Anda di halaman 1dari 22

Assalamualaikum

Wr.Wb

Laporan Kasus Suspek TB Paru


Nama :Rika Enjelia NPM : 2008730107 Pembimbing : dr Camelia Chitra L/O/G/O

Identitas
Nama : Tn Abdul T Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Pendidikan : SMA Pekerjaan : Pegawai Swasta Status : Menikah Agama : Islam Alamat : Jl Bendungan Melayu no 42 Tanggal masuk Puskesmas : 16 april 2012

ANAMNESIS
Keluhan utama : Batuk berdahak selama 2 bulan Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien Tn Abdul 28 tahun datang ke puskesmas Kelapa Gading dengan keluhan batuk berdahak sejak 2 bulan yang lalu. Batuk berdahak berwarna putih, pagi tadi batuk berdahak disertai becak darah, berwarna merah segar. Pasien juga mengeluh nyeri dada saat batuk,disertai pusing dan sakit kepala. Pasien juga mengeluh sesak nafas saat batuk. Pasien juga merasakan akhir akhir ini sering susah tidur karena selalu keluar keringat saat malam hari. Pasien tidak demam,nafsu makan baik, tidak terjadi penurunan berat badan yang drastis. BAB dan BAK normal.

Riwayat Penyakit Dahulu Sebelumnya


pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama. Pasien memiliki riwayat penyakit asma sejak kecil Riwayat penyakit diabetes mellitus disangkal Riwayat penyakit hipertensi disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga


Di keluarga tidak ada yang memiliki keluhan yang sama.

Riwayat Psikososial
OS mengaku memiliki kebiasaan merokok, sudah berhenti sejak 3 tahun lalu. OS mengaku dulu merokok 2 bungkus perhari.

OS mengaku memiliki kebiasaan minum kopi.

OS mengaku di lingkungan kerja banyak yang memiliki keluhan yang sama, namun belum berobat.

Riwayat Pengobatan
OS pernah meminum obat batuk sebelumnya, sembuh, tetapi setelah obatnya habis,batuk kambuh lagi.

Riwayat Alergi
OS tidak memiliki alergi terhadap makanan atau obat.

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum Kesadaran : Compos mentis Keadaan Umum : Sakit ringan BB : 71 kg TB : 168 cm Tanda vital: TD : 110/80 mmHg Nadi : 80 x/menit Respirasi : 20 x/menit Suhu : 36 oC

Status Generalis
Kepala :Tidak terdapat deformitas Mata :
Konjungtiva Palpebra dextra dan sinistra tidak anemis Sklera dextra dan sinistra tidak ikterik

Hidung : deviasi septum (-), sekret (-) Gigi dan mulut : Mukosa mulut basah, sianosis (-), lidah kotor (-), faring hiperemis (-) Pembesaran Kelenjar Getah Bening (-)

Thorax

Cor : Iktus cordis tidak terlihat, Bunyi jantung I/II murni reguler, murmur (-), gallop (-). Pulmo : Suara pokok paru vesikuler. Bentuk dan gerak simetris normal, pada perkusi sonor, ronkhi -/-, wheezing -/-.

Abdomen : timpani, nyeri tekan (-), massa (-), nyeri lepas (-), distensi abdomen (-), hepar & lien tidak teraba, BU (+) normal. Ekstremitas :
Ekstremitas atas : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-) Ekstremitas bawah : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)

Resume Pasien datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 2 bulan yang lalau.Batuk berdahak disertai bercak darah, merah segar. Pasien juga mengeluh nyeri dada saat batuk, mialgia. Pasien juga merasakan akhir akhir ini sering susah tidur karena selalu keluar keringat saat malam hari. Pemeriksaan Penunjang - Pemeriksaan laboratorium (Sputum BTA ) - Foto rontgen thorax

DIAGNOSIS
Diagnosis Suspek TB paru Diagnosis banding : Tuberkulosis Bronkitis kronis Terapi
Gliseril Guiakolat 3x1 Vitamin B kompleks 1x1

TB PARU
DEFINISI
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkanolehMycobacterium tuberculosis (MTB).Kuman batang aerobik dan tahan asam ini,merupakan organisme patogen maupun saprofit.Jalan masuk untuk organisme MTB adalah saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit Mycobacterium tuberculosis adalah suatu jenis kuman yang berbentuk batang dengan ukuran panjang 1-4/um dan tebal 0,3-0,6/um, mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan

ETIOLOGI

EPIDEMIOLOGI

Jumlah pasien TB di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah pasien sekitar 10% dari total jumlah pasien TB didunia. (Depkes 2006)

KLASIFIKASI MENURUT WHO

Kategori Kategori Kategori Kategori I IIs III IV


Kasus baru dengan sputum positif Kasus kambuh Kasus gagal dengan sputum BTA positif Putus Obat Kasus BTA negatif dengan kelainan paru yang tidak luas Kasus TB ekstra paru selain dari yang disebut dalam kategori I

Tuberkulo sis Paru kronik

Kasus baru dengan bentuk TB berat

MultiDrugs Resistant TB

CARA PENULARAN
Penularan langsung
Penularan melalui udara

Penularan melalui makanan & minuman

Patofisiologi
Kuman M. tuberculosis pada penderita TB Paru

Kuman dibatukkan dan dibersinkan

Droplet Nuklei di udara Kuman akan di hadapi oleh neutrofil

Partikel terhirup oleh orang sehat

Partikel menempel pada saluran nafas/jaringan paru

Bila partikel tidak mati

Difagositosis oleh makrofag

Kebanyakan partikel mati

Kuman menetap & bersarang di jaringan paru berkembangbiak dalam sitoplasma makrofag & dapat terbawa ke organ tubuh yang lain

Keluar melalui percabangan trakeobronkial bersama gerakan silia dan sekret

Sehingga terbentuk TBC Pneumonia kecil dan di sebut sarang Primer / Efek Primer

Timbul peradangan pada Saluran Getah bening Hilus ( limfadenitis lokal ) + Pembesaran getah bening hilus ( limfadenitis regional )

Kompleks primer ( Ranke ) dalam jangka waktu 3-8 minggu

Sembuh sama sekali tanpa meninggalkan cacat. Ini yang banyak terjadi. Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas berupa garis-garis fibrotic, klasifikasi di hilus, Berkomplikasi dan menyebar

GEJALA DAN TANDA KLINIS


Demam : biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Tetapi kadang-kadang panas badan dapat mencapai 40-410C Batuk/Batuk darah : gejala ini banyak ditemukan, batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Sifat batuk dimulai dari batuk kering kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif (menghasilkan sputum). Keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah karena terdapat pembuluh darah yang pecah. Sesak Nafas : pada penyakit yang ringan belum dirasakan sesak nafas. Nyeri Dada : gejala ini jarang ditemyukan . nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis Malaise : gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia, tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (berat badan turun),sakit kepala, meriang,nyeri otot, keringat malam, dll.

ALUR DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Kultur sputum
S(sewaktu)

Foto thorak
Pada saat ini pemeriksaan radiologis dada merupakan cara yang praktis untuk menemukan lesi tuberkulosis. Lokasi lesi umumnya di daerah apeks paru, tetapi dapat juga mengenai lobus bawah dan daerah hilus. Pada awal penyakit saat lesi masih merupakan sarangsarang pneumonia,gambaran radiologis berupa bercakbercak seperti awan yang berbatas tidak tegas. Gambaran tuberkulosis milier terlihat berupa bercakbercak halus yang umumnya tersebar merata pada seluruh lapangan paru.

P(Pagi)

S(sewaktu)

Pemeriksaan darah
jumlah leukosit sedikit meninggi dan jumlah limfotsit masih dibawah normal. Laju endap darah mulai meningkat. Bila sakit mulai sembuh jumlah leukosit kembali normal dan jumlah limfosit masih tetap tinggi. Laju endap darah mulai turun kearah normal lag

PADUAN OAT DAN PERUNTUKANNYA.


KATEGORI-1 (2HRZE/ 4H3R3)
1. PADUAN OAT INI DIBERIKAN UNTUK PASIEN BARU: 2. PASIEN BARU TB PARU BTA POSITIF. 3. PASIEN TB PARU BTA NEGATIF FOTO TORAKS POSITIF 4. PASIEN TB EKSTRA PARU DOSIS PANDUAN OAT KDT UNTUK KATEGORI I

PADUAN OAT DAN PERUNTUKANNYA.


KATEGORI-2 ( 2HRZE/ HRZE / 5H3R3E3 )
1. PADUAN OAT INI DIBERIKAN UNTUK PASIEN BTA POSISTIF YANG TELAH DI OBATI SEBELIMNYA : 2. PASIEN KAMBUH 3. PASIEN GAGAL 4. PASIEN DENGAN PENGOBATAN SETELAH PUTUS BEROBAT ( DEFAULT ) DOSIS PANDUAN OAT KDT UNTUK KATEGORI 2

Anda mungkin juga menyukai