STUDI PENYAKIT
1
2. Etiologi (Penyebab)
Berdasarkan jenisnya ada beberapa penyebab bronchitis
• Bronchitis Akut
Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang menginfeksi
umumnya sejenis dengan virus penyebab pilek dan flu. Biasanya anak-anak
lebih sering menderita kondisi ini. Penyebab kondisi peradangan pada saluran
napas anak (bronkitis akut) biasanya adalah virus, tapi juga bisa disebabkan oleh
infeksi bakteri, alergi, dan iritasi dari asap rokok, polusi, atau debu. Saat anak
pilek, flu, sakit tenggorokan, atau mengalami sinusitis kronis yang disebabkan
oleh virus, virus ini dapat menyebar ke daerah bronkus. Virus yang ada di daerah
bronkus ini kemudian dapat menyebabkan saluran napas menjadi bengkak,
meradang, dan tersumbat oleh lendir yang dihasilkannya. Virus-virus ini dapat
menyebar dari orang ke orang melalui batuk atau bersin. Virus juga dapat
menyebar saat anak menyentuh mulut, hidung, atau dari ingus atau cairan
pernapasan dari orang yang terinfeksi yang menempel di benda-benda yang
dipegang anak.
• Bronchitis Kronis
National Institutes of Health (NIH) mengonfirmasi bahwa asap rokok adalah
penyebab paling umum dari bronkitis kronis. Bahkan, 90 persen orang yang
menderita penyakit ini memiliki riwayat merokok seperti dilansir oleh Johns
Hopkins Medicine. Selain asap rokok, penyebab lainnya adalah paparan jangka
panjang lainnya terhadap polusi udara, asap industri atau kimia, gas beracun,
dan debu. Infeksi berulang yang dapat merusak paru-paru dan memperburuk
gejala juga adalah kondisi yang bisa jadi penyebab penyakit ini.
➢ Asap rokok.
Orang yang merokok atau tinggal bersama perokok berada dalam risiko tinggi akan
kedua jenis bronkitis, akut dan kronis.
➢ Sistem imun rendah.
Hal ini mungkin akibat dari penyakit akut lainnya, seperti pilek, atau dari kondisi kronis
yang merusak sistem kekebalan diri Anda. Orang lanjut usia, bayi, dan anak-anak
memiliki kerentanan yang lebih besar terhadap infeksi.
2
➢ paparan terhadap iritan di tempat kerja.
Risiko Anda terkena bronkitis menjadi jauh lebih besar jika Anda bekerja di sekitar
iritan paru-paru, seperti biji-bijian atau tekstil, atau terpapar uap kimia.
➢ Refluks asam lambung.
Serangan heartburn yang kambuhan dapat mengiritasi tenggorokan dan membuat Anda
menjadi lebih rentan terhadap bronkitis.
➢ Usia.
Orang yang berusia 50 tahun lebih, berisiko terkena penyakit ini.
Bronkitis Kronis
DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik selalu menjadi cara pertama. Dokter akan menggunakan stetoskop
untuk mendengarkan paru-paru Anda dengan seksama saat Anda bernapas. Dalam
kasus tertentu, dokter mungkin akan menyarankan:
3
• Rontgen dada.
Rontgen dada atau thorax dapat membantu menentukan apakah Anda memiliki
pneumonia atau kondisi lain yang menyebabkan batuk. Pneumonia dan
bronkitis memang dua kondisi yang mirip, tetapi sebenarnya berbeda. Hal ini
terutama penting jika Anda pernah merokok atau merupakan perokok saat ini.
• Tes dahak.
Dahak dapat dites untuk memeriksa apakah Anda memiliki batuk rejan
(pertusis) atau penyakit lainnya yang dapat diredakan dengan antibiotik. Dahak
juga dapat dites untuk tanda-tanda alergi.
• Tes fungsi paru.
Tes ini dilakukan untuk memeriksa fungsi paru dan tanda-tanda asma atau
emfisema. Tes ini dilakukan dengan mengukur aliran udara dan volume udara
di paru-paru.
• High-resolution computed tomography (HRCT).
Metode ini merupakan CT scan khusus yang memungkinkan dokter
mendapatkan gambaran paru-paru Anda dalam resolusi tinggi untuk membantu
diagnosis. Secara umum, metode HRCT tidak memiliki perbedaan dengan CT
scan biasa.
4. Pengobatan
• Antibiotik
• Istirahat yang cukup
• Minum obat batuk
• Banyak minum air putih
4
BAGIAN II
KODIFIKASI PENYAKIT
5
Bronchitis Chronic Volume 3
6
Bronchitis Acute Volume 1
7
Keterangan:
J20.0 : Acute Bronchitis Duet To Mycoplasma Pneumoniae, yaitu bronkitis akut akibat
mycoplasma imfluenzae
J20.1 : Acute Bronchitis Duet To Haemophilus Imfluenzae, yaitu bronktis aku akibat
haemophilus imfulenzae
J20.2 : Acute Bronchitis Duet To Streptococcus, yaitu bronkitis akut akibat streptococcus
J20.4 : Acute Bronchitis Duet To Parainfluenza Virus, yaitu bronkits akut akibat virus
imfluenza
J50.5 : Acute Bronchitis Duet To Respiraratory Syncytial Virus , yaitu bronkitis akut
akibat virus pernapasan syncytial
J20.6 : Acute Bronchitis Duet To Rhinovirus, yaitu bronkitis akut akibat rhinovirus
J20.7 : Acute Bronchitis Duet To Echovirus, yaitu bronkitis akut akibat echovirus
J20.8 : Acute Bronchitis Duet To Other Specified Organisms, yaitu bronkitis akut akibat
organisme tertentu lainnya
8
Bronchitis Chronic Volume 1
Keterangan:
J41.8 : Mixed Simple And Mucopurulent Chronic Bronchitis, yaitu campuran bronkus
kronik sederhana dan mukopunulan
9
DAFTAR PUSTAKA
BUKU ICD 10
10