Kota Binjai
Sumatera Utara
CHLAMIDYA TRICOMANTIS
1
CHLAMIDYA TRICOMANTIS
BAB I
PENDAHULUAN
Deteksi dini dan pengobatan segera yang tepat dan sampai tuntas memberikan
prognosis yang baik dan mengurangi resiko komplikasi jangka panjang.2
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
2. Etiologi
3
Terdapat 3 spesies yang patogen terhadap manusia yaitu :1
a. C.pneumoniae
Penyebab penyakit saluran pernapasan termasuk pneumonia dan
merupakan penyebab arteri koroner.1
b. C.psittaci
Penyebab Psittacosis pada manusia, Ornitosis pada burung,
pneumonitis pada kucing.1
c. C.trachomatis
Menyebabkan infeksi kelamin, konjungtivitis.
Masa inkubasi berkisar antara 1-3 minggu sampai menyebabkan infeksi
genital menular seksual dan infeksi neonatal.1
3. Epidemiologi
Sering ditemukan infeksi Chlamydia pada wanita dewasa yang seksual
aktif, dan berhubungan erat dengan usia muda pertama kali kontak seksual
serta lamanya waktu aktivitas seksual.4 Pada wanita urban, ditemukan 15%
infeksi endoserviks yang disebabkan oleh Chlamydia, sedangkan pada wanita
hamil dengan sosio-ekonomi rendah ditemukan sebanyak lebih dari 20%.4
4. Faktor Resiko
Usia muda < 25 tahun
Pasangan terkena urethritis
Berganti-ganti pasangan
Swab endoserviks yang menimbulkan perdarahan
Pemakaian kontrasepsi oral : dapat menyebabkan ektopi serviks
Servisitis : banyak ditemukan pada pasien dengan ektopi serviks(5)
4
5. Diagnosis
a. Anamnesis
5
Kemerahan pada penis
Rasa perih atau terbakar saat buang air kecil
Keluar cairan dari uretra berwarna bening/putih susu. Umumnya
pagi hari dapat juga berupa bercak di celana dalam
Pembengkakan testis sampai sekitar anus
b. Pemeriksaan Fisik
6
dan daerah skrotum.Periksa apakah ada tanda inflamasi, lesi, sekret
atau darah.3
c. Pemeriksaan Penunjang
Kultur
Hingga awal 19980, metode utama diagnosis Klamidia dengan
inokulasi dibantu dengan sentrifugasi bahan klinis pada sel hidup yang
rentan pada kultur jaringan diikuti inklusi Chlamidyasetelah melewati
7
masa inkubasi yang sesuai. Namun sekarang kultur sel kurang
sensitif.5
Kerugian : membutuhkan persyaratan khusus dalam teknik pembiakan
maupun transport specimen agar kultur sel dapat dibiakkan dengan
baik sehingga tidak praktis dan hanya sesuai untuk sampel invasive
dalam jumlah kecil serta cukup mahal.5
Tes Deteksi Antigen
Umumnya menggunakan lipopolisakarida (LPS) Chlamidya
sebagai sarana untuk mendeteksi badan elementer Chlamidya pada
specimen genital.5 Tes ini paling banyak digunakan adalah Direct
Flourescent Antibodi Assay (DFA) dan Tes Enzyme Immunoassays
(EIA)5
8
Serologi
Antibodi Chlamidya digunakan sebagai penanda bermanfaat
pada penelitian epidemiologi riwayat infeksi Chlamidya.5 Namun
pengukuran antibody ini banyak bermasalah seperti tidak ada standar
yang disetujui secara umum.Pada beberapa individu respon antibody
Chlamidya setelah infeksi mungkin terlambat atau bahkan tidak
ada.Bila dijumpai antibody umumnya bertahan lama setelah infeksi
hilang. 5
6. Patogenesis
Klamidia adalah bakteri intra selular kecil yang membutuhkan sel - sel
yang hidup untuk bermultiplikasi.5 Kromosom bakteri klamidia terdiri dari
kurang lebih 1 juta pasangan basa dan memiliki kapasitas untuk mengkodekan
lebih dari 600 protein. Ada 18 serotipe dari klamidia trakomatis yang
teridentifikasi.5 Serotipe D - K merupakan penyebab infeksi menular seksual
dan infeksi neonatal.5 Tidak ditemukan bukti kuat bahwa sindroma genital
spesifik atau manifestasi klinis, seperti PID, disebabkan oleh serotipe yang
spesifik. Siklus sel dari klamidia berbeda dari bakteria yamg lain.5
9
yang baru, dan RB yang lebih rentan sebagai bentuk pembelahan diri bakteria
ini.4 Bagian dalam dari sel manusia ini sangat kaya akan nutrisi, sehingga RB
tidak perlu membuat banyak asam amino dan komponen-komponen lain yang
biasanya dibutuhkan sel-sel yang hidup bebas.4 Meskipun klamidia trakomatis
memiliki gen yang sedikit untuk biosintesis asam amino, genom-genonmya
memiliki gen-gen untuk beberapa jalur pembangkit energi, termasuk
glikolisis, dan jalur pentose phosphate.
10
7. Patofisiologi
11
Chlamidya trachomatis menyerang epitel silindris mukosa
serviks.Gejala awal mulai timbul dalam 3-12 hari setelah terinfeksi.2
8. Diagnosa Banding
• OUE Hiperemis
• Gatal
• edema
• Panas
Gonorea Genital • Ektropion
• Nyeri
• Sekret
• Diuria
mukopurulen
• Gatal
• Nyeri • OUE Hiperemis
• Disuri • Edema
Klamidiasis Genital
Ringan • Sekret
• Sering Seropurulen
Kencing
9. Penatalaksanaan
12
Tetrasiklin 4 X 500 mg selama 5 – 7 hari
Eritromisin 4 X 500 mg selama 5 – 7 hari. Eritromisin adalah
obat alternatif dan obat pilihan bagi bayi baru lahir dan untuk wanita
hamil atau yang diduga hamil.5
11. Komplikasi
Apabila infeksi C. trachomatis ini dibiarkan seringkali menjadi lebih
berat dan menimbulkan komplikasi seperti : 4
13
Wanita lebih rentan terkena Penyakit Radang Panggul (PRP) yaitu
istilah umum untuk infeksi rahim, saluran tuba dan ovarium. PRP
dapat menyebabkan jaringan parut di dalam organ reproduksi sehingga
beresiko 20% menjadi infertile,
18% terjadi nyeri pelvis kronik, 9 % mengalami kehamilan ektopik
yang mengancam jiwa dan radang leher rahim
Epididimitis
Trias Sindrom Reiter (lebih banyak pada pria). Sindrom ini terdiri dari
dari 3 gejala yaitu uretriris, konjungtivitis dan artritis.
Pada ibu hamil beresiko janin nya akan terkena kongjungtivitis
neonatal, pneumonia dan gangguan pertumbuhan pada 3 bulan
pertama kehidupan.
12. Prognosis
Deteksi dini dan pengobatan segera yang tepat dan sampai tuntas
memberikan prognosis yang baik dan mengurangi resiko komplikasi jangka
panjang seperti infertilitas akibat penyakit radang panggul (PRP) dan Sindrom
Reiter pada laki-laki.4 Infeksi ulangan dapat terjadi 13- 36% Pengobatan
dengan antibiotik 95% efektif pada pengobatan pertama kali, dan prognosa
sangat baik bila pengobatan diberikan lebih awal dan pemberian antibiotik
dapat selesai dilakukan.5
13. Profesionalisme
Membantu mengontrol kesembuhan pasien dengan pemberian obat dan
dosis yang tepat.3
Jika keluhan tak kunjung reda rujuk ke dokter spesialis kulit.
14
BAB III
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
Penerbit FKUI
16