next ->
Kelompok 6
20310058 Indy Mulyani
20310059 Irda Wiranti.
20310060 Juli Saputra.
20310061 Julia Asnita
20310062 M fazri Bakhtiar
20310063 M panca Bio Utama.
20310064 Maya Hati Indah Prisetya
20310065 Mayla Fikhansa Barinda
20310066 Meisy Monica
20310067 Mifta sastyaviani
20310068 Suci Isna Pratiwi
20310071 Morena Ailsa Parahita
Kasus 4
Seorang perempuan datang ke rsam dengan keluhan batuk lebih
dari 3 bulan . terutama pada malam hari , kadang disertai sesak dan
dada sakit tetapi tidak menjalar kelengan kiri. Keluhan timbul bila
OS terlalu lelah dan udara dingin dan berkurang bila istirahat .
riwayat keluarga ibu os sering bersin pada pagi hari demam dan
berat badan turun disangkal, riwayat pengobatan disangkal ,OS
tinggal diasrama sejak 4 bulan yang lalu
Keyword
1. Seorang perempuan usia 20 tahun datang ke poli paru
RSAM
2. Batuk lebih dari 3 bulan
3. Kadang disertaib sesak dan dada sakit
4. Timbul bila lelah dan udara dingin
5. OS tinggal diasrama sejak 4 bulan yang lalu
6. Riwayat ibu OS seing bersin dipagi hari
7. Tidak ada riewayat demam dan berat badan turundan
tidak ada riwayat pengobatan
8. sesak dan dada sakit tetapi tidak menjalar kelengan kiri
9. keluhan berkurang bila istirahat
Problem
PEM. FISIK
THT: DBN,
Paru : bisimetris
P fremitus simetris tidak mengeras
P sonor, simetris
auskultasi : vesikuler bronkhi dan whezing (-)
PEM.FISIK JANTUNG
Bunyi 1&2 murni, mur mur tidak ada , abdomen , dan ekstremitas dalam batas normal
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium : DBN
Sprometri :kesan obstruksi sedang dengan uji bronkodilator VEP1 > 17%
THORAX PHOTO : DBN
Diagnosis Diferensial
1.asma bronchial
2.ppok
Hipotesa
Batuk lebih dari 3 bulan diakibatkan oleh
asma bronchial
Don’t know
1. definisi asma bronchial
2. patofisiologi asma bronchial
3. etiologi asma bronchial
4. factor resiko asma bronchial
5. manifestasi klinis asma bronchial
6. komplikasi asma bronchial
7. klasifikasi asma bronchial
8. penatalaksanaan asma bronchial
Definisi Batuk
•
Patofisiologi batuk
Pada dasarnya mekanisme batuk dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu fase inspirasi, fase kompresi dan fase
ekspirasi.Batuk biasanya bermula dari inhalasi sejumlah udara, kemudian glotis akan menutup dan tekanan di
dalam paru akan meningkat yang akhirnya diikuti dengan pembukaan glotis secara tiba-tiba dan ekspirasi
sejumlah udara dalam kecepatan tertentu.Fase inspirasi dimulai dengan inspirasi singkat dan cepat dari sejumlah
besar udara, pada saat ini glotis secara refleks sudah terbuka. Volume udara yang diinspirasi sangat bervariasi
jumlahnya, berkisar antara 200 sampai 3500 ml di atas kapasitas residu fungsional. Penelitian lain menyebutkan
jumlah udara yang dihisap berkisar antara 50% dari tidal volume sampai 50%dari kapasitas vital. Ada dua
manfaat utama dihisapnya sejumlah besar volume ini. Pertama, volume yang besar akan memperkuat fase
ekspirasi nantinya dan dapat menghasilkan ekspirasi yang lebih cepat dan lebih kuat. Manfaat kedua,volume yang
besar akan memperkecil rongga udara yang ter-tutup sehingga pengeluaran sekret akan lebih mudah.Setelah
udara di inspirasi, maka mulailah fase kompresi dimana glotis akan tertutup selama 0,2 detik. Pada masa
ini,tekanan di paru dan abdomen akan meningkat sampai 50 100mmHg. Tertutupnya glotis merupakan ciri khas
batuk, yang membedakannya dengan manuver ekspirasi paksa lain karena akan menghasilkan tenaga yang berbeda.
Tekanan yang didapatkan bila glotis tertutup adalah 10 sampai 100% lebih besar daripada cara ekspirasi paksa
yang lain. Di pihak lain, batuk juga dapat terjadi tanpa penutupan glotis. Kemudian, secara aktif glotis akan
terbuka dan berlang-sunglah fase ekspirasi. Udara akan keluar dan menggetarkan jaringan saluran napas serta
udara yang ada sehingga menimbulkan suara batuk. Arus udara ekspirasi yang maksimal akan tercapai dalam
waktu 3050 detik setelah glotis terbuka, yang kemudian diikuti dengan arus yang menetap' Kecepatan udara
yang dihasilkan dapat mencapai 16.000 sampai 24.000 cm per menit, dan pada fase ini dapatdijumpai pengurangan
diameter trakea sampai 80%.
Sumber : Tjandra Yoga Aditama. 2016.PATOFISIOLOGI BATUK. Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia,Unit Paru RS Persahabatan, Jakarta
Gejala dari batuk
Sumber : Global Initiative for Asthma.(2020).Global Strategy for Asthma Management and Prevention.Revisi 2020.
Penatalaksanaan asma bronkial
Pada serangan asma obat-obat yang digunakan adalah :
• bronkodilator (B2 agonis kerja cepat dan ipratropium bromida)
• kortikosteroid sistemik
Pada serangan ringan obat yang digunakan hanya B2 agonis kerja cepat yangsebaiknya diberikan dalam bentuk
inhalasi. Bila tidak memungkinkan dapat diberikan secara sistemik. Pada dewasa dapat diberikan kombinasi
dengan teofilin/aminofilin oral.Pada keadaan tertentu (seperti ada riwayat serangan berat sebelumnya)
kortikosteroid oral (metilprednisolon) dapat diberikan dalam waktu singkat 3- 5 hari. Pada serangan sedang
diberikan B2 agonis kerja cepat dan kortikosteroid oral. Pada dewasa dapat ditambahkan ipratropium bromida
inhalasi, aminofilin IV (bolus atau drip). Pada serangan berat pasien dirawat dan diberikan oksigen, cairan IV, B2
agonis kerja cepat ipratropium bromida inhalasi, kortikosteroid IV, dan aminofilin IV (bolus atau drip). Apabila (B2
agonis kerja cepat tidak tersedia dapat digantikan dengan adrenalin subkutan.Pada serangan asma yang
mengancam jiwa langsung dirujuk ke ICU. Pemberian obat-obat bronkodilator diutamakan dalam bentuk inhalasi
menggunakan nebuliser. Bila tidak ada dapat menggunakan IDT (MDI) dengan alat bantu (spacer).
Perempuan 20 tahun
Asma Bronkial
terimakasih
Any Quastion?