Anda di halaman 1dari 23

LONG CASE

OSTEOSARKOMA
……………………………., S.Ked
Pembimbing : dr. …………………

SMF/BAGIAN ILMU BEDAH


RSUD Prof. W.Z. JOHANNES KUPANG
FAKUTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2018
“ BAB I
PENDAHULUAN

 Osteosarkoma  tumor ganas
tulang primer yang berasal dari sel
mesenkimal primitif yang
memproduksi tulang dan matriks
osteoid.
 Anak-anak dan dewasa muda.
PENDAHULUAN  55 % dari tumor ganas tulang pada
anak-anak dan dewasa muda.
 Italia, Amerika Latin, Sudan, dan
Uganda
 Dewasa muda  lebih tinggi laki-
laki
 SEER puncak insidensi laki-laki 15-
19 tahun & perempuan 10-14 tahun
“ BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

KLASIFIKASI TULANG
 Tulang Panjang (Long bones)
 Cth. humerus, tibia, femur, ulna,
metacarpals
 Tulang Pendek (Short bones)
 Cth. tlg pada pergelangan tangan
(carpals) & kaki (tarsals)
ANATOMI  Tulang pipih (Flat bones)
 Cth. tulang cranial: frontal, parietal,
occipital, temporal, costa, & scapula
 Tulang tidak beraturan (Irregular bones)
 Cth. Vertebrae, saccrum, coccyx,
temporal, sphenoid, nasal,
zygomatic, maxilla, mandibula
OS TIBIA
 tulang tungkai bawah yang
letaknya lebih medial dibanding
dengan fibula
 Proksimal  condyle medial dan
lateral (facies untuk artikulasi
dengan condyle femur & facies
ANATOMI untuk berartikulasi dengan caput
fibula di sisi lateral)
 Tuberositas tibia untuk perlekatan
ligamen.
 Distal tibia  artikulasi dengan
tulang-tulang tarsal dan malleolus
medial
ANATOMI
 Tumor ganas tulang primer non
hemopoetik yang paling sering
ditemukan.
 Insiden semua populasi 4-5 per
1.000.000 penduduk (WHO).
 Insidensi diperkirakan meningkat
EPIDEMIOLOGI
menjadi 8-11 per 1.000.000
penduduk per tahun pada usia
15-19 tahun.
 Anak-anak dan dewasa muda,
 Pria : Wanita = 3:2
 Trauma
 Infeksi virus
 Radiasi
 Paparan zat kimia/alkylating
agent
 Kelainan genetik  penyakit
Paget dan retinoblastoma
ETIOLOGI herediter
 Penurunan fungsi gen p53 dan RB
(retinoblastoma)
 80%-90% osteosarkoma terjadi
pada tulang panjang  metafisis
femur distal, tibia proksimal, dan
humerus proksimal
 Senyawa kimia 
antrasiklin/alkylating & beryllium
 Virus  Rous sarcoma virus Radiasi
 Lain-lain
 Penyakit lain: Paget’s disease,
osteomielitis kronis,
osteochondroma, poliostotik
FAKTOR RISIKO displasia fibrosis, eksostosis
herediter multipe
 Genetik: Sindroma Li-Fraumeni,
Retinoblastoma, sindrom
Werner, Rothmund-Thomson,
Bloom
 Lokasi implan logam
 Benjolan nyeri
 Batas tidak tegas
 Nyeri terus-menerus dan
bertambah berat pada malam
hari
GAMBARAN
 Kulit diatas tumor teraba hangat
KLINIS dan vena kelihatan menonjol
 Kehilangan berat badan
 Malaise
 Demam
Radiografi konvensional
 Osteosarkoma konvensional
 Osteosarkoma parosteal
 High grade surface
osteosarcoma.
PEMERIKSAAN  Osteosarkoma telangiektatik
PENUNJANG  Small cell osteosarcoma
 Low grade central osteosarcoma
 Pasca kemoterapi  ukuran
massa, penambahan ossifikasi,
dan pembentukan peripheral
bony shell..
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Computed Tomography (CT) Scan
 detil lesi pada tulang kompleks
 metastasis paru
 CT guided bone biopsy

Magnetic Resonance Imaging (MRI)


PEMERIKSAAN  evaluasi ekstensi lokal tumor
PENUNJANG  menentukan manajemen bedah
 menilai perluasan massa
intramedular
 keterlibatan struktur neurovaskular
 kontras gadolinium  vaskularisasi
 pasca kemo  ekstensi massa
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Biopsi
 GOLD STANDAR
 FNAB atau core biopsy
 Skor Huvos  respons histologis
terhadap kemoterapi neoadjuvant.
• Grade 1 : sedikit/tanpa nekrosis (0-
50%)
• Grade 2 : nekrosis>50 - <90 %
PEMERIKSAAN
• Grade 3 : nekrosis 90 - 99 %
PENUNJANG • Grade 4 : nekrosis 100 %
Pemeriksaan lainnya
 Pemeriksaan fungsi organ-organ 
fungsi paru, fungsi jantung (echo), fungsi
liver, darah lengkap, termasuk
hemostasis, D-Dimer, fungsi ginjal,
elektrolit, dan LDH.
 Pembedahan  terapi utama
osteosarkoma melalui prinsip reseksi
secara en bloc  pertahankan fungsi
semaksimal mungkin
 Kontraindikasi LSS adalah bila :
 Ada keterlibatan pembuluh darah
ataupun struktur saraf,
PENATALAKSANAAN  Pathologial Fracture
 Contaminated biopsy
 Infeksi
 Immature skeletal age. Leg-length
discrepancy should not more than 8
cm.
 Ekstensi tumor yang sangat luas ke
jaringan lunak.
 Pada Pasien Osteosarcoma dgn
Metastasis :
 Resectable  terapi tumor
primernya sama dengan terapi OS
derajat keganasan tinggi +
kemoterapi + matastasectomy
 Unresectable kemoterapi,

PENATALAKSANAAN radioterapi dan evaluasi ulang


tumor primer

Radioterapi
 diberikan sebagai adjuvan paska
bedah
 Sebagai terapi lokoregional
 lokasi axial skeleton dan
osteosarkoma pada tulang muka
PEMBEDAHAN
Limb Salvage Surgery
 menghilangkan tumor, pada ekstremitas dengan
tujuan untuk menyelamatkan ekstremitas
 Pertimbangan:
• Rekurensinya dan survival rate pasien tidak
lebih buruk daripada amputasi
• Prosedur yang dilakukan tidak boleh menunda
terapi adjuvant
PENATALAKSANAAN • Fungsi ekstremitas harus lebih baik dari
amputasi
• Rekonstruksi yang dilakukan tidak boleh
menimbulkan komplikasi yang membutuhkan
pembedahan berikutnya atau hospitalisasi
yang berulang-ulang.

a) Limb Salvage Surgery dengan Biological


Reconstruction
b) Limb Salvage Surgery dengan Megaprostesis
c) Limb Salvage Surgery dengan metode lainnya
PEMBEDAHAN

Amputasi
 Amputasi pada osteosarkoma dilakukan
bila persyaratan LSS tidak terpenuhi. Pada
osteosarkoma derajat keganasan tinggi
PENATALAKSANAAN yang tidak memungkinkan pemberian
kemoterapi neoadjuvan ( misalnya :
adanya ulkus, peradarahan, tumor
dengan ukuran yang sangat besar) maka
langsung dilakukan pembedahan terlebih
dahulu, selanjutnya diikuti dengan
pemberian kemoterapi adjuvant.
KEMOTERAPI
 First line therapy
(primary/neoadjuvant/adjuvant therapy or
metastatic disease) :
 Cisplatin dan doxorubicin
 MAP ( High-dose Methotrexate, cisplatin
dan doxorubicin )
 Doxorubicin, cisplatin, ifosfamide dan high
dose methotrexate
PENATALAKSANAAN  Ifosfamide, cisplatin dan epirubicin
 Second line therapy (relapsed/ refractory or
metastatic disease)
• Docetaxel dan gemcitabine
• Cyclophosphamide dan etoposide
• Gemcitabine
• Ifosfamide dan etoposide
• Ifosfamide, carboplatin dan etoposide
• High dose methotrexate, etoposide dan
ifosfamide
RADIOTERAPI
 Prinsip radioterapi pada osteosarkoma
dapat dibedakan untuk lokasi tumor
primer dan lesi metastasis.
 Radiasi pada tumor primer
 Radiasi eksterna dipertimbangkan pada
kasus batas sayatan positif pasca operasi,
reseksi subtotal, dan kasus yang tidak
dapat dioperasi
PENATALAKSANAAN  Dosis radiasi pasca operasi: 54-66 Gy
 Dosis radiasi pada kasus unresectable: 60-
70 Gy, bergantung pada toleransi jaringan
sehat
 Radiasi juga dapat diberikan sebagai
terapi paliatif pada kasus metastasis,
misalnya nyeri hebat atau perdarahan.
Dosis paliatif biasanya 40 Gy yang dapat
terbagi dalam fraksinasi konvensional, 2Gy
per hari atau hipofraksinasi3.
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai