Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SINTESA

TINDAKAN PEMBERIAN MISOPROSTOL PADA NY.V

DENGAN GPA IUFD DI KAMAR BERSALIN RSU PKU

MUHAMMADIYAH DELANGGU

Untuk Memenuhi Praktik Klinik Profesi Ners Keperawatan

Maternitas

Pembimbing Akademik : Suryanti, S.Kep.,Ns, M.Sc

Pembimbing Klinik : Ning Pudi Astutik, A.Md. Keb

Disusun Oleh :

VIERA RESTUANI ADYARTI

P27220022276

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

POLTEKKES SURAKARTA

2022/2023
ANALISIS SINTESA

TINDAKAN PEMBERIAN MISOPROSTOL PADA NY.V

DENGAN G,PA, IUFD DI KAMAR BERSALIN RSU PKU

MUHAMMADIYAH DELANGGU

Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Profesi Ners Keperawatan

Maternitas

Pembimbing Akademik: Suryanti, S.Kep.,Ns, M.Sc

Pembimbing Klinik: Ning Pudi Astutik, A.Md. Keb

Disusun Oleh :

VIERA RESTUANI ADYARTI

P27220022276

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

POLTEKKES SURAKARTA

2022/2023
LAPORAN ANALISIS SINTESA TINDAKAN

Analisis Sintesia Tindakan Pemberian Misoprostol Pada Ny.V Dengan GiP.A.

IUFD Di Kamar Bersalin RSU PKU Muhammadiyah Delanggu

Hari : Minggu
Tanggal : 2 Oktober 2022
Jam : 07.00 WIB
A. Keluhan Utama

Pasien datang dengan keluhan gerak janin tidak dirasa dan sudah dibawa
kebidan DJJ tidak ditemukan.

B. Diagnosa Medis

IUFD

C. Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisiologis (proses persalinan)


(D.0079)

D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan

Data Subjektif:

1. Pasien mengatakan perutnya sakit nyeri


2. Pengkajian Nyeri:
P : Pembukaan serviks
Q : Seperti diremas
R : Perut, pinggang, vagina
S :4
T : hilang timbul

Data Objektif :

1. Pasien tampak meringis menahan nyeri


2.TV
TD 140/91 mmHg, Nadi 83 x/menit, Suhu : 36,5° C. RR:
20x/menit, HIS
E. Dasar Pemikiran

Kematian janin intrauterin (IUFD) adalah salah satu komplikasi


kebidanan yang menghancurkan yang mempengaruhi lebih dari 3 juta
kehamilan per tahun di seluruh dunia. Definisi IUFD yang diterima secara
klinis adalah kematian janin pada atau setelah 20 minggu. Sejumlah ibu,
kondisi plasenta dan janin dapat mengakibatkan kematian janin, tetapi pada
sekitar 25-35% kasus, penyebabnya tetap tidak dikenal. Kehilangan kehamilan
pada usia kehamilan berapa pun adalah mengganggu secara emosional.
Rencana pengelolaan yang jelas yang termasuk induksi persalinan diperlukan
untuk mengurangi tekanan psikologis dan sepsis. Saat ruptur janin ketuban
terjadi risiko infeksi intrauterin meningkat dan jika janin yang mati tertahan di
dalam rahim selama durasi panjang (lebih dari 4 minggu) ada waktu terkait
risiko koagulopati konsumsi. Berbagai metode telah dicoba dalam pengelolaan
IUFD. Kedatangan prostaglandin telah merevolusi manajemen IUFD
(Talasani, 2018)..
Misoprostol adalah analog dari prostaglandin (PGE1) dan PGN
terdaftar pertama yang digunakan untuk pengobatan penyakit ulkus peptikum.
Dalam dua terakhir dekade, prostaglandin (PGs) telah disediakan sebagai
prosedur alternatif untuk induksi persalinan pada wanita dengan JUFD.
Misoprostol telah banyak digunakan untuk pematangan serviks serta induksi
persalinan di berbagai status kehamilan pada usia kehamilan yang berbeda dan
menggunakan melalui rute yang berbeda dan rejimen dosis. Meskipun
misoprostol (15-deoxy-16-hydroxy- 16- methylPGE1) efektif, kekhawatiran
telah dikemukakan mengenai penerapan luas agen ini sebagai agen primer atau
adjuvant untuk induksi persalinan. Dalam terlepas dari kekhawatiran itu,
sejumlah besar bukti ada yang menunjukkan bahwa, penggunaan misoprostol
sebagai induksi persalinan sangat aman dan efektif. Misoprostol biasanya
diserap dengan cepat ketika diberikan melalui vagina, oral atau intra-serviks.
Di antara beberapa rute, rute vagina adalah relatif menguntungkan karena
bertahan lama, tingkat puncak dicapai secara perlahan dan berhubungan
dengan efek samping yang lebih sedikit. Dalam beberapa penelitian lain itu
dilaporkan bahwa, rute vagina lebih efektif daripada rute oral. Di tempat lain
studi, ditemukan bahwa, bioavailabilitas sistemik misoprostol yang diberikan
melalui vagina adalah tiga kali lebih tinggi dari pada pemberian rute oral
ketika ditentukan oleh area-under-the-curve (Begum, 2022).

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


Standar Operasional Prosedur (SOP)
1. Pengertian
Induksi persalinan adalah suatu usaha agar persalinan mulai berlangsung
dengan jalan merangsang timbulnya hisjalan merangsang timbulnya his.
2. Tujuan
Mengakhiri suatu kehamilan dan menimbulkan persalinan.
3. Indikasi
Untuk pemakaian misoprostol sebagai obat terminasi kehamilan sampai
dengan usia kehamilan hingga 9 minggu (63 hari) setelah hari pertama
haid terakhir (HTA). Penting untuk mengetahui perkiraan usia kehamilan
untuk menentukan apakah metode ini sesuai digunakan bagi perempuan
tersebut. Penggunaan misoprostol berakhir dengan aborsi lengkap pada
sekitar 75-90% perempuan dalam jangka waktu 2 minggu tanpa adanya
intervensi tindakan. Jika dibutuhkan, untuk menuntaskan proses aborsi,
dapat menunggu lebih lama (kecuali pada kasus kehamilan berlanjut,
memberikan tambahanobat dan atau melakukan tindakan aspirasi rahim.
4. Pelaksanaan
a. Pra Interaksi
1) Membaca status klien
2) Mencuci tangan
b. Interaksi
Orientasi
1) Salam: Memberi salam sesuai waktu
2) Memperkenalkan diri
3) Validasi kondisi klien saat ini
4) Menanyakan kondisi klien dan kesiapan klien untuk melakukan
kegiatan sesuai kontrak sebelumnya
5) Menjaga privasi klien
6) Kontrak
7) Menyampaiakan tujuan dan menyepakati waktu dan tempat
dilakukannya kegiatan
c. Kerja
1) Berikan penjelasan dan prosedur tindakan dan risiko tindakan.
2) Minta persetujuan tindakan dari pasien dan atau keluarga pasien
dengan menandatangani formulir persetujuan
3) Tentukan nilai bishop score
4) Lakukan pemeriksaan obstetri dan monitoring kesejahteraan janin
5) Siapkan tablet misoprostol dipersiapkan 1 tablet 200 meg.
6) Berikan tablet misoprostol untuk induksi yang dapat dilakukan
secara pervaginan.
7) Pemberian tablet misoprostol untuk induksi sebanyak 50 atau
pervaginam. Pemberian tablet misoprostol untuk induksi sebanyak
250 mcg (1/8 tablet), tiap kali pemberian.
8) Lakukan evaluasi setelah 6 jam pemberian tablet, apabila belum
masuk dalam persalinan pemberian 1/8 tablet dapat diulang kembali,
sampai total 1dalam persalinan pemberian 1/8 tablet dapat diulang
kembali, sampai total 1 tablet (1 seri) dan evaluasi tetap 6 jam
setelah pemberian tablet.
9) Apabila tablet (1 seri) dan evaluasi tetap 6 jam setelah pemberian
tablet. Apabila sudah masuk dalam persalinan setelah pemberian
tablet, maka untuksudah masuk dalam persalinan setelah pemberian
tablet, maka untuk pemberian 1/8 tablet berikutnya dapat
distop.pemberian 1/8 tablet berikutnya dapat distop
10) Lakukan pemeriksaan ulang serviks dan apabila dalam 1 seri (1
tablet) belum terjadi proses persalinan, uterjadi proses persalinan,
untuk melanjutkanntuk melanjutkan induksi seri ke 2 induksi seri
ke- 2
11) Lakukan pemeriksaan ulang serviks, menentukan tindakan dan jika
dalam 2 seri belum terjadi proses persalinan.

d. Terminasi
1) Evaluasi hasil: kemampuan pasien untuk melakukan teknik ini
2) Kontrak: topik, waktu, tempat untuk kegiatan selanjutnya

5. Dokumentasi
a. Mencatat waktu pelaksanaan tindakan
b. Mencatat perasaan dan respon pasien setelah diberikan tindakan
(Ahmad Hasanuddin, 2018)
G. Analisis Tindakan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan efek misoprostol pada
kehamilan trimester ketiga. Di dalam studi, di antara total 52 peserta, 40%
valid kasus primer. Selain itu, 30,8%, 25% dan 3,8% kasus dengan 2, 3 dan, 5
gravida masing-masing. Itu waktu respons primi gravida ditemukan sebagai
yang tertinggi (40%) dan itu hampir mirip dengan penelitian oleh, di mana
kejadian IUFD pada primipara adalah 39,2%. Dalam studi saat ini, yang paling
penyebab umum IUFD adalah idiopatik dan itu adalah penyebab paling umum
kedua dari IUFD. Untuk induksi persalinan di IUFD setelah 20 minggu,
kombinasi mifepristone dan misoprostol aman dan metode yang efektif. Ini
memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi pengiriman, induksi lebih
pendek untuk interval pengiriman, sisi yang lebih baik profil efek.

H. Bahaya Dilakukan Tindakan

1. Terbukti atau diduga terjadi kehamilan ektopik atau adanya massa pada
saluran telur yang belum didiagnosa
2. Riwayat alergi terhadap misoprostol atau prostaglandin lainnya.

I. Tindakan Keperawatan Lain Yang Dilakukan


1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri
3. Mengidentifikasi respon nyeri non verbal
4. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.
5. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
6. Mengidentifikasi pengaruh nyeri padda kualitas hidup
7. Memonitor efek samping penggunaan analgetik

J. Hasil Yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan


S:
Pasien mengatakan perutnya sakit nyeri
P : Pembukaan serviks
Q : Seperti diremas
R : Perut, pinggang, vagina
S:4
T : Hilang timbul
O:
TD: 140/91 mmHg, Nadi : 83 x/menit, Suhu: 36,5° C, RR: 20x/menit, HIS-,
wajah pasien meringis menahan nyeri. Telah masuk misoprostol 1/8 x 25 mg
tablet melalui vagina, dandiobservasi lagi setelah 6 jam yaitu pukul 13.00 WIB
Masalah nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisiologis (proses
persalinan) belum teratasia
P:
Lanjutkan intervensi: Mengobservasi nyeri secara komprehensif
termasuklokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi.

K. Evaluasi Diri
Prosedur tindakan dilakukan sesuai dengan Standar Operasion! Prosedur
(SOP)

L. Daftar Pustaka
Ahmad Hassanudin. 2018. Induksi persalinan dengan misoprostol. Page 1
Begum T, et al. 2022. Effect of Misoprostol in Third Trimester of Pregnancy-
A Multi- Center Study in Bangladesh. Vol 8235 (391-395)
Talasani S, et al. 2018. Comparison Between Use Of Combination Of
Mifepristone And Misoprostol Versus Misoprostol Alone In The
Management Of Intrauterine Fetal Death. International Journal of
Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology. Vol 7 (7).
Tim pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta: dewan pengurus pusat persatuan perawat nasional indonesia.
Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.
Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Widiyanto A, et al. 2021. Literatur Review: Efektivitas Teknik Relaksasi
Nafas Dalam (Deep Breathing Relax) Pada Ibu Bersalin Kala I
Literatur Review: The Effectivivenees Of Deep Breathing Relaxation.
Avicenna: Journal of Health Research. Vol 4 (138).
Yunita, Komang. 2021. SOP Teknik Relaksasi. Kementrian Kesehatan RI.
(36)

Mengetahui,

Pembimbing Klinik (CI) Mahasiswa Praktikan,

(...................................) (...................................)
Begum T, et al. 2022. Effect of Misoprostol in Third Trimester of
Pregnancy- A Multi- Center Study in Bangladesh. Vol 8235 (391-395)
Talasani S, et al. 2018. Comparison Between Use Of Combination Of
Mifepristone And Misoprostol Versus Misoprostol Alone In The
Management Of Intrauterine Fetal Death. International Journal of
Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology. Vol 7 (7).
Tim pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia. Jakarta: dewan pengurus pusat persatuan perawat nasional
indonesia.
Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan
Indonesia. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia.
Widiyanto A, et al. 2021. Literatur Review: Efektivitas Teknik Relaksasi
Nafas Dalam (Deep Breathing Relax) Pada Ibu Bersalin Kala I
Literatur Review: The Effectivivenees Of Deep Breathing Relaxation.
Avicenna
Review: The Effectivivenees Of Deep Breathing Relaxation. Avicenna :
Journal of Health Research. Vol 4 (138).
Yunita. Komang. 2021. SOP Teknik Relaksasi. Kementrian Kesehatan RI.
(36)

Mengetahui,
Pembimbing Klinik (CI) Mahasiswa Praktikan,

(....................................) (..................................)

Anda mungkin juga menyukai