NIM: 22203241010
Teks Eksposisi
Nikotin yang terhisap oleh perokok akan masuk ke aliran darah, lalu
merangsang tubuh dan akan memproduksi lebih banyak hormon adrenalin,
sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan
pernapasan. Hal ini mengakibatkan nikotin dapat menyebabkan beberapa bahaya
kesehatan, di antaranya risiko gangguan kardiovaskular, pernapasan, dan
gastrointestinal, terjadi penurunan respon imun, kesehatan reproduksi, hingga
menyebabkan kanker, sehingga penggunaan nikotin yang tidak diawasi oleh tenaga
medis sangat tidak disarankan.
Selain nikotin, rokok juga mengandung kurang lebih 12 miligram tar. Tar
adalah zat yang bersifat karsinogen, sehingga dapat menyebabkan iritasi dan kanker
pada saluran pernapasan bagi seorang perokok. Ketika masuk, tar masuk ke dalam
rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin, akan menjadi padat dan
membentuk endapan berwarna cokelat pada permukaan gigi, saluran pernapasan,
dan paru-paru. Pengendapan ini bervariasi antara 3-40 mg per batang rokok,
sementara kadar tar dalam rokok berkisar 24–45 mg. Tar ini terdiri dari lebih dari
4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.
Selain dari nikotin dan tar, racun rokok juga ditimbulkan oleh asap yang
mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan
berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna mengandung sejumlah zat
yang berbahaya seperti nitrosamin, senyawa amin, aromatik, naftalen, ammonia,
oksidan sianida, karbon monoksida benzapirin, dan lain-lain. Partikel ini akan
mengendap di saluran napas dan sangat berbahaya bagi tubuh.
Banyak sekali bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok. Maka dari
itu, penggunaaan rokok sangat tidak dianjurkan terutama untuk penderita paru-paru,
gagal ginjal, penyakit jantung, dan ibu hamil. Kandungan zat yang ada pada rokok
sangat berbahaya, sehingga dapat menimbulkan berbagai penyakit. Untuk itu
segeralah berhenti merokok.