PENDAHULUAN
dokter
anak
mendeskripsikan
dari
Jerman,
syndrome
dr.
dari
Johan
Schonlein
purpura
ini
b e r h u b u n g a n p u l a d e n g a n n y e r i s e n d i , d a n presipitasi
urinaria pada anak. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh
muridnya, dr. Eduard Henoch, yang menambahkan nyeri perut,
dan gangguan ginjal pada syndrome ini. 8
Pada tahun 1915, dr.Frank, dan dr. William Osler, mengungkap
istilah Anaphylactoid Purpura untuk penyakit ini berdasarkan hasil
pengamatan
bahwa
patogenesis
dari
penyakit
ini,
berhubungan
dengan
Immunoglobulin
A,
dan
sintesis
imun,
yang
mengaktifkan
complement,
yang
di
2.1 Definisi
HenochSchnlein Purpura atau dikenal juga dengan anaphylactoid purpura
atau allergic purpura, atau vascular purpura, adalah suatu penyakit
peradangan
pembuluh
darah
kombinasi
di depositkan
2.2 Epidemiologi
Sindrom dapat terjadi pada setiap umur; lebih sering pada anakanak daripada orang dewasa, dengan kebanyakan kasus terjadi pada
anak berusia 2-8 tahun. Anak laki-laki yang terkena dua kali lebih banyak
daripada anak perempuan.5
Di Amerika sekitar 14 15 kasus dari 100.000 populasi, Inggris
20,4 kasus dari100.000 populasi dan pada tahun 1998 sampai dengan
2003 terdaftar 23 kasus menurut data yang diambil dari Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo.9
Penyakit ini terutama terdapat pada anak umur 2 15 tahun (usia
anak sekolah) dengan puncaknya pada umur 4 7 tahun. Terdapat lebih
banyak pada anak laki laki dibanding anak perempuan (1,5 : 1).8
2.3 Etiologi
Sampai sekarang penyebab ini belum diketahui. Diduga beberapa
faktor memegang peranan, antara lain faktor genetik, infeksi traktus
3
dapat berkembang
setelah
terapi
antireumatik,
Infeksi :
- Mononukleosis
- Infeksi parvovirus B19
- Infeksi Streptokokus grup A
- Infeksi Yersinia
- Sirosis karena Hepatitis-C
- Hepatitis
Infeksi Mikoplasma
- Infeksi Shigella
- Virus Epstein-Barr
- Infeksi Salmonella
- Infeksi viral Varizella-zoster
- Enteritis Campylobacter
Vaksin :
- Tifoid
- Kolera
- Campak
- Demam kuning
Alergen
2.3 Patofisiologi
Dari biopsi lesi pada kulit atau ginjal, diketahui adanya deposit
kompleks imun yang mengandung IgA. Diketahui pula adanya aktivasi
komplemen
jalur
alternatif.
Deposit
kompleks
imun
dan
komplemen
mengakibatkan
aktivasi
mediator
inflamasi
aktivasi
termasuk
(5,8)
atau
disfungsi
endotel. (6,8)
sel
Meningkatnya
faktor
fokal
dari
setempat,glomerulitis
fokal,
sel-sel
dan
dan
yang
matriks
jarang,
mesangial
perubahan
difus.
Imunofluoresens menunjukkan endapan mesangial IgA dan kadangkadang IgG dan komplemen.10
2.4 Manifestasi Klinis
Gejala klinis mula mula berupa ruam makula eritomatosa pada kulit
ekstremitas bawah yang simetris yang berlanjut menjadi palpable purpura
tanpa adanya trombositopenia. Ruam awalnya terbatas pada kulit
maleolus tapi biasanya kemudian akan meluas ke permukaan dorsal kaki,
bokong dan lengan bagian luar. Dalam 12 24 jam makula akan berubah
menjadi lesi purpura yang berwarna merah gelap dan memiliki diameter
0,5 2 cm. Lesi dapat menyatu menjadi plak yang lebih besar yang
menyerupai echimosis yang kemudian dapat mengalami ulserasi.(6,8)
Mulainya penyakit dapat akut, dengan penampakan beberapa
manifestasi
secara
simultan,
manifestasi
berurutan
selama
atau
dengan
masa
penampakan
beberapa
minggu.
berbagai
Berbagai
kombinasi gejala dan tanda dapat terjadi. Malaise dan demam ringan
dijumpai pada 50% penderita.8
nyeri
abdomen
atau
perdarahan
gastrointestinalis.Keluhan
paraparesis,
poliradikuloneuropati
kuadraparesis.
(sindroma
Guillain-Barr)
Dapat
dan
juga
terjadi
mononeuropati
Deposisi IgA
Keterlibatan Gastrointestinal
2.7.1 Anamnesis
Adanya riwayat yang bervariasi dengan setiap pasien, Tanda
dari penyakit ini adalah purpura palpasi, dimana dapat terlihat pada
hampir 100% pasien. HSP cenderung timbul pada lemak dan lengan atas
pada anak usia lebih muda dan pada kaki, ankle, dan kaki bawah untuk
10
anak yang lebih tua dan dewasa. Pasien seringkali tampak dengan
demam ringan dan malaise serta berbagai tambahan gejala yang spesifik.
Purpura dapat menjadi tanda yang jelas. Erupsiseringkali berbarengan
dengan arthralgia atau arthritis, nyeri abdomen, atau pembengkakan
testis. Meskipun dapat tampak lebih awal, penyakit renal seringkali timbul
lebih dari 3 bulan setelah penampakan awal.
Insiden dari keterlibatan ginjal 10-60% telah dilaporkan, dan perluasan
dari kerusakan glomerular paling banyak dibedakan dari morbiditas dan
mortalitas jangka panjang dari HSP. Adanya sabit glomerular dalam biopsi
ginjal berkorelasi dengan prognosis yang buruk. Satu studi dari 57
pasien dewasa dengan HSP menunjukkan bahwa adanya URI,
purpuradibagian atas betis, demam, dan adanya serum marker inflamasi
(erythrocyte sedimentation rate [ESR], C-reactive protein [CRP]; memprediksi
keterlibatan ginjal. Nefritis HSP biasanya tampak sebagai hematuria
makroskopis dan proteinuria yang berakhir berhari-hari atau bermingguminggu. Hal ini dapat diikuti dengan peningkatan kreatinin plasma dan
atau hipertensi, diikuti dengan hematuria mikroskopik, dimana
dapat berakhir berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Gross hematuria dapat timbul bertahun-tahun setelah penyakit yang
awal dari relaps purpura, seringkali diiikuti dengan URI.Dari pasien
dengan keterlibatan ginjal, sama banyaknya dengan 10% dapat timbul
gagal ginjal kronis dan end-stage renal disease. Bagaimanapun,
kurang dari 1% pasien dengan HSP mempunyai prognosis yang buruk.
Timbul berminggu hingga berbulan-bulan pada orang dewasa dan anak-anak.
Dalam studi pediatrik yang lebih besar oleh Allen et al, anak-anak usia lebih
dari 2 tahun mempunyai angka rekurensi lebih dari 50%, sementara yang
lebih
muda
dari
tahun
mempunyai
Perbedaan primer antara anak-anak dan dewasa, menurut satu studi dari
57 pasien dengan HSP, adalah kronisitas dan keparahan erupsi pada
11
dan
gejala
yang
lain
seperti
nyeri
testis
dan
bengkak,
2.7.2.2 Jantung
Tamponade cardial dan infark miokard jarang dilaporkan dengan HSP.
2.7.2.3 Paru
Meskipun
pulmonal
telah
jarang
manifestasi
dilaporkan.
Apabila
dari
HSP,
perdarahan
terjadinya
perdarahan
massa
yang
dapat
diraba,
dimanadapat
mengindikasikan
dan
arthritis
sering,
secara
primer
etiologi
infeksi
dan
untuk
mengeluarkan
diagnosis
perjalanannya.
Pemeriksaan
ini
dilakukan
tiap
hari.
penyakit
dan
resolusinya.
Proteinuria
dan
14
biopsi
kadar
kulit
IgA
dan
yakni
C3
bertujuan
serta
untuk
leukositoclastik
15
perkembangan
penyakit
dan
resolusinya.
dengangagal
ginjal
16
akut
atau
gagal
ginjal
kronis.
HSP, pemeriksaan
kadar
serum
IgA,
seringkali
17
adalah
suportif
dan
simtomatis,
meliputi
30-75
(prednison
100-200
mg
oral)
selang
sehari
dan
18
Nama Obat
Deskripsi
Methyl Prednisolone
menurunkan
inflamasi
dengan
menekan
m i g r a s i l e u k o s i t polimorfonuklear
dan
Interaksi
samping
yang
virus,
terkait
estrogens
methylprednisolone
aspirin;
dapat
menurunkanclearance;
dapat
meningkatkanclearance
steroid-yang
menginduksi
Kehamilan
Peringatan
ulcer
osteonecrosis,
d i s e a s e , hypokalemia,
osteoporosis,
Prednisone (Deltasone)
19
Deskripsi
Dapat
menurunkan
dengan
Dosis
Kontraindikasi
inflamasi
infeksi
viral,penyakit
hepatic,
ulkuspeptikum,
disfungsi
gastrointestinal
Pemberian
dengan
menurunkan
estrogen
dapat
c l e a r a n c e prednisone;
ketika
dapat
meningkat;phenobarbital,
(pertimbangkan
peningkatandosis
edema,
osteonecrosis,
myopathy,
myasthenia
Nama Obat
Deskripsi
untuk
nyeri
Menghambat
Dosis
KontraIndikasi
ringan
gravis,
hingga
r e a k s i inflamasi
supressi
berat.
dan
nyeri
pasien
dengan
asthma,urticaria,
atau
20
kadar
antikoagulan,
c y c l o s p o r i n e , dipyridamole,
lithium,
methotrexate,penicillamine,
simpatomimetik;
Kehamilan
Peringatan
hydantoins,
dapat
inhibitors,
beta
danthiazide
diuretics;
menurunkan
dan
kadar
ACE
blockers,
loop
diuretics,
salicylates
dapat
menurunkan
k e h a m i l a n (penggunaan
kehamilan
dalam
dapatmeningkatkan
trimester
resiko
dari
2.10 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi antara lain perdarahan saluran
cerna, obstruksi, intususepsi, perforasi, gagal ginjal akut dengan
gangguan neurologi. Komplikasi pada saluran cerna, ginjal dan
neurologi pada fase akut dapat menimbulkan kematian, walaupun
hal ini jarang terjadi. 8
2.11 Prognosis
21
BAB III
KESIMPULAN
22
3.1 Kesimpulan
HenochSchnlein Purpura adalah kelainan sistemik yang
penyebabnya tidak diketahuidengan karakteristik terjadinya vaskulitis,
inflamasi pada dinding pembuluh darah kecil dengan infiltrasi leukositik pada
jaringan yang menyebabkan perdarahan dan iskemia. Adanya keterlibatan
kompleks imun Immunoglobulin A memungkinkan proses ini berkaitan dengan proses
alergi.
Namun
mekanisme
kausal
tentang
ini
belum
dapat
DAFTAR PUSTAKA
1. Allen R Nissenson.Current Diagnosis and Treatment:Nephrology and
Hypertension, USA,McGraw and Hill Profesional, 2008
2. Bossart P. Henoch-Schnlein Purpura. eMedicine, 2005. Diakses dari
23
Family
Physician,
1998.
Diakses
dari
24