Plasmodium spp.

Departemen Parasitologi

Fakultas Kedokteran USU

Dr. Endang Haryanti Gani, DTM&H, Sp.ParK

PLASMODIUM

1.
2.
3.
4.

Ada 4 species yang dapat

menyebabkan malaria :
Plasmodium vivax
Plasmodium falciparum
Plasmodium malariae
Plasmodium ovale

Siklus Hidup
1. Asexual : terjadi di dalam tubuh
manusia (hospes perantara).
Disebut juga: Human phase atau
endogenous phase, berkembang
biak secara schizogoni.
2. Sexual : terjadi dalam tubuh
nyamuk Anopheles betina.
Berkembang biak secara sporogoni.

Life cycle :

Masa inkubasi intrinsik :

Plasmodium falciparum : 5 7 hari

Plasmodium vivax
: 6 8 hari
Plasmodium ovale
: 9 hari
Plasmodium malariae : 13-16 hari

Masa Inkubasi
Ekstrinsik:

P. falciparum
P. vivax
P. malariae
P. ovale

: 10-12 hari
: 7 14 hari
: 14 hari
: 15 hari

Suhu makin tinggi masa

inkubasi ekstrinsik makin
pendek.

Cara Penularan
Gigitan Anopheles betina yg pd kel.
ludahnya tdpt sporozoit Plasmodium.
Melalui transfusi darah yang
mengandung parasit malaria, jarum
suntik IV/alat bedah yg
terkontaminasi.
Transplasental dari ibu yang
terinfeksi ke janin yg dikandungnya.

Gejala Klinis
Demam
Anemia
Splenomegali
@ Pada saat parasit
berada di sel hati tidak
menimbulkan gejala
klinis.

Gejala ini terdiri 3 stadium:

1. Stadium dingin (cold stage)
15 menit s/d 1 jam
2. Stadium demam (Hot stage)
2 4 jam
3. Stadium berkeringat (Sweating
stage)
2-4 jam.

Serangan residif pada

malaria :
1. Short-term relapse
(recrudescence)
2. Long-term relapse (reccurence,
true relapse)

- Clinical incubation period : 14(12-17) hari.

- Parasitaemia max 1 % dari jumlah eritrosit,
sebab P.vivax hanya pada eritrosit muda
(retikulosit)
- Serangan demam terjadi setiap 48 jam atau
setiap hari ke 3 ; maka disebut malaria
tertiana.

Morfologi
Schizogoni pre
eritrositer, 8 hari.
Semua stadium

asexual pd darah
tepi.
Eritrosit mambesar
Bintik schuffner
nyata membentuk

cincin menempati
1/3 diameter eritrosit.

Mempunyai 1
kromatin dot.
Sitoplasma melebar,
tidak teratur, padat
berbentuk
pseudopodia
(amoeboid form)
Schizont : 12-24
merozoit
Hipnozoit (+)

Plasmodium vivax

- Clinical incubation period : 11 (9-14)

hari
- Parasitaemia : ( 2 juta/mm darah)
sebab P.falciparum dapat
menghinggapi setiap eritrosit tanpa
memilih umur eritrosit.
- Sporulasi : selang 24 -48 jam

Morfologi
Schizogoni pre
eritrositer: 6 hari
Hipnozoit : (-)
Pada pem. Drh tepi
hy btk trophozoit
dan gametosit.
Schizont : jarang
Pembesaran
eritrosit (-)

Siklus eritrositer : 6
bln s/d 1 tahun
Multiple infection
Double chromatin
dots
Bentuk accole
Gametosit :
berbentuk pisang
(crescent, sauge
shaped)

Sediaan darah Plasmodium

falciparum

DIAGNOSIS MALARIA
1. Diagnosis klinis
2. Diagnosis parasitologis :
-pembuatan SD tebal dan tipis.
3. Serologis : Ag/Ab detection assay
- HRP-2
- LDH
3. Molecular biological techniques : PCR

Parameter Malaria
Annual Parasite Incidence (API)
API = Kasus malaria yg dikonfirmasikan dlm 1 thn x 1000
Jlh penduduk daerah tersebut

Annual Blood Examination Rate (ABER)

ABER = Jlh sediaan darah diperiksa x 100
Penduduk yg diamati

Slide Positivity Rate (SPR)

SPR adalah persentase sediaan darah yg positif.

Pemeriksaan Laboratorium
SD tebal, pewarnaan Giemsa
Kepadatan parasit/l =
Jlh P.f.aseksual per 200 leukosit x 8000
200
Contoh :
P.f. ring 1200/200 leukosit
1l darah = 8000/200 x 1200 = 48.000 parasit

SD tipis, pewarnaan Giemsa

Hitung jlh parasit per 1000 eritrosit
Contoh :
P.f. ring 65/1000 eritrosit
1l darah = 5 juta /1.000 x 65 = 325.000/ l
parasit
Dalam 1000 eritrosit ditemukan 65 Pf :
parasitemia = 6,5 %