Anda di halaman 1dari 19

PLENO

INTERVENSI KEPERAWATAN
PADA INTRAUTERINE FETAL
DEATH
KELOMPOK 1
Jurnal yang Digunakan
Cause of intrauterine fetal death changing in recent years
1 Hiroko Takita, Junichi Hasegawa, Masamitsu Nakamura,Tatsuya Arakaki,
Tomohiro Oba,Ryu Matsuka, Akihiko Sakizawa

Untuk menyelidiki bagaimana penyebab intrauterine fetal death


Tujuan dalam beberapa tahun terakhir dengan kemajuan diagnosis pre-
natal dan manajemen di pusat prenatal jepang

4
Metode yang digunakan

• Studi retrospektif dilakukan di rumah sakit Showa University di Jepang.


• Secara retrospektif, catatan medis dikumpulkan untuk semua kasus intrauterine
fetal death yang terjadi antara 2001-2014.
• Studi ini membandingkan penyebab yang paling tinggi antara 2001- 2007 dan
2008-2014.
• Penyebab kematian tersebut ditentukan dengan cara pemeriksaan kilinis
patologis atau otopsi bayi lahir mati, hasil pemeriksaan patologis plasenta dan
tali pusat, USG janin dan plasenta, hasil dari karyotyping, air ketuban dan hasil
pemeriksaan ibu.
Jurnal yang Digunakan
Intrauterine fetal demise-a tragic event : a study of its epi-
2
1 demiology, causes and methods of induction
Anupama Dave, Ranjana Patidar, Sonam Goyal, Atisha Dave

Untuk mempelajari berbagai penyebab sosial ekonomi yang


Tujuan terkaid dengan IUFD dan metode terminasi untuk
membandingkan efektivitas misoprostol dan dinoproston yang
digunakan sebagai agen induksi.
Metode yang digunakan

• Study prospektif yang dilakukan di Departemen Obstetri & Ginekologi, MGM


Sekolah Tinggi Kedokteran dan Associated MY Kelompok Rumah Sakit, Indore
(MP).
• Kehamilan yang didiagnosis dengan IUFD sebanyak 200 kasus dipelajari dari
Maret 2014 hingga Februari 2015.
• Interval pengiriman induksi agen penginduksi (yaitu misoprostol dan
dinoproston) dibandingkan.
Jurnal yang Digunakan
Methods of induction of labor in intrauterine fetal demise:
3 a comperative study
Saurav Maheshwari dan Deepa Borgohain

Untuk mengevaluasi dan membandingkan keefesiensi dari


Tujuan dua regimen yang berbeda untuk menginduksi (mengelu-
arkan) kematian janin dalam intrauterine
Metode yang digunakan

• Study prospektif komperative yang dilakukan pada departemen obtetric dan


ginekologi, Assam Medical College and Hospital (AMCH) dalam jangka waktu
satu tahun.
• Responden berjumlah 90 kasus yang dibagi atas 2 kelompok:
1. kelompok A menggunakan regimen Mifepristone-kombinasi Misoprostol
2. kelompok B menggunakan regimen Misoprostol saja.
Jurnal yang Digunakan
Experiences of nurses who care for women after fetal loss
4 Marianne H. Hutti, Barbara Polivka, Susan White, Janice Hill, Paul Clark, Cathy
Cooke, Savannah Clemens, Hayley Abell

Untuk menguji pengalaman dan konsekuensi pribadi bagi pi-


Tujuan hak kebidanan, darurat dan perawat bagian bedah dalam
melakukan perawatan kepada wanita setelah kematian janin
serta bagaimana penerapan teori caring Swanson dalam
memberikan perawatan
Metode yang digunakan
• Data dikumpulkan dengan menggunakan metode kualitatif kelompok fokus
untuk wawancara, 4 kelompok masing-masing 5-8 peserta.
• Semua peserta melaporkan pengalaman dalam merawat wanita yang
mengalami kehilangan janin dan telah bekerja minimal satu tahun.
• Rekrutmen peserta dilakukan dengan pengumuman tertulis yang dikirim melalui
e-mail dan juga secara lisan di berbagai pertemuan.
• Individu yang tertarik untuk berpartisipasi diminta untuk mengirimkan e-mail
atau menghubungi penyidik utama untuk menentukan kelayakan menjadi
partisipan.
Hasil Penelitian
Jurnal 1 : Penyebab Intrauterine Fetal Death
Jumlah Persalinan

Tahun 2001-2007 Tahun 2008-2014

Jumlah persalinan Jumlah persalinan


6878, kejadian 7326, kejadian
IUFD 38 kasus IUFD 35 kasus

0,53% 0,48%
Penyebab Intrauterine Fetal Death

Penyebab Tahun 2001-2007 Tahun 2008-2014

Faktor tali pusar 30,0 % 54,3 %

Faktor plasenta 18,9 % 22, 9 %

Faktor janin 43,2 % 8,6 %

Infeksi 2,7 % 8,6 %

Tidak terduga 5,4 % 5,7 %


Jurnal 2 : Intervensi

• Insiden IUFD di pusat ditemukan 50 per 1000 pengiriman.


• Insiden tertinggi didapatkan di
1. strata sosial ekonomi rendah kelas V dan IV (84%)
2. kasus tidak tercatat
3. primigravida (44,5%)
4. prematur dengan solusio
• Penghentian kehamilan dicoba dengan berbagai metode, terutama dengan
menggunakan 2 obat. 59 kasus diinduksikan dengan dinoprostone, 59 kasus
dengan misoprostol, 34 menjalani intervensi operasi dan 48 ditambahkan dengan
drip oksitosin
Jurnal 2 : Intervensi

• Selang waktu yang dibutuhkan untuk penginduksian yaitu :


1. misoprostol : 9,64 jam
2. dinoprostone : 12,63 jam

• Misoprostol ditemukan lebih efektif daripada dinoprostone dalam hal interval


pengiriman induksi dan jumlah dosis yang dibutuhkan serta lebih sedikit kebutuhan
augmentasi oksitosin.
• Misoprostol lebih efektif pada pasien multigravida (multigravida 18 jam,
primigravida lebih 18 jam) dan kehamilan cukup bulan (prematur 9,6 jam, matur 8,33
jam)
Jurnal 3 : Intervensi
Perbandingan penggunaan mifepristone- kombinasi misoprostol dan
misoprostol saja.
Kelompok A: mifepristone dengan dosis 200mg diberikan
secara oral. Setelah 24 jam, misoprostol dengan dosis 100
µg dimasukan melalui vaginal fornix belakang dan diulang
setiap 4 jam sampai janin yang mati keluar atau sampai
dosis maksimum 600µg.
Mifepristone + Misoprostol

Misoprostol
Kelompok B: 100 µg misoprostol dimasukan melalui vaginal
fornix belakang dan diulang setiap 4 jam sampai janin yang
mati keluar atau sampai dosis maksimum 600µg .
Jurnal 3 : Intervensi

Kelompok A (n=45) Kelompok B(n=45)


Hasil: Waktu 9 jam 12 jam
Ditinjau dari tabel, Augmentasi 15,5 % kasus 26,6% kasus
penggunaan mifepriston- dan oktsitosin
kombinasi misoprostol
Efek samping 1. Mual muntah = 1. Mual muntah =
lebih efektif 13,3% 22%
dibandingkan dengan 2. Demam = 8,8% 2. Demam = 13,3 %
misoprostol saja 3. Pusing = 6,6% 3. Pusing = 11,1%
Jurnal 4 : Intervensi

• Perawat menggunakan proses caring sesuai dengan sifat yang muncul dalam
situasi, hubungan merekan dengan pasien, dan jumlah waktu yang tersedia dalam
perawatan
•Teori caring Swanson digunakan sebagai cara untuk menggambarkan pengalaman
perawat dalam merawat pasien dan keluarga setelah kehilangan janin (prenatal)
• Secara total, setiap kelompok lebih menyukai Doing For (29%) dan Knowing
(28%), namun kurang dalam Maintaining Belief (5%)
• Perawat memiliki perasaan positif dan juga negatif terkait dengan merawat wanita
setelah kehilangan janin.
• Semua perawat ditemukan bekerja dengan keluarga yang berduka memang sulit.
Peserta melaporkan bahwa saat pertama kali mereka lakukan pekerjaan ini sangat
sulit dan mereka menemukan situasi yang sangat menegangkan.
Kesimpulan

PENYEBAB INTERVENSI

Penyebab: yang sangat Intervensi : penggunaan


sering disebabkan oleh mifepriston-kombinasi
faktor tali pusar misoprotol lebih efektif
dibandingkan dengan
misoprotol saja (9 jam).
Thank you

Anda mungkin juga menyukai