PA TO L O G I D A N PA
I S T E M PE R K E M I H A N
PE R NA FA S A N D A N S
KELOMPOK 5
PUTRI HAFSHA SALSABILLA 302022132
RIKA AMALIA OCTAVIANI 302022134
SRI WULANDARI 302022135
THOURYA EL SAYED AZIZ 302022136
M PAISAL AMBARI 302022150
SISTEM PERNAFASAN
PENGERTIAN
Pernapasan atau respirasi adalah suatu proses pengambilan oksigen, pelepasan karbohidrat, serta penggunaan energi di
dalam tubuh. dalam prosesnya, manusia menghirup oksigen dari udara bebas serta melepas karbondioksida ke udara bebas.
ORGAN SISTEM
PERNAFASAN
•SISTEM RESPIRASI ATAU SISTEM
PERNAFASAN MENCAKUP SEMUA
PROSES PERTUKARAN GAS YANG
TERJADI ANTARA ATMOSFIR
MELALUI RONGGA HIDUNG →
FARING → LARING → TRAKEA →
BRONKUS - PARU-PARU DINDING
KAPILER DARAH. → ALVEOLUS
→ SEL-SEL MELALUI DINDING
KAPILER DARAH.
ASMA
Asma adalah gangguan inflamasi kronik pada jalan nafas dimana banyak sel yang memainkan
peranannya terutama sel mast, eosinofil, dan limfosit T. Pada individu yang rentan terhadap
penyakit, inflamasi ini menyebabkan episode lanjutan dari mengi, sulit bernafas, dada terasa sesak,
dan batuk terutama pada malam atau pagi hari. Inflamasi ini menyebabkan peningkatan
Batuk .
Mengi (wheezing)
Dispnea dan rasa sesak di dada.
Takipnea dan takikardia.
Badan lemas dan lesu.
Asidosis respiratorik
Sering menghela napas.
• di bedakan menjadi 2 jenis
1. asma bronkial
penderita asma bronkial, hiperaktif dan hipersensitif terhadap
rangsangan dari luar, seperti asap kendaraan, bulu binatang, debu
dalam rumah, dan bahan lain yang menyebabkan alergi. gejala
kemunculannya sangat mendadak sehingga serangannya bisa dating secara
tiba – tiba. jika tidak segera mendapatkan pertolongan, kematian bisa terjadi
KLASIFIKASI pada penderita tersebut. gejala pada asma bronkial bisa terjadi adanya radang
yang mengakibatkan penyempitan saluran pernafasan. penyempitan ini akibat
dari berkerutnya otot saluran pernafasan, pembengkakan saluran lendir, dan
pembentukan timbunan lendir yang berlebihan.
2. asma kardial
asma yang ditimbulkan akibat adanya kelainan jantung. gejala yang
dialami penderita asma kardial biasanya adanya sesak nafas yang hebat dan
terjadi pada malam hari.
PENATALAKSANAAN
1. pencegahan dengan mengenali dan menghindari faktor-faktor presipitasi, seperti alergen, atau iritan untuk mencegah
serangan asma.
2. penilaian dan pengawasan intensif keparahan asma dan kontrol asma.
3. desensitisasi terhadap antigen tertentu untuk mengurangi keparahan serangan asma selama pajanan selanjutnya terhadap
alergen.
4.pemberian obat jenis bronkodilator untuk mengurangi bronkokonstriksi, mengurangi edema pada jalan nafas bronkial, dan
meningkatkan ventilasi pulmonal.
5. pemberian oksigen yang dilembabkan dengan kecepatan aliran yang rendah dapat diperlukan untuk mengatasi dispnea,
sianosis, dan hipoksemia
6. latihan relaksas
7. terapi pernafasan seperti latihan nafas dalam untuk mencapai ventilasi yang lebih terkontrol, efisien, meningkatkan inflasi
alveolar secara maksimal, meningkatkan relaksasi otot, menghilangkan ansietas.
PENCEGAHAN ASMA
menggunakan obat
olahraga yang teratur :
secara teratur; harus
jalan sehat, bersepeda,
menghindari paparan minum obat meningkatkan kebugaran
renanglatihan otot
faktor pencetus asma sebagaimana diresepkan jasmani
pernapasan, dengan
dan beristirahat
senam asma
secukupnya.
PNEUMONIA
Adalah peradangan yang biasanya mengenai parenkim paru,
distal dari bronkiulus terminalis mencangkup bronkiolus respiratori, alveoli, dan
menimbulakn konsolidasi jaringan paru. pneumonia adalah keadaan
inflamasi akut yang terdapat pada parenkim paru (bronkiolus dan alveoli paru),
penyakit ini merupakan penyakit infeksi karena ditimbulkan oleh bakteri, virus,
atau jamur.
Agent penyebab pneumonia masuk ke paru – paru
melalui inhalasi atau pun aliran darah. diawali dari
saluran pernafasan dan akhirnya masuk ke saluran
pernapasan bawah. reaksi peradangan timbul pada
dinding bronkhus menyebabkan sel berisi eksudat dan
sel epitel menjadi rusak. kondisi tersebut berlansung
lama sehingga dapat menyebabkan etelektasis.reaksi
inflamasi dapat terjadi di alveoli, yang menghasilkan
Gejala yang dapat muncul pada klien dengan pneumonia adalah demam, berkeringat,
batuk dengan sputum yang produktif, sesak napas, sakit kepala, nyeri pada leher dan
dada, dan pada saat auskultasi dijumpai adanya ronchi dan dullness
pada perkusi dada.
PENCEGAHAN PNEUMONIA
1. Berhenti merokok
2. Konsumsi makanan bergizi seimbang
3. Menjaga daya tahan tubuh
4. Memakai masker
5. Rutin melakukan olahraga
6. Istirahat yang cukup
7. Melakukan vaksinasi PCV (Pneumococcus Conjugated Vaccine).
TUBERCULOSIS (TBC)
adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis di paru. Kondisi ini,
kadang disebut juga dengan TB paru. Bakteri tuberkulosis yang menyerang paru menyebabkan gangguan
pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak napas. Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain
seperti berkeringat di malam hari dan demam. Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan
waktu berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat guna mencegah risiko terjadinya resistensi
antibiotik. Jika tidak ditangani dengan segera, TBC dapat berakibat fatal. Bakteri Mycobacterium
tuberculosis dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah
bening, atau selaput otak, kondisi ini dinamakan dengan TB ekstra paru. Indonesia berada di urutan ke 3
negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Data tahun 2019 menunjukkan, ada
sekitar 845.000 penderita TBC di Indonesia. Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak
segera ditangani. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah.
PATOLOGI TBC
1. Tuberkulosis Primer
Penularan Tuberkulosis Paru terjadi karena kuman yang dibatukkan atau dibersinkan keluar dalam bentuk
droplet nuclei. Inhalasi Mycobacterium tuberculosis ke organ paru terjadi fagositosis oleh makrofag
alveolus paru. Kebanyakan partikel ini akan mati atau dibersihkan oleh makrofag yang keluar dari cabang
trakeo-bronkial bersama gerakan silia dengan sekretnya. Namun, bila kuman menetap di jaringan paru
dengan masa inkubasi 2-12 minggu akan terjadi pembentukan fokus primer, penyebaran limfogen dan
penyebaran hematogen. Saat terbentuk kompleks primer terbentuk pula imunitas selular spesifik. Dalam
keadaan ini jika dilakukan uji tuberkulin maka akan menunjukkan hasil uji tuberkulosis positif. Pada
Tuberkulosis primer dengan riwayat alamiah yang tidak diobati setelah 5 tahun maka 50 % akan
meninggal, 25 % akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh yang tinggi, dan 25 % menjadi kasus
kronis yang tetap menular.
PATOLOGI TBC
Penatalaksanaan tuberkulosis paru atau TBC paru dilakukan dengan pemberian obat
antituberkulosis atau OAT, misalnya isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol.
Kombinasi obat-obat ini dikonsumsi secara teratur dan diberikan dalam jangka waktu yang tepat
meliputi tahap awal dan tahap lanjutan
PENGOBATAN TBC
a. Tahap awal
Pengobatan diberikan setiap hari. Paduan pengobatan pada tahap ini adalah dimaksudkan untuk secara
efektif menurunkan jumlah kuman yang ada dalam tubuh pasien dan meminimalisir pengaruh dari
sebagian kecil kuman yang mungkin sudah resistan sejak sebelum pasien mendapatkan pengobatan.
Pengobatan tahap awal pada semua pasien baru, harus diberikan selama 2 bulan.
b. Tahap lanjutan
Pengobatan tahap lanjutan bertujuan membunuh sisa-sisa kuman yang masih ada dalam tubuh,
khususnya kuman persisten sehingga pasien dapat sembuh dan mencegah terjadinya kekambuhan. Durasi
tahap lanjutan selama 4 bulan. Pada fase lanjutan seharusnya obat diberikan setiap hari.
SISTEM PERKEMIHAN
PENGERTIAN
• GINJAL
• KANDUNG KEMIH
• URETRA.
PENGERTIAN
isk merupakan penyakit dengan kondisi dimana terdapat
mikroorganisme dalam urin yang jumlahnya sangat banyak
infeksi saluran kemih terjadi ketika bakteri (kuman) atau mikroroganisme masuk ke dalam saluran kemih
dan berkembang biak. mikroorganisme memasuki saluran kemih tersebut melalui empat cara, yaitu:
1. ascending
2. hematogen (descending)
4. langsung dari organ sekitar yang sebelumnya sudah terinfeksi atau eksogen sebagai akibat pemakaian
kateter
ETIOLOGI
Penyebab terbanyak Infeksi saluran kemih adalah bakteri Gram Negatif dimana bakteri ini termasuk
bakteri penghuni usus yang kemudian naik ke sistem saluran kemih. Eschericha coli merupakan salah satu
bakteri Gram Negatif yang paling umum menyebabkan infeksi saluran kemih. Penyebab lain Infeksi
saluran kemih namun jarang adalah klebsiela, enterobakter, pseudomonas, streptokokus, strapilokokus.
Infeksi saluran kemih terjadi karena meningkatnya jumlah kuman atau bakteri yang berbeda pada uretra
bahkan bisa sampai ke ginjal. Karena Seperti yang diketahui bahwa saluran kemih umumnya tidak terdapat
bakteri.
GEJALA
Gejala yang dirasakan bisa bervariasi tergantung tingkat keparahan dan organ yang terlibat dalam infeksi
ini, namun secara garis besar bisa kami sebutkan :
1. Anyang anyangan atau rasa ingin buang air kecil lagi, meski dicoba untuk berkemih, tapi tidak ada air
kemih yang keluar.
2. Sering kencing dan kesakitan saat kencing, kadang disertai dengan air kemih yang keruh.
3. Air kemih berwarna kemerahan serta bau yang menyengat.
4. Nyeri pada area di bawah pusar atau bisa disertai nyeri pada pinggang
5. Demam atau menggigil, yang artinya infeksi mulai meyebar ke tubuh yang lain.
6. Mual dan muntah jika infeksi menyebar dan mulai mengganggu fungsi ginjal.
PENYEBAB
Infeksi saluran kemih disebabkan oleh mikroorganisme biasanya bakteri yang masuk ke
uretra dan kandung kemih, menyebabkan peradangan dan infeksi. Meskipun ISK paling
sering terjadi di uretra dan kandung kandung kemih, bakteri juga dapat menyebar ke
ureter dan menginfeksi ginjal.Lebih dari 90% kasus infeksi kandung kemih (sistitis)
disebabkan oleh E. coli, bakteri yang biasanya ditemukan di usus.
PENATALAKSANAAN
Nonfarmakologis
4. Bila hasil tes resistensi kuman sudah ada, pemberian antimikroba disesuaikan (antibiotik spesifik)
5. perubahan pola hidup, diantaranya : a) membersihkan perineum dari depan ke belakang b) pakaian
dalam tidak ketat dan dari bahan katun c) menghilangkan kebiasaan menahan buang air kecil d)
menghindari kopi, alkohol
KOMPLIKASI
Orang yang mengalami infeksi saluran kemih akan merasakan berbagai ketidaknyamanan saat buang air
kecil, seperti nyeri dan rasa terbakar saat kencing, sering buang air kecil yang disertai rasa sakit, hingga
keluarnya darah dan nanah dalam urine.
Beberapa komplikasi ISK yang mungkin terjadi antara lain:
1. Infeksi berulang
Infeksi berulang atau kambuh mungkin saja terjadi, terutama pada wanita yang mengalami ISK lebih dari 2
kali dalam waktu 6 bulan.
Kemungkinan infeksi berulang juga bisa terjadi pada pengobatan ISK yang tidak disertai dengan antibiotik
atau konsumsi antibiotik yang tidak tuntas.
KOMPLIKASI
2. Kerusakan ginjal
Masalah pada ginjal juga bisa menjadi salah satu komplikasi akibat ISK yang tak ditangani dengan tuntas.
Yang terberat, kerusakan ginjal mungkin saja terjadi. Hal ini dapat terjadi karena infeksi yang menjalar ke
ginjal dan memengaruhi cara kerja serta fungsi ginjal.
3. Sepsis
Salah satu bahaya infeksi saluran kencing yang tidak diobati adalah adanya penyebaran infeksi ke area tubuh
lainnya. Penyebaran infeksi ini berpotensi menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan
dalam melawan infeksi, dan terjadilah sepsis.
KOMPLIKASI
4. Masalah kehamilan
ISK pada ibu hamil cukup umum terjadi. Meski demikian, komplikasi ISK bisa saja terjadi jika tidak
ditangani dengan baik. Kondisi ini justru bisa membahayakan nyawa ibu dan bayi.
Beberapa masalah kehamilan yang mungkin terjadi akibat komplikasi ISK pada ibu hamil antara lain:
- Bayi prematur
Perlu juga untuk mengonsumsi lebih banyak air putih agar bakteri bisa hilang dari sistem saluran kemih.
Tentunya hal ini harus didampingi dengan mengonsumsi obat secara rutin.
a. jangan menunda buang air kecil, sebab menahan buang air
seni merupakan sebab terbesar dari infeksi saluran kemih.
b. perhatikan kebersihan secara baik, misalnya setiap buang
air seni, bersihkanlah dari depan ke belakang. hal ini akan
mengurangi kemungkinan bakteri masuk ke saluran urin dari
rectum.
PENCEGAHAN c. ganti selalu pakaian dalam setiap hari, karena bila tidak
diganti, bakteri akan berkembang biak secara cepat dalam
pakaian dalam.
d. pakailah bahan katun sebagai bahan pakaian dalam, bahan
katun dapat memperlancar sirkulasi udara.
e. hindari memakai celana ketat yang dapat mengurangi
ventilasi udara, dan dapat mendorong perkembangbiakan
bakteri.
f. minum air yang banyak.
batu saluran kemih
(urolithiasis) adalah adanya
batu didalam saluran kemih,
BATU SALURAN mulai dari ginjal hingga
KEMIH uretra,dimana komposisi batu
yang terbentuk dapat terdiri
atas salah satu atau campuran
dari asam urat,kalsium
oksalat,kalsium fosfat, sistin,
struvit, atau xantin.
PENYEBAB
Banyak faktor yang menyebabkan berkurangnya aliran urin dan menyebabkan obstruksi,
salah satunya adalah statis urin dan menurunnya volume urin akibat dehidrasi serta ketidak
adekuatan intake cairan, hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya urolithiasis.
Rendahnya aliran urin adalah gejala abnormal yang umum terjadi. Selain itu, berbagai
kondisi pemicu terjadinya urolithiasis seperti komposisi batu yang beragam menjadi faktor
utama bekal identifikasi penyebab urolithiasis.
PATOFISIOLOGI
Secara teoritis batu dapat terbentuk diseluruh saluran kemih terutama pada tempat tempat yang sering mengalami
hambatan aliran urine(statis urine),yaitu sistem kalises ginjalatau buli-buli.adanya kelainan bawaan pada
pelviskalises,divertikel,obstruksi infravesikakronis seperti pada hyperplasiaprostatberigna, striktura,danbuli-buli
neurogenic merupakan keadaan yang memudahkan terjadinya pembentukan batu. Batu terdiri ataskristal-kristal yang
tersusun oleh bahan bahan organic yang terlarut dalam urine.kristal-kristal tersebut tetap berada dalam keadaan
metastable(tetaplarut) kemudian akan mengadakan agregasi,dan menarik bahan bahan lain sehingga menjadi kristal yang
lebih besar. Meskipun ukurannya cukup besar,agregar kristal masih rapuh dan belum cukup mampu membuntu
salurankemih . lebih dari80% batu saluran kemih terdiriatas batu kalsium baik yang berikatan dengan oksalat maupun
dengan fosfat,membentuk batukalsium oksalat,dan kalsium fosfat, sedangkan sisanya berasal dari batu asam urat,batu
magnesium ammonium fosfat,batu xanthyn,batu sistein dan batu jenis lainnya.
GEJALA
Gejala yang biasanya terjadi akibat batu kandung kemih adalah:
1. Nyeri saat buang air kecil
2. Urine berdarah
3. Warna urine lebih pekat
4. Sulit buang air kecil
5. Buang air kecil tidak lancar
6. Nyeri di perut bagian bawah
7. Ingin buang air kecil terus menerus terutama pada malam hari
PENCEGAHAN
Pencegahan kekambuhan batu dapat dilakukan dengan:
1. Menghindari dehidrasi dengan minum air 2.5 3.0 L/hari dan diusahakan produksi urin 2.0 2.5 L/hari
2. Diet: tinggi sayur dan serat, kalsium 1-1.2 g/hari, batasi garam (NaCl) 4-5 g/hari, batasi protein hewani
0.8 1.0 g/kg/hari
3. Pembatasan asupan sodium (<2.300 mg atau <100 meq per hari atau sebesar 1 sendok teh)
4. Tingkatkan konsumsi sitrat
5. Hindari minuman seperti black tea, dark soda
6. Diet protein secukupnya (ikan atau daging lainnya. Proporsi sebesar kepalan tangan atau protein 0.8-1
g/kgBB/hari atau 6-8 oz/hari atau <150 gr/hari)
7. Aktivitas harian yang cukup
8. Menjaga berat badan ideal
PENATALAKSANAAN
ESWL (Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy) merupakan prosedur tindakan untuk
memecahkan batu di saluran kemih yang dilakukan dari luar tubuh. Jadi tanpa melukai
tubuh dan tanpa memasukan alat apapun ke dalam tubuh. Kini ESWL tersedia sebagai
pilihan yang lebih minimal invasif, meminimalkan paparan terhadap resiko anestesi, dan
memberikan hasil akhir yang juga memuaskan. Prinsip kerja mesin ESWL adalah
mengeluarkan gelombang energi yang diteruskan melalui tubuh dan difokuskan pada
lokasi target batu, hal ini dilakukan dengan berulang sampai pada akhirnya batu dapat
pecah menjadi ukuran yang lebih kecil (idealnya kurang dari 1 mm) supaya dapat
dikeluarkan secara spontan melalui urin.
KOMPLIKASI
4. Menurunnya fungsi ginjal yang dapat berlanjut sampai gagal ginjal yang memerlukan terapi cuci darah
PENGOBATAN
Pengobatan disesuaikan dengan ukurannya. Saat ukuran sudah membesar, maka pengobatan medis perlu
dilakukan. Pengobatan yang peru Anda ketahui meliputi:
1. Minum lebih banyak air
2. Transurethral cystolitholapaxy
Metode transurethral cystolitholapaxy adalah pengobatan paling umum untuk penyakit ini. Metode ini
dilakukan dengan memasukkan tabung kecil dari saluran kencing sampai kandung kemih.
3. Percutaneous suprapubic cystolitholapaxy
Metode pengobatan ini biasa dilakukan untuk anak-anak untuk mencegah kerusakan uretra .
4. Operasi Sistostomi terbuka
Operasi akan dilakukan untuk mengangkat batu yang ukurannya sudah membesar. Metode ini mirip
dengan metode Percutaneous suprapubic cystolitholapaxy. Bedanya, sayatan yang dibuat dalam operasi
ukurannya lebih besar.
inkontinensia urin merupakan pengeluaran urin yang tidak
terkendali pada waktu yang tidak dikehendaki dan tidak
melihat jumlah maupun frekuensinya, keadaan ini dapat
menyebabkan masalah fisik, emosional, sosial dan kebersihan.
INKONTINENSIA proses berkemih yang normal adalah suatu proses dinamik
URIN yang secara fisiologik berlangsung dibawah kontrol dan
koordinasi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi di daerah
sacrum. sensasi pertama ingin berkemih biasanya timbul pada
saat volume kandung kemih mencapai 150–350 ml. umumnya
kandung kemih dapat menampung urin sampai kurang lebih
500 ml tanpa terjadi kebocoran.
PATOFISIOLOGI
Inkontinensia urin dapat terjadi karena beberapa penyebab, antara lain:
a. Perubahan terkait usia pada sistem perkemihan
Kapasitas kandung kemih (vesiko urinaria) yang normal sekitar 300-600 ml. Dengan sensasi atau
keinginan berkemih di antara 150-350 ml. Berkemih dapat ditunda 1-2 jam sejak keinginan berkemih
dirasakan. Keinginan berkemih terjadi pada otot detrusor yang kontraksi dan sfingter internal serta sfingter
eksternal relaksasi, yang membuka uretra. Pada orang dewasa muda hampir semua urin dikeluarkan saat
berkemih, sedangkan pada lansia tidak semua urin dikeluarkan. Pada lansia terdpat residu urin 50 ml atau
kurang dianggap adekuat. Jumlah residu lebih dari 100 ml mengindikasikan retensi urin. Perubahan lain
pada proses penuaan adalah terjadinya kontraksi kandung kemih tanpa disadari. Pada seorang wanita lanjut
usia terjadinya penurunan hormon estrogen mengakibatkan atropi pada jaringan uretra dan efek dari
melahirkan menyebabkan lemahnya otot-otot dasar panggul.
PATOFISIOLOGI
b. Fungsi otak besar yang terganggu dan mengakibatkan kontraksi kandung kemih
adanya hambatan pengeluaran urin karena pelebaran kandung kemih, urin terlalu banyak dalam kandung
kemih sehingga melebihi kapasitas normal kandung kemih. Fungsi sfingter yang terganggu mengakibatkan
kandung kemih mengalami kebocoran ketika bersin atau batuk.
ETIOLOGI
a. Poliuria
Poliuria merupakan kelainan frekuensi buang air kecil karena kelebihan produksi urin. Pada poliuria volume urin
dalam 24 jam meningkat melebihi batas normal karena gangguan fungsi ginjal dalam mengonsentrasi urin.
b. Nokturia
Kondisi sering berkemih pada malam hari disebut dengan nokturia. Nokturia merupakan salah satu indikasi adanya
prolaps kandung kemih.
c. Faktor usia
Inkontinensia urin lebih banyak ditemukan pada usia >50 tahun karena terjadinya penurunan tonus otot pada
saluran kemih.
d. Penurunan produksi estrogen (pada wanita)
Penurunan produksi estrogen dapat menyebabkan atropi jaringan uretra sehingga uretra menjadi kaku dan tidak
elastis.
ETIOLOGI
e. Operasi pengangkatan rahim
Pada wanita, kandung kemih dan rahim didukung oleh beberapa otot yang sama. Ketika rahim diangkat,
otot-otot dasar panggul tersebut dapat mengalami kerusakan, sehingga memicu inkontinensia.
f. Frekuensi melahirkan
Melahirkan dapat mengakibatkan penurunan otot-otot dasar panggul.
g. Merokok
Merokok dapat menyebabkan kandung kemih terlalu aktif karena efek nikotin pada dinding kandung
kemih.
h. Konsumsi alkohol dan kafein
Mengonsumsi alkohol dan kafein dapat menyebabkan inkontinensia urin karena keduanya bersifat
diuretik sehingga dapat meningkatkan frekuensi berkemih.
ETIOLOGI
i. Obesitas
Berat badan yang berlebih meningkatkan resiko terkena inkontinensia urin karena meningkatnya
tekanan intra abdomen dan kandung kemih. Tekanan intra abdomen menyebabkan panjang uretra menjadi
lebih pendek dan melemahnya tonus otot.
j. Infeksi saluran kemih
Gejala pada orang yang mengalami infeksi saluran kemih biasanya adalah peningkatan frekuensi
berkemih. Frekuensi berkemih yang semakin banyak akan menyebabkan melemahnya otot pada kandung
kemih sehingga dapat terjadi inkontinensia urin.
GEJALA
Gejala umum inkontinensia urine adalah buang air kecil tanpa diinginkan atau disadari. Bagaimana dan
kapan mengompol itu terjadi tergantung dari tipe inkontinensia.
Gejalanya meliputi:
1. BAK saat olahraga, batuk, bersin, atau tertawa
2. BAK di celana karena rasa ingin BAK yang sangat intens dan tiba-tiba sehingga tidak sempat ke toilet
3. BAK ketika berubah posisi
4. BAK ketika mendengar suara air mengalir
5. BAK ketika berhubungan seksual
6. BAK sedikit-sedikit terus menerus
7. BAK tidak tuntas atau anyang-anyangan selalu BAK dalam jumlah yang banyak terutama pada malam
hari
PENCEGAHAN
Mengingat meningkatnya insiden inkontinensia urin pada populasi kita yang menua, perhatian yang lebih
besar diberikan pada pencegahan. Intervensi pencegahan yang mudah adalah mempelajari teknik latihan
dasar panggul atau Kegel yang tepat dan melakukannya sebelum timbulnya inkontinensia urin. Sebagian
besar pasien saat ini melakukan Kegel secara tidak benar. Semua pasien akan mendapat manfaat dari
konfirmasi teknik latihan yang tepat oleh dokter mereka atau terapis fisik dasar panggul yang berkualitas.
Menghindari mengejan kronis dan mempertahankan berat badan yang sehat juga dapat mengurangi stres
inkontinensia urin.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan inkontinensia urin menurut Aspiani (2014) yaitu dengan mengurangi faktor risiko,
mempertahankan homeostatis, mengontrol inkontinensia urin, modifikasi lingkungan, medikasi, latihan otot
pelvis, dan pembedahan. Dari beberapa hal tersebut, dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Pemanfaatan kartu catatan berkemih
Yang dicatat dalam kartu catatan yaitu waktu berkemih, jumlah urin yang keluar baik secara normal
maupun karena tak tertahan.
b. Terapi non farmakologi
Terapi ini dilakukan dengan cara mengoreksi penyebab timbulnya inkontinensia urin, seperti hiperplasia
prostat, infeksi saluran kemih, diuretik, dan hiperglikemi.
PENATALAKSANAAN
c. Terapi farmakologi
Obat yang dapat diberikan pada inkontinensia dorongan (urge) yaitu antikolenergik atau obat yang bekerja dengan
memblokir neurotransmitter, yang disebut asetilkolin yang membawa sinyal otak untuk mengendalikan otot. Ada
beberapa contoh obat antikolenergik antara lain oxybutinin, propanteline, dyclomine, flsavoxate, dan imipramine. Pada
inkontinensia tipe stressdiberikan obat alfa adregenic yaitu obat untuk melemaskan otot.
d. Terapi pembedahan
Terapi ini bisa dipertimbangkan pada inkontinensia tipe stress dan urge, bila terapi non farmakologis dan
farmakologis tidak berhasil. Pada inkontinensia overflow biasanya dilakukan pembedahan untuk mencegah retensi urin.
e. Modalitas lain
Terapi modalitas ini dilakukan bersama dengan proses terapi dan pengobatan masalah inkontinensia urin, caranya
dengan menggunakan beberapa alat bantu bagi lansia antara lain pampers, kateter, dan alat bantu toilet seperti urinal dan
bedpan.
PENGOBATAN
Pengobatan inkontinensia urine meliputi:
1. Perubahan gaya hidup, mengurangi berat badan dan membatasi alkohol serta kafein, akan membantu
proses pengobatan
2. Melakukan latihan dasar panggul
3. Melakukan latihan kandung kemih
4. Menggunakan bantalan penyerap
5. Pengobatan dengan resep dokter yang biasanya berupa duloxetine, antimuscarinik, mirabegron,
desmopressin
6. Pembedahan seperti prosedur tape atau sling untuk inkontinensia stres
uretritis adalah suatu inflamasi uretra atau suatu
infeksi yangmenyebar naik yang digolongkan
sebagai infeksi gonoreal dannongonoreal. namun
1. .dialisis
2. .koreksi hiperkalemi
3. koreksi anemia
4. koreksi asidosis
5. pengendalian hipertensi
6. transplantasi ginjal
KOMPLIKASI
1. anemia
2. penyakit vaskuler dan hipertensi
3. endokrin
4. neurologis dan psikiatrik
5. penyakit jantung
PENGOBATAN
hemodialisis adalah terapi pengganti ginjal modern menggunakan dialisis untuk mengeluarkan zat yang tidak
diinginkan melalui difusi dan hemofiltrasi untuk mengeluarkan air, yang membawa serta zat terlarut yang tidak
diinginkan. hemodialisis adalah proses dimana terjadi difusi partikel terlarut (salut) dan air secara pasif melalui
satu kompartemen cair yaitu darah menuju kompartemen cair lainnya yaitu cairan dialisat melewati membran semi
permeabel dalam dialiser.