Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

ASMA BRONKIAL INTERMITTEN


SERANGAN RINGAN
Disusun oleh :
NUR FITRIANA
13 17 777 14 199
Pembimbing : dr. Winarny Abdullah, Sp.A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL-KHAIRAAT
PALU
2018
PENDAHULUAN

Asma  penyakit inflamasi (peradangan) kronik


saluran napas  obstruksi dan hiperreaktivitas
saluran respiratori dengan derajat bervariasi dan
ditandai adanya mengi episodik, batuk, dan rasa
sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas.
EPIDEMIOLOGI

• Menurut data National Health Interview


Survey tahun 2014, lebih dari 180 juta orang
di dunia menderita asma.

• Berdasarkan data Center for Disease Control


and Prevention (CDC), pada tahun 2015
terdapat 6,1 juta anak (8,4%) pernah
didiagnosis mengalami asma dalam
hidupnya.
Patomekanisme
KRITERIA DIAGNOSIS
Gejala Karakteristik
• Wheezing • Biasanya lebih dari 1 gejala
• Batuk respiratori
• Sesak napas • Gejala berfluktuasi intensitasnya
• Dada tertekan seiring waktu
• Produksi • Gejala memberat pada malam
sputum atau dini hari
• Gejala timbul bila ada pencetus

Konfirmasi adanya limitasi aliran udara ekspirasi


•Gambaran obstruksi •FEV1 rendah (<80% nilai prediksi)
saluran respiratori •FEV1/FVC ≤90%
•Uji reversibilitas •Peningkatan FEV1 > 12%
•Variabilitas •Perbedaan PERF harian >13%
•Uji provokasi •Penurunan FEV1>20% atau PEFR >15%
IDENDITAS

Nama : An. F
Tanggal lahir/usia : 01 februari 2009 /
9 Tahun 4 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Tanggal masuk : 17 Juni 2018
Ruangan : Murai Bawah
ANAMNESIS
KELUHAN Sesak Napas
UTAMA

Pasien anak perempuan usia 9 tahun 4 bulan


RIWAYAT masuk Rumah Sakit dengan keluhan sesak nafas (+) sejak
PENYAKIT 1 hari. Keluhan ini sudah sering dirasakan sebelumnya,
SEKARANG
menurut ayah pasien anak mengalami sesak jika anak
makan makanan ringan dan setelah itu anak langsung
mengalami sesak, sebelum serangan hari ini anak saat
berkunjung kerumah keluarga memakan makanan ringan
dirumah keluarga, Saat sesak pasien masih bisa berbicara
dalam bentuk kalimat. Dalam setahun pasien mengalami 2
kali serangan. Keluhan sesak disertai batuk berdahak tetapi
tidak ditemukan darah yang muncul sejak 2 hari yang lalu,
dimana lendir berwarna putih. Ibu pasien memiliki riwayat
asma.
Keluhan lain flu (-), mual (-), muntah(-), sakit perut (-),
BAB biasa, BAK lancar
ANAMNESIS
RIWAYAT
Pasien pernah menderita penyakit yang seperti ini, Hipertensi
PENYAKIT
(-), Diabetes melitus (-)
TERDAHULU

RIWAYAT
PENYAKIT Dikeluarga pasien terdapat riwayat asma pada ibu pasien.
KELUARGA

RIWAYAT SOSIAL
EKONOMI Ekonomi Menengah

Pasien tinggal bersama kedua orang tua dan 3


RIWAYAT saudaranya. Ayah pasien merokok dalam rumah, dan
KEBIASAAN DAN biasanya merokok di dekat pasien. Ventilasi rumah pasien
LINGKUNGAN kurang baik. Serangan muncul setelah pasien memakan
makanan ringan.
RIWAYAT
KEHAMILAN DAN
Pasien lahir di Puskesmas dibantu oleh bidan, lewat
PERSALINAN persalinan normal, berat badan lahir 3400 gram.
ANAMNESIS

Konsumsi susu formula dari usia 0 - 1 tahun, konsumsi


ANAMNESIS bubur dari usia 6 bulan sampai dengan 10 bulan,
MAKANAN makanan dewasa usia 1 tahun sampai sekarang.

RIWAYAT Imunisasi Dasar Lengkap


IMUNISASI
PEMERIKSAAN FISIK
Kondisi Umum : Sakit Sedang BB : 24 kg
Tingakat Kesadaran : Compos Mentis TB : 138 cm
Tanda Vital :
• Nadi : 124 x/menit BB/TB =
• Suhu : 36,2 oC Status gizi
• Respirasi : 36 x/menit kurang

KULIT
warna sawo matang, sianosis (-), ikterik (-), turgor
kembali cepat, edema (-) , ruam (-)

KEPALA
Bentuk : Normochepal
Rambut : Hitam

MATA
Konjugtiva : Anemis -/-
Sklera : Ikterik -/-
Gerakan bola mata : Normal
Refleks Cahaya : +/+
PEMERIKSAAN FISIK

HIDUNG
Rhinorrhea (-) , Pernapasan cuping hidung (-)

TELINGA
Otorrhea (-)

MATA
bibir tidak tampak sianosis, bibir kering (-), lidah kotor (-)
tonsil T1/T1 tidak hiperemis

LEHER
Tidak ada pembengkakan kelenjar getah bening
PEMERIKSAAN FISIK

THORAX

PULMO
Inspeksi : pergerakan dinding dada tampak simetris bilateral, retraksi
subkostal (+)
Palpasi : Vokal fremitus (+) normal kiri dan kanan, massa (-), nyeri tekan(-)
Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), Wheezing (+/+), Rh (-/-)

CARDIO
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus Cordis teraba pada SIC V linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas atas jantung SIC II, batas kanan jantung SIC V linea
parasternal dextra, batas kiri jantung SIC V linea axilla anterior
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, murmur (-), gallop (-)
ABDOMEN
Inspeksi : Tampak datar kesan normal
Auskultasi : Bising Usus (+) kesan normal
Perkusi : Tympani (+)
Palpasi : Nyeri tekan regio abdomen (-) Hepatomegali (-)
Splenomegali (-)

EKSTREMITAS

ATAS
• Akral Hangat, Udem (-)

BAWAH
• Akral Hangat, Udem (-).
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi

Hemoglobin 14,4 g/dL

Trombosit 272 x 103/mm3

WBC 11,7 103/mm3

RBC 5,3 x 10 106/uL

Hematocrit 41,1 %
RESUME
Pasien anak perempuan usia 9 tahun 4 bulan masuk Rumah
Sakit dengan keluhan sesak nafas (+) sejak 1 hari. Keluhan ini
sudah sering dirasakan sebelumnya, menurut ayah pasien anak
mengalami sesak jika anak makan makanan ringan dan setelah itu
anak langsung mengalami sesak, sebelum serangan hari ini anak
saat berkunjung kerumah keluarga memakan makanan ringan
dirumah keluarga, Saat sesak pasien masih bisa berbicara dalam
bentuk kalimat. Dalam setahun pasien mengalami 2 kali serangan.
Keluhan sesak disertai batuk berdahak yang muncul sejak 2 hari
yang lalu, dimana lendir berwarna putih. Ibu pasien memiliki riwayat
asma.
Dari hasil pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan denyut
nadi 124 kali/menit, Tekanan darah 100/70, Suhu 36,2°C, Respirasi
36 kali/menit. Dari pemeriksaan fisik didapatkan adanya retraksi
dinding dada subkostal dan bunyi pernapasan tambahan wheezing
(+/+) di akhir ekspirasi.
• Asma Bronkial Intermiten
Diagnosis Serangan Ringan

• Oksigen 1-2 liter/menit


• Nebulisasi Combivent 1 Respul + 0,9%
Nacl 3 ml
• IVFD RL 16 tpm
Terapi • Inj. Dexsametason 2,5 mg ½ amp / 8 jam
• Puyer batuk 3 x 1 Pulv
• Ambroxol 10 mg
• Salbutamol 1 mg
FOLLOW UP
HARI 1 17 JUNI 2018
S Sesak (+) batuk (+) berlendir (+) sejak tadi pagi, riw. Asma (+)

O Denyut Nadi : 132 kali/menit


Respirasi : 36 kali/menit
Suhu : 36,20C
Thorax : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (+/+), Retraksi dinding
dada (+)

A Asma Bronkial
P • Oksigen 2 - 4 liter/menit
• Nebulisasi Combivent 1 respul
• Ivfd RL 20 tpm
FOLLOW UP
HARI 2 18 JUNI 2018
S Sesak (+) sudah berkurang , batuk (+) berlendir warna putih

O Denyut Nadi : 100 kali/menit


Respirasi : 25 kali/menit
Suhu : 36,80C
Pernapasan cuping hidung (-)
Thorax : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (+/+),

A Asma Bronkhial Intermitten Serangan Ringan


P • Diit nasi lauk 1800 kkal/hari
• IVFD RL 16 tpm
• Inj. Dexamethasone 3mg/8j IV
• Nebu combivent 1 resp/8jam
• Puyer batuk 3 x 1 Pulv
Ambroxol 15 mg
Salbutamol 1,5 mg
FOLLOW UP
HARI 3 11 Februari 2018
S Sesak (-), batuk (+) masih berlendir warna putih tetapi sudah
berkurang
O Denyut Nadi : 132 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,5C
Pernapasan cuping hidung (-)
Thorax : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (+/+),

A Asma Bronkhial Intermitten Serangan Ringan


P • Diit nasi lauk 1800 kkal/hari
• IVFD RL 16 tpm
• Inj. Dexamethasone 3mg/8j IV
• Nebu combivent 1 resp/8jam
• Puyer batuk 3 x 1 Pulv
Ambroxol 15 mg
Salbutamol 1,5 mg
FOLLOW UP
HARI 4 20 JUNI 2018
S Sesak (-), batuk (+) masih berlendir warna putih tetapi sudah sangat
berkurang
O Denyut Nadi : 116 kali/menit
Respirasi : 20 kali/menit
Suhu : 36,3C
Pernapasan cuping hidung (-)
Thorax : vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (+/+),

A Asma Bronkhial Intermitten Serangan Ringan


P • Puyer batuk 3 x 1 Pulv
Ambroxol 15 mg
Salbutamol 1,5 mg

Pasien Boleh dipulangkan


DISKUSI KASUS

Pada kasus ini berdasarkan Anamnesis, Pemeriksaan fisis sesuai dengan


gejala yang ada pada asma bronchial intermitten serangan ringan.

Berdasarkan Anamnesis
 Pasien mengalami sesak napas yang disertai mengi.
 Sebelumnya pasien sudah pernah mengalami sesak sebelumnya, dalam
setahun pasien mengalami 2 kali serangan.
 Sesak timbul ketika pasien memakan makanan ringan.
 Saat sesak pasien masih bisa berbicara biasa dalam bentuk kalimat.
 Berdasarkan riwayat keluarga pasien, ibu pasien juga memiliki riwayat asma.
 Ayah pasien juga merokok dan juga sering berada didekat pasien saat merokok.

Berdasarkan Pemeriksaan Fisik


Didapatkan adanya retraksi subcostal (+) dan pada auskultasi terdapat bunyi
pernapasan tambahan wheezing +/+ pada akhir ekspirasi.
DERAJAT ASMA DINILAI BERDASARKAN
KEKERAPAN SERANGAN

Derajat asma Uraian kekerapan gejala asma

Intermitten Episode gejala asma <6x/tahun atau jarak


antar serangan ≥6 minggu

Persisten ringan Episode gejala asma >1x/bulan, <1x/minggu

Persisten sedang Episode gejala asma >1x/minggu, namun


tidak setiap hari

Persisten berat Episode gejala asma terjadi hampir setiap hari


PENILAIAN DERAJAT
SERANGAN ASMA
PENATALAKSANAAN SERANGAN ASMA RINGAN
1. Pada kasus ini pasien menggunakan alur penatalakasanaan serangan
asma ringan, pasien juga diberikan oksigen intermitten 1-2 liter permenit.
2. Pasien juga diberikan pemasangan Intravein fluid drips sebagai terapi
cairan untuk menghindari atau mencegah terjadinya dehidrasi. Selain itu
pemasangan IVFD juga berfungsi sebagai mediator pengantar obat
secara intravena yang akan diberikan.
3. Pasien juga diberikan terapi injeksi golongan kortikosteroid yaitu
Dexamethasone dengan dosis 0,1 – 0,2 mg/kgBB/kali
4. Pasien juga diberikan nebulizer B2 agonist. Dimana pemberian nebulizer
dilakukan 3 kali sehari.
5. Pemberian puyer batuk untuk mengatasi batuk pasien, obat puyer batuk
yang diberikan pada pasien yaitu : Ambroxol dengan dosis 0,5 – 1
mg/kgBB/hari, salbutamol dengan dosis 0,1 – 0,3 mg/kgBB/hari, dimana
diberikan puyer batuk setiap 8 jam.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai