tempat tersebut sudah aman atau masih dalam bahaya.
4. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien. Hindarkan sikap sok
pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik alat, manusia maupun sarana pendukung
lainnya. Bila Anda bekerja dalam tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh
seluruh anggota.
5. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca dan sebagainya.
6. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka, patah tulang, merasa
sangat kesakitan.
7. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan jalan nafas lalu berikan
pernafasan bantuan.
8. Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat jantung luar. Kalau
ada perdarahan massif segera hentikan.
9. Setelah keadaannya mulai stabil, periksa ulang cedera penyebab atau penyerta. Kalau ada fraktur
(patah tulang lakukan pembidaian pada tulang yang patah). Janagn buru-buru menmindahkan
atau membawa ke klinik atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
10. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah Anda lakukan, identitas
korban, tempat dan waktu kejadian, dan sebagainya. Catatan ini berguna bila penderita mendapat
rujukan atau pertolongan tambahan oleh pihak lain.
11. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi petugas medis atau rumah
sakit rujukan.

D. Sistematika Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan baik di lingkungan
maupun di luar lingkungan sekolah adalah sebagai berikut:
1. Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal, korban-korban yang
mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan pertolongan diutamakan diberikan
kepada korban yang menderita luka yang paling parah tapi masih mungkin untuk ditolong.
2. Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya. Pentingnya menjauhkan dari sumber
kecelakaannya adalah untuk mencegah terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat
kondisi korban. Keuntungan lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan
tenang dan dapat lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya.
Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau memperparah
kondisi korban.
3. Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.
4. Segera amati bila terjadi pendarahan, karena jika yang keluar dari pembuluh darah besar dapat
membawa kematian dalam waktu 3-5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang
bersih tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi, baju,
ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu. Kalau lokasi
luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari bagian tubuh.
5. Korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota tubuh yang lain.
Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar, baringankan telungkup dengan
letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-
korban yang dikhawatirkan akan tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila
penderita mengalami cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam
posisi setengah duduk.
6. Jangan memindahkan korban secara terburu-buru, korban tidak boleh dipindahakan dari
tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila
tempat kecelakaan tidak memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban
hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah
dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung dan
perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.
7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan. Setelah dilakukan pertolongan pertama
pada korban setelah evakuasi korban ke sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu
diingat bahwa pertolongan pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan,
bukan terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang
berkompeten.

C. Kasus-Kasus Kecelakaan dan Langkah-Langkah Pertolongannya


Dalam makalah ini kami akan membahas secara praktis pertolongan pertama yang diberikan
kepada korban kecelakaan atau kasus-kasus darurat yang sering kita amati baik di dalam maupun
di luar lingkungan sekolah, diantaranya:
1. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena otak kekurangan O2,
lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi (kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia,
animea.
a. Gejala: Perasaan limbung, pandangan berkunang-kunang, telinga berdenging, nafas tidak teratur,
muka pucat, biji mata melebar, lemas, keringat dingin, menguap berlebihan, tak respon (beberapa
menit), denyut nadi lambat
b. Penanganan
1) Baringkan korban dalam posisi terlentang
2) Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
3) Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat pernafasan
4) Beri udara segar
5) Periksa kemungkinan cedera lain
6) Selimuti korban
7) Korban diistirahatkan beberapa saat
8) Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >> Rujuk ke instansi kesehatan.
2. Dehidrasi yaitu suatu keadaan dimana tubuh mengalami kekurangan cairan. Hal ini terjadi
apabila cairan yang dikeluarkan tubuh melebihi cairan yang masuk. Keluarnya cairan ini
biasanya disertai dengan elektrolit (K, Na, Cl, Ca). Dehidrasi disebabkan karena kurang minum
dan disertai kehilangan cairan/banyak keringat karena udara terlalu panas atau aktivitas yang
terlalu berlebihan.
a. Gejala dan tanda dehidrasi
1) Dehidrasi ringan: Defisit cairan 5% dari berat badan, penderita merasa haus, denyut nadi lebih
dari 90x/menit.
2) Dehidrasi sedang: Defisit cairan antara 5-10% dari berat badan, nadi lebih dari 90x/menit, nadi
lemah, sangat haus.
3) Dehidrasi berat: Defisit cairan lebih dari 10% dari berat badan, hipotensi, mata cekung, nadi
sangat lemah, sampai tak terasa, kejang-kejang.
b. Penanganan
1) Mengganti cairan yang hilang dan mengatasi shock.
2) mengganti elektrolit yang lemah.
3) Mengenal dan mengatasi komplikasi yang ada.
4) Memberantas penyebabnya.
5) Rutinlah minum jangan tunggu haus.
3. Asma yaitu penyempitan/gangguan saluran pernafasan.
a. Gejala: sukar bicara tanpa berhenti, untuk menarik nafas, terdengar suara nafas tambahan, otot
bantu nafas terlihat menonjol (dileher), irama nafas tidak teratur, terjadinya perubahan warna
kulit (merah/pucat/kebiruan/sianosis), kesadaran menurun (gelisah/meracau)
b. Penanganan
1) Tenangkan korban
2) Bawa ketempat yang luas dan sejuk
3) Posisikan ½ duduk
4) Atur nafas
5) Beri oksigen (bantu) bila diperlukan

4. Pusing/Vertigo/Nyeri Kepala yaitu sakit kepala yang disebabkan oleh kelelahan, kelaparan,
gangguan kesehatan dll.
a. Gejala: kepala terasa nyeri/berdenyut, kehilangan keseimbangan tubuh, lemas
b. Penanganan
1) Istirahatkan korban
2) Beri minuman hangat
3) beri obat bila perlu
4) Tangani sesuai penyebab

5. Maag atau Mual yaitu gangguan lambung/saluran pencernaan.


a. Gejala: perut terasa nyeri/mual, berkeringat dingin, lemas
b. Penanganan
1) Istirahatkan korban dalam posisi duduk ataupun berbaring sesuai kondisi korban
2) Beri minuman hangat (teh/kopi)
3) Jangan beri makan terlalu cepat
6. Mimisan yaitu pecahnya pembuluh darah di dalam lubang hidung karena suhu ekstrim
(terlalu panas/terlalu dingin)/kelelahan/benturan.
a. Gejala: dari lubang hidung keluar darah dan terasa nyeri, korban sulit bernafas dengan hidung
karena lubang hidung tersumbat oleh darah, kadang disertai pusing
b. Penanganan
1) Bawa korban ke tempat sejuk/nyaman
2) Tenangkan korban
3) Korban diminta menunduk sambil menekan cuping hidung
4) Diminta bernafas lewat mulut
5) Bersihkan hidung luar dari darah
6) Buka setiap 5/10 menit. Jika masih keluar ulangi tindakan Pertolongan Pertama.

7. Kram yaitu otot yang mengejang/kontraksi berlebihan.


a. Gejala: Nyeri pada otot, kadang disertai bengkak
b. Penanganan
1) Istirahatkan
2) Posisi nyaman
3) Relaksasi
4) Pijat berlawanan arah dengan kontraksi
8. Memar yaitu pendarahan yang terdi di lapisan bawah kulit akibat dari benturan keras.
a. Gejala: warna kebiruan/merah pada kulit, nyeri jika di tekan, kadang disertai bengkak
b. Penanganan
1) Kompres dingin
2) Balut tekan
3) Tinggikan bagian luka
9. Keseleo yaitu pergeseran yang terjadi pada persendian biasanya disertai kram.
a. Gejala: bengkak, nyeri bila tekan, kebiruan/merah pada derah luka, sendi terkunci, ada
perubahan bentuk pada sendi.
b. Penanganan
1) Korban diposisikan nyaman
2) Kompres es/dingin
3) Balut tekan dengan ikatan 8 untuk mengurangi pergerakan
4) Tinggikan bagian tubuh yang luka

10. Luka yaitu suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan secara tiba-tiba karena
kekerasan/injury.
a. Gejala: terbukanya kulit, pendarahan, rasa nyeri
b. Penanganan
1) Bersihkan luka dengan antiseptic (alcohol/boorwater)
2) Tutup luka dengan kasa steril/plester
3) Balut tekan (jika pendarahannya besar)
4) Jika hanya lecet, biarkan terbuka untuk proses pengeringan luka
c. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menangani luka:
1) Ketika memeriksa luka: adakah benda asing, bila ada:
2) Keluarkan tanpa menyinggung luka
3) Kasa/balut steril (jangan dengan kapas atau kain berbulu)
4) Evakuasi korban ke pusat kesehatan
5) Bekuan darah: bila sudah ada bekuan darah pada suatu luka ini berarti luka mulai menutup.
Bekuan tidak boleh dibuang, jika luka akan berdarah lagi.

11. Pendarahan yaitu keluarnya darah dari saluran darah kapan saja, dimana saja, dan waktuapa saja.
Penghentian darah dengan cara.
a. Tenaga/mekanik, misal menekan, mengikat, menjahit dll
b. Fisika:
1) Bila dikompres dingin akan mengecil dan mengurangi pendarahan
2) Bila dengan panas akan terjadinya penjedalan dan mengurangi
c. Kimia: Obat-obatan
d. Biokimia: vitamin K
e. Elektrik: diahermik

12. Patah Tulang atau fraktur yaitu rusaknya jaringan tulang, secara keseluruhan maupun sebagian
a. Gejala: perubahan bentuk, nyeri bila ditekan dan kaku, bengkak, terdengar/terasa(korban)
derikan tulang yang retak/patah, ada memar (jika tertutup), terjadi pendarahan (jika terbuka)
b. Jenisnya
1) Terbuka (terlihat jaringan luka)
2) Tertutup
c. Penanganan
- Tenangkan korban jika sadar
Untuk patah tulang tertutup
1) Periksa Gerakan (apakah bagian tubuh yang luka bias digerakan/diangkat)
a) Sensasi (respon nyeri)
b) Sirkulasi (peredaran darah)
2) Ukur bidai disisi yang sehat
3) Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah
4) Pasang bantalan didaerah patah tulang
5) Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka
6) Ikat bidai
Untuk patah tulang terbuka
1) Buat pembalut cincin untuk menstabilkan posisi tulang yang mencuat
2) Tutup tulang dengan kasa steril, plastik, pembalut cincin
3) Ikat dengan ikatan V
4) Untuk selanjutnya ditangani seperti pada patah tulang tertutup
d. Tujuan Pembidaian
1) Mencegah pergeseran tulang yang patah
2) memberikan istirahat pada anggota badan yang patah
3) mengurangi rasa sakit
4) Mempercepat penyembuhan

13. Luka Bakar yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan benda-benda yang
menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang bersifat membakar)
a. Penanganan
1) Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen
2) Perhatikan keadaan umum penderita
3) Pendinginan
4) Membuka pakaian penderita/korban
5) Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit. Untuk daerah wajah,cukup
dikompres air
b. Mencegah infeksi
1) Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak dapat melekat pada luka.
2) Penderita dikerudungi kain putih
3) Luka jangan diberi zat yang tak larut dalam air seperti mentega, kecap dll
c. Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai 48 jam pertama
d. Bila luka bakar luas penderita diKuasakan
e. Transportasi kefasilitasan yang lebih lengkap sebaiknya dilakukan dalam satu jam bilatidak
memungkinkan masih bisa dilakukan dalam 24-48 jam pertama dengan pengawasan ketat selama
perjalanan.Khusus untuk luka bakar daerah wajah, posisi kepala harus lebih tinggi dari tubuh.

14. Keracunan makanan atau minuman


a. Gejala: mual, muntah, keringat dingin, wajah pucat/kebiruan
b. Penanganan
1) Bawa ke tempat teduh dan segar
2) Korban diminta muntah
3) Diberi norit
4) Istirahatkan
5) Jangan diberi air minum sampai kondisinya lebih baik

15. Gigitan binatang gigitan binatang dan sengatan, biasanya merupakan alat dari binatang tersebut
untuk mempertahankan diri dari lingkungan atau sesuatu yang mengancam keselamatan jiwanya.
Gigitan binatang terbagi menjadi dua jenis; yang berbisa (beracun) dan yang tidak memiliki bisa.
Pada umumnya resiko infeksi pada gigitan binatang lebih besar daripada luka biasa.
Pertolongan Pertamanya adalah:
1) Cucilah bagian yang tergigit dengan air hangat dengan sedikit antiseptik
2) Bila pendarahan, segera dirawat dan kemudian dibalut
3) Ada beberapa jenis binatang yang sering menimbulkan ganguan saat melakukan kegiatan di
alam terbuka, diantaranya: lebah, nyamuk, ulat, dll.

D. Beberapa Pengertian yang Terkait dengan Pemberian Obat Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan.
Obat merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam penanganan kegawat daruratan baik
setelah pasien stabil maupun yang digunakan dalam menstabilkan pasien.Sebelum membahas
lebih lanjut mengenai obat-obatan yang banyak ditemukan dalam kotak P3K, ada beberapa
pengertian yang harus dipahami.
Obat adalah suatu zat yang digunakan untuk diagnosis, pengobatan, penyembuhan atau
pencegahan pada manusia maupun hewan.Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari asal mula,
sifat, kimiawi, efek, dan kegunaan obat-obatan.Farmakokinetik adalah aspek farmakologis yang
mencakup nasib obat dalam tubuh, yaitu absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresinya.
Farmakodinamik adalah ilmu yang mempelajari cara kerja obat, efek obat terhadap fungsi organ
dan pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan struktur organ.
Indikasi adalah alasan penggunaan suatu obat agar dapat memberikan efek sesuai kebutuhan
atau keluhan atau penyebab dari si pasien. Interaksi obat adalah interaksi antara obat yang satu
dengan obat yang lain yang diberikan pada waktu yang bersamaan yang dapat bersifat
sinergistik, adisi, potensiasi atau inhibisi (antagonis).

1. Berikut ini adalah beberapa contoh obat dan kegunaanya:


NO Nama Obat Kegunaan
1. CTM Alergi, obat tidu
2. Betadine Antiseptik
3. Povidone Iodine Antiseptik
4. Neo Napacyne Asma, sesak nafas
5. Asma soho Asma,sesak nafas
6. Konidin Batuk
7. Oralit Dehidrasi
8. Entrostop Diare
9. Demacolin Flu, batuk
10. Norit Keracunan
11. Antasida doen Maag
12. Gestamag Maag
13. Kina Malaria
14. Oxycan Memberi tambahan oksigen murni
15. Damaben Mual
16. Feminax Nyeri haid
17. Spasmal Nyeri haid
18. Counterpain Pegal linu
19. Alkohol 70% Pembersih luka/antiseptic
20. Rivanol Pembersih luka/antiseptic
21. Chloroetil (semprot luar) Pengurang rasa sakit
22. Pendix Pengurang rasa sakit
23. Antalgin Pengurang rasa sakit, pusing
24. Paracetamol Penurun panas
25. Papaverin Sakit perut
26. Vitamin C Sariawan
27. Dexametason Sesak nafas
Sumber :Materi Latihan PP Ospek. KSR PMI Unit UNSOED Purwokerto.2006

2. Jalur pemberian obat, obat-obatan dapat diberikan melalui beberapa jalur yaitu:
a. Per-oral, sebagian besar obat diberikan melalui oral, ada beberapa bentuk sediaan obat antara
lain pil, sirup, puyer, dll.
b. Sublingual, obat diberikan dengan menaruh dibawah lidah, absorbsi melalui pembuluh darah
kapiler di bawah lidah.
c. Per-rektal, berguna pada orang yang tidak sadar, muntah atau anak-anak, absorbsinya kurang
dapat diperhitungkan
d. Inhalasi, absorbsi melalui jalur ini pada umumnya cepat.
e. Topikal, untuk pemberian obat di tempat tertentu, seperti kulit, mata, hidung, dll.
f. Transdermal, bentuknya biasanya seperti plester yang ditempelkan ke kulit, obat akan melewati
kulit dan masuk ke jaringan kapiler.
g. Jalur parenteral, diberikan secara intravena, intra muskuler dan subkutan, pemberian obat iv
memiliki onset kerja yang cepat, berguna pada kasus-kasus emergensi atau tidak sadar.

3. Penggolongan obat-obatan berdasar kegunaannnya, dalam modul ini hanya dibicarakan golongan
obat-obatan yang dapat ditemukan dalam kotak P3K.
a. Analgesik, anti-inflamasi dan anti-piretik
Obat-obatan yang masuk dalam golongan ini berguna sebagai penghilang rasa sakit atau
nyeri, penurun panas dan menghilangkan inflamasi.Ketiga golongan obat ini dijadikan satu
karena kebanyakan obat-obatan yang memiliki efek anti-inflamasi juga memiliki efek analgesik
dan anti-piretik, demikian pula sebaliknya. Contoh obat-obatan yang bias masuk dalam golongan
ini adalah:
1) Parasetamol (Asetaminofen) memiliki efek sebagai anti-piretik tetapi juga memiliki efek
analgesik dan efek anti-inflamasinya kurang bermakna. Parasetamol relatif lebih aman dibanding
obat-obat lainnya yang terdapat dalam golongan ini. Tidak merangsang asam lambung sehingga
dapat diminum saat perut kosong. Efek sampingnya sangat jarang terjadi (anemia hemolitik,
methemoglobinemia) dan baru muncul pada dosis yang sangat besar (> 10 g sehari). Kematian
karena parasetamol disebabkan oleh kerusakan hati akibat memakan parasetamol dalam dosis
yang sangat besar sekaligus. Hati-hati pemberiannya kepada penderita kelainan hati. Contoh
sediaan di pasaran adalah biogesic, tempra, bodrexin, bodrex, sanmol, pamol, dll.
2) Antalgin (Dipiron) memiliki efek analgesik-anti-piretik dan efek anti-inflamasinya lemah.
Penggunaannya dibatasi pada nyeri akut pasca operasi, nyeri karena tumor, nyeri hebat karena
penyakit akut dan kronis yang tidak dapat diatasi oleh analgesik non opiat lainnya. Pembatasan
ini dilakukan karena efek sampingnya yang dapat menimbulkan agranulositosis, anemia
aplastika dan trombositopenia. Pemakaian jangka panjang dipiron harus memperhatikan adanya
kejadian diskrasia darah tersebut. Contoh sediaan dipasaran adalah neuralgin.
3) Asetosal (Asetil-salisilat) memiliki efek analgesik dan anti-piretik yang bagus selain itu juga
memiliki efek anti-inflamasi. Obat ini banyak ditemukan di pasaran sebagai obat bebas. Selain
digunakan sebagai penghilang rasa nyeri, penurun panas dan anti inflamasi, asetosal juga
digunakan sebagai pencegah timbulnya thrombus pada orang-orang dengan PJK. Asam salisilat
dalam bentuk bubuk juga digunakan sebagai keratolitik serta counter irritant. Efek samping
asetosal antara lain nyeri ulu hati, ulkus dan perdarahan saluran cerna, hepatotoksik terkait dosis,
perpanjangan masa perdarahan dan sindrom Reye. Contoh sediaan dipasaran adalah aspirin.
4) Asam mefenamat digunakan sebagai analgesik, efek anti-inflamasinya lebih kecil disbanding
asetosal. Sering timbul efek samping di saluran cerna seperti dyspepsia. Contoh persediaan
dipasaran adalah mefinal.
b. Antasida
Antasida berguna untuk menetralisir asam lambung.Antasida yang banyak beredar dipasaran
mengandung kombinasi aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida.Indikasinya adalah
hiperasiditas karena gastritis, tukak lambung, refluks esofagitis dan hernia hiatus diafragma.Efek
sampingnya adalah diare, flatus, dan konstipasi.Contoh sediaan dipasaran adalah promag.
c. Antihistamin
Obat-obatan ini bekerja sebagai antagonis kompetitif, dimana senyawa antihistamin
menempati reseptor-reseptor histamin dan mencegah ikatan histamin kereseptornya.Antihistamin
dapat digunakan untuk melawan atau mencegah alergi dan hiperasiditas lambung yang
dimediatori oleh histamin.Antihistamin H-1 sering digunakan sebagai anti-alergi seperti rinitis
alergika, urtikaria, pruritus, dan angioedema.Antihistamin H-2 lebih sering digunakan untuk
ulkus duodenum atau gaster dan hipersekresi asam lambung.Contoh sediaan dipasaran adalah
CTM, benadril, dan interhistin.
d. Anti-asma
Obat-obatan yang masuk dalam kategori ini adalah obat-obatan yang dapat meredakan gejala
asma atau sesak nafas karena asma.Aminofilin adalah salah satu obat yang banyak ditemukan
sebagai anti-asma.Mekanisme mendilatasi bronkhiolus dari obat ini tetap belum diketahui.Efek
samping dari obat ini terkait dengan dosis. Efek samping lain yang bias muncul adalah mual,
muntah, sakit kepala, pusing, takikardi, iritabilitas neuromuscular dan kejang. Contoh sediaan
dipasaran adalah asthmasoho, napasin.Selain aminofilin terdapat banyak golongan lainnya antara
lain teofilin, beklometason, flusonid, salbutamol, dll. Jika pasien telah memiliki dan membawa
obat asmanya sendiri lebih baik diberikan obat asma yang telah dibawanya sendiri dan
digunakan sesuai petunjuk pada label yang tertera.

G. Kompleksitas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Tidak jarang terjadi korban kecelakaan dengan multiple injury baik di lingkungan maupun di
luar lingkungan sekolah, sehingga mempersulit bagi penolong. Pada keadaan demikian ini
berlaku skala prioritas. Terpenting adalah menjaga system saluran pernapasan dan detak jantung
berfungsi dengan baik, sehingga kita masih dapat menyelamatkan nyawa korban. Pada
kecelakaan massal seperti kecelakaan pesawat terbang, tanah longsor, kebanjiran dan sebagainya
maka dikenal adanya Samaritan law, yaitu penolong berhak menilai korban yang masih layak
untuk ditolong dengan kemungkinan harapan hidup masih tinggi, setelah meraka teratasi, barulah
korban-korban yang berikutnya. Hal ini tergantung juga dari jumlah personil penolong.
Setiap usaha pertolongan berarti diawali dengan niat yang baik, sehingga untuk
menghasilkan hasil yang baik diperlukan ketrampilan serta pengetahuan yang cukup agar tidak
terjadi kesalahan dalam bertindak.Tidak jarang di Emergency suatu Rumah Sakit tertentu para
korban yang sudah kita tolong justru sudah meninggal, hal ini berarti kita tidak berhasil. Paling
tidak usaha kita sudah maksimal disertai dengan kecermatan saat-saat kita menolong korban,
tetapi tidak juga berhasil maka bukan berarti kita gagal, tetapi memang proses perjalanan
kehidupan sudah sampai waktunya

c. Program Dokter Kecil


Target/sasaran pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada
kelompok/populasi umur tertentu sangat menentukan keberhasilan suatu program kesehatan.
Oleh karena itu target pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi anak
usia sekolah adalah suatu ide yang cemerlang. Mengapa demikian?
Pertama, populasinya tergolong besar karena jumlah anak usia sekolah mencapai 30 % dari
jumlah penduduk (Depkes, 2008). Kedua, mudah dijangkau karena terorganisir dengan baik di
Institusi-institusi sekolah. Ketiga, pendidikan dan pelayanan kesehatan yang diberikan sejak dini
jauh lebih baik daripada diberikan pada usia yang sudah agak 'terlambat'. Keempat, anak usia
sekolah merupakan generasi penerus yang potensial karena 'sebentar lagi' mereka akan berumah
tangga, menjadi orang tua dan mempunyai anak, maka 'nasib' anak-anaknya dalam bidang
pendidikan dan pelayanan kesehatan banyak bergantung kepada mereka. Kelima, masalah
kesehatan yang dialami anak usia sekolah ternyata sangat kompleks dan bervariasi. Keenam,
banyak kegiatan dapat diintegrasikan dengan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Ketujuh, anak usia sekolah merupakan sumber daya manusia (SDM) yang sangat berharga bagi
negara. Kedelapan, dan lain-lain ... (silahkan pembaca mencarinya sendiri).
Apakah Dokter Kecil itu:
Dokter kecil atau biasa disingkat 'Dokcil' adalah peserta didik (siswa sekolah) yang
memenuhi kriteria dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagain usaha pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.
Tujuan Program Dokter Kecil:
- Tujuan umum:
Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
- Tujuan khusus:
a. Agar peserta didik dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah dan lingkungannya.
b. Agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri, teman, keluarga dan lingkungannya.

Kriteria Dokter Kecil


a. Siswa kelas 4 atau 5 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan belum pernah mendapat pelatihan
Dokter Kecil sebelumnya
b. Berprestasi di sekolah
c. Berbadan sehat
d. Berwatak pemimpin dan bertanggung jawab
e. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
f. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
g. Mendapat izin dari orang tua siswa

Tugas dan kewajiban dokter kecil


a. Selalu bersikap dan berperilaku sehat sehingga dapat menjadi contoh bagi teman-temannya.
b. Dapat menggerakkan sesama teman untuk bersama-sama menjalankan usaha kesehatan terhadap
dirinya masing-masing.
c. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah dan di rumah
d. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah
e. Berperan aktif pada kegiatan-kegiatan dalam rangka upaya peningkatan kesehatan di sekolah,
misal: Pekan Kebersihan, Pekan Gizi, Pekan Penimbangan berat badan dan tinggi badan, Pekan
Kesehatan Gizi, Pekan Kesehatan Mata, dll.

Kegiatan Dokter Kecil


1. Menggerakkan dan membimbing teman dalam melaksanakan: pengamatan kebersihan dan
kesehatan pribadi, pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan dan penyuluhan kesehatan
2. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah, antara lain:
distribusi obat cacing, vitamin, dll; Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Pertolongan
Pertama Pada Penyakit (P3P).
3. Memperoleh pembekalan materi pelatihan, misal: pengenalan tanda-tanda penyakit, kesehatan
lingkungan, dll
4. Pengamatan kebersihan Ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan sekolah, contoh:
kebersihan ruang kelas dan perlengkapannya, kebersihan halaman sekolah, tempat suci, WC,
kamar mandi, persediaan air bersih, tempat sampah, saluran pembuangan, termasuk upaya
pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
5. Pencatatan dan pelaporan, antara lain: pencatatan dan pelaporan kegiatan dalam Buku Harian
Dokter Kecil.
6. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS/Kepala Sekolah/guru yang
ditunjuk.

Apa sajakah manfaat yang diharapkan dari Program Dokcil?


Bagi Dokter Kecil:
a. meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat.
b. memiliki ketrampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana.
c. bertindak sebagai teladan, penggerak dan pendorong hidup sehat bagi kawan-kawannya.
d. memiliki rasa kepedulian sosial.

Bagi Peserta Didik lainnya:


Ikut tergerak dan terbiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.
Bagi Guru:
Meningkatkan kerjasama antara guru dengan orang tua murid dan petugas kesehatan dalam
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah.
Bagi Orang Tua Peserta Didik:
Meningkatkan kesadaran orang tua dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi diri sendiri,
keluarga dan lingkungannya serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan peningkatan
kesehatan anak sekolah.
Bagi Masyarakat dan Lingkungannya:
a. Masyarakat tergerak untuk hidup bersih dan sehat.
b. Akhirnya akan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.

C. USAHA PENGENDALIAN SEKOLAH DALAM KEJADIAN KECELAKAAN


Untuk area luar sekolah: PKS, ZoSS, Kantin sekolah, pintu gerbang, satpam, bus sekolah,
dan polisi tidur, Menjalin Hubungan dengan instansi terkait, misalnya Polisi
1. PKS
Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah satu jenis kegiatan
ekstranrikuler yang umum ditemui di sekolah-sekolah di Indonesia.Patroli Keamanan Sekolah
(PKS) merupakan wadah untuk belajar para siswa/siswi dalam mencari akar masalah
keselamatan dan keamanan maupun solusinya (pemecahan) di lingkungan sekolah dalam rangka
mendukung proses belajar mengajar membangun jiwa solidaritas maupun kepekaan sosial guna
mewujudkan rasa aman dan nyaman pada kegiatan belajar mengajar.
Pada tanggal 5 Mei 1975 dibentuklah suatu wadah yang bernama Polisi Keamanan
Sekolah.Pada saat itu ruang lingkup tugas yang diemban Polisi Keamanan Sekolah masih sempit,
yaitu hanya sebatas menjaga keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
siswa tersebut.
Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi keamanan sekolah, maka pada tanggal 5
Juni 1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya dengan Patroli Keamanan Sekolah dengan
persetujuan dari Bapak Letkol. Anton Sudjarwo. Ruang lingkup dari Patroli kemanan Sekolah
mengalami penyempitan dan perluasan.
Tugas dipersempit dibidang keamanan, dimana tugas yang diemban Patroli Keamanan
Sekolah hanyalah sebagai pengawas atau pemantau dari tindakan-tindakan negative yang terjadi
di sekolah untuk selanjutnya dilaporkan kepada pihak guru.Sedangkan perluasannya yaitu pada
bidang kelalulintasan, dimana seluruh anggota Patroli Keamanan Sekolah wajib mengetahui
peraturan-peraturan kelalulintasan.
Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, para siswa dilatih menjadi semacam "polisi
sekolah".Tidak hanya itu saja banyak sekali pengetahuan yang didapat oleh seorang anggota
PKS.Mereka diberi pelajaran mengenai Narkoba dan Kenakalan Remaja, supaya mereka tahu
betapa membahayakannya Narkoba itu.Latihan Baris berbaris, kedisiplinan, kekompakan,
terutama Gerakan-gerakan pengaturan lalu lintas, yang biasanya di terapkan di lingkungan
sekolah masing-masing.Selain itu semua tugas PKS juga menjaga keamanan dan ketertiban
dilingkungan sekolah.
2. ZoSS Zona Aman Sekolah
Anak-anak usia sekolah merupakan kelompok yang perlu mendapatkan perhatian khusus.
Pendidikan mengenai keselamatan berlalu lintas harus ditanamkan sejak dini di kalangan anak-
anak sekolah. Untuk itu Pemerintah pun memberi perhatian khusus terhadap anak-anak usia
sekolah ini yang ditandai dengan inisiatif untuk menggulirkan program Zona Selamat Sekolah
(ZoSS) yaitu dengan memberikan dukungan sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan
perlindungan anak.
Zona Selamat Sekolah (ZoSS) merupakan program inovatif dalam bentuk zona kecepatan
berbasis waktu yang dapat digunakan untuk mengatur kecepatan kendaraan di area sekolah.
Penggunaan rekayasa lalu lintas seperti rambu lalu lintas dan marka jalan serta pembatasan
kecepatan bertujuan meningkatkan perhatian pengemudi terhadap penurunan batas kecepatan di
zona selamat sekolah serta memberikan rasa aman kepada para murid yang akan menyeberang di
jalan.
Zona Selamat Sekolah (ZoSS) adalah lokasi diruas jalan tertentu yang merupakan zona
kecepatan berbasis waktu untuk mengatur kecepatan kendaraan dilingkungan tingkat sekolah
dasar.
Penerapan ZoSS dilakukan pada intinya adalah untuk melindungi pejalan kaki anak sekolah
dari bahaya kecelakaan lalu lintas dimana kendaraan yang berada dalam zona sekolah harus
dengan kecepatan rendah untuk memberikan waktu reaksi yang lebih lama dalam mengantisipasi
gerakan anak sekolah yang bersifat spontan dan tak terduga sehngga dapat menimbulkan
kecelakaan lalu lintas.
Anak-anak adalah kelompok rentan pengguna jalan, karena secara psikis maupun fisik belum
mampu merespon bahaya secara cepat dan tepat.Atas dasar itulah Pemerintah melalui
Departemen Perhubungan membuat batasan kecepatan tertentu kendaraaan khususnya di area
sekolah yang dikenal dengan sebutan ZoSS (Zona Selamat Sekolah).

Desain Zoss
Karena anak-anak sekolah khususnya yang baru duduk di Sekolah dasar masih sangat rentan
dalam berlalu lintas khususnya pada saat menyeberang jalan didepan sekolah, oleh karena perlu
didesain dengan cermat menyangkut:
1) Trotoar, warna jalan didepan sekolah, biasanya digunakan warna merah sehingga menjadi karpet
merah.
2) Rambu lalu lintas berupa rambu batas kecepatan (25 km/jam), rambu larangan parkir, rambu
dilarang menyalib. Zona kecepatan berbasis waktu yang dapat digunakan untuk mengatur
kecepatan kendaraan di area sekolah, maksimal kecepatan 20-25 km/jam.Zona untuk
meningkatkan kewaspadaan para pengguna jalan dan pemakai kendaraan, terutama para siswa
sekolah itu sendiri.
3) Marka jalan berupa marka zebra cross, marka dilarang parkir, marka membujur dan melintang
lainnya.
4) Lampu lalu lintas (warning Light) bila diperlukan, khususnya di sekolah yang berada dipinggir
jalan arteri yang padat.

Tujuan penerapan ZoSS


1) Mendidik anak sedini mungkin untuk taat hukum-beretika-berempati dalam berlalu lintas di
jalan serta peduli terhadap lingkungan.
2) Mendidik masyarakat sekitar sekolah selaku pengguna jalan untuk memberi hak jalan kepada
pejalan kaki dan sepeda secara umum, dan bagi murid secara khusus.
3) Mencegah peluang terjadinya kecelakaan lalu lintas.
4) Memotivasi guru dan orang tua murid untuk menjadi panutan anak dalam berlalu lintas.

3. Kantin Sekolah
Layanan kantin atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan khusus di sekolah yang
berusaha menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan siswa atau personil sekolah.
Good (1959) dalam bukunya Dictionary of Education mengatakan bahwa: “cafetaria a room or
building in which public school pupuils or college student select prepared food and serve
themselves”. Kantin adalah suatu ruang atau bangunan yang berada di sekolah maupun
perguruan tinggi, di mana menyediakan makanan pilihan/sehat untuk siswa yang dilayani oleh
petugas kantin.
William H. Roe dalam bukunya School Business Management menyebutkan beberapa tujuan
yang dapat dicapai melalui penyediaan layanan kantin di sekolah:
1. memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar memilih makanan yang baik atau sehat;
2. memberikan bantuan dalam mengajarkan ilmu gizi secara nyata;
3. menganjurkan kebersihan dan kesehatan;
4. menekankan kesopanan dalam masyarakat, dalam bekerja, dan kehidupan bersama;
5. menekankan penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan yang berlaku di masyarakat;
6. menghindari terbelinya makanan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebersihannya dan
kesehatannya.
Kantin sekolah memberikan peluang untuk mengembangkan tingkah laku dan kebiasaan
positif di kalangan siswa.Kantin di sekolah, tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan
makan dan minum siswa semata, namun juga dapat dijadikan sebagai wahana untuk mendidik
siswa tentang kesehatan, kebersihan, kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai
lainnya. Dan yang terpenting, dengan adanya kantin sekolah, siswa akan tidak jajan diluar
sekolah. Dengan demikian sekolah sudah dapat mengurangi adanya kecelakaan di jalanan.

4. Pintu Gerbang Sekolah


Sekolah umumnya memiliki pagar yang mengelilingi gedung sekolah.Pintu gerbang
merupakan pintu keluar masuknya guru dan siswa ke sekolah.Ketika pelajaran dimulai, pintu
gerbang ditutup dan dibuka kembali ketika pelajaran berakhir.Saat istirahat, sebaiknya sekolah
menutup pintu gerbang agar siswa tidak pergi dari area sekolah. Selain itu, apabila sekolah itu
terletak dipinggir jalan raya, akan mengurangi angka kecelakaan pada siswa.

5. Satpam Sekolah
Satpam sekolah tidak hanya bertugas menjaga keamanan seklah, tapi juga berkewajiban
menjaga keselamatan warga sekolah ketika keluar masuk sekolah misalnya satpam membantu
siswa/guru ketika menyebrang di jalan.

6. Bus Sekolah
Bus sekolah memiliki fungsi yaitu siswa tidak terlambat dan keselamatannya juga terjamin.

7. Polisi Tidur
Guna mengurangi laju kecepatan pengendara yang lewat di depan sekolah dibutuhkan polisi
tidur. Dengan adanya polisi tidur pengendara motor atau mobil akan mengurangi laju kecepatan
dan hati-hatri ketika melewati depan sekolah.

8. Menjalin Hubungan dengan instansi terkait, misalnya Polisi


Apabila sekolah belum mampu mengadakan Patroli Keamanan Sekolah atau satpam yang
dapat membantu siswa atau guru mengatasi keselamatan di jalan misalnya ketika menyebrang,
pihak sekolah dapat menjalin kerjasama dengan polisi lalu lintas setempat untuk membantu.

Untuk area di dalam sekolah mengendalikan kejadian kecelakaan bisa dengan:


1. Guru mengantisipasi kejadian yang tak terduga ketika KMB berlangsung
a) Ketika Praktikum di Laboratorim
Kecelakaan ketika praktikum di laboratorium merupakan suatu kejadian yang wajar terjadi.
Sebelum hal ini benar-benar terjadi, Guru harus benar-benar memberikan instruksi dan
pengawasan yang ketat pada siswa agar tidak terjadi kesalahan yang dapat merugika diri sendiri
mapuapun orang lain.
b) Ketika Olahraga
Kegiatan Olahraga menuntut siswa untuk aktif bergerak. Agar tidak terjadi kecelakaan ketika
berolahraga, seperti keseleo, jatuh, terkilir, terkena bola basket, dan lain sebagainya, Guru harus
dapat memberikan instruksi, informasi, dan peringatan pada siswa agar tetap hati-hati saat
kegiatan olahraga berlangsung.
2. Fasilitas sekolah yang aman bagi siswa
Hendaknya fasilitas yang disediakan sekolah bagi siswa merupakan benda-benda yang tidak
membahayakan bagi siswa.
3
Harus ada pengawasan dari semua guru melalui tugas piket secara bergiliran.

Anda mungkin juga menyukai