Anda di halaman 1dari 14

Demam Thypoid

Albert Pranata Simbolon


102118174
Pembimbing : dr. Marlina, Sp.A
Demam Thypoid
A. Definisi
Demam thypoid merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan
oleh bakteri salmonella typhi.
Salmonella thyphi bentuk batang gram negatif, tidak
berspora,motil,berflagel,berkapsul.
Epidemiologi
Infeksi yang di jumpai di seluruh dunia, secara luas di daerah tropis
dan subtropics terutama dengan sumber air yang tidak memadai dengan
standar higienis.
Dari laporan who (world health organization) pada tahun2003
terdapat 17 juta kasus demam thypoid pertahun di dunia, Dengan jumlah
kematian mencapai 600.000 kematian.
Data who 2012 di indonesia terdapat 600.000-1,3 juta kasus tifoid
setiap tahunnya dengan lebih dari 20.000 kematian. Tercatat anak yang
berusia 3-19 tahun mencapai angka 91% terhadap kasus demam thypoid.
Etiologi
Demam thypoid disebabkan oleh bakteri salmonella thypi atau
salmonella parathypi dari genus salmonella.
salmonella thypi merupakan salah satu penyebab infeksi tersering di
daerah tropis khususnya ditempat-tempat dengan higienis yang buruk
Manusia terinfeksi salmonella thypi secara fekal-oral yang masuk ke
saluran cerna dan menimbulkan infeksi.
Patofisiologi
Salmonella thypi dan parathypi masuk kedalam tubuh melalui makanan yang terkontaminasi .
Kuman masuk melalui makanan dan minuman, setelah melewati lambung , kuman mencapai usus
halus (ileum) dan setelah menembus dinding usus sehingga mencapai folikel limfoid usus halus dan
mengalami hipertropi lalu, kuman ikut aliran mesenterial kedalam sirkulasi darah, dan mencapai
jaringan (hepar, lien, sumsum tulang).
Setelah mengalami bakteremia sekunder kuman mencapai sirkulasi darah dan menyerang organ
lain dan sebagian kuman dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk kedalam usus
halus dan berkembang biak. Bila respon imunitas humoral mukosa igA usus berkurang maka kuman
akan menembus sel-sel epitel terutama sel M dan selanjutnya.
Kemudian terus menyerang ke organ lain atau berkembang biak di hati dan limfa. Di organ ini
kuman meninggalkan sel sel fagosit dan kemudian berkembang biak di luar sel atau ruang sinusoid
dan masuk kedalam sirkulasi darah lagi dan meyebabkan bakterimia yang kedua kalinya dengan
disertai tanda dan gejala penyakit infeksi sistemik, seperti demam, malaise, myalgia ,sakit kepala
dan sakit perut.
Manifestasi Klinis
Demam thypoid pada anak biasanya lebih ringan jika
dibandingkan dengan penderita dewasa. Masa inkubasi
rata-rata 10-20 hari. Setelah masa inkubasi maka di
temukan gejala prodromal, yaitu perasaan tidak enak
badan, lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak
bersemangat. Kemudian disusul dengan gejala klinis
yang bisa di temukan yaitu:
1.Demam
• Demam bersifat remitten. Demam khas berlangsung pada 3
minggu
• Suhu tubuh meningkat pada sore dan malam hari, dan
menurun di pagi hari.
2. Gangguan saluran pencernaan
• Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap
• Bibir kering dan pecah pecah . Ujung dan tepi nya kemerahan
jarang disetai tremor
• Pada abdomen ditemukan perut kembung dan limpa
membesar disertai nyeri pada saat perabaan
• Biasanya didapatkan konstipasi akan tetapi mungkin bisa juga
normal bahkan dapat terjadi diare.
3. Gangguan kesadaraan
• Umumnya kesadraan penderita menurun walau tidak
beberapa dalam, yaitu apatis sampai samnolen, jarang
terjadi spoor, koma, atau gelisah.
Komplikasi
Komplikasi dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Komplikasi intestinal : perdarahan usus, perforasi usus
2. Komplikasi ekstraintestinal :
* Komplikasi kardiovaskular : kegagalan sirkulasi perifer( syok, sepsis,
miokarditis, thrombosis)
* Komplikasi darah : anemia hemolitk, trombositopenia, koagulasi
intravaskuler diseminora, dan sindrom uremia hemolitik.
* Komplikasi paru : Pneumonia, empyema, dan pleuritis
* Komplikasi hepar dan Kandung kemih : hepatitis, kolelitiasis
* Komplikasi ginjal : glomerulonephritis, periostitis, spondiolitis
Diagnosis
Demam naik turun secara bertahap tiap hari, mencapai suhu tertinggi
pada akhir minggu pertama. Minggu kedua demam terus menerus
tinggi. Anak sering mengigau, malaise, anoreksia, nyeri kepala, nyeri
perut, diare atau konstipasi, muntah, perut kembung
Pemeriksaan penunjang
• Darah tepi
• Pemeriksaan bakteriologis :
- isolasi dan biakan kuman
- uji serologi : untuk kenaikan titer S.Thypi (titer 1:200) dan kenaikan
igM dan igG.
• Pemeriksaan radiologis : foto abdomen, foto thoraks
• Uji widal
• Tubex test
Pencegahan
• Menjaga kebersihan air
• Menjaga kebersihan makanan
• Sanitasi
• Pendidikan kesehatan(penyuluhan)
• Vaksin
Pengobatan
1. Perawatan
2. Diet tinggi kalori dan protein
3. Antibiotik : Kloramfenikol (antibiotic yang bersifat bakteriostatik
berspektrum luas. Dosis untuk anak 50-100 mg/kgBB/hari.
Ceftriaxon (dosis anak 50-100 mg/kgBB/jam, untuk bayi 50
mg/kgBB/jam. Ampisilin, kotrimoksasol, cefotaxime, dan
azitromisin.

Anda mungkin juga menyukai