Pasien datang dengan keluhan nyeri perut sejak ± 3 jam sebelum masuk rumah
sakit. Nyeri dirasakan pada ulu hati, dirasakan terus menerus, bersifat seperti
tertusuk-tusuk. Penjaran nyeri disangkal. Nyeri perut dialami setelah muncul bintik
bintik pada kedua kaki dan kemaluannya. Mual dijumpai. Muntah dijumpai
sebanyak 1 kali, berisi apa yang dimakan dan di minum. Nafsu makan biasa.
Penurunan berat badan disangkal. Bintik bintik pada tubuhnya dialami sejak ± 1
bulan yang lalu dan hilang timbul. Bintik-bintik tidak terasa gatal. Nyeri sendi
disangkal. Batuk dan pilek disangkal. Demam disangkal. BAB dijumpai hari ini
sebanyak 1 kali dengan konsistensi normal. BAK berdarah disangkal. Pasien
sebelumnya sudah pernah dirawat di RSBP Batam dan telah di diagnosis dengan
Henoch Schonlein Purpura sejak 1 bulan yang lalu. Pasien sudah dilakukan
pemeriksaan USG abdomen sebelumnya dan tidak dijumpai kelainan.
Anamnesis
Abdomen Soepel, BU (+) normal, nyeri tekan (+) epigastrium dan hipokondrium dextra, turgor baik
Ekstremitas Akral hangat, CRT <2 detik, edema (-/-)
Dijumpai petekie o/t cruris-pedis dextra dan cruris sinistra
Genitalia Dijumpai petekie o/t scrotum
Cruris dextra Cruris sinistra
FOTO KLINIS
Pedis dextra Scrotum
FOTO KLINIS
Pemeriksaan Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
Laboratorium Hb 12.3 11.0 – 16.5 g/dL
- MCV 77.6 80 – 97 fL
- MCH 26.7 26.5 – 33.5 pg
- MCHC 34.5 31.5 – 35.0 g/dL
RBC 4.60 3.8 – 5.8 106/uL
HCT 35.7 35.0 – 50.0 %
WBC 12.20 4 – 11 103/uL
- Eosinofil 1.6 0–5 %
- Basofil 0.2 0–1 %
- Neutrofil 51.7 46 – 75 %
- Limfosit 40.4 17 – 48 %
- Monosit 6.1 4 - 10 %
PLT 438 150 – 450 103/uL
GDS 105 70 – 140 mg/dL
Golongan darah O+
Ureum 13.8 10 – 59
Creatinine 0.40 0.5 – 0.9
Resume
Pasien datang dengan keluhan nyeri abdomen sejak ± 3 jam sebelum masuk
rumah sakit. Nyeri dirasakan pada regio epigastrium dan hipokondrium dextra,
nyeri dirasakan terus menerus, bersifat seperti tertusuk-tusuk. Hal ini dialami
setelah muncul petekie pada cruris dextra sinistra dan scrotum. Petekie pada
tubuhnya dialami sejak ± 1 bulan terakhir ini dan hilang timbul. Mual dijumpai.
Muntah dijumpai sebanyak 1 kali, berisi apa yang dimakan dan di minum.
Nafsu makan biasa. BAB dan BAK dalam batas normal. Pasien sebelumnya
sudah pernah dirawat di RSBP Batam dan telah di diagnosis dengan Henoch
Schonlein Purpura sejak 1 bulan yang lalu. Riwayat konsumsi obat sebelumnya
amoxcilin syr 3xIIcth dan asam asetilsalisilat 3x240 mg. Pada pemeriksaan vital
sign dijumpai takipnea dan VAS 7. Pada pemeriksaan fisik dijumpai nyeri tekan
epigastrium dan hipokondrium dextra. Dijumpai petekie pada cruris-pedis
dextra dan cruris sinistra serta scrotum. Pada pemeriksaan laboratorium
dijumpai leukositosis.
Diagnosis
• Abdominal Pain ec Henoch Schonlein Purpura
Penatalaksanaan
• IVFD 2A 17 tpm makro
• IV PCT 3x200 mg (k/p)
• Terapi oral dilanjutkan : amoksisilin 3xIIcth dan asam asetilsalisilat 3x240 mg
• Konsul dr. Meidy, Sp.A diruangan
FOLLOW UP
05 Agustus 2018 (04:30)
S O A P
S O A P
S O A P
Kasus Teori
Kasus
Teori
Kasus Teori
Kasus Teori
Kasus Teori
Kasus Teori
Infeksi Vaksinasi
Obat-
Lingkungan
obatan
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Simetris Bengkak
Nyeri kolik
periumbilikal ringan
Ekstensor Keterbatasan Sendi atau nyeri epigastrium
dan mual
Manifestasi Kulit
Manifestasi Klinis
Aritmia dan
Keterlibatan skrotum
keterlibatan pembuluh
pada HSP sekitar 2- Jarang
darah
38%
jantung/miokardium
nefritis : hematuria
mikroskopik dengan
atau tanpa proteinuria
dan hematuria
makroskopik Nyeri kepala, diikuti
ensefalopati dengan
Gejala ringan sampai Pulmoner :
perupahan minimal
menyerupai torsio perdarahan alveolar
status mental, modd
testis difus
labil, apatis dan
hiperaktivitas
Diagnosis
American College of Rheumatology (ACR)
bowel angina
hasil biopsi :
(nyeri perut
granulosit pada
umur < 20 difus atau
purpura yang dinding
tahun saat didiagnosis
teraba pembuluh darah
awitan penyakit iskemi usus
arteriol atau
disertai diare
venula
berdarah)
Penatalaksanaan pada HSP suportif dengan memastikan hidrasi adekuat, nutrisi dan
analgesia
Beberapa penelitian menunjukkan terapi dengan kortikosteroid efektif dalam terapi nyeri
abdomen pada pasien HSP