Anda di halaman 1dari 16

REFRESHING

Rabu, Sept 2016

STASE PEDIATRI

BRONKITIS PADA
ANAK
Disusun
Oleh :
Nama : Rifka Raihana
NIM : 2012730084
PEMBIMBING: dr. Nia Adriani, Sp.A,
M.Kes
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

DEFINISI
Bronkitis digambarkan sebagai inflamasi dari pembuluh bronkus.
Inflamasi menyebabkan
bengkak pada permukaannya,
mempersempit pembuluh dan menimbulkan sekresi dari cairan
inflamasi.
Bronkitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya
dilatasi
(ektasis) bronkus lokal yang bersifat patologis dan
berjalan kronik. Perubahan bronkus tersebut disebabkan oleh
perubahan-perubahan dalam dinding bronkus berupa destruksi
elemen-elemen elastis dan otot-otot polos bronkus.

KLASIFIKASI
BRONKITIS AKUT

Adalah batuk yang tiba-tiba


terjadi karena infeksi virus
yang melibatkan jalan nafas
yang besar.
Bronkitis
akut
pada
umumnya
ringan.
Berlangsung
singkat
(beberapa
hari
hingga
beberapa minggu), rata-rata
10-14 hari.
Sbgn besar disbbkn oleh
infeksi virus.
Meski ringan, namun ada
kalanya
sangat
mengganggu, terutama jika
disertai sesak, dada terasa

BRONKITIS KRONIS
Suatu peradangan pada
bronkus yang ditandai
dengan batuk-batuk
hampir setiap hari disertai
pengeluaran dahak
sekurang-kurangnya 3
bulan berturut-turut dan
paling sedikit 2 tahun.
Suatu bentuk peradangan
yang lama dan
berkesinambungan akibat
serangan berulang
bronkitis akut atau
penyakit penyakit umum
kronis

EPIDEMIOLOGI
BRONKITIS AKUT

BRONKITIS KRONIS

Paling
banyak
terjadi
pada anak kurang dari 2
tahun, dengan puncak
lain
terlihat
pada
kelompok anak usia 9
15 tahun.
1:10.000.000 penduduk
dunia
Terjadi sama antara pria
dan wanita
Salah satu infeksi saluran
respiratori yang paling
umum terdiagnosis oleh
dokter keluarga
Sering
terjadi
pada

Dapat mengenai orang


dengan semua umur
namun lebih banyak
pada orang diatas 45
tahun.
Di Amerika Serikat >2,5
juta anak menderita
bronkitis kronik
Pajanan saluran
respiratori yang
berlangsung terusmenerus sesudah terjadi
kerusakan saluran
respiratori sebelumnya
akibat infeksi akut

ETIOLOGI
BRONKITIS AKUT

Bronkitis Akut biasanya terjadi


pada anak yang menderita
Morbilli, Pertusis dan infeksi
Mycoplasma Pneumonia.
Infeksi virus 90% : Rhinovirus,
RSV,
Influenza
virus,
Parainfluenza
virus,
Adenovirus, virus Rubeola,
Paramyxovirus, dll.
Infeksi Bakteri : Bordatella
pertussis,
Haemophilus
Influenzae, S. pneumoniae,
atau
bakteri
atipik
(M.
Pneumoniae,
Chlamydia
pneumoniae)
Jamur
Non-infeksi : zat iritan seperti

BRONKITIS KRONIS
Asma, penyakit paru yg sdh
ada (bronkiektasis), infeksi
kronik saluran napas bagian
atas
(misalnya
sinobronkitis),
sindrom
aspirasi,
PJB,
defisiensi
imunologis, fibrosis kistik,
merokok, polusi
udara,
paparan debu, asap, gas
dan zat kimiawi, riwayat
infeksi
saluran
nafas
sebelumnya, serta genetik
dengan
defisiensi
a-1
Antitripsin.

ETIOLOGI
BRONKITIS INFEKSIOSA BRONKITIS IRITATIF
Bronkitis infeksiosa
disebabkan oleh infeksi
bakteri atau virus, terutama
Mycoplasama pneumoniae
dan Chlamydia.
Serangan bronkitis berulang
bisa terjadi pada perokok
dan penderita penyakit paru
dan saluran pernapasan
menahun. Infeksi berulang
bisa merupakan akibat
dari :
1. Sinusitis kronik
2. Bronkiektasis
3. Alergi

Bronkitis
iritatif
adalah
bronkitis yang disebabkan
alergi
terhadap sesuatu
yang dapat menyebabkan
iritasi pada daerah bronkus.
Bronkitis
iritatif
bisa
disebabkan oleh berbagai
jenis debu, asap dari asam
kuat, amonia, beberapa
pelarut
organik
klorin,
hidrogen
sulfida,
sulfur
dioksida,
dan
bromine,
polusi
udara
yang
menyebabkan iritasi ozon
dan
nitrogen
dioksida,
tembakau
dan
rokok

PATOFISIOLOGI

MANIFESTASI KLINIS
Gejala umum bronkitis akut maupun bronkitis kronik
adalah:

Batuk dan produksi sputum adalah gejala yang paling


umum biasanya terjadi setiap hari. Intensitas batuk, jumlah
dan frekuensi produksi sputum bervariasi dari pasien ke
pasien. Dahak berwarna yang bening, putih atau hijaukekuningan.
Dyspnea (sesak napas) secara bertahap meningkat dengan
tingkat keparahan penyakit. Biasanya, orang dengan
bronkitis kronik mendapatkan sesak napas dengan
aktivitas dan mulai batuk.
Gejala kelelahan, sakit tenggorokan, nyeri otot, hidung
tersumbat, dan sakit kepala dapat menyertai gejala utama.
Demam dapat mengindikasikan infeksi paru-paru sekunder
virus atau bakteri

DIAGNOSIS
Bronkitis Akut

Anamnesis
Biasanya diawali dengan gejala2
infeksi
saluran
nafas
(rintis&faringitis)
Batuk
mula-mula
kering,
nonproduktif,
beberapa
hari
kemudian
batuk
produktif
mengeluarkan
mukus/dahak
purulen, disertai muntah berisi
mukus; gejala batuk ini hilang
sesudah 1014 hr
Gejala lain yang merupakan
gejala penyakit sistemik seperti
demam dan rasa tidak nyaman
di dada biasanya 3 hr
Pemeriksaan Fisis
KU : Tdk tampak sakit berat, tdk
sesak / takipnea
Paru : Ronki basah kasar yg tdk

Bronkitis Kronik

Anamnesis

Riwayat penyakit, yaitu batuk


yang
menetap
>23
mgg,
hubungan
dengan
makan/minum,
episode
sebelumnya, sumber kontak,
sumber
pencetus
dari
lingkungan dan riwayat keluarga
Gejala utama bronkitis batuk
produktif
(berdahak)
yang
mengeluarkan dahak berwarna
putih kekuningan atau hijau
Dikatakan bronkitis kronik bila
keadaan ini berlangsung >3 bl
Mukus yang berwarna selain
putih atau bening, menandakan
infeksi sekunder

Pemeriksaan Fisis
Pasien tampak kurus, barrel chest

PEMERIKSAAN
Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap
Pemeriksaan dahak maupun rontgen dilakukan
untuk membantu menegakkan diagnosa dan untuk
menyingkirkan diagnosa penyakit lain.
Bila penyebabnya bakteri, sputumnya akan seperti
nanah.
Untuk pasien anak yang diopname, dilakukan
dengan tes C-reactive protein, kultur pernapasan,
kultur darah, kultur sputum, dan tes serum aglutinin
untuk membantu mengklasifikasikan penyebab
infeksi apakah dari bakteri atau virus. Jumlah
leukositnya berada > 17.500

PENATALAKSANAAN
Sebagian besar terapi bronkitis
bersifat suportif
Penatalaksanaan ditujukan terhadap gejala utamanya seperti:
Hindarkan asap rokok, asap lainnya, serta sumber polusi
udara lainnya
Meningkatkan kelembapan dan pemberian cairan yang baik
Analgetik dan antipiretik
Istirahat cukup
Posisi bayi diubah-ubah
Hindarkan
penggunaan
obat
batuk
yang
menekan
pusat/refleks batuk, karena batuk diperlukan untuk
mengelurkan sputum
Antibiotik diberikan hanya pada kasus yang dicurigai secara
klinis atau terbukti terdapat infeksi bakteri dari preparat gram
atau kultur sputum
Kortikosteroid tidak direkomendasikan
Pada kasus bronkitis akut tanpa komplikasi dengan sputum

Ekspektorant: adalah obat batuk pengencer dahak agar


dahak mudah dikeluarkan sehingga napas menjadi lega.
Ekspektorant yang lazim digunakan diantaranya: GG (glyceryl
guaiacolate), bromhexine, ambroxol, dan lain-lain.
Antipiretik (pereda panas): parasetamol (asetaminofen), dan
sejenisnya., digunakan jika penderita demam.
Bronkodilator 2-agonis (melongarkan napas), diantaranya:
salbutamol, terbutalin sulfat, teofilin, aminofilin, dan lain-lain.
Obat-obat ini digunakan pada penderita yang disertai sesak
napas atau rasa berat bernapas. Atau jika ditemukannya
wheezing pada pemeriksaan fisis

KOMPLIKASI
BRONKITIS AKUT
Bronkitis Akut yang tidak
ditangani
cenderung
menjadi Bronkitis Kronik.
Bronkopneumoni
Pleuritis
Pada orang yang sehat
jarang terjadi komplikasi,
tetapi pada anak dengan
gizi kurang dapat terjadi
Othitis Media, Sinusitis
dan Pneumonia.
Penyakit2
lain
yg
diperberat seperti :
- Penyakit jantung rematik
- Hipertensi
-

BRONKITIS KRONIS
Infeksi yang berulang
Pneumothoraks
Gagal nafas
Eritrositosis karena
hipoksemia berat
Bronkitis Kronik
menyebabkan mudah
terserang infeksi.

PROGNOSIS
Bila tidak ada komplikasi prognosis
bronkitis akut pada anak umumnya
baik.
Pada bronkitis akut yang berulang
dan bila anak merokok (aktif atau
pasif) maka dapat terjadi
kecenderungan untuk menjadi
bronkitis kronik kelak pada usia
dewasa.

Semoga
Bermanfaat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai