PEMBIMBING :
Dr. ENDAH TJIPTANINGSIH, Sp.A.
LANDASAN TEORI
DEFINISI
Tuberkulosis adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh kuman
TB (Mycobacterium Tuberculosis).
Sebagian besar kuman TB menyerang
paru, tetapi dapat juga mengenai organ
tubuh lainnya disebut TB extra pulmo
seperti . otak, ginjal, saluran
pencernaan, tulang dan kelenjar getah
bening.
EPIDEMIOLOGI
Indonesia pada tahun 2010 menempati
peringkat ke 3 negara dengan insidensi TB
tertinggi di dunia sebanyak 0,35-0,52 juta
setelah India (1,6-2,4 juta) dan Cina (1,1-1,5
juta), (WHO, 2010).6
KLASIFIKASI
TB paru PRIMER
adalah: peradangan paru yang
disebabkan oleh basil tuberkulosis pada
tubuh penderita yang belum pernah
mempunyai kekebalan spesifik tehadap
basil tersebut.
1.
EKSOGEN :
Infeksi ulang pada
tubuh yang pernah
menderita tuberkulosis
ENDOGEN :
infeksi berasal dari basil
yang sudah berada
dalam tubuh,
merupakan proses lama
yang pada mulanya
tenang dan oleh suatu
keadaan menjadi aktif
kembali.
KLASIFIKASI SESUAI
ORGAN TUBUH YG
TERKENA
1)
2)
KLASIFIKASI
BERDASARKAN TINGKAT
KEPARAHAN
1.
TB paru
BTA
(
)
foto
thorax
(
+
)
BERAT
Bila gambaran fto
thorax menunjukan
kerusakan paru yg
luas dan atau
keadaan pasien
buruk.
RINGAN
2. TB EXTRA PARU
RINGAN : TB KELENJAR
LIMFE, PLEURITIS
EKSUDATIV UNILATERAL,
TULANG DAN SENDI
ETIOLOGI
Ada 2 macam mycobacteria yang
menyebabkan penyakit tuberculosis
yaitu :
1. Tipe human >> Mycobacterium
Tuberculosa (berada dalam bercak
ludah dan droplet )
2. Tipe bovin >> Mycobacterium bovis
(berada dalam susu sapi)
CARA PENULARAN...
SEBAGAI SUMBER PENULARAN:
PENDERITA TB PARU DENGAN BTA (+) PADA
SPUTUMNYA
WAKTU BATUK DAN BERSIN
PASIEN MENYEBARKAN BAKTERI KE UDARA DALAM
BENTUK DROPLET NUKLEI (PERCIKAN DAHAK)
PENULARAN TERJADI DLM RUANGAN YG KURANG
VENTILASINYA.
kuman
Lama kontak
Lingkungan
- ventilasi
- kepadatan
- faktor prilaku
Imunitas tubuh
- HIV
- DM
- malnutrisi
- Imunosupresan
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Kuman M.tb yang terinhalasi sampai ke
alvioli dapat menyebabkan terbentuknya
Fokus primer (ghon focus) di jaringan paru
DIAGNOSIS
TB PARU
GEJALA KLINIS...
TANPA KELUHAN
Terutama pada kasus ringan dan dini
Diketahui secara kebetulan
Pemeriksaan radiologi : rutin dan
check up
KALAU SUDAH ADA KELUHAN
keluhan umum
Keluhan lokal
KELUHAN UMUM
(SISTEMIK)
Berat badan turun tanpa sebab yg jelas
Anoreksia ( nafsu makan tidak ada)
Demam lama / berulang tanpa sebab yg
jelas disertai keringat malam
Pembesaran kelenjar limfe superfisialis yg
tidak sakit, multiple, paling sering dileher ,
axilla dan inguinal.
Diare persisten yg tdk sembuh dgn
pengobatana diare
Benjolan / massa di abdomen
Tanda tanda cairan diabdomen (acites )
KELUHAN LOKAL
(RESPIRATORIK)
Batuk lebih dari 3 minggu
Batuk darah = hemoptysis
Nyeri dada
Sesak nafas
- Efusi pleura
- pneumothorax
2.
3.
4.
5.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
- bisa baik
- kelihatan sakit sedang
- jelek pada kasus lanjut
demam terutama pada sore hari (subfebril)
Nadi relatif cepat dibanding dengan kenaikan suhu
Nafas cepat : - pada yg lanjut (luas)
- komplikasi : Efusi pleura
Pneumothorax
Adanya rhonki basah halus (krepitasi).
Tanda-tanda konsolidasi (pemadatan) jaringan paru :
- redup
-fremitus meningkat
- suara nafas bronkial
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Lanjutan
Pemeriksaan Sitologi
Spesimen untuk
pemeriksaan sitologi diambil
dengan menggunakan
biopsi aspirasi kelenjar
limfe.
gambaran sitologi bercak
gelap dengan materi
eusinofilik dapat digunakan
sebagai tambahan
karakteristik tuberkulosis
positif selain gambaran
epiteloid dan Langhans
giant cell.
SPUTUM
Membuktikan adanya Mikobakterium
Tuberkulosis dalam sputum sangat
penting artinya untuk ;
Diagnosa
Menilai hasil pengobatan.
PEMERIKSAAN SPUTUM
Pewarnaan langsung
Kultur (pembiakan) butuh waktu
antara 4 8 minggu
LANJUTAN ...
1.
a.
b.
2.
a.
b.
c.
d.
Lanjutan
Pemeriksaan Radiologis
Foto toraks didapatkan
adanya :
Pembesaran kelenjar
hilus atau
paratrakeal dengan /
tanpa infiltrat
Konsolidasi
segmental/lobar
Kalsifikasi
Atelektasis
Kavitas
Efusi pleura
Lanjutan
dengan edema
adanya manifestasi
inflamasi pada lapisan
jaringan lunak yang
dermal dan subkutan
membedakannya
mengarahkan pada
dengan kelenjar
limfadenitis TB.
metastatik
SISTEM SKORING
GEJALA
Kontak TB
0
Tidak jelas
1
-
2
BTA (-)
3
BTA (+)
Tes Tuberkulin
Positif
BB
BB/TB <90%
Gizi buruk
BB/TB
Panas
Batuk
2 minggu
-
Pembesaran kelenjar
3 mg
1 kel
1 cm tdk nyeri
Tulang / Sendi
Foto thorax
Bengkak
Normal / kelainan Sugestif
tdk jelas
TOTAL
< 70 %
-
SKOR
LYMPHADENITIS TUBERCULOSA
Tuberkulosis lymphonodi superficial atau yang
sering
disebut
sebagai
scropuloderma,
merupakan
bentuk
tuberculosis
ekstra
pulmonal yang paling sering pada anak.
Secara histories scopuloderma biasanya
disebabkan karena minum susu yang tidak
dipasteurisasi yang mengandung M.bovis.
Kebanyakan kasus sekarang terjadi dalam 6
9 bulan infeksi awal oleh M.tuberculosis
walaupun beberapa kasus tampak bertahun
tahun kemudian.
Pembengkakan
kelenjar limfe
dapat terjadi
secara unilateral
atau bilateral,
tunggal maupun
multipel, dimana
benjolan ini
biasanya tidak
nyeri dan
berkembang
secara lambat
dalam hitungan
minggu sampai
bulan, dan paling
sering berlokasi di
regio servikalis
LANJUTAN
Meskipun regio
servilkalis sering
terkena, lokasi lain
juga sering
dilaporkan.
Tuberkulosis pada
nodus limfe
aksilaris, inguinalis,
mesentrik,
mediastinal, dan
intramamaris telah
dilaporkan.
LANJUTAN
Menurut Jones dan Campbell (1962) dalam
Mohapatra (2004) limfadenopati tuberkulosis
perifer dapat diklasifikasikan ke dalam lima
stadium yaitu:
Stadium 1, pembesaran kelenjar yang berbatas
tegas, mobile dan diskret.
Stadium 2, pembesaran kelenjar yang kenyal
serta terfiksasi ke jaringan sekitar oleh karena
adanya periadenitis.
Stadium 3, perlunakan di bagian tengah kelenjar
(central softening) akibat pembentukan abses.
Stadium 4, pembentukan collar-stud abscess.
Stadium 5, pembentukan traktus sinus.
PERITONITIS TB
Tuberkulosis peritonitis merupakan
suatu peradangan pada peritoneum
parietal
atau
viseral
yang
disebabkan
oleh
kuman
Mycobacterium tuberculosis, dan
terlihat pada penyakit ini sering
mengenai seluruh peritoneum, alatalat
sistem
gastrointestinial,
mesenterium, dan organ genitalia
interna, penyakit ini jarang berdiri
sendiri dan biasanya merupakan
1.
Melalui penyebaran
hematogen terutama dari paru-paru
2.
Melalui dinding usus yang
terinfeksi
3.
Dari kelenjar limfe
mesenterium
4.
Melalui tuba fallopi yang
terinfeksi
GEJALA KLINIS
1.
Bentuk eksudatif
Bentuk ini dikenal juga sebagai bentuk yang basah
atau bentuk asites yang banyak, gejala menonjol
ialah perut membesar dan berisi cairan (asites).
2.
Bentuk adhesive
adanya perlengketan dinding usus dan peritoneum
parintel kemudian timbul proses necrosis. Bentuk ini
sering menimbulkan keadaan ileus obstruksi .
Tuberkel-tuberkel biasanya lebih besar.
3.
Bentuk campuran
Bentuk ini kadang-kaadang disebut juga kista,
pembengkakan kista terjadi melalui proses eksudasi
bersama-sama dengan adhesi sehingga terbentuk
cairan dalam kantong-kantong perlengketan tersebut
PENATALAKSANAAN
PENGOBATAN
MEDIKAMENTOSA
Bila seseorang telah didiagnosa
sebagai TB paru, pengobatan
tergantung
kepada:
Hasil pemeriksaan BTA
Luasnya penyakit
Riwayat pengobatan sebelumnya
WHO merekomendasikan
4 kategori pengobatan
KATEGORI I
Kasus baru TB paru BTA (+)
Kasus baruTB paru BTA (-)
Kasus baruTB ektra paru
FASE INTENSIF
2HRZE
KATEGORI 2
TB paru BTA (+) dengan riwayat pengobatan
Sebelumnya :
Kambuh
Kegagalanpengobatan
Pengobatan tidak selesai
FASE INTENSIF
2HRZES
FASE LANJUTAN
5 H3R3E3
5 HRE
Kategori 3 (2HRZ/4H3R3)
Obat ini diberikan untuk:
1) Penderita baru BTA positif dan rontgen
positif sakit ringan
2) Penderita ekstra paru ringan, yaitu TBC
kelenjar limfe (limfadenitis), pleuritis
eksudativa unilateral, TBC kulit, TBC tulang
(kecuali tulang belakang), sendi dan kelenjar
adrenal.
Kemasan OAT
Obat tunggal, Obat disajikan
secara terpisah, masing-masing
INH, Rifampisin,Pirazinamid dan
Etambutol.
Obat kombinasi dosis tetap
(Fixed Dose Combination FDC)
Kombinasi dosis tetap ini terdiri
dari 3 atau 4 obat dalam satu
tablet
7 Kg
1 tablet 3FDC
8 9 kg
10 14 kg
2 tablet 3FDC
15 19 kg
3 tablet 3FDC
20 24 kg
4 tablet 3FDC
25 29 kg
5 tablet 3FDC
TAHAP LANJUTAN
TIAP HARI SELAMA 4
BULAN
7 Kg
1 tablet 2FDC
8 9 kg
10 14 kg
2 tablet 2FDC
15 19 kg
3 tablet 2FDC
20 24 kg
4 tablet 2FDC
25 29 kg
5 tablet 2FDC
PENJELASAN TERHADAP
PENDERITA DAN KELUARGANYA
Apanya yang sakit
Penyebabnya
Penularannya
Rencana pengobatan
Lamanya pengobatan
Cara makan obat
Kemungkinan efek samping obat
Melaporkan kepada dokter / petugas jika
mengalami efek samping yang tidak bisa
ditolerir
Jangan sekali-kali menghentikan
pengobatan sebelum disuruh dokter
PENCEGAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
KOMPLIKASI
ANEMIA
GIZI KURANG
LIMFADENITIS TB
PERITONITIS TB
PROGNOSA
Dipengaruhi oleh banyak faktor seperti
umur anak , lamanya mendapat infeksi,
keadaan gizi, adanya infeksi lain seperti
diare yang berulang dll.
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
NAMA : An. Ridho Effendi
UMUR : 3 tahun 7 bulan
ALAMAT : JL. S.parman Gg. Pelita 1 no 20
NAMA AYAH : Samat Effendi UMUR : 40 THN
Pekerjaan : swasta
NAMA IBU : Neneng Rusmiati UMUR : 37 pekerjaan :
swasta
NO. REG. : 512062
TGL MRS : 25 AGUSTUS 2014
TGL KELUAR : An. Masih dirawat
Subyektif
Keluhan utama : Batuk
Anamnesis :
Batuk kurang lebih 2 minggu yang lalu berdahak warna
putih dahak sulit dikeluarkan.
Pilek kurang lebih 1 mingguan
Panas naik turun kurang lebih 1 mingguan
Muntah 2-3 x sehari isinya makanan
Mual
Keringat dingin pada malam hari
Tidak kejang
Nafsu makan berkurang , minum seperti biasa , cukup.
BAB biasa, tidak mencret warna kuning
BAK lancar tidak ada keluhan
Selama 2 bulan berat badan anak menurun, sebelum
sakit BB nya 17 kg, sekarang 12 kg.
Obyektiv
Keadaan Umum
: lemah
Kesadaran : Apatis
Berat badan : 12 kg
Panjang badan : 99 cm
Lingkar Kepala : 48 cm (normal)
Lingkar lengan atas : 10 cm
Status gizi
: BBI = 17
BB/BBI x 100% = 72 % (Moderate Malnutrition)
VITAL SIGN :
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Nadi : 168 x / menit
RR : 64 x/ menit
Suhu
: 38,2 C
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala : a/i/c/d : -/-/-/PCH (-)
Leher : Pembesaran KGB (+) di coli sinistra 3 x 4 cm
Dada
: asimetris retraksi dada : (-)
Jantung : s1 s2 tunggal , murmur (-)
Paru-paru : vesikuler / vesikuler +/+ , Rh +/+, wh -/Abdomen : distended, meteorismus (+), BU menurun ,
hepar lien tak teraba
Genetalia : laki-laki , dbn
Ekstremitas : akral hangat, oedema (-), CRT < 2 dtk
Status Neurologis : DBN , kaku kuduk (-)
Assessment
Diagnosis : Rhinofaringitis + Lymphadenitis + TB paru
Planning
HASIL
NILAI NORMAL
Hemoglobin
6,8
L: 13-18 P : 12-16g/dl
Lekosit
6800
4000-11000 /cmm
PCV (Hematokrit)
26
L:40-50 P: 35-47%
Trombosit
357.000
Alkalifosfatase
90
60-170 U/I
Bilirubin direc
0,15
Bilirubin total
0,38
SGOT
23
<31 U/I
SGPT
15
<31 U/I
BUN
22,9
10 -20 mg/dl
creatinin
1,1
0,5-1,7 mg /dl
Paratyphi A
negatif
negatif
Paratyphi B
negatif
negatif
Typhi H
1/80
negatif
Typhi O
negatif
negatif
DARAH LENGKAP
WIDAL
26 -8-2014
S
27 -8- 2014
28-8-2014
Muntah sehabis makan 2x, perut Muntah tiap x habis makan, perut Muntah ( - ), perut sakit ( -) , panas +
sakit, panas +, keringat dingin malam sakit (-), panas + naik turun tadi naik turun tadi mlm 39C , keringat
+, batuk + dahak sulit dikeluarkan, malam
paling
tinggi
39,
pilek +, ma/mi sedikit, BAB/BAK keringat dingin mlm hr +, Bapil +, mak/min masih sedikit, BAB/BAK
dbn
ma/mi
menurun
hanya
KU : lemah, Kes : CM
KU : lemah, Kes : CM
KU : lemah, Kes : CM
BB : 12 kg
Suhu : 38,3C
Suhu : 36,2C
Suhu : 37C
RR : 53
RR : 52
RR : 53 x/mnt
TD : 100/60
TD : 100/60
TD : 100/60
HR : 140 x /mnt
HR : 130 x /mnt
HR : 120 x/mnt
a/i/c/d : -/-/-/-
a/i/c/d : -/-/-/-
a/i/c/d : -/-/-/-
pembesaran KGB: + di coli sinistra 3x4 cm , nyeri tekan (-), PCH (-),
+, hepar lien tdk trba, Genetalia : dbn Ext : akral hangat, Oedema (-) CRT < Genetalia : dbn
Ext : akral hangat, oedema ( - ), CRT 2dtk
2 dtk
< 2dtk
Limfadenitis TB
PEMERIKSAAN
+ limfadenitis +
+ TB paru +
TB paru
anemia
HASIL
NILAI NORMAL
Diff.count
-/-/4/50/22/24
0-2/0-1/1-3/45-70/35-50/0-2%
Hemoglobin
5,9
L: 13-18 P : 12-16g/dl
cc/
24 1000
cc/
24 900cc/ 24 jam,
Lekosit
5.160
4000-11000 /cmm
jam,
jam,
-Inj.Ceftriaxone
PVC
23
L:40-50 P: 35-47%
-Inj.
-Inj.Ceftriaxone
2x600 iv
Trombosit
294.000
Albumin
Neg
Neg
Bilirubin
Neg
Neg
Ephitel
3-5
0-1
Eritrosit
0-1
0-1
Kristal
Neg
Neg
Lain-lain
Neg
Neg
100cc
Lekosit
2-4
0-1
Pre Lasix 12 mg
Reduksi
Neg
Neg
Silinder
Neg
Neg
Urobilin
Neg
Neg
Ceftriaxone 2 x 2 x600 iv
-OAT 1 x 2 tab
600 iv
-Oralit
- inf. Sanmol 3
-Oralit
k/p
x 125 iv k/p
-Transfusi PRC
iv
URINE RUTIN
Sedimen
Neg
Neg
Bilirubin
Neg
Neg
Ephitel
4-6
0-1
Eritrosit
1-2
0-1
Kristal
Neg
Neg
Lain-lain
Neg
Neg
Lekosit
1-3
0-1
Reduksi
Neg
Neg
Silinder
Neg
Neg
Urobilin
Neg
Neg
Sedimen
HASIL
NILAI NORMAL
-/-/8/64/25/3
0-2/0-1/1-3/45-70/35-50/0-
2%
Hemoglobin
9,4
L: 13-18 P : 12-16g/dl
Lekosit
6.510
4000-11000 /cmm
PVC
33
L:40-50 P: 35-47%
Trombosit
282.000
29-8-2014
S
30-8-2014
1-9-2014
Panas + naik turun , muntah + saat batuk, Panas( - ), perut sakit( -), muntah 2 x, bapil Panas (-), perut sakit (-), muntah (-),
bapil +, perut sakit - , ma/mi sedikit, (-), ma/mi sedikit, BAB/BAK dbn, sesak - .
sedikit,
Suhu : 37,4C
Suhu : 36,6C
Suhu : 37C
RR : 45 x /mnt
RR : 60 x /mnt
RR : 52x /mnt
TD : 100/60
TD : 100/60
TD : 100/60
HR : 110 x /mnt
HR : 120 x /mnt
HR : 120 x /mnt
a/i/c/d : -/-/-/-
a/i/c/d : -/-/-/-
a/i/c/d : +/-/-/-
BAK/BAB
dbn,
keringat
pembesaran KGB + di coli sinistra, nyeri pembesaran KGB + di coli sinistra, nyeri pembesaran KGB + di coli sinistra,
tekan (-), PCH (-),
Dada : asimetris, retraksi (+) sub costa Dada : asimetris, retraksi (+) sub costa dan Dada : asimetris, retraksi (+) sub costa
dan ictus cordis tampak di ICS4
Pulmo : wh (+/+),Rh(+/+)
Pulmo : wh (+/+),Rh(+/+)
Pulmo : wh (+/+),Rh(+/+)
Abdomen : distended, BU +,meteo (+), Abdomen : distended, BU +,meteo (+), Abdomen : distended, BU +,meteo (+),
Genetalia : dbn
Genetalia : dbn
Genetalia : dbn
Ext : akral hangat, Oedema (-), CRT < Ext : akral hangat, Oedema (-), CRT < 2dtk
2dtk
2dtk
paru + anemia
+ anemia
paru + peritonitis TB
-Inf. KAEN 3B 1100cc/ -Inf. D5 S 1000cc/ 24 -Inf. D5 S 750cc/ 24
24 jam,
jam,
jam,
-Inj.Ceftriaxone 2x600 iv
-Inj.Ceftriaxone 2x600 iv
-OAT 1 x 2 tab
jam
-Inj.Ceftriaxone 2x600
k/p
k/p
iv
- curvit 2 x cth I
2-9-2014
3-9-2014
4-9-2014
Panas + naik turun , muntah - , bapil + tp Panas( + ) naik turun , pusing + , perut Panas (-), perut sakit (+), pusing (+),
berkurang, dahak sudah bias dikeluarkan, sakit( -), , bapil (+) batuk sering dahak wrn bapil + batuk sering, ma/min banyak,
perut sakit - , ma/mi banyak, BAK/BAB putih, ma/mi banyak, BAB/BAK dbn, sesak - BAK/BAB dbn, keringat dingin di
dbn, sesak +.
Suhu : 36C
Suhu : 36C
BB : 13 kg
RR : 48 x /mnt
RR : 60 x /mnt
Suhu : 36C
TD : 100/70
TD : 100/60
RR : 62 x /mnt
HR : 110 x /mnt
HR : 100 x /mnt
TD : 100/60
a/i/c/d : -/-/-/-
a/i/c/d : +/-/-/+
HR : 120 x /mnt
pembesaran KGB + di coli sinistra, nyeri pembesaran KGB + di coli sinistra, nyeri a/i/c/d : +/-/-/tekan (-), PCH (-),
Dada : asimetris, retraksi (+) sub costa Dada : asimetris, retraksi (+) supra clavicula tmbah membesar 4 x 7 cm + coli dextra
dan ictus cordis tampak di ICS4
dan sub costa, dan ictus cordis tampak di 1x2 cm, nyeri tekan (-), PCH (-),
ICS4
Pulmo : wh (+/+),Rh(+/+)
Ext : akral hangat, Oedema (-), CRT < (+) hepar teraba 1cm Genetalia : dbn
2dtk
peritonitis TB
+ peritonitis TB
-Inj.Ceftriaxone 2x600 iv
-Inj.Ceftriaxone 2x600 iv
-Inj.Ceftriaxone 2x600 iv
-OAT 1 x 2 tab
-OAT 1 x 2 tab
-OAT 1 x 2 tab
- streptomycin 1 x 500mg
k/p
k/p
IM
- prednisone 3 x 4 mg po
IM
- prednisone 3 x 4 mg po
- prednisone 3 x 4 mg po
k/p
-Nebul k/p
HASIL
NILAI NORMAL
Diff.count
2/-/8/59/24/7
0-2/0-1/1-3/45-70/35-50/0-2%
Hemoglobin
10,1
L: 13-18 P : 12-16g/dl
Lekosit
5.760
4000-11000 /cmm
PVC
34
L:40-50 P: 35-47%
Trombosit
412.000
HIV test
5-9-2014
S
6-9-2014
8-9-2014
batuk Panas( - ) , pusing - , perut sakit( -), batuk Panas (-), perut sakit (+), pusing (+),
berkurang, , perut sakit - , keringat sering dahak wrn putih, pilek -, ma/mi bapil + batuk sering, ma/min banyak,
Suhu : 35,8C
Suhu : 36,2C
BB : 13 kg
RR : 64 x /mnt
RR : 60 x /mnt
Suhu : 36C
TD : 100/70
TD : 100/60
RR : 62 x /mnt
HR : 110 x /mnt
HR : 104 x /mnt
TD : 100/60
a/i/c/d : +/-/-/-
a/i/c/d : +/-/-/-
HR : 120 x /mnt
pembesaran KGB + di coli sinistra pembesaran KGB + di coli sinistra tmbah a/i/c/d : +/-/-/tmbah membesar 4 x 7 cm + coli dextra membesar 4 x 7 cm + coli dextra 1x2 cm, pembesaran KGB( +) di coli sinistra
1x2 cm, nyeri tekan (-), PCH (-),
Dada : asimetris, retraksi (+) sub costa Dada : asimetris, retraksi (+) supra clavicula 1x2 cm, nyeri tekan (-), PCH (-),
dan ictus cordis tampak di ICS4
dan sub costa, dan ictus cordis tampak di Dada : asimetris, retraksi (+) sub costa
ICS4
Pulmo : wh (+/+),Rh(+/+)
Pulmo : wh (+/+),Rh(+/+)
Ext : akral hangat, Oedema (-), CRT < acites (-) hepar teraba 1cm Genetalia : dbn
2dtk
2dtk
S. neuro: kaku kuduk (-)
paru + peritonitis TB
paru + peritonitis TB
-Inj.Ceftriaxone stop
iv
-OAT 1 x 2 tab
-OAT 1 x 2 tab
-OAT 1 x 2 tab
streptomycin
500mg IM
streptomycin
500mg IM
po
- prednisone 3 x 4 mg - prednisone 3 x 4 mg po
po
-zamel 1 x cth
-zamel 1 x cth
-zamel 1 x cth
PEMBAHASAN KASUS
Pasien anak laki-laki usia 4 tahun datang ke RS dengan keluhan :
Batuk kurang lebih 2 minggu yang lalu berdahak warna putih
dahak sulit dikeluarkan.
Pilek kurang lebih 1 mingguan
Panas naik turun kurang lebih 1 mingguan
Muntah 2-3 x sehari isinya makanan
Mual
Keringat dingin pada malam hari
Tidak kejang
Nafsu makan berkurang , minum seperti biasa , cukup.
BAB biasa, tidak mencret warna kuning
BAK lancar tidak ada keluhan
Selama 2 bulan berat badan anak menurun, sebelum sakit BB
nya 17 kg, sekarang 12 kg.
Pemeriksaan fisik
pembesaran KGB + di coli sinistra tmbah membesar 4 x 7 cm +
coli dextra 1x2 cm, nyeri tekan (-), PCH (+),
Dada : asimetris, retraksi (+) supra clavicula dan sub costa, dan
ictus cordis tampak di ICS4
Pulmo : wh (+/+),Rh(+/+)
Abdomen : distended, BU +,meteo (+), acites (+) hepar teraba
1cm
Skor TB 8
SKOR
Kontak TB
Tidak jelas
BTA (-)
BTA (+)
Tes Tuberkulin
Positif
BB
BB/TB <90%
Gizi buruk
BB/TB
< 70 %
Panas
Batuk
2 minggu
< 3 mg
Pembesaran kelenjar
3 mg
1 kel
1
1
1 cm tdk nyeri
Tulang / Sendi
Foto thorax
Normal
kelainan
Bengkak
/ Sugestif
tdk
jelas
TOTAL
STRATEGI DOTS
DOTS = Directly observed
treatment short course.
Prinsipnya: Menjamin seluruh
dosis obat yang telah
direncanakan dimakan oleh
penderita .
Idealnya : Setiap dosis obat
dimakan oleh penderita di depan
petugas
TERIMA KASIH