Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DALAM PENGELOLAAN

ALOKASI DANA DESA BERDASARKAN RASIO EFEKTIVITAS


DAN RASIO PEMRTUMBUHAN DI DESA PUU WAEYA
KECAMATAN MATAOLEO KABUPATEN BOMBANA

PROPOSAL

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Seminar Proposal


Pada Program Studi Manajemen Keuangan

OLEH:

ADI ARFUL
NIM. 202151009

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2024
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Analisis Kinerja Keuangan Dalam Pengelolaan Alokasi Dana

Desa berdasarkan Rasio Efektivitas dan Rasio Pertumbuhan

Di Desa Puu Waeya Kecamatan Mataoleo Kabupaten

Bombana

Nama : Adi Arful

Stambuk : 202151009

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Program Studi : Manajemen

Menyetujui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

La Ode Abdul Manan SE.M.Si Wa Ode Dien Indalestari S.M.M.M


NIDN. 0923086101 NIDN. 0930079502

Dekan Ketua Program Studi

Dr. H. M. Zabir Zainuddin SE. M.Si La Ode Abdul Manan SE.M.Si


NIDN. 0902076201 NIDN. 0923086101

ii
KATA PENGANTAR

‫ِبْس ِم ِهَّللا الَّرْح َمِن الَّر ِح ْيِم‬

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji dan syukur atas kehadirat Allah

SWT yang telah melimpahkan rahmat,taufik dan hidayah-Nya serta sholawat dan

salam semoga tetap dipanjatkan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad

SAW yang telah membawa Islam sebagai rahmatanlil’alamin, beserta keluarga-

Nya, para sahabat-sahabatNya, dan semoga sampai kepada kita semua selaku

umat-Nya mendapat syafaat dari-Nya, Aamiin. Sehingga proposal penelitian

dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa

berdasarkan Rasio Efektivitas dan Rasio Pertumbuhan Di Desa Puu Waeya

Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana” dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan hasil penelitian ini tidak akan terwujud

tanpa izin Allah SWT. Kebahagiaan yang tidak ternilai bagi penulis secara pribadi

adalah dapat mempersembahkan yang terbaik kepada kedua orang tua,

penghargaan dan terima kasih yang tidak terhingga kepada Ibunda tercinta dan

Ayahanda tercinta yang telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang

dan cinta kasih, terima kasih atas segala doa restu, kerja keras, pengorbanan,

semangat, bimbingan, arahan, serta nasehat-nasehat yang luar biasa bagi penulis.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv

BAB I: PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 3

BAB II: KAJIAN PUSTAKA........................................................................... 4


A. Penelitian Terdahulu.................................................................................... 4
B. Lnadasan Teori............................................................................................. 8
C. Kerangka Pikir............................................................................................. 27
D. Hipotesis....................................................................................................... 27

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 28


A. Jenis Penelitian............................................................................................. 28
B. Waktu dan Tempat Penelitian...................................................................... 28
C. Defiisi Operasional dan Pengukuran............................................................ 28
D. Populasi dan Sampel.................................................................................... 30
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................................... 30
F. Teknik Analisis Data.................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 32

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengelolaan keuangan yang baik sangat penting bagi kesuksesan jangka

panjang suatu desa.. Pengelolaan keuangan desa tidak hanya membutuhkan

sumber daya manusia yang handal tetapi juga harus didukung oleh keuangan yang

memadai. Pengelolaan keuangan desa sangat besar pengaruhnya terhadap nasib

suatu desa karena mampu berkembang atau tidaknya, tergantung pada cara

pengelolaan keuangannya. Pengelolaan keuangan desa yang baik akan

menunjukkan kinerja pemerintah desa yang baik pula.

Akan tetapi pada berbagai kasus sering timbul ketidakpercayaan

masyarakat terhadap kinerja keuangan yang ada. Dimana jumlah anggaran yang

besar berbanding terbalik dengan jumlah anggaran yang terealisasikan. Besarnya

anggaran alokasi dana desa yang diberikan ke desa membuat isu di kalangan

masyarakat desa tersebut. Hal ini didasari ketidakpercayaan masyarakat terhadap

kinerja keuangan yang ada pada saat ini. Hingga detik ini, bangsa ini masih belum

lepas dari cengkraman korupsi. Dengan fakta banyaknya kasus korupsi sama

sekali bukan rahasia lagi. Isu ini terus merebak sehingga perangkat desa harus

menghadapi meja hijau dan penjara akibat menyalahgunakan dana desanya.

Kecurangan terhadap keuangan desa dapat terjadi kapan saja dan tanpa

memperhatikan sumber dananya. Jika berkaitan dengan penyalahgunaan alokasi

dana desa, maka perbuatan tersebut bisa dikategorikan korupsi.

Pemerintah desa harus dapat memanfaatkan dana peruntukannya guna

memberikan dampak nyata bagi masyarakat desa. Pemahaman mengenai

1
pengelolaan alokasi dana desa menjadi aspek penting dan mendasar yang harus

dimiliki kepala desa dan perangkat desa. Prinsip dasar pengelolaan alokasi dana

desa dimulai dari tahap perencanaan sampai dengan pelaporan dan

pertanggungjawaban keuangan desa serta tugas dan tanggung jawab para

pengelola. Untuk mengetahui seberapa baik dan besarnya suatu pengelolaan

alokasi dana desa maka perlu dilakukan analisis kinerja keuangan. Analisis

kinerja keuangan ini sangat penting karena dapat dijadikan pedoman untuk

perbaikan kinerja keuangan di masa yang akan datang, menunjukkan pencapaian

target kinerja keuangan yang telah ditetapkan, mengevaluasi kinerja keuangan,

membantu mengungkapkan dan memecahkan masalah yang ada.

Analisis kinerja keuangan dilakukan dengan cara membandingkan hasil

yang dicapai dari satu periode dengan periode yang lain. Dalam hal ini, rasio

yang digunakan oleh penulis pada kantor Desa Puu Woeya Kabupaten Bombana

yaitu rasio efektivitas dan rasio pertumbuhan. Rasio ini digunakan untuk

memberikan gambaran informasi mengenai kinerja keuangan selama kurun

waktu 4 tahun terakhir (tahun 2021-2024).

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Dalam Pengelolaan Alokasi Dana

Desa berdasarkan Rasio Efektivitas dan Rasio Pertumbuhan Di Desa Puu

Waeya Kecamatan Mataoleo Kabupaten Bombana”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

rumusan masalah penelitian ini adalah: “Seberapa baik kinerja keuangan

pengelolaan alokasi dana desa berdasarkan rasio efektivitas dan rasio

2
pertumbuhan pada kantor Desa Puu Waeya?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa baik kinerja

keuangan pengelolaan alokasi dana desa berdasarkan rasio efektivitas dan rasio

pertumbuhan pada kantor Desa Puu Waeya Kabupaten Bombana.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

mengenai analisis kinerja keuangan Pengelolaan Alokasi Dana Desa

berdasarkan Rasio Efektivitas dan Rasio Pertumbuhan pada Kantor

Desa Puu Waeya Kabupaten Bombana, serta juga diharapkan dapat

menambah referensi dalam penyusunan penelitian selanjutnya atau

penelitian-penelitian yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

Sebagai masukan dan informasi kepada kantor Desa Puu Waeya

Kabupaten Bombana dalam kaitannya mengenai kinerja keuangan

dalam mengelola alokasi dana desa di masa yang akan datang.

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang menjadi rujukan

dalam pembahasan. Adapun penelitian terdahulu yang menjadi rujukan disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama/
No Judul Metode Hasil Penelitian
Tahu
n
Dewi Nur hasil penelitian dan
1 Aini, Putri Analisis Kuantitatif pembahasan yang telah
Apria Kinerja diuraikan, maka dapat
Ningsihdan Keuangan disimpulkan bahwa analisis
Sri Rahma Pengelolaan kinerja keuangan pengelolaan
Alokasi Dana alokasi dana desa berdasarkan
(2023) Desa rasio efektivitas dan rasio
Berdasarkan pertumbuhan pada kantor desa
Rasio Jati MulyoTanjung Jabung
Efektivitas Dan Timur tahun 2017–2022
Rasio 1 sudah efektif namun tingkat
Pertumbuhan pertumbuhannya sangat
Pada Kantor rendah. Hal itu dapat dilihat
Desa Jati dari hasil perhitungan rasio
Mulyo Tanjung efektivitas dan rasio
Jabung Timur pertumbuhan sebagai
berikut:1.Kinerja keuangan
Alokasi Dana Desa (ADD)
kantor desa Jati Mulyo
Tanjung jabung Timur jika
dilihat dari rasio Efektivitas
dikategorikan sudah efektif,
karena rata-rata efektivitasnya
dari tahun 2017 -2021 di atas
90% yaitu 93%. Berdasarkan
perhitungan dari rasio
efektivitas dapat diketahui
bahwa rasio efektivitas
Alokasi Dana Desa (ADD)

4
keuangan kantor desa Jati
Mulyo Tanjung Jabung Timur
pada tahun 2017 sebesar
99,34%, tahun 2018 sebesar
99,14%, tahun 2019 sebesar
99,08%, tahun 2020 sebesar
94,81%, dan tahun 2021
sebesar 93,00%. Efektivitas
kinerja keuangan Alokasi
Dana Desa (ADD) kantor
desa Jati Mulyo Tanjung
jabung Timur dari tahun 2017
sampai tahun 2021
dikategorikan efektif
walaupun terjadi penurunan
disetiap tahunnya, tetapi masih
berada pada tingkat rasio 90%.
2. Kinerja keuangan Alokasi
Dana Desa (ADD) kantor desa
Jati Mulyo Tanjung jabung
Timur jika dilihatdari rasio
pertumbuhan tumbuh secara
negatif. Rata-rata rasio
pertumbuhan pendapatan dan
belanja Alokasi Dana Desa
(ADD) dari tahun 2017 -2021
< 50%. Rincian rasio
pertumbuhan pendapatan
Alokasi Dana Desa (ADD)
adalah sebagai berikut :
Tahun 2017 sebesar3,24%,
tahun 2018 sebesar 0,56%,
sebesar 20,89%, ptahun 2020
sebesar - 13,2% dan pada
tahun 2021 sebesar -5,47%.
Sedangkan rincian rasio
pertumbuhan Alokasi Dana
Desa (ADD) adalah sebagai
berikut: Tahun 2017 sebesar
3,08%, tahun 2018 sebesar
0,36%, tahun 2019 sebesar
20,80%, tahun 2020 sebesar -
16,97%, dan pada tahun 2021
sebesar -5,4%
Dhea Ayu Analisis Hasil penelitian dan
2 Anggela Kinerja pembahasan yang telah
dan Keuangan diuraikan, maka dapat

5
Ardiansyah Pengelolaan disimpulkan bahwa kinerja
Japlani Alokasi Dana keuangan pengelolaan.Alokasi
(2022) Desa Dana Desa (ADD) kantor
Berdasarkan Desa Kagungan Rahayu
Rasio kecamatan Menggala dari
Efektivitas Dan tahun 2019-2020 sudah Baik.
Rasio Hal itu dapat dilihat dari
Pertumbuhan hasil perhitungan Rasio
Periode (2019- Efektivitas dan Rasio
2020) Pada Pertumbuhan sebagai berikut :
Kantor Desa 1.Kinerja Keuangan Alokasi
Kagungan Dana Desa (ADD) kantor
Rahayu Desa Kagungan Rahayu
Kecamatan kecamatan Menggala jika
Menggala dilihat dari Rasio Efektivitas
Kabupaten dikategorikan Efektif, Berdas
Tulang Bawang arkan perhitungan dari Rasio
Efektivitas dapat diketahui
bahwa Efektivitas kinerja
keuangan Alokasi Dana
Desa (ADD) kantor Desa
kantor Desa kantor Desa
Kagungan Rahayu kecamatan
Menggala Kabupaten Tulang
Bawang untuk tahun 2019
sampai 2020 dikategorikan
Efektif karena nilai rasio
efektivitasnya lebih dari 80.
2.Kinerja Keuangan Alokasi
Dana Desa (ADD) kantor
Desa Kagungan Rahayu
kecamatan Menggala jika
dilihat dari Rasio
Pertumbuhan Pendapatan
Alokasi Dana Desa (ADD),
Berdasarkan perhitungan dari
Rasio Pertumbuhan dapat
diketahui bahwa Rasio
Pertumbuhan Pendapatan
Alokasi Dana Desa (ADD)
keuangan kantor Desa
Kagungan Rahayu kecamatan
Menggala Kabupaten Tulang
Bawang pada tahun 2019-2020
mengalami penuruanan dan
pertumbuhan. Belanja Alokasi
Dana Desa (ADD) kantor

6
Desa Kagungan Rahayu
kecamatan Menggala
Kabupaten Tulang Bawang
menunjukkan pertumbuhan
yang positif dan negatif.
Puncak pertumbuhan berada
pada tahun 2019 sementara itu
terjadi penurunan pertumbuha
n di tahun 2020. Menurut
uraian dan hasil perhitungan
pada Rasio Pertumbuhan
Pendapatan Alokasi Dana
Desa (ADD), Kinerja
Keuangan Alokasi Dana
Desa (ADD) kantor Desa
Kagungan Rahayu kecamatan
Menggala Kabupaten Tulang
Bawang tumbuh secara
positif dari tahun 2019-2020.
Hasil perhitungan pada
Rasio Pertumbuhan Belanja
Alokasi Dana Desa (ADD),
Kinerja Keuangan Alokasi
Dana Desa (ADD) kantor
Desa Kagungan Rahayu 40
kecamatan Menggala
Kabupaten Tulang Bawang
juga mengalami pertumbuhan
secara positif dari tahun 2019-
2020
Verawati, Analisis Berdasarkan pembahasan
3 Johanis Pengeolaan yang telah diberikan dan
Padang, Alokasi Dana temuan penelitian, maka
dan , Desa Untuk dapat diambil kesimpulan
Fauziah Mengetahui sebagai berikut mengenai
(2023) Kinerja temuan penelitian:1.Rasio
Keungan Pada Efektivitas Alokasi Dana Desa
Kantor Desa Tahun 2020 sampai dengan
Pattalassang tahun 2022 menunjukkan Desa
Kabupaten Pattalassang Kabupaten
Pangkajene Pangkajenemempunyai kinerja
Dan Kepulauan keuangan yang positif. Karena
telah mencapai 100%, hal
ini menunjukkan efektivitas
kapasitas pemerintah Desa
Pattalassang dalam memenuhi
tujuan dana Desa. Secara

7
spesifik, angka tersebut yaitu
100% pada tahun 2020,
99,93% lebih rendah pada
tahun 2021, dan 100% lebih
tinggi pada tahun
2022.2.Kinerja keuangan
pemerintah desa Pattalassang
di Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan mempunyai
tingkat pertumbuhan negatif
yang diukur dengan rasio
pertumbuhan pendapatan. Jika
dibandingkan dengan
Pertumbuhan Belanja yang
mempunyai rata-rata Rasio
Pertumbuhan Belanja sebesar
(-4,95), maka rata-rata Rasio
Pertumbuhan (ADD) pada
tahun 2020 sampai dengan
tahun 2022 senilai (-5,57%).
Rasio Pertumbuhan
Pendapatan ADD dirinci
sebagai berikut: masing-
masing senilai (-8,18%),
(0,68%), dan (-9,22%) dari
tahun 2020, 2021, dan 2022.
Informasi tentang Rasio
Pertumbuhan Belanja ADD
sebagai berikut : tahun 2020
senilai (-9,10%), tahun 2021
senilai (-2,27%) dan tahun
2022 senilai (-
3,48%).3.Kinerja Keuangan
pemerintah Desa Pattalassang
Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan di tinjau dari Rasio
Efesiensi dikategorikan kurang
Efesien, disebabkan rata-rata
efesiensinya dari tahun 2020
s/d 2022 diatas 90% yaitu
sebesar 99,28%. Dengan
rincian sebagai berikut: tahun
2020 senilai 99,96%, tahun
2021 sebesar 97,62% dan
tahun 2022 senilai
102,61%.Realisasi nilai
pengeluaran yang tidak

8
sebanding dengan realisasi
pendapatan menyebabkan
rasio efisiensi ini masuk dalam
kelompok kurang efisien.
sedemikian rupa sehingga
jumlah yang diakui untuk
pengeluaran keuangan desa
melebihi jumlah realisasi yang
diperoleh.4.Kinerja Keuangan
pemerintah Desa Pattalassang
Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan di tinjau dari Rasio
Ekonomis dikategorikan
Ekonomis, karena rata-rata
Rasio Ekonomisnya diatas
90% yaitu senilai 99,16%
dengan rincian sebagai
berikut: tahun 2020
senilai99,96%, tahun 2021
senilai 97,53% dan pada tahun
2022 sebesar 99,99%.

B. Landasan Teori

1. Manajemen Keuangan

Manajemen adalah sebuah proses untuk mengatur sesuatu yang dilakukan

oleh sekelompok orang atau organisasi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut

dengan cara bekerja sama memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Secara

etimologi, kata manajemen diambil dari bahasa prancis kuno, yakni

“management” yang artinya adalah seni dalam mengatur dan melaksanakan.

Manajemen dapat juga didefenisikan sebagai upaya perencanaan,

pengkoordinasian, pengoraganisasian, dan pengontrolan sumber daya untuk

mencapai sasran secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah untuk

mencapai tujuan sesuai perencanaan dan efisiensi untuk melaksanakan pekerjaan

dengan benar dan terorganisir (Burhanudin Gesi., dkk. 2019).

Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni mencapai sesuatu

9
melalui orang lain (the art of getting things done through the others). Pengertian

manajemen di atas mencakup beberapa kata kunci: proses yang merupakan

kegiatan yang direncanakan, kegiatan merencanakan, mengorganisasi,

mengarahkan, dan mengendalikan yang sering disebut sebagai fungsi manajemen,

koordinasi kegiatan, tujuan organisasi yang ingin dicapai melalui aktivitas

tersebut, sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut,

pencapaian tujuan dengan efektif dan efisien (Jannah & Mufidah., 2023)

Manajemen merupakan usaha yang dilakukan secara bersama-sama untuk

menentukan dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-

fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.Manajemen

merupakan sebuah kegiatan; pelaksanaannya disebut manajing dan orang yang

melakukannya disebut manajer (Rahmat Rian Maspeke, dkk., 2017)

Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi

keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana

(raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund).

Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak

dari investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk

membelanjai aktiva tersebut. Untuk membelanjai kebutuhan dana tersebut,

manajer keuangan dapat memenuhinya dari sumber yang berasal dari luar

perusahaan dan dapat juga yang berasal dari dalam perusahaan. Sumber dari luar

perusahaan berasal dari pasar modal, yaitu pertemuan antara pihak membutuhkan

dana dan pihak yang dapat menyediakan dana. Dana yang berasal dari pasar

modal ini dapat berbentuk hutang (obligasi) atau modal sendiri (saham). Sumber

dari dalam perusahaan berasal dari penyisihan laba perusahaan (laba ditahan),

10
cadangan, maupun depresiasi (Dety Mulyanti., 2017).

Pentingnya manajemen keuangan bagi perusahaan dapat dilihat dari

beberapa aspek. Pertama-tama, manajemen keuangan yang baik dapat membantu

perusahaan mengelola anggarannya dengan lebih baik. Dengan mengelola

anggaran dengan hati-hati, perusahaan dapat memastikan bahwa pengeluarannya

sesuai dengan rencana dan tidak melebihi sumber daya finansial yang tersedia.

Hal ini dapat membantu perusahaan menghindari hutang yang tidak terbayar dan

meningkatkan kepercayaan investor dalam kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan arus kas yang stabil. Selain itu, manajemen keuangan yang baik

dapat membantu perusahaan mengidentifikasi sumber daya finansial yang

tersedia. Perusahaan harus dapat mengidentifikasi sumber daya finansial yang

tersedia, termasuk sumber daya internal seperti laba ditahan dan kas serta sumber

daya eksternal seperti pinjaman. Dengan mengelola sumber daya finansial dengan

baik, perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia

dan menghindari biaya finansial yang tidak perlu (Dicky Perwira Ompusunggu &

Nina Irenetia, 2023).

Manajemen keuangan merupakan suatu bidang pengetahuan yang cukup

menyenangkan sekaligus menantang karena mereka yang senang dalam bidang

manajemen keuangan akan mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk

memperoleh pekerjaan seperti corporate finance managers, perbankan, real

estate, perusahaan asuransi, bahkan sektor pemerintahan yang lain, sehingga

karir mereka akan berkembang.

2. Analisis Laporan Keuangan

Tingkat keuntungan perusahaan dipengaruhi oleh tingkat operasi

11
perusahaan. Di tengah persaingan bisnis yang semakin meningkat di dunia

global ini, perusahaan harus berfungsi dengan baik atau buruk di

dalam perusahaan karena dengan mengetahui kinerjanya, terutama di

bidang keuangan, perusahaan dapat menentukan strategi bersaing

terhadap rekan-rekannya. Analitik yang selalu digunakan untuk mengukur

kinerja bisnis khususnya di bidang keuangan antara lain analisis metrik

likuiditas, metrik solvabilitas, metrik profitabilitas, dan metrik kinerja

(Wulandari & Darwis, 2020).

Analisis ini memungkinkan perusahaan untuk menilai, mengevaluasi,

dan menganalisis kondisi keuangan masa lalu dan saat ini untuk

menentukan kinerjanya. Ketika menganalisis likuiditas dan profitabilitas,

diperlukan rasio keuangan, rasio keuangan merupakan alat yang relatif dan

absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara laporan keuangan

(Rosi Aidila Safitri, dkk., 2022)

Analisis laporan keuangan adalah segala sesuatu yang menyangkut

penggunaan informasi akuntansi untuk membuat keputusan bisnis dan investasi

(Rinda Sandayani Karhab, dkk., 2022) Laporan keuangan merupakan proses akhir

akuntansi yang memiliki peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja

sebuah perusahaan. Perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya perusahaan

go public diwajibkan membuat laporan keuangan setiap periodenya. Laporan

keuangan tersebut mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi

keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar

kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi

serta menunjukkan pertanggungj awaban manajemen atas penggunaan sumber-

12
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (Yana Aprilia Manuhutu, dkk.,

2020)

Laporan keuangan sangat bermanfaat bagi perusahaan karena laporan

ini membantu manajemen untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

perusahaan secara keuangan, dan kemudian membantu perusahaan untuk

mengambil tindakan guna meningkatkan kinerja perusahaan (Siti Ulfah

Anggraeni, dkk., 2020). Pada akhirnya bagi pihak pemilik dan manajemen,

dengan mengetahui posisi keuangan dapat merencanakan dan mengambil

keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan ke depan. Perencanaan ke

depan dengan cara menutupi kelemahan yang ada, mempertahankan posisi yang

sudah sesuai dengan yang diinginkan dan berupaya untuk meningkatkan lagi

kekuatan yang sudah diperolehnya selama ini.

Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan

menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang

diharapkan benar-benar tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan angka atau

rumus akan berakibat pada tidak akuratnya hasil yang hendak dicapai.

Kemudian, hasil perhitungan tersebut, dianalisis dan diinterpretasikan sehingga

diketahui posisi keuangan yang sesungguhnya. Kesemuanya ini harus dilakukan

secara teliti, mendalam, dan jujur.

Menurut Kasmir Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak

dengan adanya analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan

dan manfaat analisis laporan keuangan adalah :

a. Mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik

harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk

13
beberapa periode;

b. Mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan

perusahaan

c. Mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki;

d. Mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke

depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini;

e. Melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran

atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal (Benyamin Buntu.,

2023)

Menurut Kasmir terdapat dua macam metode analisis laporan keuangan

yang biasa dipakai, yaitu sebagai berikut.

a. Analisis Vertikal (Statis)

Analisis vertikal merupakan analisis yang dilakukan terhadap hanya satu

periode laporan keuangan saja. Analisis dilakukan antara pos-pos yang ada, dalam

satu periode. Informasi yang diperoleh hanya untuk satu periode saja dan tidak

diketahui perkembangan dari periode ke periode tidak diketahui.

b. Analisis Horinzontal (Dinamis)

Analisis horizontal merupakan analisis yang dilakukan dengan

membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode. Dari hasil analisis

ini akan terlihat perkembangan perusahaan dari periode yang lain (Ratih

Purwasih., 2023)

Kemudian, di samping metode yang digunakan untuk menganalisis

laporan keuangan, terdapat beberapa jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan.

Adapun jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan adalah

14
sebagai berikut :

a) Analisis perbandingan antara laporan keuangan;

b) Analisis trend;

c) Analisis persentase per komponen;

d) Analisis sumber dan penggunaan dana;

e) Analisis sumber dan penggunaan kas;

f) Analisis rasio;

g) Analisis kredit;

h) Analisis laba kotor;

i) Analisis titik pulang pokok atau titik impas (break even point).

Penjelasan masing-masing teknik analisis laporan keuangan di atas

sebagai berikut.

Analisis perbandingan antara laporan keuangan merupakan analisis ini

dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan lebih dari satu periode.

Artinya minimal dua periode atau lebih. Dari analisis ini akan daapt diketahui

perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi dapat berupa

kenaikan atau penurunan dari masing-masing komponen analisis. Dari

perubahan ini terlihat masing-masing kemajuan atau kegagalan dalam mencapai

target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Secara umum dari hasil analisis ini akan terlihat antara lain :

 angka-angka dalam rupiah;

 angka-angka dalam presentase;

 kenaikan atau penurunan jumlah rupiah;

 kenaikan atau penurunan baik dalam rupiah maupun dalam persentase.

15
Analisis trend atau tendensi merupakan analisis laporan keuangan yang

biasanya dinyatakan dalam persentase dari periode ke periode.

Analisis persentase per komponen merupakan analisis yang dilakukan

untuk mengetahui persentase investasi terhadap masing-masing komponen yang

ada dalam laporan keuangan.

Analisis sumber dan penggunaan dana dilakukan untuk mengetahui

sumber- sumber dana perusahaan, serta, penggunaan dana dalam suatu periode.

Juga untuk mengetahui jumlah modal kerja dan sebab-sebab berubahnya modal

kerja perusahaan dalam suatu periode.

Analisis sumber dan penggunaan kas digunakan untuk mengetahui

sumber dan penggunaan uang kas dalam suatu periode. Kemudian, untuk

mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas.

Analisis rasio digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos yang ada

dalam satu laporan keuangan atau pos-pos antara laporan keuangan neraca dan

laba rugi.

Analisis kredit merupakan analisis yang digunakan untuk menilai layak

tidaknya suatu kredit dikucurkan oleh lembaga keuangan seperti bank. Dalam

analisis ini digunakan beberapa cara alat analisis yang digunakan. Kemudian,

analisis juga digunakan untuk meningkatkan penjualan kredit.

Analisis laba kotor digunakan untuk mengetahui jumlah laba kotor dari

periode ke satu periode. Kemudian, untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya

laba kotor tersebut antara periode.

Analisis titik pulang pokok (break even point) digunakan untuk

mengetahui pada kondisi beberapa penjualan atau prodeuk dilakukan dan

16
perusahaan tidak mengalami kerugian. Kegunaan analisis ini adalah untuk

menentukan jumlah keuntungan pada berbagai tingkat penjualan.

3. Analisis Kinerja Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) kinerja keuangan adalah

kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya yang

dimilikinya.. Kinerja keuangan merupakan suatu proses yang wajib di lakukan

oleh perusahaan dikarnakan masalah keuangan merupakan salah satu persoalan

pokok yang menyangkut kelangsungan hidup perusahaan, maka dari itu perlu

diadakan penanganan yang profesional dalam setiap kegiatan operasional untuk

mengantisipasi terjadinya kelebihan atau kekurangan dana yang malah akan

menimbulkan kebangkrutan (Briando Loho, dkk., 2021)

Pengukuran kinerja keuangan dapat dilakukan dengan menggunakan

laporan keuangan sebagai dasar untuk melakukan pengukuran kinerja.

Pengukuran tersebut dapat menggunakan sistem penilaian (rating) yang relevan.

Rating tersebut harus mudah digunakan sesuai dengan yang akan diukur, dan

mencerminkan hal-hal yang memang menentukan kinerja. Pengukuran kinerja

keuangan juga berarti membandingkan antara standar yang telah ditetapkan

(misalnya berdasarkan peraturan menteri keuangan) dengan kinerja keuangan

yang ada dalam perusahaan.

Dengan demikian, prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut :

a. Review data laporan

Aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal baik

sifat atau jenis perusahaan yang melaporkan maupun sistem akuntansi yang

berlaku. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam memberi pengakuan terhadap

17
pendapatan dan biaya akan menentukan jumlah pendapatan maupun laba yang

dihasilkan perusahaan.

b. Menghitung

Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan

perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase perkomponen,

analisis rasio keuangan, dan lain-lain. Dengan metode atau teknik apa yang akan

digunakan dalam perhitungan sangat bergantung pada tujuan analisis.

c. Membandingkan atau Mengukur

Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah

membandingkan atau mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui

kondisi hasil perhitungan tersebut apakah sangat baik, baik, sedang, kurang baik,

dan seterusnya.

d. Menginterpretasi

Interpretasi merupakan inti dari proses analisis sebagai perpaduan antara

hasil pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritis yang berlaku. Hasil

interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai

perusahaan dalam pengelolaan keuangan.

e. Solusi

Langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisis. Dengan memahami

problem keuangan dihadapi perusahaan akan menempuh solusi yang tepat.

4. Pengelolaan Alokasi Dana Desa

1) Desa

Secara etimologi kata desa berasal dari bahasa Sansekerta, deca yang

berarti tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Dari perspektif geografis,

18
desa atau village diartikan sebagai “a groups of hauses or shops in a country

area, smaller than a town”. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki kewenangan untuk mengurus rumah tangganya sendiri berdasarkan

hak asal-usul dan adat istiadat yang diakui dalam Pemerintahan Nasional dan

berada di Daerah Kabupaten.

Desa menurut H.A.W. Widjaja dalam bukunya yang berjudul

“Otonomi Desa” menyatakan bahwa “Desa adalah sebagai kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul

yang bersifat istimewa. Landasan pemikiran dalam mengenai Pemerintahan

Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan

pemberdayaan masyarakat (Erni Irawati., 2021)

Menurut Permendesa No. 22 Tahun 2016 Desa berkembang adalah

desa potensial menjadi desa Maju, yang memiliki potensi sumber daya sosial,

ekonomi, dan ekologi tetapi belum mengelolanya secara optimal untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup manusia dan

menanggulangi kemiskinan (Dhea Ayu Anggela & Ardiansyah Japlani.,

2022).

Desa Maju adalah desa yang memiliki potensi sumber daya sosial,

ekonomi dan ekologi, serta kemampuan mengelolanya untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat desa, kualitas hidup manusia, dan menanggulangi

kemiskinan. Desa Mandiri adalah desa maju yang mampu melaksanakan

pembangunan desa untuk peningkatan kualitas hidup dan kehidupan sebesar-

besarnya kesejahteraan masyarakat desa dengan ketahanan ekonomi, dan

ketahanan ekologi secara berkelanjutan (Dhea Ayu Anggela & Ardiansyah

19
Japlani., 2022).

2) Prioritas Alokasi Dana Desa

Melihat pentingnya peranan desa, UU Desa lahir sebagai wujud

pengakuan negara terhadap desa. Lahirnya UU Desa menjadi dasar hukum

yang memperjelas fungsi dan kewenangan desa, serta memperkuat kedudukan

desa dan masyarakat desa sebagai subjek pembangunan. Guna mendukung

pelaksanaan tugas dan fungsi desa dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan desa, UU Desa mengamanatkan pemerintah pusat untuk

mengalokasikan Dana Desa. Dana Desa dianggarkan setiap tahun dalam

APBN yang diberikan kepada setiap desa sebagai salah satu sumber

pendapatan desa. Kebijakan Dana Desa merupakan salah satu program

pemerintah dalam rangka membangun perekonomian di tingkat desa maupun

mengurangi kesenjangan kemiskinan di desa.

Dana Desa adalah dana APBN yang diperuntukkan bagi desa yang

ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan diprioritaskan guna

melaksanakan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Adapun

tujuan dari Dana Desa itu sendiri antara lain meningkatkan pelayanan publik

di desa, mengentaskan kemiskinan, memajukan perekonomian desa,

mengatasi kesenjangan pembangunan antar desa, serta memperkuat

masyarakat desa sebagai subjek dari pembangunan (Ratna Christianingrum.,

2020)

Prinsip prioritas penggunaan Dana Desa yaitu:

a. Keadilan, dengan mengutamakan hak atau kepentingan seluruh warga

desa tanpa membeda-bedakan;

20
b. Kebutuhan Prioritas, dengan mendahulukan kepentingan desa yang lebih

mendesak, lebih dibutuhkan dan berhubungan langsung dengan

kepentingan sebagian besar masyarakat desa; dan

c. Tipologi Desa, dengan mempertimbangkan keadaan dan kenyataan

karakteristik geografis, sosiologis, antropologis, ekonomi, dan ekologi

desa yang khas, serta perubahan atau perkembangan kemajuan desa

(Yuliana., 2021)

3) Penyaluran Dana Desa

Keuangan desa menurut UU No. 6 Tahun 2014 adalah semua hak dan

kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu berupa

uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban.

Hak dan kewajiban ini dapat menimbulkan pendapatan, belanja, pembiayaan

dan pengelolaan keuangan desa (Mildayanti, dkk., 2022). Asas pengelolaan

keuangan desa yaitu Transparansi, Akuntabel, Partisipatif, Tertib dan Disiplin

Anggaran Pengelolaan Dana Desa meliputi tiga kegiatan penting yaitu

Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pertanggung jawaban.

a. Perencanaan

Perencanaan merupakan tahap awal dalam pengelolaan Alokasi

Dana Desa (ADD). Kegiatan perencanaan ini dilakukan untuk menyusun

kegiatan pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD). Pertama, tiap dusun

akan mengadakan Musyawarah Dusun (Musdus) untuk menampung

usulan- usulan masyarakat mengenai program kerja apa saja yang akan

dilakukan untuk tahun yang berkenaan (Yuliana., 2021)

b. Pelaksanaan

21
Dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang pembiayaanya

bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) sepenuhnya dilaksanakan

oleh Tim Pelaksana Desa (Pemerintah Desa). Untuk mendukung

keterbukaan dan penyampaian informasi secara jelas kepada masyarakat,

maka pada setiap pelaksanaan kegiatan fisik Alokasi Dana Desa (ADD)

wajib dilengkapi dengan papan informasi kegiatan yang dipasang di

lokasi kegiatan. Papan tersebut sekurang-kurangnya memuat nama

kegiatan, volume kegiatan, besaran anggaran dari Alokasi Dana Desa

(ADD) maupun swadaya masyarakat, dan waktu pelaksanaan kegiatan

seperti yang telah disepakati dalam Musyawarah Perencanaan dan

Pembangunan (Yuliana., 2021)

c. Pertanggung jawaban

Dalam melaksanakan tugas, wewenang, hak dan kewajibannya

dalam pengelolaan keuangan desa, Kepala Desa memiliki kewajiban

untuk menyampaikan laporan. Laporan tersebut bersifat periodik

semesteran dan tahunan, yang disampaikan ke Bupati/Walikota dan ada

juga yang disampaikan ke Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

(Yuliana., 2021)

Dana Desa merupakan dana yang bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diperuntukkan bagi Desa

yang di transfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Kabupaten/Kota (APBD) dan digunakan untuk membiayai

penyelenggaraan pemerintah, pelaksanaan pembangunan, pembinaan

kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat (Yuliana., 2021)

22
Supaya setiap kegiatan yang dibiayai mencapai sasarannya yang

sesuai dengan kepentingan dan harapan masyarakat di desa

bersangkutan, maka dalam proses pengelolaan Alokasi Dana Desa

(ADD) ini harus dipenuhi beberapa prinsip diantaranya adalah :

a) Setiap kegiatan yang pendanaannya diambil dari alokasi dana desa

harus melalui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi secara terbuka

dengan prinsip : dari, oleh dan untuk masyarakat,

b) Seluruh kegiatan dan penggunaan alokasi dana desa harus dapat

dipertanggung jawabkan secara administrasi, teknis dan hukum,

c) Jenis kegiatan yang akan dibiayai melalui alokasi dana desa

diharapkan mampu untuk meningkatkan ketersediaan sarana

pelayanan masyarakat berupa pemenuhan kebutuhan dasar, penguatan

kelembagaan desa dan kegiatan lainnya yang dibutuhkan masyarakat

desa dan mendesak untuk dipenuhi. Pengambilan keputusan untuk

menentukan setiap jenis kegiatan yang dibiayai dengan alokasi dana

desa ini harus dilakukan melalui jalan musyawarah dan mufakat,

d) Alokasi dana desa harus di catat di dalam anggaran pendapatan dan

belanja desa melalui proses penganggaran yang sesuai dengan

mekanisme yang berlaku.

Alokasi Dana Desa (ADD) diberikan kepada desa dengan

tujuan untuk :

a) Meningkatkan penyelenggaraan pemerintah desa dalam melaksanakan

pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai

kewenangan;

23
b) Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam

perencanaan pelaksanaan dan pengendalian pembangunan secara

partisipatif sesuai dengan potensi desa;

c) Meningkatkan pemerataan pendapatan kesempatan bekerja dan

kesempatan berusaha bagi masyarakat desa; dan

d) Mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat.

5. Rasio Efektivitas

Menurut Halim alat rasio keuangan yang digunakan adalah analisis

rasio yang dikembangkan berdasarkan data keuangan yang bersumber dari

anggaran pendapatan belanja daerah. Rasio efektivitas menggambarkan

kemampuan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan asli

daerah yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan

berdasarkan potensi riil daerah (Dhea Ayu Anggela & Ardiansyah Japlani.,

2022).

Rasio efektivitas merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk

melihat kemampuan pemerintah daerah dalam mewujudkan realisasi pada

pendapatan daerahnya sendiri kemudian selanjutnya akan dibagi dengan

anggaran yang telah ditentukan dalam potensi nyata dalam suatu daerah.

Pendapatan asli pada suatu daerah dapat dikatakan dengan kategori efektif

jika hasil atau nilai yang dicapai 100 atau lebih dari 100%. Jadi dapat

ditarik simpulan bahwa semakin besar nilai suatu pula rasio efektivitas

maka semakin baik kinerja pemerintahnya (Azizah Widyastuti Harahap,

dkk., 2021).

Rasio efektivitas adalah kemampuan pemerintah desa dalam

24
merealisasikan Alokasi Dana Desa (ADD Apabila anggaran yang

disediakan hampir sama dengan yang di realisasikan dapat membuktikan

bahwa kinerja keuangan pada suatu desa berjalan dengan baik(Iin Ivanda

Listari, dkk.,2022). Pengukurannya menggunakan rumus :

Realisasi PAD
Rasio Efektivitas = X 100%
Anggaran PAD

Tabel 2.1 Penilaian Efektivitas

Kriteria Efektivitas Persentase Efektivitas


Sangat efektif Diatas 100%
Efektif 90% -100%
Cukup efektif 80% - 90%
Kurang efektif 60% - 80%
Tidak efektif Kurang dari 60%
Sumber : Azizah Widyastuti Harahap, dkk (2021).

Menurut Handayaningrat dan Rizal “efektivitas adalah

pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang sudah ditentukan

sebelumnya”. Apabila tujuan telah dicapai sesuai dengan yang

direncanakan sebelumnya, maka sasaran dan tujuan tersebut efektif (Iin

Ivanda Listari, dkk.,2022).

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa rasio efektivitas adalah menggambarkan kemampuan

pemerintah desa dalam merealisasikan Alokasi Dana Desa (ADD) yang

direncanakan dibandingkan dengan anggaran yang ditetapkan

6. Rasio Pertumbuhan

Definisi Growth menurut Fahmi adalah sebagai berikut: “Rasio

pertumbuhan yaitu rasio yang mengukur seberapa besar kemampuan

25
perusahaan dalam mempertahankan posisinya di dalam industri dan dalam

perkembangan ekonomi secara umum. Rasio pertumbuhan ini dilihat dari

berbagai segi sales (penjualan), Earning After Tax (EAT), laba per lembar

saham, dividen perlembar saham, dan harga pasar perlembar saham” (Eni

Dwi Susliyanti & Dedet Al’Aisah., 2022) Rasio pertumbuhan bermanfaat

untuk mengetahui apakah pemerintah desa dalam tahun anggaran

bersangkutan atau selama beberapa periode anggaran, kinerja anggarannya

mengalami pertumbuhan pendapatan atau belanja secara positif atau

negatif.

Menurut Kasmir rasio pertumbuhan adalah Rasio yang

menggambarkan kemampuan organisasi untuk mempertahankan posisi

keuangannya terhadap pergolakan ekonomi dan industry (Verawati, dkk.,

2023). Semakin besar rasio pertumbuhan atau realisasi penerimaan

pendapatan asli daerah tahun sebelumnya maka kinerja pemerintah daerah

dinyatakan baik.

Rumus rasio pertumbuhan sebagai berikut :

Keterangan : Xn = Tahun yang dihitung


Realisasi Pendapatan Xn-Xn-1
Rasio Pertumbuhan Pendapatan = x 100%
Realisasi Pendapatan Xn-1

Realisasi Belanja Xn-Xn-1


Rasio Pertumbuhan Belanja = x 100%
Realisasi Belanja Xn-1

Xn-1 = Tahun sebelumnya

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa rasio pertumbuhan menggambarkan kemampuan

26
pemerintah desa dalam mempertahankan dan meningkatkan posisi

ekonominya. Rasio pertumbuhan dikatakan baik, jika setiap tahunnya

mengalami peningkatan.

C. Kerangka Pikir

Analisis laporan keuangan pengelolaan alokasi dana desa perlu

adanya rasio keuangan sebagai acuan dalam menganalisis kinerja keuangan.

Dalam menganalisis kinerja keuangan, ada dua rasio yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu rasio efektivitas dan rasio pertumbuhan. Dengan melihat

hasil rasio tersebut dapat diketahui kinerja keuangan pengelolaan alokasi

dana desa kantor Desa Puu Waeya Kabupaten Bombana.

Untuk memperjelas konsep dan arah penelitian, maka peneliti

membuat kerangka konsep sebagai berikut :

Kantor Desa Puu


Waeya

Gambar 2.1 Kerangka Pikir

D. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan telah dikemukakan, hipotesis yang

dihadapi kantor, sebagai berikut : “Diduga bahwa, semakin meningkat rasio

efektivitas dan rasio pertumbuhan, maka semakin baik kinerja keuangan

27
pengelolaan alokasi dana desa puu waeya kabupaten bombana

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif karena

data yang dikumpulkan dalam bentuk angka-angka dari laporan keuangan

Alokasi Dana Desa (ADD) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDesa). Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif (Wahyu Ningsih, dkk., 2021)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini terletak di Desa Puu Waeya, Kecematan MataOleo,

Kabupaten Bombana. Alasan memilih lokasi tersebut karena merupakan daerah

asal penulis sehingga memudahkan penulis dalam memperoleh data yang

dibutuhkan selama proses penelitian. Penulis juga ingin mengetahui seberapa

baik kinerja keuangan pengelolaan alokasi dana desa pada kantor Desa Puu

Waeya, Kecematan MataOleo, Kabupaten Bombana. Waktu penelitian dan

penulisan dilakukan selama 2 (dua) bulan, mulai bulan Juni-Juli 2024.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran

Definisi Operasional Kantor Desa Puu Waeya, Kecamatan MataOleo,

Kabupaten Bombana dan Pengukurannya, sebagai berikut :

1. Rasio Efektivitas

Rasio efektivitas adalah menggambarkan kemampuan pemerintah

28
desa dalam merealisasikan Alokasi Dana Desa (ADD) yang direncanakan

dibandingkan dengan anggaran yang ditetapkan. Pengukurannya

menggunakan rumus :

Realisasi ADD
Rasio Efektivitas = X 100%
Anggaran ADD

2. Rasio Pertumbuhan

Rasio pertumbuhan adalah mengukur seberapa besar

kemampuan pemerintah desa dalam mempertahankan dan

meningkatkan keberhasilannya yang telah dicapai dari periode ke

periode. Pengukurannya menggunakan rumus :

Realisasi Pendapatan ADD Xn-Xn-1


Rasio Pertumbuhan Pendapatan = x 100%
Realisasi Pendapatan ADD Xn-1

Realisasi Belanja ADD Xn-Xn-1


Rasio Pertumbuhan Belanja = x 100%
Realisasi Belanja ADD Xn-1

3. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk

melihat sejauh mana pemerintah desa telah melaksanakan dengan

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

benar. Pengukuran kinerja keuangan yaitu menganalisis hasil

perhitungan dari rasio efektivitas dan rasio pertumbuhan.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono populasi adalah wilayah generalisasi yang

29
terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Jijah Hilyatul Ajijah & Evi Selvi., 2021). Populasi

yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan Alokasi Dana

Desa (ADD) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) di

kantor Desa Puu Woeya Kabupaten Bombana.

2. Sampel

Menurut Sugiyono sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Jijah Hilyatul Ajijah &

Evi Selvi., 2021). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

laporan keuangan Alokasi Dana Desa (ADD) pada Anggaran Pendapatan

dan Belanja Desa (APBDesa) di kantor Desa Puu Waeya Kabupaten

Bombana tahun 2021-2024.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

ditetapkan (Jijah Hilyatul Ajijah & Evi Selvi., 2021)..

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumen

yaitu dengan mengcopy file laporan keuangan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa (APBDesa) tahun 2021-2024 dan profil kantor Desa Puu

Waeya Kabupaten Bombana. Selain teknik dokumen, penulis juga

menggunakan studi kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan data-data

30
dari sumber pustaka yang mendukung penelitian ini.

F. Teknik Analisis

Menurut Sugiona Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif

menggunakan statistik deskriptif yaitu statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Yani Talakua, dkk., 2020)

Tahap-tahap yang dilakukan dalam menganalisis data ini sebagai berikut :

a) Menghitung rasio efektivitas dan rasio pertumbuhan dari laporan keuangan

Alokasi Dana Desa (ADD) pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APBDesa) dengan membuat tabel,

b) Membuat grafik dari hasil perhitungan rasio efektivitas dan rasio

pertumbuhan, dan Mendeskripsikan data dari hasil perhitungan rasio

efektivitas dan rasio pertumbhan atau dengan melihat grafiknya

31
DAFTAR PUSTAKA

Ajijah, J, H & Evi, S. (2021). Pengaruh kompetensi dan komunikasi terhadap


kinerja perangkat desa. Jurnal Manajemen – VOL 13. (2).

Anggraeni, S, U, Rusdiah, I & Rusliansyah. (2020). Analisis kinerja keuangan


pada pt murindo multi sarana di samarinda. AKUNTABEL Vol 17. (1).

Anggela, D, A & Ardiansyah, J. (2022). Analisis Kinerja Keuangan Pengelolaan


Alokasi Dana Desa Berdasarkan Rasio Efektivitas Dan Rasio
Pertumbuhan Periode (2019 - 2020)Pada Kantor Desa Kagungan Rahayu
Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang. Jurnal Manajemen
Diversifikasi. Vol 2. (2)

Buntu, B. (2023). Analisis Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Profitabilitas


Pada PT Telkom Indonesia (Persero). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 15.
(1).

Christianingrum, R. (2020). Evaluasi Dana Desa Dilihat Dari Hubungan Antara


Pagu Dana Desa Dan Indeks Desa Membangun Villagee Funds Evaluated
from the Correlation between Village Budget and Village Building Index.
Jurnal Budget VOL. 5, (1).

Gesi, B, dkk. (2019). Manajemen Dan Eksekutif. Jurnal Manajemen.Vol 3 (2)

Harahap, A, W, Mas’ut, Jalilah I & Syamsul, E (2021). Analisis Growth Ratio,


Rasio Efektivitas Dan Efisiensi Pada Badan Pengelola Pajak Dan Retribusi
Daerah Kota Medan. Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma (JRAM). Vol
8, (1).

Irawati, E. (2021). Peningkatan Kapasitas Desa Berdasarkan Pada Undang-


Undang No. 6 Tahun 2014 (Sebuah kajian tentang Otonomi Desa). Jurnal
Inovasi Penelitian. Vol.2 (2).

Jannah, M & Nuril M. (2023). Manajemen Rekrutmen Dan Seleksi Guru Bahasa
Arab Di Pondok Tahfidz PUutri Darul Mubarak Curup (DMC). Jurnal
Manajemen Dewantara Vol 7 (1).

Karhab, R, S, Ermi, U & Dewi S. (2022). Analisa rasio laporan keuangan guna
menilai kinerja manajemen pada UMKM. KINERJA: Jurnal Ekonomi dan
Manajemen. Vol 19 (3)

Loho, Br, Inggriani, E & Stanley, K,W. (2021). Analisis Rasio Likuiditas,
Solvabilitas, Aktivitas Dan Profitabilitas Untuk Menilai Kinerja Keuangan
Pada PT. Tanto Intim Line Anaysis Of Liquidity Ratio, Solvency, Activity

32
And Profitability To Assess Financial Performance In PT. Tanto Intim
Line. Jurnal EMBA Vol.9 (3)

Listari, I, I, Kukuh H & Trisnia, W. (2022). Analisis Rasio Efektivitas, Rasio


Efisiensi, Dan Rasio Kemandirian Dalam Pengelolaan Keuangan Alokasi
Dana Desa (2018-2021). Jurnal Mahasiswa Vol.4. (3).

Manuhutu, A, Herman, K & Sintje, R.( 2020). Analisis Laporan Keuangan Untuk
Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan Telekomunikasi PT. Smartfren
Telecom TBK TAHUN 2017-2018. Going Concern : Jurnal Riset
Akuntansi. Vol 15. (2).

Mildayanti, Set, A & Ferry D.( 2022). Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Di Desa Salo Palai. Jurnal Ilmu Akuntansi Mulawarman (JIAM). Vol. 7
(3)

Ningsih, W, Muhamad, K & Rifki A. (2021). Hubungan Media Pembelajaran


dengan Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI di
SMP Iptek Sengkol Tangerang Selatan The Relationship of Learning
Media with Increasing Student Motivation in Islamic Education Subjects
at SMP Iptek Sengkol, South Tangerang. Tarbawi jurnal pendidikan
agama islam.Vol 06. (01).

Ompusunggu, Dicky Perwira & Nina, I. (2023). Pentingnya Manajemen


Keuangan Bagi Perusahaan. CEMERLANG : Jurnal Manajemen dan
Ekonomi Bisnis Vol 3. (2).

Purwasih, R. (2023). Analisis Laporan Keuangan Menggunakan Metode Vertikal


Dan Horizontal Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan Pada PT. Mandom
Indonesia. : Jurnal Manajemen dan Bisnis Ekonomi. Vol.1. (4).

Safitri, R, A, Sheilla M,W, S & Sukma L, S, P, Z (2022). Analisis Laporan


Keuangan untuk Mengukur Kinerja Kuangan PT Astra Internasional
TBK. Istithmar : Jurnal Studi Ekonomi Syariah Vol 6 (2).

Susliyanti, E, D. (2022). Pengaruh Rasio Keuangan, Rasio Pertumbuhn Dan


Ukuran Perusahaan Terhadap Financial Dstress Studi Pada Perusahaan
Sektor Perdagangan Eceran dan Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2019 OPTIMAL. Vol 19.
(1)

Talakua, Y, Saiful, A & Muhammad A. (2020). Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap


Kinerja Karyawan Pada RSU Bhakti Rahayu Ambon Jurnal Inovasi
Penelitian Vol.1. (7).

Verawati, Johanis, P & Fauziah. (2023). Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa
Untuk Mengetahui Kinerja Keuangan Pada Kantor Desa Pattalassang

33
Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan. Jurnal ekonomi prioritas vol 3
(3).

Yuliana. (2021). Pengelolaan Dana Desa Dalam Upaya Meningkatkan


Pembangunan Di Desa Domag. Jurnal Inovasi Penelitian. Vol 2. (7).

34

Anda mungkin juga menyukai