Anda di halaman 1dari 11

GASTROENTERITIS PADA ANAK

Definisi Gastroentritis ( GE ) adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah (Sowden,et all.). Gastroenteritis diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang encer dengan frekwensi yang lebih banyak dari biasanya (FKUI,). Gastroenteritis adalah inflamasi pada daerah lambung dan intestinal yang disebabkan oleh bakteri yang bermacam-macam,virus dan parasit yang patogen (Whaley & Wongs,). Gastroenteritis adalah kondisis dengan karakteristik adanya muntah dan diare yang disebabkan oleh infeksi,alergi atau keracunan zat makanan ( Marlenan Mayers, ). Dari keempat pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Gstroentritis adalah peradangan yang terjadi pada lambung dan usus yang memberikan gejala diare dengan frekwensi lebih banyak dari biasanya yang disebabkan oleh bakteri,virus dan parasit yang patogen. Epidemiologi Setiap tahun di seluruh dunia rotavirus anak di bawah 5 penyebab 111 juta kasus gastroenteritis dan hampir setengah juta kematian. 82% kematian ini terjadi di negara-negara termiskin di dunia. Pada tahun 1980 gastroenteritis dari semua penyebab kematian 4,6 juta disebabkan pada anak-anak dengan sebagian besar terjadi ini di dunia ketiga. Kejadian di negara maju setinggi 1-2,5 kasus per anak per tahun dan merupakan penyebab utama rawat inap di kelompok usia ini. Umur, kondisi hidup, kebersihan dan kebiasaan budaya merupakan faktor penting. Agen etiologi bervariasi tergantung pada iklim. Selain itu, sebagian besar kasus Gastroenteritis

terlihat selama musim dingin di daerah beriklim sedang dan selama musim panas di daerah tropis. Sejarawan, genealog, dan peneliti lain harus diingat bahwa Gastroenteritis tidak dianggap sebagai diagnosis diskrit sampai cukup baru-baru ini.

Patofisiologi Penyebab gastroenteritis akut adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus enteris, Virus Norwalk), Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yersinia dan lainnya), parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau Cytotoksin dimana merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada Gastroenteritis akut. Penularan Gastroenteritis bias melalui fekal-oral dari satu penderita ke yang lainnya. Beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi. Mekanisme dasar penyebab timbulnya diare adalah gangguan osmotic (makanan yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus,isi rongga usus berlebihan sehingga timbul diare ). Selain itu menimbulkan gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit meningkat kemudian terjadi diare. Gangguan multilitas usus yang mengakibatkan hiperperistaltik dan hipoperistaltik. Akibat dari diare itu sendiri adalah kehilangan air dan elektrolit (Dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan asam basa (Asidosis Metabolik dan Hipokalemia), gangguan gizi (intake kurang, output berlebih), hipoglikemia dan gangguan sirkulasi darah.

Manifestasi klinis a. Diare. b. Muntah. c. Demam. d. Nyeri Abdomen e. Membran mukosa mulut dan bibir kering f. Fontanel Cekung g. Kehilangan berat badan h. Tidak nafsu makan i. Lemah

Pemeriksaan penunjang 1. Pemeriksaan laboratorium. i. ii. Pemeriksaan tinja. Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam basa dalam darah astrup,bila memungkinkan dengan menentukan PH keseimbangan analisa gas darah atau astrup,bila memungkinkan.

iii.

Pemeriksaan kadar ureum dan creatinin untuk mengetahui pungsi ginjal.

2. pemeriksaan elektrolit intubasi duodenum untuk mengetahui jasad renik atau parasit secara kuantitatif,terutama dilakukan pada penderita diare kronik. 3. Komplikasi a. Dehidrasi b. Renjatan hipovolemik c. Kejang d. Bakterimia e. Mal nutrisi f. Hipoglikemia g. Intoleransi sekunder akibat kerusakan mukosa usus. 4. Tingkat Dehidrasi Gastroenteritis a. Dehidrasi Ringan Kehilangan cairan 2 5 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit kurang elastis, suara serak, klien belum jatuh pada keadaan syok. b. Dehidrasi Sedang Kehilangan cairan 5 8 % dari berat badan dengan gambaran klinik turgor kulit jelek, suara serak, presyok nadi cepat dan dalam. c. Dehidrasi Berat Kehilangan cairan 8 10 % dari berat badan dengan gambaran klinik seperti tanda tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun, apatis sampai koma, otot-otot kaku sampai sianosis.

Penatalaksanaan Medis a. Pemberian cairan. b. Diatetik : pemberian makanan dan minuman khusus pada klien dengan tujuan penyembuhan dan menjaga kesehatan adapun hal yang perlu diperhatikan :
y y

Memberikan asi. Memberikan bahan makanan yang mengandung kalori, protein, vitamin, mineral dan makanan yang bersih.

c. Obat-obatan. Pemberian cairan, pada klien Diare dengan memperhatikan derajat dehidrasinya dan keadaan umum a. Cairan per oral. Pada klien dengan dehidrasi ringan dan sedang, cairan diberikan peroral berupa cairan yang berisikan NaCl dan Na, HCO, K dan Glukosa, untuk Diare akut diatas umur 6 bulan dengan dehidrasi ringan, atau sedang kadar natrium 50-60 Meq/l dapat dibuat sendiri (mengandung larutan garam dan gula ) atau air tajin yang diberi gula dengan garam. Hal tersebut diatas

adalah untuk pengobatan dirumah sebelum dibawa kerumah sakit untuk mencegah dehidrasi lebih lanjut. b. Cairan parenteral. Mengenai seberapa banyak cairan yang harus diberikan tergantung dari berat badan atau ringannya dehidrasi, yang diperhitungkan kehilangan cairan sesuai dengan umur dan berat badannya. 1. Dehidrasi ringan. 1jam pertama 25 50 ml / Kg BB / hari, kemudian 125 ml / Kg BB / oral 2. Dehidrasi sedang. 1jam pertama 50 100 ml / Kg BB / oral, kemudian 125 ml / kg BB / hari. 3. Dehidrasi berat. Untuk anak umur 1 bulan 2 tahun dengan berat badan 3 10 kg 1 jam pertama : 40 ml / kg BB / jam = 10 tetes / kg BB / menit (infus set 1 ml = 15 tetes atau 13 tetes / kg BB / menit. 7 jam berikutnya 12 ml / kg BB / jam = 3 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ). 16 jam berikutnya 125 ml / kg BB oralit per oral bila anak mau minum,teruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit. Untuk anak lebih dari 2 5 tahun dengan berat badan 10 15 kg. - 1 jam pertama 30 ml / kg BB / jam atau 8 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 15 tetes ) atau 10 tetes / kg BB / menit ( 1 ml = 20 tetes ). - 7 jam kemudian 127 ml / kg BB oralit per oral,bila anak tidak mau minum dapat diteruskan dengan 2A intra vena 2 tetes / kg BB / menit atau 3 tetes / kg BB / menit. Untuk anak lebih dari 5 10 tahun dengan berat badan 15 25 kg.

-1 jam pertama 20 ml / kg BB / jam atau 5 tetes / kg BB / menit ( infus set 1 ml = 20 tetes ). -16 jam berikutnya 105 ml / kg BB oralit per oral. Komposisi cairan parenteral

Osmolalitas (mOsml/L) NaCl 0,9 % 308

Glukosa (gram/L) -

Natrium (mEq/L) 154

Chlorida (mEq/L) 154 -

Kalium (mEq/L) -

Basa (mEq/L)

NaCl 0,45 % + D5 NaCl 0,225 % + D5 Ringer Laktat Ka-En 3B Ka-En 4B

428

50

77

77

253

50

38,5

38,5

273

130

109

Laktat 28

290

27

50

50

20

Laktat 20

264

38

30

28

Laktat 10

Sumber: Dwipoerwantoro PG

c. Diatetik ( pemberian makanan ). Terapi diatetik adalah pemberian makan dan minum khusus kepada klien dengan tujuan meringankan, menyembuhkan serta menjaga kesehatan klien. Hal hal yang perlu diperhatikan :
y y

Memberikan Asi. Memberikan bahan makanan yang mengandung cukup kalori,protein,mineral dan vitamin, makanan harus bersih.

d. Obat-obatan. Obat anti sekresi. Obat anti spasmolitik. Obat antibiotik. Alternatif obat Probiotik Beberapa probiotik telah terbukti bermanfaat dalam mencegah dan mengobati berbagai bentuk gastroenteritis. Mekanisme efek probiotik:  Perubahan lingkungan mikro lumen usus  Produksi bahan antimikroba  Kompetisi nutrient  Mencegah adhesi kuman patogen pada enterosit dan efek tropik pada mukosa usus  Imunomodulasi

Seng Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan bahwa bayi dan anak-anak menerima suplemen makanan dari seng sampai dua minggu setelah onset gastroenteritis. Sebuah uji coba 2009 namun tidak menemukan manfaat dari suplemen.

DAFTAR PUSTAKA http://www.news-medical.net/health/What-is-Gastroenteritis-%28Indonesian%29.aspx www.docstoc.com/docs/.../Gastroenteritis-Menular-pada-Anak www.emedicine.com/ped/topic556.htm Behrman,kliegman,arvin : Nelson Ilmu Kesehatan anak : 1996 www.emedicine.com/ped/topic834.htm

Anda mungkin juga menyukai