Kota Binjai
Sumatera Utara
HERPES GENITALIS
BAB I
PENDAHULUAN
Herpes genitalis terjadi pada alat genital dan sekitarnya (bokong, daerah
anal dan paha). Ada dua macam tipe HSV yaitu : HSV-1 dan HSV-2 dan
ulserasi genital yang nyeri. Tipe 1 biasanya mengenai mulut dan tipe 2
pemikiran dan perhatian dari beberapa ahli, seperti: ahli penyakit kulit dan
primer oleh HSV lebih berat dan mempunyai riwayat yang berbeda dengan
laten atau stadium dorman, dan infeksi rekuren disebabkan oleh reaktivasi
virus dorman ini yang kemudian menimbulkan kelainan pada kulit. Infeksi
fever blister atau cold sore dan ditemukan pada 25-40% dari penderita
Amerika yang telah terinfeksi. Herpes simpleks fasial-oral biasanya
sembuh sendiri. Tetapi pada penderita dengan imunitas yang rendah, dapat
ditemukan lesi berat dan luas berupa ulkus yang nyeri pada mulut dan
esofagus.3
hospes setelah infeksi primer. Virus yang berada dalam keadaan laten
dapat bertahan untuk periode yang lama bahkan seumur hidup penderita.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
simpleks (VHS) Terdapat dua macam tipe VHS yang dapat menyebabkan
disebabkan oleh herpes simplek virus tipe 2 (herpes virus hominis tipe 2),
tetapi sebagian kecil dapat disebabkan oleh tipe 1. Biasa sering terjadi
pada umur dewasa muda / masa seksual aktif dengan prevalensi wanita
2.2. Etiologi
VHS tipe I dan II merupakan virus herpes hominis yang merupakan virus
Cushing adalah yang pertama kali mengemukakan bahwa ada hubungan antara
herpes simpleks saja, atau dengan nama lain herpes labialis, herpes
dijumpai pada tubuh bagian atas. Termasuk mata dan rongga mulut, selain
terjadi tanpa koitus, misalnya dapat terjadi pada dokter/dokter gigi dan
2.3. Epidemiologi
pada faktor-faktor seperti negara, kelas sosial ekonomi dan usia. HSV-1
dibanding HSV-1 dan lebih sering ditemukan pada usia dewasa yang
meningkat dan secara signifikan lebih tinggi Amerika Serikat dari pada
1990-an. Di inggris laporan pasien dengan herpes genital pada klinik PMS
meningkat enam kali lipat antara tahun 1972-1994. Kunjungan awal pada
pertama dari herpes genital meningkat sepuluh kali lipat mulai dari 16.986
pasien di tahun 1970 menjadi 160.000 di tahun 1995 per 100.000 pasien
yang berkunjung.4
dibandingkan dengan infeksi HSV-2. Tren ini telah dilihat baik di Eropa
di New South Wales, Australia, pada p 255 edisi ini STI. Isu yang diangkat
bahwa 37% dari wanita dengan diagnosis klinis herpes genital memiliki
mereka rentan terhadap HSV-1 pada masa remaja, dan peningkatan kontak
stres fisik atau emosi, sinar UV, gangguan pencernaan, alergi makanan dan
Penularan hampir selalu melalui hubungan seksul baik genito genital, ano
genital maupun oro genital. Infeksi oleh HSV dapat bersifat laten tanpa
penyakit. Infeksi dengan HSV dimulai dari kontak virus dengan mukosa
keradangan.7
2.5. Diagnosa
2.5.1. Anamnesa
sekumpulan vesikel pada kulit atau mukosa dengan rasa terbakar dan gatal
demam, dan nyeri otot, dengan masa inkubasi biasanya berkisar antara 2-
12 hari.1
klitoris, dan intoriotus vagina. Pada pria, vesikel biasanya terdapat pada
ulkus keil, dangkal, dan jika sembuh tidak menimbulkan jaringan parut.1
Gambaran Histopatologi
Pemeriksaan Pembantu/Laboratorium
jaringan.1
5. Pemeriksaan serologik :
imunoglobulinnya.1
6. Pemeriksaan histopatologik.1
2.6. Patogenesis
secara luas pada infeksi manusia. Kedua serotipe HSV dan virus varicella
cepat dan secara efisien menghancurkan sel host dan infeksi pada sel host.
dan menetap sebagai infeksi laten pada neuron, dimana dapat aktif kembali
kontak erat dengan pasien yang dapat menularkan virus lewat permukaan
mukosa.6
Waktu itu pada hospes itu sendiri belum ada antibodi spesifik. Keadaan ini
dapat mengakibatkan timbulnya lesi pada daerah yang luas dengan gejala
ke ganglion saraf regional dan berdiam di sana serta bersifat laten. Infeksi
sakral. Bila pada suatu waktu ada faktor pencetus (trigger factor), virus
infeksi rekuren. Pada saat ini dalam tubuh hospes sudah ada antibodi
Gejala awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi. Gejala awal
biasanya berupa gatal, kesemutann dan sakit. Lalu akan muncul bercak
kemerahan yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang terasa
nyeri. Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka yang melingkar. Luka
akan membaik dalam waktu 10 hari tetapi bisa meninggalkan jaringan parut. 6
Gejala awal ini sifatnya lebih nyeri, lebih lama dan lebih meluas dibandingkan
gejala berikutnya dan mungkin disertai dengan demam dan tidak enak badan. 6
Pada pria, lepuhan dan luka bisa terbentuk di setiap bagian penis, termasuk
kulit depan pada penis yang tidak disunat. Pada wanita, lepuhan dan luka bisa
terbentuk di vulva dan leher rahim. Jika penderita melakukan hubungan seksual
melalui anus, maka lepuhan dan luka bisa terbentuk di sekitar anus atau di dalam
rektum. 6
luka herpes bisa sangat berat, menyebar ke bagian tubuh lainnya, menetap selama
beberapa minggu atau lebih dan resisten terhadap pengobatan dengan asiklovir. 6
sekitarnya, karena virus menetap di saraf panggul terdekat dan kembali aktif
wajah dan menyebabkan fever blister atau herpes labialis. Tetapi kedua virus bisa
menimbulkan penyakit di kedua daerah tersebut. Infeksi awal oleh salah satu
virus akan memberikan kekebalan parsial terhadap virus lainnya, sehingga gejala
2.9. Penatalaksanaa
2.9.1. Farmakologi
Sampai sekarang belum ada obat yang memuaskan untuk terapi herpes
Hingga saat ini tidak ada satupun bahan yang efektif mencegah
terbaik, jangan melakukan kontak oral genital pada keadaan dimana ada
yaitu:
asimptomatik.
terinfeksi.
sembuh.
2.11. Komplikasi
yang serius pada orang dewasa. Pada sejumlah orang dengan sistem
imunitasnya tidak bekerja baik, bisa terjadi outbreaks herpes genital yang
bisa saja berlangsung parah dalam waktu yang lama. Orang dengan sistem
imun yang normal bisa terjadi infeksi herpes pada mata yang disebut
yang lahir dengan herpes dapat meninggal atau mengalami gangguan pada
otak, kulit atau mata. Wanita hamil dengan herpes dapat mengakibatkan
herpes neonatal disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) atau
herpes virus tipe simpleks 2 jenis virus (HSV-2) sebagai salah dapat
menyebabkan herpes genital pada ibu. Sekitar 50% dari neonatal herpes
disebabkan HSV-1 dan 50% karena HSV-2. Sebagian besar kasus herpes
neonatal terjadi sebagai akibat dari kontak langsung dengan sekret ibu
2.12. Prognosis
Cukup baik meskipun tidak ada pengobatan yang memuaskan
2.13. Propesionalisme
sesuai dosis yang tepat, jika keluhan masih berlanjut silah konsultasikan
BAB III
KESIMPULAN
simpleks (VHS) Terdapat dua macam tipe VHS yang dapat menyebabkan
disebabkan oleh herpes simplek virus tipe 2 (herpes virus hominis tipe 2),
tetapi sebagian kecil dapat disebabkan oleh tipe 1. Biasa sering terjadi
pada umur dewasa muda / masa seksual aktif dengan prevalensi wanita
gejala khas berupa vesikel berkelompok dengan dasar eritem dan bersifat
rekuren. Pengobatan dari herpes genital secara umum bisa dengan menjaga
DAFTAR PUSTAKA
1. Siregar, R. (2014). Herpes genitalis. Dalam Atlas berwarna saripati penyakit kulit
(Vol. 3, hal. 82-84). Jakarta: EGC.
2.
Alberto, d. m. (2018). Herpes genitalis disertai lesi ekstragenital primer pada gravida
trimester III dengan human immunodefeciency virus (HIV) stadium 1. medicina, 49, 67-
71.
3.
Hendrawan, I. W., & Sakti, P. T. (2017). Venereologi G2PIA0H0 32-33 minggu dengan
herpes genitalis. Jurnak kedokteran Unram, 6, 50-54.
4.
Bonita, L., & Murtiastutik, D. (2017). Penelitian retrospektif : Gambaran klinis herpes
simplek genitalis. fakultas kedokteran universitas airlangga, 30-25.
6.
Jatmiko, A. C., Nurharini, F., Dewi, D. K., & Murtiastutik, D. (2018). Penderita Herpes
Genitalis di Divisi Infeksi Menular Seksual Unit Rawat Jalan Kesehatan Kulit dan Kelamin
RSUD Dr. Soetomo Surabaya Periode 2015–2017. Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga, 102-108.