3. Sebutkan intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan fungsi endotel kapiler
- Olahraga rutin
12. Pemeriksaan ABI dilakukan dengan cara membandingkan tekanan sistolik dari:
- Pergelangan kaki (arteri tibialis posterior, arteri dorsalis pedis) dan lengan atas (arteri
brachialis) yang se sisi.
18. Sebutkan faktor predisposisi dari terjadinya kelainan pembuluh darah vena :
20. Sebutkan pemeriksaan penunjang yang paling akurat untuk menegakkan DVT
- Phlebografi
23. Selain karena inkompetensi pada Sapheno Femoral Joint, varices juga dapat terjadi akibat
kerusakan vena-vena perforantes, yaitu:
- Hunterian perforator (Dodd’s perforator)
- Posterior tibial perforator (Boy’d perforator)
- Medial ankle perforator (Cockett’s perforator)
24. Tes yang dilakukan untuk penegakan diagnosis varices adalah :
- Pemeriksaan fisik (Trendelenburg test, perthes test)
- Pemeriksaan penunjang (Duplex Ultrasonografi (DUS), venous plethysmografi)
26. Sebelum melakukan ligasi pada SFJ, sebagai marker kita harus menemukan percabangan
yang masuk ke Vena Saphena Magna, yaitu;
- v. epigastrika superfisial
- v. pudenda eksterna superfisial
- v. cutaneous lateralis
Derajat Lesi
0 Tidak ada lesi atau deformitas maupun selulitis
1 Ulkus superfisialis, sebagian lapisan atau seluruh lapisan kulit
2 Ekstensi ulkus ke ligament, tendon, kapsula sendi, atau fascia dalam
tanpa abses atau osteomyelitis
3 Ulkus dalam dengan abses, osteomyelitis atau sepsis sendi
4 Gangren terlokalisasi pada bagian kaki depan atau tumit
5 Gangren ekstensif menyangkut seluruh kaki
31. Pada pemeriksaan puls oxymetri selain melihat angka saturasi, yang harus dilihat juga :
- Frekuensi denyut nadi
- Grafik saturasi
32. Pada trauma tajam arteri, kerusakan seluruh tebal dinding arteri tetapi tidak sampai putus,
adalah digolongkan dalam derajat:
- Derajat II
33. Sedangkan pada trauma tumpul arteri yang ditandai dengan tergulungnya tunika intima
digolongkan dengan derajat:
- Derajat III
39. Paru kanan terdiri dari 3 lobus, dan paru kiri terdiri dari 2 lobus, yaitu
- Kanan : 10 segmen
- Kiri : 9 segmen
40. Arteri yang memberi nutrisi paru adalah
- A. Bronkialis
41. Kelainan di toraks yang mengancam jiwa akibat trauma adalah
- Pneumothorax terbuka menyebabkan mediastinal flutter
- Tension pneumothoraks
- Flail chest
42. Kelainan di toraks yang potensial mengancam jiwa akibat trauma adalah
- Pneumothoraks simple
- Hematotoraks
- Kontusio pulmo
43. Secara klinis tension pneumotoraks ditandai dengan
- Sesak nafas berat, - Hipotensi, - Distensi vena jugularis
44. Kematian karena tension pneumotoraks diakibatkan karena
- schock
- asfiksia
45. Perawatan pasien yang terpasang WSD meliputi
- posisi pasien setengah duduk
- selang WSD rapi dan transparan
- hitung produk /24jam dinilai kualitas dan kuantitas
- fisioterapi nafas
- koreksi bila ada kelainan
46. Kriteria pencabutan WSD pada pasien pneumotoraks adalah
- Secara klinis paru mengembang
- Secara radiologis paru mengembang
- Setelah diklem >12 jam paru tetap mengembang
- Tidak ada buble
47. Indikasi pemasangan WSD pada pasien pneumotoraks adalah
- Pneumothorax simple > 20%
- Pneumothorax < 20% tetapi akan dipasang ventilator
- Pneumothorax < 20% dan akan dilakukan transport dengan pesawat udara
48. Pada efusi pleura eksudat ditandai dengan
- Keruh
- BJ > 1,016
- Kadar protein > 2,5 g/dL
- Tes rivalta (+)
49. Penebalan pleura pada penderita empyema disebut dengan
- schwarte
50. Pada torakotomi posterolateral, bila diurutkan dari luar ke dalam maka akan memotong
- kulit sub kutis m.trapezius m.LD m.rhomboid m.SA m.intercostalis
51. Bila dalam dekortikasi pada empyema paru, paru masih belum mengembang secara
sempurna, maka untuk mengurangi dead space pada cavum torak dapat dilakukan tindakan
plumbage. Teknik yang dapat dipakai diantaranya adalah
- Air plumbage
- Muscle plumbage
52. Indikasi pemeriksaan spirometri pada bedah toraks kardiovaskuler adalah
- Sebelum dilakukan tindakan operasi reseksi paru
- Sebelum operasi dengan mengempiskan salah satu paru
53. Hasil pemeriksaan spirometri akan menunjukkan kesimpulan
- Gangguan paru obstruksi
- Gangguan paru restriksi
- Gangguan paru restriksi dan obstruksi
54. Menurut lokasinya tumor mediastinum dibedakan menjadi 4 tempat.
Tumor mediastinum region inferior medius di antaranya adalah
- teratoma - lymphoma -neurofibroma
55. Sedangkan tumor mediastinum superior adalah
- Lymphoma -Tymoma
56. Cara perhitungan koreksi Albumin dan cara pemberiannya
Rumus koreksi Albumin : 0.8 x BB x (3,5 – A) - dikoreksi bila Albumin <2,5 mg%
Kecepatan koreksi 2cc/jam. ( Albumin 20% : x5 Albumin 25% : x4 )
57. PF luka diabetikum dan manajemennya
- adanya factor neuropati diabetic yang akan menyebabkan mati rasa pada daerah kaki,
sehingga menambah resiko trauma/luka yang tidak dirasakan nyeri oleh penderita. Selain
perjalanan PAPO yang sebabkan ishkemik, factor angiopati diabetic akan menambah
ishkemik jaringan yang terkena infeksi dan sebabkan nekrosis jaringan.
- factor aliran : pengaturan aliran balik oleh adanya pompa otot dan kulit dan adanya katup
katup vena yang baikakan terganggu karena atrofi otot, turunnya elastisitas serta defek
katup sehingga sebabkan statis aliran venainsufisiensi katup vena (ketidak mampuan alian
vena untuk naik ke proksimal, sehingga setiap gerakan otot hanya akan menambah jumlah
darah ke vena profunda dan superfisialis dan akan menyebabkan gangguan
mikrosirkulasitekanan hidrostatik pada mikrosirkulasi akan naik sehingga sebabkan
ekstravasasi cairan limfe ke interstitialedema kaki, tungkai dan kemeng/kebas
Pembedahan ( ligase safena dan stripping vsm/vsp, ablasi cryo, ablasi laser, flebektomi
local atau merusak vena superfisialis, ligase vena perforator, koreksi refluks vena profunda,
terapi obstruksi vena profunda)
- PF meliputi terjadi perubahan ventilasi dan perfusi (proses deoksigenasi dan reoksigenasi
darah di paru),peningkatan pirau intrapulmoner, kerusakan paru segmental,penurunan fungsi
kerja paru
63. Pleurodesis adalah penyatuan pleura visceralis dan pleura parietalis baik secara kimiawi,
mineral maupun mekanik, secara permanen untuk mencegah akumulasi cairan maupun udara
dalam rongga pleura.