Anda di halaman 1dari 21

Konsep & Askep Komunitas pada

Agregat Anak dan Remaja


Masalah kesehatan yang
terjadi pada anak 01 Obesitas

02 Injury & kecelakaan

03 Imunisasi

04 Stunting
1. Obesitas
RIsiko anak mengalami obesitas meningkat
jika orangtuanya juga obesitas, maka anak
mempunyai kesempatan untuk menjadi obesitas
sebesar 80%.
Riskesdas (2018) menyebutkan status gizi anak
obesitas sebanyak 18,4% dan gemuk 21,6%.
Penyebab obesitas ini seperti junk food dan fast
food cenderung menjadi makanan umum pada
anak sekolah.
2. Injury & kecelakaan

Potensi anak mengalami kecelakaan lebih


besar saat usia diatas 1 tahun. Disebutkan bahwa
kecelakaan bermotor merupakan bahaya yang
paling besar yang dapat mengancam kesehatan
dan hidup anak. Ini disebabkan karena kurangnya
perhatian orangtua terhadap keamanan anak di
kendaraan bermotor.
3. Stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak
yang diakibatkan kekurangan gizi kronis sehngga anak
terlalu pendek untuk usianya. Stunting dapat
disebabkan tidak melewati periode emas kehidupan
yang merupakan masa pertumbuhan anak. Pada masa
tersebut nutrisi yang diterima kurang dan menerimaan
ASI memiliki dampak jangka panjang .
Riskesdas (2018) menunjukkan telah terjadi penurunan
prevalensi stunting dari 30,8% tahun 2018 menjadi
27,67% tahun 2019

(Stanhope & Lancaster, 2010)


3. Imunisasi

Imunisasi yang rutin dapat meningkatkan perlindungan


terhadap penyakit pada anak, terlebih pada penyakit
mematikan. Beberapa vaksin yang direkomendasikana
antara lain : tetanus, difteri, perfusis, rebubella, hepatitis A,
dan varicella. Penghambat dari imunisasi tersebut adalah
harga01 02 sehingga banyak
yang kurang terjangkau 03 anak yang
tidak melakukan imunisasi.
Text Here Text Here
Easy to change Easy to change Easy to change
colors. colors. colors.
Masalah Kesehatan
Remaja 1. Kesehatan Reproduksi

Pada usia remaja masalah kesehatan reproduksi adalah hal yang


paling rentan terjadi dikarenakan adanya pengabaian. Usia remaja
adalah usia dimana organ-organ reproduksi rentan terhadap infeksi
saluran reproduksi, kehamilan, dan penggunaan obat-obatan.
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental, social,
dan mental yang utuh dalam segala hal terkait fungsi, peran, dan
system reproduksi.
Data riskesdas tahun 2010 menunjukkan prevalensi umur
perkawinan yang terbanyak terjadi pada umur 15-19 tahun yaitu
sbesar 41.9% dan sebanyak 16,7% ibu melahirkan berada pada
umur terlalu muda.
2. Remaja, Rokok, dan NAPZA

Pecandu Narkoba, khususnya pengguna jarum suntik, dapat


menjadi area penularan HIV/AIDS. Secara tidak langsung narkoba dan
miras terkait erat dengan pergaulan seksual bebas. Rokok adalah
penyebab terbesar penyakit paru-paru, kanker, dan kardiovaskular.
Remaja yg merokok akan sulit dihentikan, apalagi didukung oleh
indussri rokok yang semakin pesat melalui media televisi, pamflet,
spanduk,dll.
Riskesdas 2013, Prevalensi remaja merokok di Aceh adalah sebanyak
25,0 %

(Satnhope & Lancaster, 2010)


KASUS ANAK
Di Kecamatan X terdapat kelompok anak stunting, rata-
rata kehidupan disana sangat memprihatinkan karena
kebutuhan ekonomi dan letak desa yang jauh, sehingga
susah mendapatkan makanan dan air bersih. Di desa X
sudah ada 1 puskesmas. Puskesmas memiliki 1 dokter
Your Picture Here and Send to Back
umum, 1 dokter gigi, dan 1 perawat. Anak-anak disana
banyak yang menderita diare dikarenakan kurang air,
dan susah mendapat makanan yang bergizi. pada tahun
2019 angka stunting mencapai 27,67%.
PENGKAJIAN ANAK
2. Faktor biologis : Anak-anak
1. Data demografi banyak yang menderita diare

3. Faktor yang mempengaruhi kesehatan : kurangnya PHBS


(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
KASUS REMAJA

Di kampung Y terdapat kelompok remaja. Remaja disana


banyak yang mengeluh sesak nafas, sulit tidur, dan mudah
lelah. Banyak pedagang yang menjual berbagai jenis
rokok,selain itu spanduk yang mengiklankan rokok juga
ada di desa tersebut, sehingga remaja yang berusia 10
hingga 21 tahun banyak yang tertarik membelinya.rata-
rata yang merokok adalah remaja SMA dan tamat SMA,
karena ingin mencoba dan kurang aktivitas setelah tamat
dari pendidikan. Beberapa orangtua ada yang perduli dan
juga ada yang tidak perduli, karena kurangnya
pengetahuan dan sibuk.

D
D D
D
D
Pengkajian remaja
Faktor yang mempengaruhi
Data Demografi Faktor biologis kesehatan

banyak yang mengeluh


sesak nafas, sulit tidur, -Faktor pengetahuan
dan mudah lelah -Faktor lingkungan, sosial
-Adanya sarana
Diagnosa
Keperawatan
Your Picture Here

Kasus Anak :

1. Defisiensi kesehatan komunitas b.d ketidakcukupan


sumber daya (makanan & air bersih)

2. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan


tubuh b.d kurang asupan makanan
Perencanaan Anak

1. Pencegahan primer (primary 2. Pencegahan sekunder (secondary prevention)


prevention)
a. Deteksi dini dan pengobatannya, sebagai
deteksi tumbuh kembang penting dilakukan
Program promosi kesehatan untuk segera dilakukan pengobatan sejak dini
a. Pendidikan kesehatan tentang : b. Diagnosis dan terapi, perawat komunitas
stimulasi tumbuh kembang dapat menegakkan diagnosis keperawatan
anak, kebutuhan nutrisi, dan segera memberikan terapi
manfaat dan teknik pemberian keperawataannya
ASI, kebersihan gigi dan c. Melakukan rujukan untuk segera
mulut balita. mendapatkan perawatan lebih lanjut
b. Melakukan pemeriksaan
kesehatan secara berkala
c. Memberikan layanan
konseling tumbuh kembang
anak
3. Pencegahan tersier (tertiary prevention)
a. Memberikan dukungan pada upaya
pemulihan balita setelah sakit dengan
memelihara kesehatan agar tumbuh
kembangnya optimal
b. Memberikan konseling perawatan lanjut
pada kelompok balita pada masa pemulihan
c. Memberi dukungan untuk memenuhi
kebutuhan gizi anak yang sesuai pada 1000
hari pertama kehidupan anak.
Diagnosa Keperawatan
Kasus Remaja :

1. Perilaku kesehatan cenderung berisiko b.d merokok

2. Defisiensi pengetahuan b.d kurang sumber pengetahuan


Perencanaan pada Remaja :
1. Pencegahan primer (primary prevention)
 Program promosi kesehatan
a. Pendidikan kesehatan pada orang tua dan remaja
b. Melatih remaja untuk meminimalkan perubahan
status kesehatan dan melakukan tindakan
mencegah masalah kesehatan
c. Memberikan layanan konseling pada remaja
d. Memberikan motivasi untuk menghentikan
perilaku merokok

2. Pencegahan sekunder (secondary prevention)


a. Deteksi dini
b. Tindakan perawatan segera yang dilanjutkan
dengan pembinaan atau layanan konsultasi
remaja

3. Pencegahan tersier (tertiary prevention)


a. Melakukan rehabilitasi
IMPLEMENTASI

1) Pemberdayaan komunitas sekolah


dilakukan agar komunitas sekolah peduli terhadap masalah kesehatan
anak usia sekolah. Pemberdayaan disesuaikan dengan kemampuan yang
ada di komunitas

2) Proses kelompok
Perawat komunitas juga dapat menggunakan pendekatan kelompok, agar
implementasi dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Kelompok yang
terdiri dari anak sekolah yang mempunyai masalah yang sama, kelompok
ini akan sangat bermanfaat membantu keluarga menemukan solusi
masalah kesehatan
3) Pendidikan kesehatan
Pendidikan kesehatan seperti dijelaskan diawal akan sangat
membantu anak sekolah meningkatkan pengetahuannya
untuk merubah perilaku hidup lebih sehat.

4) Kemitraan
Kemitraan perlu dibentuk agar ada jejaring kerja, contoh :
bermitra dengan pedagang kantin agar dapat menyediakan
makanan yang murah dan sehat. Bermitra dengan
perusahaan/percetakan buku yang dapat memberikan buku
murah bagi anak.
EVALUASI

Perawat komunitas bersama komunitas dapat mengevaluasi semua


implementasi yang telah dilakukan dengan merujuk pada tujuan yangt elah
ditetapkan yaitu mencapai kesehatan anak usia sekolah yang optimal.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai