OSTEOSARKOMA
……………………………., S.Ked
Pembimbing : dr. …………………
Radioterapi
diberikan sebagai adjuvan paska
bedah
Sebagai terapi lokoregional
lokasi axial skeleton dan
osteosarkoma pada tulang muka
PEMBEDAHAN
Limb Salvage Surgery
menghilangkan tumor, pada ekstremitas dengan
tujuan untuk menyelamatkan ekstremitas
Pertimbangan:
• Rekurensinya dan survival rate pasien tidak
lebih buruk daripada amputasi
• Prosedur yang dilakukan tidak boleh menunda
terapi adjuvant
PENATALAKSANAAN • Fungsi ekstremitas harus lebih baik dari
amputasi
• Rekonstruksi yang dilakukan tidak boleh
menimbulkan komplikasi yang membutuhkan
pembedahan berikutnya atau hospitalisasi
yang berulang-ulang.
Amputasi
Amputasi pada osteosarkoma dilakukan
bila persyaratan LSS tidak terpenuhi. Pada
osteosarkoma derajat keganasan tinggi
PENATALAKSANAAN yang tidak memungkinkan pemberian
kemoterapi neoadjuvan ( misalnya :
adanya ulkus, peradarahan, tumor
dengan ukuran yang sangat besar) maka
langsung dilakukan pembedahan terlebih
dahulu, selanjutnya diikuti dengan
pemberian kemoterapi adjuvant.
KEMOTERAPI
First line therapy
(primary/neoadjuvant/adjuvant therapy or
metastatic disease) :
Cisplatin dan doxorubicin
MAP ( High-dose Methotrexate, cisplatin
dan doxorubicin )
Doxorubicin, cisplatin, ifosfamide dan high
dose methotrexate
PENATALAKSANAAN Ifosfamide, cisplatin dan epirubicin
Second line therapy (relapsed/ refractory or
metastatic disease)
• Docetaxel dan gemcitabine
• Cyclophosphamide dan etoposide
• Gemcitabine
• Ifosfamide dan etoposide
• Ifosfamide, carboplatin dan etoposide
• High dose methotrexate, etoposide dan
ifosfamide
RADIOTERAPI
Prinsip radioterapi pada osteosarkoma
dapat dibedakan untuk lokasi tumor
primer dan lesi metastasis.
Radiasi pada tumor primer
Radiasi eksterna dipertimbangkan pada
kasus batas sayatan positif pasca operasi,
reseksi subtotal, dan kasus yang tidak
dapat dioperasi
PENATALAKSANAAN Dosis radiasi pasca operasi: 54-66 Gy
Dosis radiasi pada kasus unresectable: 60-
70 Gy, bergantung pada toleransi jaringan
sehat
Radiasi juga dapat diberikan sebagai
terapi paliatif pada kasus metastasis,
misalnya nyeri hebat atau perdarahan.
Dosis paliatif biasanya 40 Gy yang dapat
terbagi dalam fraksinasi konvensional, 2Gy
per hari atau hipofraksinasi3.
SEKIAN
TERIMA KASIH