Anda di halaman 1dari 18

JENIS ULAR YANG TIDAK BERBISA DAN BERBISA TINGGI

Contoh ular yang tidak berbisa:


1) Elaphe radiate

Species : elaphe radiate schlegel, 1837


N.I. : copperhead racer, striped racer, ular trawang, ular lanang sapi (jawa),
ular tikus.
a. ciri-ciri:
 Tubuh bagian dorsal berwarna kekuningan, dengan empat garis
longitudinal berwarna hitam pada bagian tubuh depan.
 Tubuh bagian depan belakang berwarna kuning.
 Tubuh bagian ventral berwarna kuning.
 Terdapat garis hitam dari mata dan melintang pada bagian belakang
kepala.
 Panjangnya ± 2000 mm.
 Pada saat marah atu merasa terancam akan melipat bagian depan
tubuhnya yang memipih seperti huruf S, lalu membuka mulutnya
untuk menyerang.
b. Habitat: darat, lading.
c. Aktivitas: diurnal, siang hari.
d. Tipe gigi: aglypha.
e. Makanan: burung dan tikus.
f. Populasi: sumatera, jawa, Kalimantan.

2) Elaphe flavolineata

Species: elaphe flavolineata schlegel, 1837


N.I. : common racer, ular kopi (jawa), ular puspo brele (jawa)
a. ciri-ciri:
 Tubuh bagian dorsal berwarna coklat atau keabu-abuan dengan
tanda hitam persegi panjang yang belang dengan putih bagian depan
 Terdapat garis hitam longitudinal pada bagian vertebral (tulang
belakang)
 Tubuh bagian belakang berwarna coklat gelap atau hitam
 Tubuh bagian ventral berwarna kuning, coklat atau kehitaman
 Panjangnya ± 2400 mm
 Pada saat marah atau merasa terancam akan melipat bagian depan
tubuhnya yang memipih seperti huruf S, lalu membuka mulutnya
untuk menyerang
b. Habitat: darat,lading
c. Aktivitas: diurnal, siang hari
d. Makanan: kadal, katak dan burung
e. Populasi: Sumatera, jawa, kalimantan, Sulawesi, penang
3) Ptyas korros

Species: ptyas korros schlegel, 1837


N.I. : Indian rat snake, ular kayu (jawa), ular koros, ular sayur
a. ciri-ciri:
 Tubuh bagian atas (dorsal) berwarna coklat atau coklat kehijauan
 Sisik tubuh bagian belakang kuning dengan garis hitam di sekeliling
tiap sisiknya
 Tubuh bagian bawah (ventral) berwarna kuning
 Mata bulat, besar dan hitam
 Pada yang muda terdapat garis-garis putih pada bagian tubuh atas
(dorsal)
 Panjangnya 300 mm- 1700 mm
b. Habitatnya: semak-semak, kadang berjemur diatas pohon
c. Tipe gigi: aghlupa
e. Aktivitas: diural
f. Makanan: tikus, kodok, katak dan burung
g. Populasi: sumatera, jawa, Kalimantan

4) Ptyas mucosus

Species: ptyas mucosus


N.I.: banded rat snake, bandotan macan, ular dumung macan (jawa)
a. Ciri-ciri:
 Tubuh bagian dorsal berwarna coklat kekuningan atau kehijauan
(olive)
 Terdapat garis-garis vertical hitam pada bagian kepala (bibir) dan
belakan
 Tubuh bagian ventral berwarna putih
 Mata bulat, besar, hitam
 Pada yang muda terdapat garis-garis terang pada bagian depan
 Panjang ± 50 mm – 2500 mm
b. Habitat: darat (semak-semak), persawahan/lading
c. Aktivitas: diurnal
d. Tipe gigi: aghlypa
e. Makanan: tikus, kodok, katak dan burung
f. Populasi: sumatera, jawa, Singapore, Malaysia, china selatan, siam,
Burma

5) Lycodon aulicus

Species: lycodon aulicus linne, 1754


N.I.: common haouse snake, wolf snake, sowo emprit (jawa), ular rumah
a. Ciri-ciri:
 Tubuh berwarna abu-abu dengan banyak titik-titik putih diseluruh
tubuh
 Tubuh bagian ventral berwarna putih
 Kepalanya oval dengan leher bergaris putih
 Mata bulat besar
 Panjang ± 500 mm – 750 mm
b. Habitat: darat, suka menempel di dinding rumah
c. Aktivitas: nocturnal, malam hari
d. Tipe gigi: aglypha
e. Makanan: cicak
f. Populasi: hampir ada di seluruh kepulauan
6) Xenopeltis unicolor

Species: xenopeltis unicolor reinwald, 1827


N.I.: iridescent earth snake, sunbeam snake, ular pelangi, ular wlingi (jawa)
a. Ciri-ciri:
 Tubuh bagian dorsal berwarna coklat atau kehitaman jika tubuhnya
terkena sinar matahari akan memantulkan warna pelangi
 Tubuh bagian ventral berwarna putih
 Kepalanya pipih
 Mata bulat besar
 Panjang ± 700 mm – 1000 mm
b. Habitat: darat, peliang (di dalam tanah)
c. Aktivitas: nocturnal, malam hari
d. Tipe gigi: aglypha
e. Makanan: ular, cacing, katak, tikus
f. Populasi: nias, sematera, jawa, Kalimantan, Sulawesi, penang

7) Gonyosoma oxycephala

Species: gonyosoma oxycephala boie, 1827


N.I.: red-tailed racer, dak awu, gadung luwuk/gadung perak
a. Ciri-ciri:
 Tubuh berwarna hijau dari kepala batas ekor, untuk yang perak
dari leher hingga ujung ekor berwarna perak abu-abu
 Ekor berwarna abu-abu
 Kepala oval
 Mata horizontal, panjangnya ± 2500 mm
b. Habitat: pepohonan, arboreal
c. Aktivitas: diurnal, siang hari
d. Makanan: katak, tikus, burung, telur
e. Populasi: sumatera, jawa, Kalimantan

8) Dendrelaphis pictus

Species: dendrelaphis pictus


N.I.: painted bronzeback, ular tampar (jawa), ular tali picis, ular lidi
a. Ciri-ciri:
 Tubuh coklat dan ada 2 garis hitam memanjang dari kepala ke
ekor
 Bagian bawah terdapat garis kuning memanjang hingga ekor
 Jika marah, muncul bintik putih di leher
 Lidah berwarna merah
 Kepala oval
 Mata horizontal, panjangnya ± 1000 mm
b. Habitat: pepohonan, arboreal
c. Aktivitas: diurnal, siang hari
d. Makanan: katak, tikus, belalang, cicak, jangkrik
e. Populasi: sumatera, jawa, Kalimantan, Sulawesi, papua
f. Type bisa: jika menggigit manusia tidak berbahaya, tetapi racun nya
sangat mematikan untuk sesame ular.

9) Xenocrophis piscator

Species: xenocrophis piscator schlegel, 1837


N.I.: chequered keelback, bandotan tutul dan bandotan tunggal (jawa)
g. Ciri-ciri:
 Tubuh bagian dorsal berwarna kuning atau coklat kehijauan (olive)
dengan tanfa hitam berbentuk S berwarna hitam pada sepanjang
tubuhnya atau garis-garis longitudinal
 Tubuh bagian ventral putih dan terdapat garis hitam pada tiap
sisiknya
 Terdapat garis hitam pada bagian belakang mata
 Mata bulat besar
 Bila marah ular ini akan memipihkan tubuhnya ketanah
 Panjangnya ± 1100 mm-1200 mm
1
h. Habitat: perairan, dekat kolam, sungai, sawah
2
i. Aktivitas: diurnal
j. Tipe gigi: aglypha
k. Makanan: katak dan ikan
l. Populasi: sumatera, jawa, Kalimantan, Sulawesi, penang
Contoh ular berbisa kelas menengah:
1) Boiga dendrophila

Species: boiga dendrophila boie, 1827


N.I.: mangrove snake, ular cincin emas, ular taliwongso
a. Ciri-ciri:
 Tubuh bagian dorsal berwarna hitam dengan garis-garis kuning
atau putih disisi lateral dengan jarak satu garis dengan yang lain
agak teratur. Ada juga yang berwarna hitam putih
 Tubuh bagian ventral berwarna hitam atau kebiru-biruan
 Labial bawah berwarna kuning dengan garis-garis hitam kecil
 Mata bulat dengan pupil mata elips vertikal
 Panjangnya ± 2500 mm
b. Habitat: pohon, hutan bakau
c. Aktivitas: nocturnal, malam hari
d. Tipe gigi: ophistoglypha
e. Makanan: burung, telur, tikus
f. Populasi: sumatera, jawa, Kalimantan, Sulawesi, penang, Singapore,
Malaysia, philipine, siam nias
Tingkat bahaya 48 %

2) Dryophis prasinus

Species: dryophis prasinus boie, 1827


N.I.: green whip snake, oriental whip snake, gadung pari (jawa), ular daun,
ular pucuk (jawa barat)
a. Ciri-ciri:
 Tubuh bagian dorsal berwarna hijau, hijau kecoklatan atau keabu-
abuan-coklat
 Saat ketakutan atau marah, bagian leher mengembang akan
terlihat warna hitam putih dan biru
 Tubuh bagian lateral terdapat garis kuning atau putih
 Tubuh bagian ventral berwarna hijau
 Kepala panjang dengan moncong meruncing
 Mata horizontal,Panjangnya ± 2000 mm
b. Habitat: pepohonan, arboreal
c. Aktivitas: diurnal, siang hari
d. Makanan: kadal, katak
e. Populasi: sumatera, jawa, Kalimantan, Sulawesi, penang
Tingkat bahaya 43 %
3) Homalopsis bucatta

Species: homalopsis buccata linne, 1766


N.I.: puff-faced water snake, elephant snake, ular buhu (jawa), ular kadut
a. Ciri-ciri:
 Tubuh bagian dorsal berwarna coklat kemerahan, kelabu kehijauan
atau kelabu tua gelap sampai hitam. Corak belang dengan bentuk
yang tak beraturan
 Tubuh bagian lateral terdapat bintik-bintik putih
 Tubuh bagian ventral berwarna putih atau kuning dengan titik-titik
hitam
 Terdapat garis hitam mata dan tanda hitam berbentuk V pada
moncongnya
 Terdapat tiga bintik hitam pada kepalanya
 Panjangnya ± 1000 mm
 Jika marah memipihkan tubuhnya
b. Habitat: setengah perairah, sungai, kolam
c. Aktivitas: nocturnal
d. Tipe gigi: ophistoglypha, jika menggigit giginya cenderung tertinggal
e. Makanan: ikan
f. Populasi: sumatera, jawa, Kalimantan
Tingkat bahaya 37 %

4) Enhydris enhydris
Species: enhydris enhydris
N.I.: rainbow water snake, ular diwel, ular duwel (jawa)
a. Ciri-ciri:
 Tubuh bagian dorsal berwarna coklat abu-abu, ada corak garis
memanjang dari kepala hingga ekor
 Tubuh bagian ventral berwarna putih dan terdapat garis abu-abu
memanjang hingga ekor
 Badan pendek, badan gemuk/besar
 Kepala kecil berbentuk oval
 Panjangnya ± 750 mm
 Jika marah memipihkan badannya
 Gerakannya cepat terutama kalau di air
b. Habitat: setengah perairah, sungai, tempat berlumpur
c. Aktivitas: nocturnal
d. Makanan: ikan
e. Populasi: sumatera, jawa, Kalimantan
Tingkat bahaya 36 %
Contoh ular yang berbisa tinggi:
1) Ophiophagus hannah

Species : ophiophagus hannah cantor, 1836


N.I : king cobra, hamadryad, ular tedung, ular anang (jawa), oraj totok
(jawa), ular tedong selor (Kalimantan).
a. Ciri-ciri:
 Hitam pekat atau abu-abu, putih dan coklat dengan garis-garis
melintang ditubuhnya, tergantung habitat.
 Gerakannya sangat agresif, berani pada musuh, mengejar
 Kepalanya oval, dengan sisik yang besar
 Pada leher bawah berwarna kuning dan kadang ada gambar
matanya (tergantung habitat)
 Panjangnya mencapai 6000 mm
 Jika marah akan menggerakkan tubuhnya hingga 1/3 panjang
tubuhnya mengembangkan lehernya.
b. Habitat : didarat khususnya daerah berkapur, kering
c. Aktivitas : siang dan malam hari
d. Makanan : ular
e. Populasi : nias, Sumatra, Bangka, Belitung, riau island, jawa, bali,
Kalimantan
f. Jenis racun : neurotoxin dan haemotoxin, membunuh manusia sekitar 3
menit
Kekuatan racun 92% (biasanya yang terkena gigitan peluang hidup hanya
8% pada 5 menit pertama bila tidak langsung segera diobati)

2) Calloselasma rhodostoma

Species : agkistroodon rhodostoma boie, 1827


N.I. : Malayan pit viper, Malaysia moccasin, bandotan bedor (jawa), ular
tanah, ular gibuk (jabar)
a. Ciri-ciri:
 Badan coklat dengan corak gambar seperti diamond, membesar
diperut dan mengecil ke ekor serta leher.
 Gerakannya agresif.
 Kepala segitiga, dengan sisik yang besar.
 Panjangnya hingga mencapai 1000 mm.
 Jika marah akan membentuk S.
b. Habitat : didarat khususnya bersemak, rumput
c. Aktivitas : siang dan malam hari
d. Makanan : tikus, kodok
e. Populasi : jawa, sematra
Kekuatan racun 86% (biasanya yang terkena gigitan peluang hidup hanya
14% pada 5 menit pertama bila tidak langsung segera diobati)
3) Daboia russelii

Species : vipera russelii siamensis


N.I. : bandotan puspo (jawa)
a. Ciri-ciri:
 Badan coklat dengan corak gambar membentuk oval tak beraturan,
membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher
 Gerakannya agresif
 Kepala segitiga, dengan sisik yang besar dan kasar
 Panjangnya hingga mencapai 1000 mm
 Jika marah akan membentuk huruf S dan menyerah dengan gigitan
b. Habitat : didarat khususnya bersemak, rumah
c. Aktivitas : siang dan malam hari
d. Makanan : tikus
e. Populasi : Myanmar, Thailand, Cambodia, Vietnam dan jawa
Kekuatan racun 80%
4) Bungarus candidus

Species : bungarus candidus linne, 1758


N.I. : Malayan krait, ular weling (jawa), oraj weling (jawa), ular biludah
(padang)
a. Ciri-ciri:
 Warna belang putih hitam-putih hitam dengan ukuran yang tidak
seragam
 Ekor runcing, badan cenderung berpenampang bulat
 Gerakannya lambat, tenang
 Kepala oval
 Bagian bawah berwarna putih polos
 Panjangnya hingga 2500 mm
 Sensitive pada cahaya dan berusaha mendekati
 Tubuh jika terkena sinar akan menyala
b. Habitat : setengah perairan, sawah, sungai, daerah berair
c. Aktivitas : malam hari
d. Makanan : ular, belut
e. Populasi : Vietnam, cambodia, Thailand, peninsular Malaysia,
Singapore, Sumatra, jawa, karimunjawa, bawean, bali dan Sulawesi,
Kalimantan
f. Jenis racun : neurotoxin
Kekuatan racun 85%

5) Bungarus fasciatus
Species : bungarus fasciatus scheider, 1803
N.I. : banded krait, ular welang (jawa), ular belang, oraj welang (java)
a. Ciri-ciri:
 Warna belang putih hitam-putih hitam dengan ukuran yang seragam
dan melingkar penuh
 Ekor tumpul, badan cenderung berpenampang segitiga
 Gerakannya lambat, tenang
 Kepala oval
 Panjangnya hingga 2500 mm
 Sensitive pada cahaya dan berusaha mendekati
 Tubuh jika terkena sinar akan menyala
 Jika marah akan melakukan gerakan patah-patah dan
menyembunyikan kepala
b. Habitat : setengah perairan, sawah, sungai, daerah berair
c. Aktivitas : malam hari
d. Makanan : ular, belut
e. Populasi : sematra, jawa, Kalimantan
f. Jenis racun : neurotoxin
Kekuatan racun 85%

6) Naja naja sputatrix

Species : naja naja


Sub species : naja naja sputatrix cantor, 1836
N.I. : black spitting cobra, ular kobra, ular sendok, ular dumung, ular cabe,
ular sendok, oraj bedul (jawa), puput (maumere,flores), pupurupi
(ende,flores)
a. Ciri-ciri:
 Warna hitam/putih/coklat/merah tergantung asal habitatnya
 Tubuh bulat dengan kepala oval
 Gerakannya gesik dan cepat tidak takut pada musuh
 Panjangnya hingga 2500 mm
 Jika marah akan mengembangkan lehernya dan berdiri hingga kira-
kira ¼ panjang tubuhnya
 Satu-satunya jenis ular yang bisa menyemburkan bisa nya hingga 3
m
b. Habitat : daratan, sawah, daerah rimbun lembab dan banyak lubang
tanah
c. Aktivitas : siang dan malam hari
d. Makanan : tikus dan katak
e. Populasi : jawa, bali, Lombok, Sumbawa, komodo, rinca, flores, alor
dan lomblen, Sulawesi
f. Jenis racun : neurotoxin dan haemotoxin
Kekuatan racun 89%

7) Rhabdophis subminiatus

Species : rhabdophis subminiatus


N.I. : red-necked keelback, pudak bromo (jawa), ular picung (jawa barat),
ular pudak seruni (Jakarta)
a. Ciri-ciri:
 Tubuh berwarna dominant coklat dari kepala hingga ekor
 Leher berwarna jingga, merah menyala dan hijau
 Badan berbintik putih
 Bagian bawah berwarna putih
 Ekor seperti terpacung atau terpotong
 Ukuran maksimal sepanjang 750 mm, diameter 10 mm
b. Habitat : darat
c. Aktivitas : diurnal, siang hari
d. Tipe gigi : ophistoglypha
e. Makanan : cicak, kadal, bunglon, dan katak
f. Populasi : semua pulau di Indonesia
Kekuatan racun 70%
8) Trimeresurus albolabris
Species : trimeresurus albolabris
N.I. : truno bamban (jawa), ular gadung, ular hijau, oraj bungka (java)
a. Ciri-ciri:
 Tubuh berwarna hijau dari kepala hingga ujung badan
 Kepala segitiga penuh, bersisik keras
 Bagian punggung ekor berwarna merah
 Jika marah membentuk spiral atau letter S untuk siap menyerang
b. Habitat : pohon, di daerah dengan ketinggian hingga 3000 dpl
c. Aktivitas : nocturnal
d. Tipe gigi : solenoglypha
e. Makanan : tikus, burung, katak, telur
f. Distribusi : Sumatra, bangka, jawa, Madura, bali dan Sulawesi
Kekuatan racun 90%

9) Cacingituss buatmancingis

Anda mungkin juga menyukai