Anda di halaman 1dari 8

Definisi Dan Penyebab Klaudikasio

Intermiten
Klaudikasio Intermiten adalah kondisi medis
yang ditandai dengan rasa gatal atau nyeri kram
pada tungkai ketika berjalan. Hal ini disebabkan
oleh penyempitan arteri-arteri yang mensuplai
darah yang kaya oksigen ke otot-otot tungkai
akibat aterosklerosis. Oleh karena itu, biasanya
merupakan gejala dari penyakit arteri perifer.
Penyumbatan di dalam arteri-arteri menyebabkan
berkurangnya aliran darah. Oleh karena itu, terjadi
nyeri.
Beratnya nyeri biasanya tergantung dari luasnya
penyumbatan di dalam arteri yang menyuplai
tungkai. Pada sumbatan ringan, nyeri ini timbul
hanya sewaktu aktifitas berat sedangkan pada
sumbatan berat, hal ini dapat dirasakan setelah
berjalan hanya beberapa meter. Rasa kram dan
nyeri dapat hilang setelah beberapa menit
beristirahat.
Gejala Klaudikasio Intermitten
Tanda dan gejala Klaudikasio Intermiten yang
mungkin timbul:
Kelelahan
Kram kaki
Rasa sakit yang hilang setelah istirahat 5-10
menit

Pemeriksaaan Fisik


untuk menilai kemungkinan penyakit vaskular perifer mulailah menanyakan pada pasien
tentang setiap rasa nyeri pada lengan dan tungkai. waspadai bahwa nyeri pada
ekstremitas dapat timbul dari kulita, sistem vaskuler perifer, sistem muskulo skeletal
ataupun sistem saraf.
untuk memperoleh informasi mengenai keluhan dan gejala penyakit vaskuler perifer
arteri pada tungkai, tanyakan klaudikasio intermiten, yaitu rasa nyeri yang timbul pada
saat melakukan aktifitas. tanyakan pula tentang perasaan dingin, patirasa, atau pucat
pada tungkai atau kaki atau kerontokan rambut pada permukaan anterior tibia.
kaji riwayat penggunaan tembakau pasien, tanyakan apakah pasien menderita
diabetes, hipertensi, atau hiperlipidemia.


pemeriksaan terhadap sistem perifer terutama bergantung pada hasil inspeksi
lengan dan tungkai, palpasi denyut nadi atau pulsus dan pemeriksaan untuk
mencari setiap edema yang ada.

1.pulsus femuralis
lakukan penekanan yang dalam dibawah ligamnentum inguinalis dan
di sekitar pertengahan garis yang menghubungkan spina iliaka anterior dan
superior dengan simphysis pubis. seperti halnya dengan palpasi pada
abdomen yang dalam. penggunaan kedua tangan yaitu satu berada di atas
lainnya dapat mempermudah pelaksanaan pemeriksaan ini, khususnya pada
pasien obesitas.
denyut nadi yang berkurang atau tidak teraba menunjukan oklusi
total atau parsial disebelah proksimalnya, pada oklusi arteri setinggi aorta atau
arteri iliaka semua denyut nadi di sebelah distal oklusi akan terkena. oklusi
arteri yang kronis yang biasanya akibat aterosklerosis akan menyebabkan
klaudikasio intermiten.
2. Pulsus Poplitea
sendi lutut pasien harus difleksikan,sedangkan tungkai berada dalam keadaan
rileks. tempatkan ujung-ujung jari kedua tangan sehingga ujung-ujung jari saling
bertemu dibelakang sendi lutut, dan kemudian lakukan penekanan yang di dalam fosa
poplitea. pulsus poplitea lebih sulit ditemukan dibandingkan dengan pulsus lainnya.
pulsus poplitea terletak lebih dalam dan teraba lebih difus.
pulsus poplitea yang berlebihan dan melebar menunjukan aneurisma poplitea.
baik aneurisma poplitea maupun femoralis jarang di temukan. biasanya kedua
aneurisma itu disebabkan oleh aterosklerosis dan terutama terjadi pada laki-laki yang
berusia lebih dari 50 tahun.

3. Pulsus dorsalis pedis
raba bagian dorsum pedis tepat disebelah lateral tendon otot ekstensor ibu jari
kaki. jika tidak dapat di raba denyut nadi ini, lakukan eksplorasi daerah dorsum pedis ke
bagian yang lebih lateral
4. Pulsus tibialis posterior
bengkokan jari tangan anda dibelakang dan sedikit dibawah maleolus medialis
mata kaki.

Anda mungkin juga menyukai