Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

HENOCH SCHONLEIN PURPURA


Disusun Oleh :
dr. Fatma Diana
Pembimbing :
dr. Ade Fitra
dr. Putri Maulina
Narasumber :
dr. Meidy Daniel Posumah, Sp.A

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
RUMAH SAKIT OTORITA BATAM 2017/2018
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
• Nama : An. MJAS
• Tanggal lahir : 31 Oktober 2011
• Umur : 6 tahun
• Alamat : Taman Melati Raya blok 1 No.7
• Agama : Islam
• Pekerjaan : Pelajar
• Pendidikan terakhir : Belum Tamat SD
• No.Rekam Medis : 32-12-41
• Tanggal masuk : 04 Agustus 2018
• Tanggal pemeriksaan : 04 Agustus 2018
Anamnesis
• Keluhan Utama :Nyeri perut sejak ± 3 jam sebelum masuk rumah sakit

• Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak ± 3 jam sebelum masuk rumah
sakit. Nyeri dirasakan pada ulu hati, dirasakan terus menerus, bersifat seperti
tertusuk-tusuk. Penjaran nyeri disangkal. Nyeri perut dialami setelah muncul bintik
bintik pada kedua kaki dan kemaluannya. Mual dijumpai. Muntah dijumpai
sebanyak 1 kali, berisi apa yang dimakan dan di minum. Nafsu makan biasa.
Penurunan berat badan disangkal. Bintik bintik pada tubuhnya dialami sejak ± 1
bulan yang lalu dan hilang timbul. Bintik-bintik tidak terasa gatal. Nyeri sendi
disangkal. Batuk dan pilek disangkal. Demam disangkal. BAB dijumpai hari ini
sebanyak 1 kali dengan konsistensi normal. BAK berdarah disangkal. Pasien
sebelumnya sudah pernah dirawat di RSBP Batam dan telah di diagnosis dengan
Henoch Schonlein Purpura sejak 1 bulan yang lalu. Pasien sudah dilakukan
pemeriksaan USG abdomen sebelumnya dan tidak dijumpai kelainan.
Anamnesis

Riwayat Penyakit • Riwayat Henoch schonlein purpura


Dahulu dijumpai sejak ± 1 bulan yang lalu.

• Riwayat imunisasi pada pasien


Riwayat Imunisasi terakhir campak ulangan

Riwayat • Amoksisilin syr 3xIIcth


Penggunaan Obat • Asam asetilsalisilat 3x240 mg
Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Nadi: 88 x/menit SaO2 : 100%
Compos Mentis RR : 24 x/menit BB : 15 kg
Suhu : 36.8 C TB : 110 cm
VAS : 7 Status gizi : 83% Gizi sedang
Kepala Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), RC (+/+), isokor 3 mm/3 mm, mata cekung (-/-)
Leher Tidak dijumpai pembesaran KGB, tiroid tidak membesar
Thorax I: Simetris statis, Gerak nafas simetris
A: SP: vesiculer ka=ki
ST: ronki (-/-), wheezing (-/-).
BJ: S1 S2 (+) Reguler, Gallop (-), Murmur (-)
P: Sonor pada kedua lapangan paru
P: Nyeri tekan (-), Krepitasi (-)

Abdomen Soepel, BU (+) normal, nyeri tekan (+) epigastrium dan hipokondrium dextra, turgor baik
Ekstremitas Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)
Dijumpai petekie o/t cruris-pedis dextra dan cruris sinistra
Genitalia Dijumpai petekie o/t scrotum
Cruris dextra Cruris sinistra

FOTO KLINIS
Pedis dextra Scrotum

FOTO KLINIS
Pemeriksaan Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
Laboratorium Hb 12.3 11.0 – 16.5 g/dL
- MCV 77.6 80 – 97 fL
- MCH 26.7 26.5 – 33.5 pg
- MCHC 34.5 31.5 – 35.0 g/dL
RBC 4.60 3.8 – 5.8 106/uL
HCT 35.7 35.0 – 50.0 %
WBC 12.20 4 – 11 103/uL
- Eosinofil 1.6 0–5 %
- Basofil 0.2 0–1 %
- Neutrofil 51.7 46 – 75 %
- Limfosit 40.4 17 – 48 %
- Monosit 6.1 4 - 10 %
PLT 438 150 – 450 103/uL
GDS 105 70 – 140 mg/dL
Golongan darah O+
Ureum 13.8 10 – 59
Creatinine 0.40 0.5 – 0.9
Resume
Pasien datang dengan keluhan nyeri abdomen sejak ± 3 jam sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri dirasakan pada regio epigastrium dan hipokondrium dextra,
nyeri dirasakan terus menerus, bersifat seperti tertusuk-tusuk. Hal ini dialami
setelah muncul petekie pada cruris dextra sinistra dan scrotum. Petekie pada
tubuhnya dialami sejak ± 1 bulan terakhir ini dan hilang timbul. Mual dijumpai.
Muntah dijumpai sebanyak 1 kali, berisi apa yang dimakan dan di minum.
Nafsu makan biasa. BAB dan BAK dalam batas normal. Pasien sebelumnya
sudah pernah dirawat di RSBP Batam dan telah di diagnosis dengan Henoch
Schonlein Purpura sejak 1 bulan yang lalu. Riwayat konsumsi obat sebelumnya
amoxcilin syr 3xIIcth dan asam asetilsalisilat 3x240 mg. Pada pemeriksaan vital
sign dijumpai takipnea dan VAS 7. Pada pemeriksaan fisik dijumpai nyeri tekan
epigastrium dan hipokondrium dextra. Dijumpai petekie pada cruris-pedis
dextra dan cruris sinistra serta scrotum. Pada pemeriksaan laboratorium
dijumpai leukositosis.
Diagnosis
• Abdominal Pain ec Henoch Schonlein Purpura
Penatalaksanaan
• IVFD 2A 17 tpm makro
• IV PCT 3x200 mg (k/p)
• Terapi oral dilanjutkan : amoksisilin 3xIIcth dan asam asetilsalisilat 3x240 mg
• Konsul dr. Meidy, Sp.A diruangan
FOLLOW UP
05 Agustus 2018 (04:30)
S O A P

• Nyeri perut (+) • Kes : CM • Abdominal pain ec • Observasi KU dan


• Nadi : 104 kali/menit HSP TTV
• Suhu : 36.4 C • Inj. Ketorolac 7.5 mg
• RR : 20 kali/menit IV (extra)
• SaO2 : 98%
• Abdomen : Soepel,
BU (+) normal, nyeri
tekan (+) epigastrium
dan hipokondrium
dextra.
• Ekskremitas : Akral
hangat, CRT < 2 detik,
edema (-/-). Petekie
o/t cruris-pedis dextra
& cruris sinistra
• Genitalia : Petekie o/t
scrotum
05 Agustus 2018 (07:00)
S O A P

• Nyeri perut (+) • Kes : CM • Abdominal pain ec • Observasi KU dan


• Nadi : 104 kali/menit HSP TTV
• Suhu : 36.4 C • Konsul dr. Meidy, Sp.A
• RR : 20 kali/menit advice :
• SaO2 : 98% • Terapi dilanjutkan
• Abdomen : Soepel,
BU (+) normal, nyeri
tekan (+) epigastrium
dan hipokondrium
dextra.
• Ekskremitas : Akral
hangat, CRT < 2 detik,
edema (-/-). Petekie
o/t cruris-pedis dextra
& cruris sinistra
• Genitalia : Petekie o/t
scrotum
06 Agustus 2018 (07:00)
S O A P

• Nyeri perut (+) hilang • Kes : CM • Abdominal pain ec • Observasi KU dan


timbul • Nadi : 102 kali/menit HSP TTV
• Suhu : 36.9 C • Visite dr. Meidy, Sp.A
• RR : 20 kali/menit advice :
• SaO2 : 99% • Terapi dilanjutkan
• Abdomen : Soepel,
BU (+) normal, nyeri
tekan (-)
• Ekskremitas : Akral
hangat, CRT < 2
detik, edema (-/-).
Petekie o/t cruris-
pedis dextra & cruris
sinistra
• Genitalia : Petekie
o/t scrotum
07 Agustus 2018 (07:00)
S O A P

• Nyeri perut (+) hilang • Kes : CM • Abdominal pain ec • Observasi KU dan


timbul • Nadi : 98 kali/menit HSP TTV
• Suhu : 36.6 C • Visite dr. Meidy, Sp.A
• RR : 18 kali/menit advice :
• SaO2 : 100% • Terapi dilanjutkan
• Abdomen : Soepel,
BU (+) normal, nyeri
tekan (-)
• Ekskremitas : Akral
hangat, CRT < 2
detik, edema (-/-).
Hiperpigmentasi o/t
cruris-pedis dextra &
cruris sinistra
• Genitalia :
Hiperpigmentasi o/t
scrotum
08 Agustus 2018 (07:00)
S O A P

• Nyeri perut (+) • Kes : CM • Abdominal pain ec • Observasi KU dan


berkurang • Nadi : 96 kali/menit HSP TTV
• Suhu : 37.0 C • Visite dr. Meidy, Sp.A
• RR : 20 kali/menit advice :
• SaO2 : 98% • Terapi dilanjutkan
• Abdomen : Soepel,
BU (+) normal, nyeri
tekan (-)
• Ekskremitas : Akral
hangat, CRT < 2
detik, edema (-/-).
Hiperpigmentasi o/t
cruris-pedis dextra &
cruris sinistra
• Genitalia :
Hiperpigmentasi o/t
scrotum
09 Agustus 2018 (07:00)

S O A P

• Nyeri perut (-) • Kes : CM • HSP • Observasi KU dan


• Nadi : 94kali/menit TTV
• Suhu : 36.5 C • Visite dr. Meidy,
• RR : 20 kali/menit Sp.A advice :
• SaO2 : 100% • Terapi dilanjutkan
• Abdomen : Soepel,
BU (+) normal,
nyeri tekan (-)
• Ekskremitas : Akral
hangat, CRT < 2
detik, edema (-/-).
Petekie (-)
• Genitalia : Petekie
(-)
10 Agustus 2018 (07:00)

S O A P

• Nyeri perut (-) • Kes : CM • HSP • Observasi KU dan


• Nadi: 110 kali/menit TTV
• Suhu : 36.7 C • Pasien rawat jalan
• RR : 18 kali/menit dengan terapi
pulang :
• SaO2 : 100%
• Amoxcicilin Syr
• Abdomen : Soepel,
3xIIcth
BU (+) normal,
nyeri tekan (-) • Asam asetil
salisilat 3x240 mg
• Ekskremitas : Akral
hangat, CRT < 2
detik, edema (-/-).
Petekie (-)
• Genitalia : Petekie
(-)
ANALISA KASUS
Anamnesis

Kasus Teori

Anak laki-laki lebih banyak 1.2-1.6


Laki-laki kali dibandingkan perempuan

Dijumpai pada rata-rata usia 6


Usia 6 tahun tahun
Anamnesis

Kasus
Teori

Nyeri epigastrium dan hipokondrium


dextra disertai nausea dan vomit
Klasik tetrad pada HSP yaitu
purpura yang dapat teraba, nyeri
sendi, keluhan gastrointestinal
Petekie pada cruris dextra dan dan keterlibatan ginjal
sinistra
Pemeriksaan Fisik

Kasus Teori

nyeri tekan epigastrum dan hipokondrium Adanya keterlibatan gastrointestinal


dextra

Petekie/purpura pada HSP dijumpai sedikit


Dijumpai petekie pada cruris-pedis dextra meninggi dan dapat diraba, umumnya
dan cruris sinistra serta scrotum. Petekie simetris dibagian ekstensor seperti
mulai hilang pada hari ketiga perawatan ekstremitas bawah, bokong dan lengan.
Lesi akan menghilang dalam beberapa hari.
Pemeriksaan Laboratorium

Kasus Teori

Pada pemeriksaan laboratorium Hal ini sesuai dengan teori dimana


dijumpai leukositosis. pada HSP dijumpai leukositosis.

HSP merupakan vaskulitis non


Pasien dengan trombosit normal trombositopenia.
Diagnosis

Kasus Teori

(ACR) membuat 4 kriteria Pada pasien memiliki 2 dari


untuk mendiagnosis HSP, yaitu kriteria tersebut yaitu
purpura yang teraba, umur < purpura yang dapat teraba
20 tahun saat awitan penyakit, dan awitan penyakit <20
bowel dan hasil biopsi tahun.
Penatalaksanaan

Kasus Teori

Pasien diberikan terapi : Tatalaksana pada pasien HSP yaitu


suportif dengan hidrasi adekuat,
IVFD 2A 17 tpm makro nutrisi dan analgesia. Jika hidrasi
IV PCT 3x200 mg (k/p) adekuat tidak dapat di jaga secara
oral, cairan secara parenteral
Amoksisilin 3xIIcth diperlukan terutama pada pasien
Asam asetilsalisilat 3x240 mg dengan nyeri abdomen yang berat.
THANK YOU
Definisi
• Vaskulitis terbanyak pada anak-anak dan karakteristiknya berupa
leukositoklastik vasculitis dan deposit immunoglobulin (IgA) di
HSP pembuluh darah baik di kulit, sendi, saluran cerna dan ginjal

• Suatu inflamasi yang terjadi pada pembuluh darah yang


mengakibatkan rusaknya dinding pembulih darah sehingga
Vaskulitis menyebabkan terjadinya proses hemoragik dan atau iskemia
Etiologi dan Faktor Risiko

Infeksi Vaksinasi

Obat-
Lingkungan
obatan
Patogenesis
Manifestasi Klinis

Kulit Sendi Gastrointestinal


Purpura yang dapat
Nyeri Dijumpai 50-75%
diraba
pasien

Simetris Bengkak
Nyeri kolik
periumbilikal ringan
Ekstensor Keterbatasan Sendi atau nyeri epigastrium
dan mual
Manifestasi Kulit
Manifestasi Klinis

Ginjal Urogenital Neurologis Kardiopulmoner

Aritmia dan
Keterlibatan skrotum
keterlibatan pembuluh
pada HSP sekitar 2- Jarang
darah
38%
jantung/miokardium
nefritis : hematuria
mikroskopik dengan
atau tanpa proteinuria
dan hematuria
makroskopik Nyeri kepala, diikuti
ensefalopati dengan
Gejala ringan sampai Pulmoner :
perupahan minimal
menyerupai torsio perdarahan alveolar
status mental, modd
testis difus
labil, apatis dan
hiperaktivitas
Diagnosis
American College of Rheumatology (ACR)

bowel angina
hasil biopsi :
(nyeri perut
granulosit pada
umur < 20 difus atau
purpura yang dinding
tahun saat didiagnosis
teraba pembuluh darah
awitan penyakit iskemi usus
arteriol atau
disertai diare
venula
berdarah)

HSP → jika 2 dari 4 kriteria


Diagnosis
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada HSP suportif dengan memastikan hidrasi adekuat, nutrisi dan
analgesia

Beberapa penelitian menunjukkan terapi dengan kortikosteroid efektif dalam terapi nyeri
abdomen pada pasien HSP

Beberapa penelitian menunjukkan prednisone dengan dosis 1 mg/kg perhari selama 2


minggu dan di tappering off selama 2 minggu menurunkan intensitas dan durasi nyeri
abdomen ataupun nyeri sendi

Penggunaan antikoagulan seperti warfarin, dipyridamole dan asam salsilat digunakan


bersamaan dengan agen immunosupresif, berperan dalam deposisi fibrin pada
pembentukan glomerular crescent

Anda mungkin juga menyukai