PERTUSIS
Oleh : Siti Hajar 2008730120
pembimbing : dr. Ommy, Sp. A
Identitas Pasien
Nama Pasien
: An. K
Usia
: 2 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
: Tn. M
Agama
: Islam
Alamat
: 02-01-2014
ALLOANAMNESIS
Keluhan Utama :
Batuk sejak 2 minggu SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang:
Batuk sejak 2 minggu SMRS, Batuk
disertai dahak berwarna hijau. Pada akhir
serangan batuk OS menarik napas dengan
cepat dan dalam sehingga terdengar bunyi
melengking dan diakhiri dengan muntah
kadang-kadang berupa lendir atau makanan.
Riwayat
RiwayatPenyakit
PenyakitDahulu
Dahulu
Belum pernah mengalami keluhan yang sama
Belum pernah mengalami keluhan yang sama
Asma disangkal
Asma disangkal
TB paru disangkal
TB paru disangkal
Riwayat Makan
ASI sampai umur 1 tahun
Sekarang diberi makan nasi, sayur dan lauk pauk
Riwayat Imunisasi
Riwayat Alergi
Obat, makanan, dan cuaca disangkal.
Riwayat Pengobatan
Pasien sudah berobat ke poli dokter spesialis
dan didiagnosis batuk rejan.
Riwayat Psikososial :
Pasien tinggal bersama dengan keluarga besar yang
berjumlah 6 orang yang terdiri dari kakek, nenek, ayah, ibu
dan 1 orang adik ibu pasien yang tinggal dalam 1 rumah.
Jumlah ventilasi di dalam rumah cukup, dan juga terdapat
sinar matahari yang dapat masuk melalui jendela rumah.
Didalam rumah terdapat anggota keluarga yang merokok,
ayah pasien. Ibu pasien mengatakan ada kontak pasien dengan
asap rokok, ketika ayah merokok.
Ibu pasien mengatakan disekitar tempat tinggal ada yang
mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
Antropometri
BB/U x 100%
8/7,6 x 100%
= 105 % gizi baik
TB/U x 100%
68/68 x 100 %
= 100 % gizi baik
BB/TB x 100 %
8/7,8 x 100%
= 102 % gizi normal
Kesan : status gizi baik
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
: tampak sakit sedang
Kesadaran
: composmentis
Tanda Vital
Suhu
: 36,8 0C
Pernapasan : 25 x/m
Nadi
: 110 x/m
Status Generalis
Kepala : normochepal
Mata
: sclera ikterik (-/-), perdarahan
subkonjungtiva (-/-),
mata cekung (-/-)
Hidung : septum deviasi (-/-), secret (-/-)
Mulut : bibir kering (+), faring hiperemis
(-),
stomatitis (), tonsil (T1/T1)
Leher : pembesaran KGB (-), pembesaran
kelenjar tiroid ()
Thorax
Paru : I : simetris, retraksi (-/-)
P : bagian dada tertinggal (-)
P : tidak dilakukan
A : vesikuler (+/+), wheezing (-/-),
ronkhi (+/+)
Jantung : I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordia teraba pada linea
midcalvicularis
P : batas jantung normal
A : bunyi jantung I dan II reguler,
murmur (-), gallop (-)
Tanggal
Parameter
Hasil
02 januari 2014
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
Hemoglobin
Leukosit
Basofil
Eosinofil
Neutrofil batang
Limfosit
Monosit
LED
Trombosit
Hematokrit
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
13, 1 g/dl
64.48 ribu/ul
41 %
357.000 ribu/ul
12.7 g/dl
51.01 ribu/ul
0%
1%
5%
35 %
8%
20 mm
362 ribu/ul
40 %
12.6 g/dl
24.65 ribu/ul
39 %
323 ribu/ul
03 januari 2014
06 januari 2014
Resume
Anak laki-laki usia 2 tahun datang diantar oleh ibu
dengan keluhan Batuk sejak 2 minggu SMRS, dahak
(+), batuk paroksismal (+), whoop (+), diakhiri muntah
(+), dispneu (+), demam (+). Rewel (+), gelisah (+),
nafsu makan menurun.
Pemeriksaan fisik :
Suhu
: 36,8 0C
Pernapasan
: 25 x/m
Nadi
: 110 x/m
Mulut : bibir kering (+)
Paru : auskultasi : ronkhi (+/+)
Abdomen : turgor kembali agak lambat
Laboratorium : Leukosit : 64.48 ribu/ul
Assesment :
Batuk paroksismal
Vomitus
Dispneu
Anoreksia
Dehidrasi
Pemeriksaan penunjang
: Pemeriksaan Rontgen: Foto thorax.
RENCANA TERAPI
Infus RL 12 tpm
Alco plus dmp 3 x 1
Puyer batuk
Luminal 12,5 mg
Codein HCl 2,5 mg
M. F. Pulv. dtd.no. XV
S.3.dd.1.pulvis
Parasetamol syrup 1 x 1
Cefixime syrup 2 x 1/2
Ceftazidime 2 x 500 mg
Elkana syrup 1 x 1
Kalmetason 3 x 0,3 cc
Follow UP
Tanggal 04-01-2014
S: Batuk (+), muntah (+), nafsu makan , masih
mau minum, demam (-), rewel (+)
O: Suhu:36,8 C, HR:100 x/mnt, RR: 28 x/mnt,
Ronkhi (+/+), turgor kulit kembali agak
lambat, bibir kering (+)
A: Pertusis dengan dehidrasi ringan-sedang
P : Terapi lanjutkan
Tanggal 05-01-2014
S: Batuk (+), muntah (-), nafsu makan , minum baik, demam (-),
rewel (-)
O: Suhu:36,7 C, HR:100 x/mnt, RR: 26 x/mnt, Ronkhi (+/+),
A: Pertusis dengan dehidrasi ringan-sedang
P : Terapi lanjutkan
Tanggal 06-01-2014
S: Batuk (-), muntah (-), nafsu makan baik, demam (-), rewel (-)
O: Suhu: 36,6 C, HR:100 x/mnt, RR: 25 x/mnt, Ronkhi (+/+)
A: Pertusis dengan dehidrasi ringan-sedang
P : Terapi lanjutkan
Pulang
Tinjauan Pustaka
PERTUSIS
DEFINISI
Epidemiologi
Attack rate 80-100% pada penduduk yang rentan.
Di seluruh dunia ada 60 juta kasus pertusis setahun
dengan > setengah juta meninggal.
Selama masa pra-vaksin tahun 1922-1948, pertusis
adalah penyebab utama kematian dari penyakit menular
pada anak < 14 tahun di Amerika Serikat.
Dilaporkan juga bahwa 50 % adalah bayi < 1 tahun, 75
% adalah anak kurang dari 5 tahun
ETIOLOGI
Bordetella
pertussis
Bordetella
bronchiseptica
Patogenesis
Ditularkan
Gambaran klinik
Masa
penyembuhan /konvalesen
(1-2 minggu sp bulan)
Batuk
menghilang
Secara bertahap
Bayi
kecil
Apnu
Sianosis
Kejang
Lama
Diagnosis
Gejala klinis (batuk) yang khas, kontak (+)
Leukositosis dg imfositosis
Biakan sekret nasofarings (stadium kataralis & awal
stadium paroksismal)
Tes Serologi
Rontgen Thorak
Diagnosa Banding
Bordetella parapertusi
Bordetella Bronchoseptica
Infeksi oleh klamidia
Pengobatan
Antimikroba
Pilihan utama Eritromisin 40-50
mg/kgBB/hari oral , 4 dosis (maksimal 2
gram), 14 hari
Suportif: cairan, oksigen, nutrisi
Pencegahan
Imunisasi
DPT
Dasar 3- 4-5 bulan
Ulangan18-24 bulan dan 5 tahun (saat masuk
sekolah sudah mendapat DPT 5x)
0,5 ml subkutan dalam atau intramuskular
Prognosis
Tergantung
lebih baik